Anda di halaman 1dari 4

PMK No.

71 2015 - Faktor risiko perilaku yang dapat diubah :


PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK MENULAR  Merokok
 kurang aktifitas fisik
Pasal 1 Penanggulangan PTM adalah upaya kesehatan  diet yang tidak sehat
yang mengutamakan aspek promotif dan preventif
 konsumsi minuman beralkohol
tanpa mengabaikanaspek kuratif dan
 lingkungan yang tidak sehat.
rehabilitatif serta paliatif yang ditujukan untuk
menurunkan angka kesakitan, kecacatan,
- Pencegahan dilaksanakan melalui
dan kematian yang dilaksanakan secara
kegiatan promosi kesehatan, deteksi dini
komprehensif, efektif, efisien, dan berkelanjutan
faktor risiko, dan perlindungan khusus
Pasal 2 TUJUAN
- Pengendalian dilaksanakan melalui kegiatan
- melindungi masyarakat dari risiko PTM
penemuan dini kasus dan tata laksana dini.
- meningkatkan kualitas hidup dan
mengurangi dampak sosial, budaya, serta
ekonomi akibat PTM pada individu, keluarga,
PROMOSI KESEHATAN / PREVENTIF
dan masyarakat
- memberikan kepastian hukum dalam Pasal 15 C → Cek kesehatan secara berkala
penyelenggaraan Penanggulangan PTM E → Enyahkan asap rokok
yang komprehensif, efisien, efektif, dan
R → Rajin aktivitas fisik
berkelanjutan
D → Diet sehat dan gizi seimbang
Pasal 3 Kelompok PTM berdasarkan sistem dan organ I → Istirahat yang cukup
tubuh : K → Kelola stress

- penyakit keganasan PENANGANAN KASUS


- penyakit endokrin, nutrisi, dan metabolic Pasal 18 Penanganan kasus dilakukan melalui
- penyakit sistem saraf pelayanan pengobatan dan perawatan, rehabilitasi
- penyakit sistem pernapasan dan paliatif.
- penyakit sistem sirkulasi
- penyakit mata dan adnexa P → Periksa kesehatan secara rutin
- penyakit telinga dan mastoid A → Atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat
- penyakit kulit dan jaringan subkutanius dan teratus
- penyakit sistem musculoskeletal dan jaringan
T → Tetap diet dengan gizi seimbang
penyambung
- penyakit sistem genitourinaria U → Upayakan aktivitas fisik dengan aman
- penyakit gangguan mental dan perilaku H → Hindari asap rokok, alcohol, dan zat
- penyakit kelainan darah dan gangguan karsinogenik
pembentukan organ darah
POSBINDU PTM
Pasal 4 - Pemerintah bertanggungjawab dalam
menyelenggarakan Penanggulangan PTM Pasal 20 Peran serta masyarakat dalam melakukan
- dilaksanakan melalui Upaya Kesehatan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan resiko PTM utama yang dilaksanakan secara
Perorangan (UKP). terpadu, rutin, dan periodic

Pasal 6 - Dalam rangka Penanggulangan PTM, Menteri Sasaran utama :


membentuk komite ahli Penanggulangan PTM Kelompok masyarakat sehat, beresiko, dan
penyandang PTM berusia 15 tahun keatas
Pasal 8 - Penyelenggaraan Penanggulangan PTM
melalui Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) PTM :
dilaksanakan dengan upaya pencegahan dan DM
pengendalian Jantung dan pembuluh darah
Kanker
- Pencegahan dititikberatkan pada pengendalian Hipertensi
faktor risiko PTM yang dapat diubah

MASIDAH HAFNI LUBIS S.Kep, Ners


MEJA POSBINDU PTM POSYANDU
Meja 1 : Pendaftaran, pencatatan Bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM)
yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat guna
Meja 2 : Tehnik wawancara / anamnesis (kebiasaan memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
pasien, penyakit yg diderita apa saja ) kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
dasar.
Meja 3 : Pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar perut dan
analisa lemak tubuh 1 Posyandu untuk 1 RW
1 Posyandu untuk 100 balita
Meja 4 : Pengukuran TD, Gula, Kolestrol, Uji fungsi
paru, IVA, Pemeriksaan payudara, tes KATEGORI POSYANDU
amfetamin urine
INDIKATOR PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI

Meja 5 : Konseling, edukasi, dan tindak lanjut lainnya Frekuensi penimbangan <8 >8 >8 >8
Jumlah Kader <5 ≥5 ≥5 ≥5
Cakupan dana sehat < 50% <50% < 50% ≥ 50%
Cakupan kumulatif KB < 50% <50% ≥ 50% ≥ 50%
Cakupan kumulatif KIA <50% <50% ≥ 50% ≥ 50%
Program Tambahan Tdk ada Tdk ada ada
ada

MEJA POSYANDU
Meja 1 : Pendaftara ibu hamil, balita, ibu menyusui
→ oleh Kader

Meja 2 : Penimbangan balita


→ oleh Kader

Meja 3 : Pencatatan, mengisi KMS, nilai BB naik/tidak


→ oleh Kader

Meja 4 : Penyuluhan dan pelayanan tentang gizi


→ oleh Kader

Meja 5 : Imunisasi, suplemen, KB


→ oleh Nakes

PENIMBANGAN - POSYANDU
Cakupan Penimbangan : K/S
Tingkat Partisipasi Masyarakat : D/S
Kesinambungan Penimbangan : D/K
Kecenderungan Status Gizi : N/D
Efektivitas Kegiatan : N/S

Note :
S → Jumlah seluruh balita di posyandu
K→ Jumlah balita yg terdapat di posyandu terkait & punya KMS
D→ Jumlah balita yang datang ditimbang bulan ini
N→ Jumlah balita dengan BB naik

MASIDAH HAFNI LUBIS S.Kep, Ners


PHBS
(PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT)
PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya
mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan serta
memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat.

TUJUAN

Meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses


penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu –
individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang
bersih dan sehat

TATANAN PHBS

Di SEKOLAH :
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan
- Mengkonsumsi jajanan sehat
- Menggunakan jamban bersih dan sehat
- Olahraga yang teratur
- Memberantas jentik nyamuk HKN
- Tidak merokok di lingkungan sekolah (HARI KESEHATAN NASIONAL)
- Membuang sampah pada tempatnya
- Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah Pada tahun 50-an, penyakit malaria mewabah di Indonesia dan
untuk menciptakan lingkungan yang sehat merenggut ratusan ribu jiwa. Pemerintah berupaya memberantas
malaria dengan membentuk Dinas Pembasmian Malaria pada
Di Rumah Tangga : tahun 1959. Pada bulan Januari 1963 namanya berubah menjadi
- Lakukan persalinan di Faskes Komando Operasi Pemberantasan Malaria (KOPEM).
- Memberi bayi ASI eksklusif
- Menimbang balita setiap bulan Pembasmian malaria dilakukan dengan menggunakan
- Makan buah dan sayur setiap hari Insektisida Dichloro Diphenyl Trichloroethane (DDT) yang
- Melaksanakan aktivitas fisik setiap hari disemprotkan secara massal ke rumah-rumah di seluruh Jawa,
- Menggunakan air bersih Bali, dan Lampung.
- Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
- Memberantas sarang nyamuk minimal seminggu sekali Penyemprotan secara simbolis oleh Presiden Soekarno pada
- Menggunakan jamban sehat tanggal 12 November 1959 di desa Kalasan Yogyakarta.
- Tidak merokok Penyemprotan DDT juga dibarengi dengan penyuluhan kepada
masyarakat. Lima tahun kemudian, ± 63 juta penduduk telah
Di Tempat Kerja mendapat perlindungan dari penyakit malaria.
Di Tempat Umum Karena itu, pada tanggal 12 November 1964, keberhasilan
pemberantasan malaria diperingati sebagai Hari Kesehatan
Di Fasilitas Kesehatan Nasional (HKN) pertama. Inilah titik awal kebersamaan seluruh
komponen bangsa dalam pembangunan kesehatan.

MASIDAH HAFNI LUBIS S.Kep, Ners


TEMA HUT HKN

TAHUN TEMA SUB TEMA

HKN 2010 “ Keluarga sehat Investasi Bangsa”


46

HKN 2011 “ Indonesia Cinta Sehat”


47

HKN 2012 “ Ibu Selamat Anak Sehat”


48

HKN 2013 “ Indonesia Cinta Sehat” “Menuju Indonesia Sehat dan JKN yang bermutu”
49

HKN 2014 “ Indonesia Cinta Sehat” “Sehat Bangsaku Sehat Negeriku”


50

HKN 2015 “ Indonesia Cinta Sehat” “ Generasi Cinta Sehat Siap Membangun Negeri”
51

HKN 2016 “ Indonesia Cinta Sehat” “ Masyarakat Hidup Sehat Indonesia Kuat”
52

HKN 2017 “Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku”


53

HKN 2018 “ Aku Cinta Sehat” “Ayo Hidup Sehat Mulai Dari Kita”
54

HKN 2019 “Generasi Sehat Indonesia Unggul”


55

HKN 2020 “Satukan Tekad Menuju Indonesia Sehat” “Jaga diri, keluarga, dan masyarakat. Selamatkan
56 bangsa dari pandemi Covid-19”

MASIDAH HAFNI LUBIS S.Kep, Ners

Anda mungkin juga menyukai