Anda di halaman 1dari 2

Veruka Vulgaris

Veruka vulgaris (VV) adalah papul verukosa yang biasanya disebut kutil
disebabkan oleh infeksi virus human papilloma virus (HPV).
Epidemiologi
Veruka vulgaris dapat timbul pada segala usia, tetapi jarang pada bayi dan anak
kecil. Kelainan ini meningkat selama umur sekolah dan menurun setelah umur 20
tahun.
Penyebab veruka vulgaris terutama HPV 2, tetapi dapat juga HPV 1 dan 4. Veruka
vulgaris dapat menyebar karena autoinokulasi dan dalam masa 2 tahun 65%
veruka vulgaris dapat menghilang spontan.
Gambaran klinis
Pemeriksaan klinis menunjukkan papul padat verukosa, keratotik, dengan ukuran
beberapa mm sampai dengan 1 cm, dan bila berkonfluensi dapat menjadi lebih
besar. Lokasi dapat dimana saja, tetapi sering di punggung, tangan dan jari tangan.
Biasanya asimtomatik tetapi dapat nyeri bila tumbuh di palmar atau plantar dan
dapat merusak kuku bila tumbuh pada lipatan atau bawah kuku. Pada anak-anak
dapat diwajah atau leher.
Pemeriksaan penunjang
Biopsi kulit bila perlu untuk pemeriksaan histopatologis yang akan menunjukkan
adanya akantosis, papilomatosis, dan rete ridges memanjang kea rah medial.
Diagnosis dan diagnosis banding
Diagnosis ditegakkan dengan gambaran klinis dan bila perlu ditambah dengan
pemeriksaan histopatologis. Diagnosis banding ialah keratosis seboroik, tetapi
keratosis seboroik lebih hiperpigmentasi. Diagnosis banding lain ialah nevus
verukosus, biasanya tersusun linear da nada sejak bayi.
Tatalaksana
Nonmedikomentosa: menjaga hygiene perorangan supaya tidak tertular, misalnya
dengan menghindari kontak langsung.
Medikomentosa: Destruksi dengan bedah listrik, bedah beku, bedah laser,
destruksi dengan bahan keratolitik, kaustik, atau lainnya secara topical, misalnya

asidum salisikum 25-50%, triklorasetat 25%, fenol liquefaktum,. Bahan topical


lain yang dapt digunakan adalah kantaridin, imiquimod, 5 fluorourasil,. Terapi
intralesi dapat menggunakan bleomisin dan interferon.
Prognosis
Bila destruksi baik, tidak terjadi rekurensi. Akan tetapi dapat juga terjadi infeksi
berulang atau regresi spontan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Diklat Apar
    Diklat Apar
    Dokumen21 halaman
    Diklat Apar
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • RPP PB 3
    RPP PB 3
    Dokumen13 halaman
    RPP PB 3
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • ESI Baru
    ESI Baru
    Dokumen19 halaman
    ESI Baru
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen15 halaman
    Referat Anestesi
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • ESI
    ESI
    Dokumen13 halaman
    ESI
    izza alimatus s
    100% (1)