Anda di halaman 1dari 35

Laporan Kasus

Otitis Eksterna Sirkumskripta


Auricula Dekstra

Disusun Oleh : Pembimbing/Pemdamping :


dr. Misna Misi dr. Yelli Defita

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


UPT PUSKESMAS TANJUNG BALAI
KARIMUN
2023
PENDAHULUAN 01
• Otitis eksterna (OE)  inflamasi yang melibatkan kanalis akustikus
eksternal
• Mikroorganisme  90% Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococus aureus
EPIDEMIOLOGI

Amerika Serikat Belanda


• Insidensi  4/1.000
• Insidensi  12-14/1.000
• IGD  2,4 jt

RSUP Sanglah
Inggris
Denpasar
• Insidensi  1% • 84 kasus
• Wanita
Jumlah kunjungan pasien dengan diagnosis Otitis Eksterna di UPT • 15 – 49 tahun
Puskesmas Tanjung Balai Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau
bulan Juli 2023 sebanyak 9 kasus
TINJAUAN PUSTAKA 02
DEFINISI

Otitis eksterna adalah peradangan atau inflamasi pada


kanalis akustikus eksternal  jaringan lunak sekitarnya
dengan penyebab paling banyak oleh infeksi bakteri
ANATOMI TELINGA
ETIOLOGI

01 Pseudomonas aeruginosa

02 Staphylococcus aureus

03 Proteus vulgaris

04 Escherichia coli
FAKTOR PREDISPOSISI

Penyakit kulit Dermatitis, psoriasis

Lingkungan Kelembaban tinggi

Penggunaan cotton bud, alat


Trauma bantu dengar, penyumbat
telinga dan benda asing

Penyakit Sistemik DM, autoimun, kemoterapi


KLASIFIKASI

Otitis Eksterna Otitis Eksterna


Sirkumskripta Difusa
• Furunkulosis
• Perenang
• Infeksi folikel
• Onset cepat
rambut

Otitis Eksterna Otitis Eksterna


Kronis Maligna
• Fase akut tidak • Osteomielitis
selesai • DM, usia tua,
• Trauma berlebihan gangguan imun
PATOFISIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS

• Pruritus
• Nyeri telinga  manipulasi pada tragus / pinna
• Otorrhea
• Sensasi penuh
• Gangguan pendengaran
• Riwayat aktivitas akuatik
• Riwayat trauma
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Kultur
• Audiometri
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN FISIK
TATALAKSANA

Pembersihan Analgetik
● Pembersihan debris ● Acetaminofen
 efektivitas obat ● NSAID
● H2O2

Antibiotik Edukasi
● Aminoglikosida ● Hindari microtrauma
● Polipeptida ● Jaga telinga  kering
● Fluorokuinolon
KOMPLIKASI
• Otitis eksterna maligna
• Mastoiditis
• Kondritis pada daun telinga
• Erosi tulang pada dasar tengkorak
• Selulitis
• Limfadenitis
• Stenosis kanal
• Gangguan pendengaran
PROGNOSIS

• Sembuh secara spontan pada periode akut


• Pasien membaik dalam 48 – 72 jam setelah pemberian
antibiotik dan sembuh sepenuhnya dalam 7 – 10 hari
DIAGNOSIS BANDING

• Otitis Media Akut Stadium Hiperemis


• Otitis Eksterna Ekszematosa
03
LAPORAN
KASUS
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. N
Umur : 12 tahun
Tanggal Lahir : 03 Oktober 2010
Jenis Kelamin : Perempuan
Nama Ibu : Ny. R
Suku/Agama : Islam
Tanggal Masuk : 22 Juli 2023
No. RM : 910942-01
ANAMNESIS

Pasien datang diantar oleh ibunya dengan keluhan nyeri pada telinga kanan
sejak 3 hari yang lalu. Nyeri telinga dirasakan terus-menerus dan seperti berdenyut.
Keluhan nyeri bertambah berat saat telinga pasien tersentuh, tidur menghadap kearah
telinga yang sakit, saat pasien membuka mulut dan saat telinga dilakukan penarikan atau
sentuhan ringan.
Nyeri telinga semakin bertambah berat sehingga membuat pasien rewel dan
sulit untuk makan. Keluhan nyeri telinga kanan tidak disertai dengan adanya
penurunan pendengaran. Adanya keluhan keluar cairan dari telinga kanan disangkal.
ANAMNESIS

Pasien memiliki kebiasaan mengorek telinga menggunakan jari tangannya.


Adanya keluhan demam, batuk dan hidung tersumbat saat ini pada pasien disangkal.
Adanya riwayat kemasukan air pada telinga kanan disangkal. Adanya riwayat batuk
dan pilek pada pasien juga disangkal. Pasien belum pernah dibawa berobat ataupun
mengkonsumsi obat untuk mengurangi keluhannya.
Riwayat Penyakit Dahulu :-
Riwayat Penggunaan Obat :-
Riwayat Penyakit Keluarga :-
Riwayat Alergi Obat :-
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS

• Kesadaran : Komposmentis kooperatif (E4V5M6)


• Frekuensi Nadi : 95 x/menit
• Pernapasan : 19 x/menit
• Suhu Tubuh : 36,6oC
• BB : 41 kg
• TB : 121 cm
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN SISTEMIK

• Kepala : Normocephal, skuama kekuningan berminyak (-)


• Mata : Konjungtiva : Anemis (-/-)
Sklera : Ikterik (-/-)
• Mulut : Bibir kering (-), sianosis (-), lidah tremor (-)
tonsil T1-T1, hiperemis (-)
• Telinga : Status lokalis
• Leher : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN SISTEMIK

• Thoraks
• Jantung : S1 S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
• Paru : Vesikuler di seluruh lapang paru
Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
• Abdomen : Supel, bising usus (+), frekuensi 6 kali per menit
• Ekstremitas : Akral hangat (+/+), edema (-/-), CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS TELINGA
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Kel. Kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Daun Telinga Radang Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarik Ada Ada
Nyeri tekan tragus Ada Ada
Lapang / sempit Sempit Lapang
Hiperemi Ada Tidak ada
Liang Telinga Edema Edema minimal dan Tidak ada
ditemukan furunkel
Massa Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak berbau Tidak berbau
Sekret/
Warna Kekuningan Kekuningan
Serumen
Jumlah Minimal Minimal
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS TELINGA
Membran Tympani
Warna Putih mutiara Putih mutiara
Refleks Cahaya Arah jam 5 Arah jam 7
Utuh Bulging Tidak ada Tidak ada
Retraksi Tidak ada Tidak ada
Atrofi Tidak ada Tidak ada

Gambar
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS TELINGA

Auricula Dekstra Auricula Dekstra


PEMERIKSAAN FISIK
STATUS LOKALIS TELINGA

Tanda Tidak ada Tidak ada


radang/abses
Fistel Tidak ada Tidak ada
Mastoid Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Rinne
Tes Garpu Tala Weber Tidak dilakukan

Swabach
Audiometri Tidak dilakukan
DIAGNOSIS

Otitis Eksterna Sirkumskripta


Auricula Dekstra
PENATALAKSANAAN
Edukasi

• Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai penyakit dan faktor risiko


yang menyebabkan timbulnya penyakit
• Menjelaskan kepada ibu pasien mengenai pengobatan dan cara
menggunakan obat yang diberikan, yaitu diberikan obat tetes telinga
antibiotik, diteteskan 2 kali 3 tetes sehari, setelah diteteskan diamkan
terlebih dahulu selama 5 menit agar obat menyerap ke bagian yang
sakit
PENATALAKSANAAN
Edukasi

• Menjelaskan kepada ibu pasien untuk menjaga agar telinga pasien


tetap dalam keadaan kering dan tidak lembab, serta menganjurkan
untuk menghindari mengorek telinga menggunakan jari tangan atau
cutton bud
• Menjelaskan kepada ibu pasien agar pasien istirahat, mengkonsumsi
air yang cukup, makan buah dan sayur
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
• Kloramfenicol eardrops 3% 2 dd gtt 3 (pada telinga kanan)
• Paracetamol 500 mg, 3x500 mg tab
• Vit. B complex 1x1 tab
PROGNOSIS

 Quo ad vitam : Dubia ad bonam


 Quo ad sanam : Dubia ad bonam
05
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Diagnosis otitis eksterna sirkumskripta  tanda dan gejala yang
diperoleh dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
• Faktor risiko  memiliki kebiasaan mengorek telinga
menggunakan jari tangan  trauma ringan pada kanalis akustikus
eksternal  reaksi inflamasi dan infeksi lokal
• Tatalaksana  memberikan edukasi kepada ibu pasien untuk
selalu memperhatikan pasien agar menjaga kebersihan telinga
dan kelembaban telinga pasien. Kemudian diberikan terapi
farmakologi berupa antibiotik topikal dan antinyeri pada pasien

05
05
TERIMA
KASIH
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai