Anda di halaman 1dari 40

Tutorial

Otitis Media Supuratif Kronis


Tipe Benigna Sinistra

Pembimbing: dr. Rini Febrianti, Sp.THT-KL

Disusun oleh:
Audina AS 2012.730.015
Pramesti WK 2012.730.075
Identitas Pasien
Nama : Ny N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 31 tahun
Alamat : Kembaran
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal pemeriksaan: 14 Mei 2017
Anamnesa
Keluhan utama:
Keluar cairan dari lubang telinga kiri sejak
2 bulan SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke poli THT RSUD Banjar dengan keluhan
keluar cairan dari telinga sebelah kiri sejak 2 bulan sebelum
masuk rumah sakit. Cairan encer, berwarna bening terkadang
kekuningan dan juga berbau. Keluarnya cairan tidak didahului
dengan nyeri telinga maupun demam. Telinga terasa gatal.
Sebelum timbulnya keluhan ini, os mengaku sakit pilek dan batuk
berdahak kurang lebih 2 minggu. Pasien mengeluhkan telinga
seperti penuh dan pendengaran menurun.
Os juga merasa sakit kepala sebelah kiri. Keluhan lain
seperti pusing berputar, muka mencong, nyeri di belakang telinga,
dam telinga berdenging tidak ada.
Os mengaku sering bersin-bersin dan hidung berair pada
pagi hari jika terkena dingin atau debu. Cairan yang dikeluarkan
dari hidung berwarna jernih, tidak berbau. Kadang terasa gatal di
hidung dan mata. Os juga mengaku sering sakit gigi. Tidak ada
demam dan nyeri menelan.
Riwayat penyakit dahulu:
Pasien pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya 2 tahun yang
yang lalu.
Riwayat penyakit keluarga:
Tidak ada keluhan yang sama pada keluarga. Riwayat alergi pada
keluarga disangkal
Riwayat alergi:
Os memiliki riwayat alergi dingin dan debu .
Riwayat pengobatan:
Pasien sudah berobat ke puskesmas dan diberi obat tetes. Tapi tidak
ada perbaikan.
Riwayat Psikososial:
Pasien tinggal bersama suami dan 2 orang anaknya dengan rumah
yang bersih dan tidak banyak debu. Makan 3x sehari dan tercukupi.
Sebelum mengalami keluhan ini, pasien tidak habis berenang maupun
berpergian dengan pesawat.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital
Tekanan Darah : tidak diukur
Penafasan : 20 x/menit, teratur
Nadi : 88 x/menit, teratur, kuat angkat
Suhu : 36,5C
Resume
Anamnesis
keluhan keluar cairan dri telinga sebelah kiri sejak 2 bulan
Cairan encer, berwarna bening terkadang kekuningan dan juga berbau tidak didahului oleh
demam dan nyeri telinga
Telinga terasa gatal
Sebelum timbulnya keluhan ini os mengaku sakit pilek kurang lebih 2 minggu.
Pasien mengeluhkan telinga seperti mampet dan pendengaran menurun.
Os juga merasa sakit kepala sebelah kiri.
Sering bersin-bersin dan hidung berair pada pagi hari atau terkena dingin maupun debu.
Kadang gatal di hdiung dan mataSering sakit gigi.

Pemeriksaan Fisik
Telinga kiri :
KAE Hiperemis (+), udem(+), sekret (+) berwarna kekuningan
Perforasi membrane timpani sentral
Gigi karies pada molar 1,2,3 kanan dan kiri bawah
Diagnosis Kerja
Otitis Media Supuratif KronikTipe
Benigna Sinistra
Rhinitis Alergika
Rencana Penatalaksanaan
Non-medikamentosa
Edukasi pasien agar menghindari lubang telinga untuk kemasukan
air
Edukasi agar menghindari alergen

Medikamentosa
Larutan H2O2 3% 3x5 tetes telinga kiri selama 1 menit untuk 5 hari
Co amoxiclav tab 625 mg 3x1 tablet selama 7 hari
Ofloksasin 0,3% tetes telinga 2x4 tetes telinga kiri selama 7 hari
Cetirizine 10 mg 1x1 tablet selama 5 hari
Sarankan pemeriksaan penunjang -> tes audiometri dan foto polos
posisi schuller
Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad fungsionam : dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
Otitis media supuratif kronis (OMSK) didefinisikan sebagai
peradangan kronis telinga tengah dengan perforasi membrane
timpani dan keluarnya sekret dari telinga tersebut lebih dari dua
bulan, baik terus menerus atau hilang timbul
Epidemiologi

65 330 juta orang seluruh dunia

31 juta kasus baru setiap tahun. 22.6%


anak usia <5 tahun

Terbanyak pada anak usia 3 8 tahun


Etiologi

Tersering pada OMSK:


Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus aureus, Proteus
vulgaris, dan Klebsiella
pneumonia.
Gejala Klinis

Nyeri telinga
Keluar cairan dari telinga
Menarik telinga atau menangis jika
telinga disentuh
Penurunan pendengaran
Terdapat riwayat demam, nyeri
tenggorokan, batuk, atau gejala
infeksi saluran pernapasan atas
lainnya
Diagnosis

Otoskop Perforasi membran timpani

Pemeriksaan
Bantu pemilihan antibiotik yang
mikrobiologi
sesuai
sekret telinga

Audiometri Melihat perkembangan penyakit


nada murni dan efek samping obat

Menilai tingkat perkembangan


Rontgen
pneumatisasi mastoid dan
mastoid
perluasan penyakit
Penatalaksanaan
Half-strength vinegar,
menggunakan satu setengah cangkir
Aural Toilet cuka putih dan satu setengah
cangkit air
Oral
Half-strength saline atau alkohol,
menggunakan
Non pseudomonas satu setengah cangkir
: cotrimoxazole
Terapi Antibiotik alkohol dan satu setengah
atau ampisilin sulbaktamcangkir
air
Anaerob: metronidazole,
Hydrogen
clindamisin,peroxide
kloramfenikol
Terapi Topikal
Half-strength povidone iodine
Pembedahan Larutan salineneomisin, soframisin,
Gentamisin,
Timpanomastoidektomi
kloramfenikol ototoksik JIKA
rembes ke telinga dalam
Ofloxacin aman, tidak toksik
Algoritma
Otore kronis
Penatalaksanaan Otitis
Otoskop Media Supuratif Kronis

MT utuh MT perforasi
Onset, progresivitas,
predisposisi, penyakit
OMSK sistemik, fokus
OE difusa
infeksi,
Otomikosis riw.pengobatan
OE maligna
Dermatitis eksim Tanpa komplikasi Dengan komplikasi
Miringitis
granulomatosa
Algoritma 3

OMSK benigna OMSK maligna

Algoritma 1 Algoritma 2
Tanpa komplikasi Algoritma 1

OMSK tenang OMSK aktif


Cuci telinga,
Stimulasi AB topikal, AB
epitelisasi tepi sistemik
perforasi

Otore Otore
Perforasi Perforasi berhenti menetap
menutup menetap AB
berdasarkan
pemeriksaan
MO
Tuli Tuli Ro. Mastoid
(shuller x-ray) Menetap > 3 bln
konduktif (-) konduktif (+)
Audiogram

Ideal: timpanoplasti dengan Ideal: mastoidektomi +


/ tanpa mastoidektomi timpanoplasti
Algoritma 2
OMSK maligna

Progresif Pilihan:
Kolesteatom yang semakin Atikotomi anterior
meluas akan mendestruksi Timpanoplasti dinding utuh
tulang yang dilewati (canal wall up TP)
Infeksi sekunder septik lokal Timpanoplasti dinding runtuh
Nekrosis septik di jaringan (canal wall down TP)
lunak destruksi jaringan Atticoantroplasy
lunak komplikasi Timpanoplasti buka-tutup (open
Satu-satunya pengobatan: bedah and close TP)
Algoritma 3
OMSK dengan
komplikasi

Intrakranial Intratemporal

Abses ekstradural
Abses sub periosteal
Abses perisinus
Paresis fasial
Tromboflebitis sinus lateral
Labirinitis
Meningitis
Petrositis
Abses otak
Tromboflebitis sinus lateral
Meningitis otikus

Rawat inap Antibiotik dosis tinggi


Konsul Spesialis Saraf Mastoidektomi
Pasien dengan otorre 2
minggu atau lebih
Demam, nyeri telinga hebat, sakit ya
Skenario 4
kepala, vertigo, bengkak sekitar Pasien dengan otorea rekuren, telinga
telinga bengkak atau nyeri atau demam
Tidak Rujuk untuk kemungkinan
mastoidektomi
Mulai AB dosis tinggi
Skenario 1 Pilih eradikasi infeksi bedah sampai
Pasien dengan otorea baru, belum rekonstruksi telinga tengah
diobati:
Periksa tanda dan gejala
Anamnesis dengan teliti
Periksa membran timpani
Waspada tanda bahaya
Ajari pasien cara membersihkan liang
telinga pada kunjungan pertama
Bersihkan dan keringkan liang telinga Algoritma skenario
Rujuk tiap pasien dengan kemungkinan penatalaksanaan OMSK WHO
OMSK untuk otoskopi untuk dokter umum
Mulai antiseptik dan AB topikal pada
kunjungan pertama
ya Perhatikan kemungkinan kekambuhan
Otore hilang setelah 2 minggu
Bila otore kambuh skenario 2
pengobatan
Bila otore kambuh dengan sakit kepala,
demam, vertigo, dsb skenario 4
Tidak Bila otore tidak kambuh paling sedikit
1 tahun skenario 5
Skenario 2
Pasien dengan otore baru, telah diobati
tetapi belum sembuh
Pertimbangkan kemungkinan resistensi
antimikroba
Periksa kepatuhan pasien dlm cara
pemberian obat di rumah
Rujuk untuk konfirmasi otoskopi
Pertimbangkan pemberian AB
parenteral
Waspada thd tanda bahaya
Otore hilang

ya Skenario 4
Pasien dengan otorea rekuren, telinga
Demam, nyeri telinga hebat, bengkak atau nyeri atau demam
vertigo, bengkak di sekitar telinga Rujuk untuk kemungkinan
mastoidektomi
Tidak Mulai AB dosis tinggi
Pilih eradikasi infeksi bedah sampai
rekonstruksi telinga tengah

Skenario 3
Pasien dengan otore berulang, dg atau
tanpa riwayat pengobatan sebelumnya
Mulai pemberian antimikroba dan
pembersihan telinga
Rujuk segera untuk otoskopi dan
kemungkinan operasi
Pertimbangkan mastoidektomi
ya Skenario 5
Otore hilang
Pasien tanpa otore tetapi dengan kurang
pendengaran
Tidak Tawarkan operasi rekonstruksi atau alat
bantu dengar

Rujuk untuk kemungkinan


mastoidektomi
Anjurkan eradikasi operatif thd infeksi
sampai rekonstruksi pendengaran
Komplikasi

Intracranial :
Intratemporal :
Abseb ekstradural
Abses sub periosteal
Abses perisinus
Paresis fasial
Tromboflebitis sinus
Labirinitis
lateral
Petrositis
Meningitis
Tromboflebitis sinus
Abses otak
lateral
Meningitis otikus
Prognosis
OMSK memiliki prognosis yang baik
sehubungan dengan pengendalian infeksi
Morbiditas OMSK berasal dari gangguan
pendengaran konduktif yang terkait dan
stigma sosial berupa cairan keruh yang
sering mengalir dari telinga yang terkena.
Mortalitas OMSK timbul dari komplikasi
intrakranial yang terkait. OMSK sendiri
bukanlah penyakit fatal.
Rhinitis Alergi
adalah reaksi imunologik yang
diperantarai imunoglobin E yang terjadi
pada hidung
Epidemiologi
Prevalensi rhinitis alergi di seluruh dunia
mencapai 10 30% pada dewasa dan
40% pada anak.
Prevalensi rhinitis alergi di Amerika
berkisar 3% sampai 19%, dan 30 60 juta
orang terpengaruh tiap tahun.
Perkembangan rhinitis alergi sebelum usia
20 tahun terjadi pada 80% kasus.
Diagnosis
Anamnesis
Gejala Musiman, menetap atau episodic, gatal daerah
mata, telinga hidung, dan palatum, bersin, hidung
tersumbat, rinorea, post nasal drip, tekanan pada
hidung atau sinus paranasal, batuk pagi hari,
mata merah berair
Riwayat penyakit Dermatitis atopic, asma, alergi makanan
pasien dan keluarga
Pemeriksaan fisik Allergic shiners, garis Dennie, injeksi sklera,
eritema konjungtiva, sumbatan, mukosa pucat,
lipatan hidung sekret jernih atau mukoid kental,
deviasi septum, hipertrofi konka, polip nasal.
Diagnosis
Pemeriksaan fisik
Mulut : pernapasan, bentuk rahang,
maloklusi gigi, ukuran tonsil, post nasal drip.
Mata : ellergic shiners dan Dennies lines,
eritema konjungitva, injeksi sklera
Telinga : lihat efusi
Hidung : lipatan hidung, sumbatanm ukuran
konka, warna konka, septum deviasi, warna
mucus, polip.
Pemeriksaan Penunjang
(untuk kasus yang berat)
Skin test
RAST (Radioallergosorbent Test)
Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Menghindari alergen

Medikamentosa
Kortikosteroid intranasal
Antihistamin oral
Dekongestan
Komplikasi
polip nasal
Sinusitis
infeksi telinga tengah
DAFTAR PUSTAKA
PKB FKUI. Penanganan Mutakhir Kasus Telinga Hidung Tenggorok
dalam Satelit Simposium Penanganan Mutakhir Kasus Telinga
Hidung Tenggorok. PKB FKUI. April 2003.
Mittal, Rahul, et al. Current Concepts in the Pathogenesis and
Treatment of Chronic Suppurative Otitis Media in Journal of Medical
Microbiology, 2015, 64.
World Health Organization. Chronic Suppurative Otitis Media
Burden of Illness and Management Options. 2004. Geneva,
Switzerland.
Roland, Peter, et al. 2017. Chronic Suppurative Otitis Media.
Medscape
Deguzman, David A, et al. Rhinitis Allergic. University of Michigan.

Anda mungkin juga menyukai