Anda di halaman 1dari 13

Triage Metode Emergency

Severity Index (ESI)


TRIAGE

Triage merupakan pengelompokan pasien berdasarkan berat cideranya


yang harus di prioritaskan ada tidaknya gangguan airway, breathing,
dan circulation sesuai dengan sarana, sumberdaya manusia dan apa
yang terjadi pada pasien.

7an
untuk memilih atau menggolongkan semua pasien yang masuk yang
memerlukan pertolongan dan menetapkan prioritas penanganannya
Klasifikasi

Lapangan (triage bencana)

Ruang gawat darurat


1. Triage Lapangan

Mengancam nyawa, gangguan ABC

Potensial mengancam nyawa atau fungsi vital bila tidak


segera ditangani dalam jangka waktu singkat.

Perlu penanganan seperti pelayanan


biasa, tidak perlu segera.
Kemungkinan hidup sangat kecil hanya
perlu terapi suportif, Meninggal
2. Triage Instalasi gawat darurat

Emergency Severity Index (ESI)


Emergency severity Index (ESI)
• Emergency severity Index (ESI) merupakan triage yang menggunakan
lima skala berdasarkan penentuan prioritas.
• Terdapat empat kunci utama pada ESI triage, yaitu:
1. Apakah pasien memerlukan intervensi penyelamatan kehidupan
dengan segera?
2. Apakah pasien ini dapat menunggu?
3. Berapa banyak sumber data yang akan pasien butuhkan?
4. Bagaimana kondisi vital sign pasien?

pasien akan dirujuk berdasarkan level ESI triage yang telah ada dari level 1-5
Algoritma
Point A
Untuk menentukan apakah pasien
diklasifikasikan sebagai ESI level 1

• Cardiac arrest
• Apneu
• Severe respiratory distress
Apakah pasien ini memerlukan intervensi
penyelamatan jiwa segera? • SpO2 < 90
• Bradikardia berat atau takikardia dengan
Perlu intervensi penyelamatan langsung seperti tanda-tanda hipoperfusi

resusitasi, pengobatan segera atau intervensi lain • Hipotensi dengan tanda-tanda


hipoperfusi
misalnya seperti transfusi darah
Scala AVPU
Dalam kondisi level 1, dapat dilakukan pengkajian kepada pasien terkait
kondisi selama diberikan perawatan dengan AVPU:

Alert Verbal Pain Unresponsive


Alert, awake, Responds to verbal Does not respond to Nonverbal and does
responds to voice, stimuli by opening voice but responds not respond when
oriented to eyes, not fully to painful or noxious painful stimuli is
surroundings oriented stimuli applied

Pasien yang masuk dalam kriteria P (pain) atau U (Unresponsive) pada


skala AVPU memenuhi kriteria level-1
Point B

Pada poin B berikutnya sebelum menentukan level pasien, dokter atau


perawat harus memahami kondisi atau situasi yang memungkinkan
pada penyakit-penyakit tertentu memiliki risiko tinggi untuk mengalami
lethargic/disorientasi, dll. Sehingga dapat ditentukan jika pasien
memiliki faktor risiko tersebut, maka pasien dapat digolongkan dalam
level 2.
Indikasi level 2
Confused, lethargic,
High Risk Situation Pain or Distress
disoriented
• Abnormal vital signs • Altered mental status – • Assess pain using pain
• Abdominal new upon injury scale - all patients who
pain/bleeding, bloating • Chronic dementia and have a pain rating of
• Vomiting, bleeding, etc chronic confusion does 7/10 or greater should
• Chest pain (considered not meet criteria; only be considered for
with other health acute changes are meeting ESI level-2
factors i.e. drug use) considered criteria (but not
• Airway compromise or automatically triaged)
inhalation injuries • Assess for severe
• Third degree burns distress, defined as
• Electrolyte disturbances either physiological or
• High or low glucose psychological
levels in patients with
diabetes
• Oncology patient
Point C
Resources
• Laboratorium (DL,
UL)
• ECG, MRI, USG
Berdasarkan pertimbangan pemakaian sumber daya • Cairan IV untuk
sehingga pasien dipisahkan menjadi lebih kompleks,
hidrasi
apabila banyak masuk pada level 3 dan pada pasien
dengan kasus yang lebih sederhana masuk pada • Konsultasi spesial
level 4 atau 5. • Prosedur
sederhana dan
komplek
Point D
TTV
• Dalam ESI, tanda-tanda vital, meskipun
penting, mungkin tidak selalu
membantu dalam menentukan tingkat
triase awal.
• Hanya benar-benar diperlukan untuk
pasien yang digolongkan sebagai level
ESI 3. Jika tanda bahaya zona vital
tercapai, seorang perawat triase dapat
mempertimbangkan untuk melakukan
triase kepada pasien dari level 3 ke level
2.

Anda mungkin juga menyukai