Anda di halaman 1dari 3

RUBELLA (JERMAN MEASLES)

Rubella adalah penyakit karena virus yang umum pada anak dan dewasa
muda, ditandai dengan masa prodromal yang pendek, pembesaran kelenjar getah
bening servikal, suboksipital dan postaurkular, disertai erupsi 2-3 hari. Pada orang
hamil, rubella menyebabkan cacat pada janin seperti tuli, katarak, jantung bocor,
gangguan mental pertumbuhan dan cacat organ lain.
Etiologi
Disebabkan oleh RNA virus, genus rubivirus, family togaviridae.
Patogenesis
Penularan melalui oral droplet dari nasofaring atau rute pernafasan.
Selanjutnya virus rubella memasuki aliran darah. Namun terjadinya erupsi di kulit
belum diketahui patogenesisnya. Viremia tepat mencapai puncaknya sebelum
timbul erupsi di kulit. Di nasofaring virus tetap ada sampai 6 hari setelah
timbulnya erupsi dan kadang-kadang lebih lama. Selain dari darah dan secret
nasofaring, virus rubella telah diisolasi dari kelenjar getah bening, urin, cairan
serebrospinal, ASI, cairan synovial dan paru.
Penularan dapat terjadi sejak 7 hari sebelum hingga 5 hari sesudah
timbulnya erupsi. Daya tular tertinggi terjadi pada akhir masa inkubasi.
Manifestasi klinis
Masa Inkubasi
Masa inkubasi berkisar antara 14-21 hari. Dalam beberapa laporan lain waktu
inkubasi minimal 12 hari dan maksimal 17-21 hari.
Masa prodromal
Pada anak : Erupsi timbul tanpa keluhan sebelumnya, jarang disertai gejala dan
tanda pada masa prodromal.
Pada remaja : Masa prodromal berlangsung 1-5 hari dan terdiri dari demam
ringan, sakit kepala, nyeri tenggorok, kemerahan pada konjungtiva, rhinitis dan
batuk. Gejala tersebut hilang setelah erupsi timbul.
Gejala dan tanda prodromal biasanya mendahului erupsi 1-5 hari sebelumnya.
Pada hari pertama erupsi, timbul suatu enantema, forsheimer spot, yakni
macula/ptekie pada palatum mole, pembesaran kelenjar limfe bisa timbul 5-7 hari

setelah eksantema, khas mengenai kelenjar suboksipital, postaurikular dan


servikal dan sisertai nyeri tekan.
Masa eksantema
Eksantema mulai pada bagian retroaurikular atau pada muka dan meluas
dengan cepat ke kraniokaudal, mula-mula berbatas tegas dan kadang-kadang cepat
meluas dan menyatu dengan bentuk morbiliform. Pada hari ke-2 eksantema di
muka menghilang, diikuti hari ke-3 di tubuh, hari ke-4 di anggota gerak. 40 %
kasus rubella dapat terjadi tanpa eksantema.
Rubella kongenital
Efek cacat pada janin, terutama bila ibu hamil terinfeksi di trimester
pertama kehamilandan terkena sindrom kongenital. Trias anomaly kongenital
yakni :
1. Mata (katarak, mikroftalmia, glukoma, retinopati)
2. Telinga (ketulian)
3. Defek jantung (stenosis arteri pulmo, ventrikel septal defek)
Rubella termasuk golongan penyakit TORCH (TOxo, Rubella, Cmv, Herpes
genital) yang sering membuat janin cacat. Rubella dapat menimbulkan berbagai
kemungkinan pada janin
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Non infeksi
Infeksi tanpa kelainan
Infeksi dengan bayi kongenital
Resorbsi embrio
Abortus
Kelahiran mati

Kerusakan jantung dan mata dapat terjadi karena infeksi embrio yang
berumur kurang dari 6 minggu, ketulian dan defek mental terjadi pada embrio
yang berumur sampai kira-kira 16 minggu.
Mnifestasi umum rubella kongenital waktu lahir adalah reterdasi
pertumbuhan dan psikomotor. Antara 50-80 % dari semua bayi beratnya kurang
dari 2500 g, setelah itu pertumbuhan juga akan lambat.
Diagnosis banding
1. Penyakit virus : campak, roseola infantum, eritema mononukleossis,
infeksiosa dan pityriasis rosea.
2. Penyakit bakteri: scarlet fever

3. Erupsi obat: ampisilin, penisilin, asam salisilat, barbiturate, INH,


fenotiazin dan diuretic thiazid

Tatalaksana
Terapi simptomatik. Tidak ada kemoterapi spesifik untuk virus rubella.
Bila ada gejala rubella saat hamil segera ke dr.sp.OG (dr.kandungan) untuk
mendapat pengobatan. Dengan pengobatan dini pada rubella, komplikasi cacat
janin bisa ditekan, walau janin bisa tetap kena. Bila sudah pernah kena rubella,
cewek yang mau hamil tidak perlu imunisasi rubella (MMR). Tapi bila belum
pernah kena rubella, sangat dianjurkan imunisasi rubella (MMR) sebelum hamil.
Bila terlanjur hamil, tapi belum kena Rubella dan belum imunisasi usahakan
hindari ludah atau saliva dari bayi atau anak-anak lain serta ajin-rajinlah cuci
tangan, terutama bila mau makan. Gangguan otak, pertumbuhan & mental akibat
rubella saat hamil, tidak bisa disembuhkan.
Sumber : Buku ajar infeksi &pediatric tropis edisi kedua

Anda mungkin juga menyukai

  • Diklat Apar
    Diklat Apar
    Dokumen21 halaman
    Diklat Apar
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • RPP PB 3
    RPP PB 3
    Dokumen13 halaman
    RPP PB 3
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • ESI Baru
    ESI Baru
    Dokumen19 halaman
    ESI Baru
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • Referat Anestesi
    Referat Anestesi
    Dokumen15 halaman
    Referat Anestesi
    izza alimatus s
    Belum ada peringkat
  • ESI
    ESI
    Dokumen13 halaman
    ESI
    izza alimatus s
    100% (1)