Perlindungan terhadap
tekanan bunyi nasofaring
dan reflux sekresi dari
nasofaring
Penyakit kronis
Gangguan neurologis
0,3-6,6% dan 10-
20% dari orang
yang
mengalaminya
Remaja dan
Dewasa
Patogenesis
Penurunan berat badan yang drastis
Penurunan tekanan jaringan dan kehilangan
jaringan lemak disekitar tuba
Tuba terbuka abnormal
Jaringan parut/scar pada jaringan post nasal timbul
setelah adenoidektomi
Terjadi taksi pada sisi tuba
Patogenesis Estrogen
meningkat pada
kehamilan
Estrogen
Tuba terbuka berinteraksi dengan
Prostalglandin E
Surfaktan
mempengaruhi Surfaktan
tekanan bukaan diproduksi
tuba
Rasa penuh
didalam
telinga
Gejala klinis
Autofoni
Bergerak ketika
Pemeriksaan Klinis Membran timpani melakukan respirasi
Tipis
atrofi (a tell tale
diagnostik sign)
Diagnosis
• Anamnesis
Audiometri
CT-Scan Timpanometri
Diagnosis Banding
Obstruksi fungsional tuba
eustachius
Barotrauma (Aero-Otitis
meda)
Penatalaksanaan
• Kalium
Terapi Non • Mengindari faktor resiko
• Meningkatkan BB
Bedah • Menghentikan penggunaan estrogen
Akut Kronik
Oklusi, hiperemis,
Supuratif, Perforasi Efusi Adhesive Supuratif
Reoslusi
Aman (tanpa
Koalesens kolesteatoma)
Bahaya
(kolesteatoma)
Otitis Media Akut
• OMA biasanya terjadi akibat atau merupakan kelanjutan Infeksi
Saluran Napas Atas (ISPA)
• ISPA biasanya: Radang ringan s/d berat pada hidung, sinus, tuba
Eustachius, telinga tengah, nasofaring, faring, epiglottis, laring
• Tanda radang akut: tumor, rubor, dolor, calor, fungsio laesa
• OMA: penurunan faktor pertahanan tubuh, sumbatan tuba merupakan
penyebab utama
• ISPA: pencetus terjadinya OMA: Anak lebih terganggu > tuba pendek
dan agak horizontal
Otitis media akut
• Peradangan pada telinga tengah secara cepat yang di sebabkan oleh
infeksi bakteri
etiologi
• ISPA
• penurunan faktor pertahanan tubuh,
• sumbatan tuba
• Anak lebih terganggu > tuba pendek dan agak horizontal
STADIUM OTITIS MEDIA AKUT
STADIUM OKLUSI HIPEREMIS SUPURASI PERFORASI RESOLUSI
PATOFISIOLOGI Fungsi tuba terganggu > Patogen masuk ke Pus (+) pada kavum Tekanan meningkat > Proses penyembuhan
Tekanan Negatif telinga tengah > tympani Perforasi membrane tympani
Inflamasi
MEMBRAN Retraksi Hiperemis Bulging Perforasi MT perlahan menutup
TIMPANI
• Aktivitas secret
• Tipe aktif: secret yang keluar dari kavum timpani secara aktif
• Tipe tenang
Diagnosis OMSK
Diagnosis
• Gejala klinik + pemeriksaan THT (otoskopi)
• Pemeriksaan pendengaran : tes penala dan audiometri
• Radiologi: foto polos mastoid schuller atau HRCT Mastoid
• Kultur resistensi kuman sekret liang telinga
Otoskopi
MT Utuh MT Perforasi
OMSK
Onset, progresifitas,
penyakit sistemik, focus
infeksi, Riwayat pengobatan
Komplikasi Komplikasi
Kolesteatom Kolesteatom
OMSK benigna OMSK bahaya
OE Difus
Otomikosis
Dermaittis eksim
OE Maligna
Miringitits granulomatosa
Lihat algoritma 1 Lihat algoritma 2 Lihat algoritma 3
Kolesteatoma
ALGORITMA 1
(OMSK benigna)
INTRAKRANIAL INTRATEMPORAL
CT scan +kontras
- Tindakan ini menggunakan anastesi umum, namun dapat dilakukan dengan anestesi lokal jika
terdapat kontraindikasi untuk anastesi umum.
- Tepi perforasi dibuang atau dibuat luka baru
- Dilakukan jabir timpanomeatal untuk evaluasi telinga tengah, membersihkan jaringan patologi di
telinga tengah dan rekonstruksi osikel.
- Tandur membran timpani diambil dari fascia temporalis atau perikondrium tragus.
- Telinga tengah diisi dengan gelfoam untuk mencegah terjadinya adesi
- Graft membran timpani diletakkan secara underlay/ inlay/ onlay
- Canalis akustikus eksternus diisi dengan gelfoam.
Selain teknik diatas dengan membuat jabir timpanomeatal , untuk perforasi kecil dapat dilakukan
tindakan lain tanpa pembuatan jabir, misalnya dengan fat plug.
Timpanoplasti dengan Mastoidektomi dinding Utuh (canal
Wall Up/Closed tympanoplasty)
YAITU mastoidektomi dengan mempertahankan dinding posterior
liang telinga disertai Tindakan reKonStruksi telinga tengah
(timpanoplasti)
INDIKASI CWU
• OMSK tipe aman, dengan perforasi menetap lebih dari 3
bulan dengan keadaan keluar cairan berulang
• Kolesteatoma pada anak
• Dekompresi N.fasialis
• Mastoiditis koalesen
• Abses subperiosteal retroauriklar
Teknik Operasi CWU
- Digunakan anestesi umum. Dapat dilakukan dengan anestesi lokal jika anestesi umum
dikontraindikasikan.
- - Dapat dilakukan insisi retroaurikular atau endaural. Insisi retroaurikular memberikan
paparan lapangan operasi yang lebih baik.
- Bor korteks mastoid dengan landmark segitiga Mc Ewen, dengan mengidentifikasi dinding
posterior liang telinga, linea temporalis dan spina Henle. Identifikasi tegmen timpani, tegmen
mastoid, sinus sigmoid dan kanalis semisirkulatis lateralis
- Identifikasi aditus ad antrum, fosa inkudis, solid angle dan N. Fasialis pars vertikal. Bila ada
jaringan patologis/ jaringan granulasi dibersihkan
- Identifikasi inkus, inkudimaleolar join dan maleus serta periksa mobilitas osikel dan patensi
aditus ad antrum. Bila perlu dilakukan timpanotomi posterior.
- Pasang tandur yang sudah disiapkan dengan salah satu teknik pemasangan tandur (inlay,
underlay, overlay, inlay-underlay), sesuai dengan tipe timpanoplasti yang dilakukan dan
dilakukan fiksasi dengan gel foam
- Diletakkan tampon antibiotik di liang telinga,.
- Luka operasi ditutup dengan jahitan lapis demi lapis
Timpanoplasti dengan Mastoidektomi dinding Runtuh (Canal Wall
Down)
INDIKASI:
• Kolesteatoma pada mastoid yang sklerotik
• Kolesteatoma dengan erosi luas epitympanum
• Kolesteatoma rekuren pasca mastoidektomi dinding utuh
• Kolesteatoma dengan fistula labirin
• Kolesteatoma dengan pasien Cleft palate and Down
syndrome
Teknik Operasi Timpanoplasti dengan Mastoidektomi Dinding Runtuh
INDIKASI
• OMSK dengan Kolesteatoma (OMSK
tipe bahaya/atikoantral/tipe tulang) •
Tumor telinga
Teknik Operasi Mastoidektomi Radikal
- Dilakukan insisi postaural atau endaural
- Retraksi jaringan lunak dan memaparkan daerah mastoid. Daerah mastoid mulai dari pangkal posterior
tulang zigoma sampai ke belakang sudut suprameatal dan diatas linea temporalis sampai ke bagian bawah
tip mastoid dibuka dengan cara mengelevasi periosteum
- Identifikasi tegmen timpani dan tegmen mastoid
- Identifikasi sinus sigmoid
- Identifikasi kanalis semisirkularis
- Identifikasi aditus ad antrum
- Identifikasi fossa inkudis dan osikel
- Identifikasi kanalis fasialis
- Mengangkat jaringan patologis berupa jaringan granulasi dan kolesteatoma Meruntuhkan bridge
- Merendahkan dinding posterior
- Meatoplasti.
- Jika kavum mastoid sangat besar dan kolesteatoma bersih, maka dilakukan obliterasi dengan muskulus
temporal atau jaringan lunak namun harus memperhatikan risiko tersisanya matriks kolesteatoma.
- Menutup luka operasi. Kavum timpani ditutup dengan tampon antibiotik, dan luka operasi dijahit satu
persatu.
Kesimpulan
• Otitis Media merupakan suatu spektrum penyakit yang luas > insidens
tinggi
• Mempengaruhi kualitas hidup anak hingga usia lanjut
• Tatalaksana dapat berupa medikamentosa dan atau pembedahan
• Antibiotik memegang peran penting: prinsip penggunaaan antibiotik
rasional
• Memerlukan tatalaksana yang tepat > mencegah komplikasi dan
disabilitas
OTOSKLEROSIS
13 Oktober 2022
Definisi
• Penyakit primer yang mengenai kapsul tulang labirin yang mengalami spongiosis di daerah kaki stapes
• Sklerosis stapes kaku hantaran suara terganggu tuli konduksi meluas ke koklea dan labirin
tuli campuran
• Proses terjadi dalam 2 fase : fase aktif/resorpsi tulang (spongiosis), dan fase remisi/deposit tulang
(sklerosis)
Insidensi
• Ras kaukasian (4-8%) > Bangsa jepang (1%) > Afrika-amerika (1%)
• Herediter autosomal dominan (60%)
• Wanita > laki-laki 2:1
• Pada usia pertengahan (10-48 thn) >> dekade empat dan lima
• Wanita hamil memiliki resiko memburuk lebih progresif dibanding wanita tidak hamil
• Beberapa peneliti mengemukakan ± 50% penderita otosklerosis memiliki keluhan gangguan
pendengaran yang memberat sehubungan dengan kehamilannya.
Patofisiologi
Proses
spongiosis Kaki stapes akan Kaki stapes Tuli sensorineural
menjadi kaku terfiksasi
Lesi spongiosis
Menjalar ke melepaskan enzim
Tampak Schwarze Proses koklea dan lig. hidrolitik pada telinga
sign sklerosis Spirale dalam
Etiologi
Penyebab belum diketahui secara pasti.
Faktor predisposisi Herediter, endokrin metabolik, vaskuler autoimun, dan infeksi measles
Tipe – tipe :
Histologic Otosclerosis
Fenestral Otosclerosis
Cochlear Otosclerosis
Malignant Otosclerosis
• Pemeriksaan penala
• Pemeriksaan audiometri Carhart’s Notch Gambaran ini akan
hilang setelah dilakukan stapedektomi
Gambar audiogram nada murni
pasien otosklerosis
Injeksi
intratimpani dapat
dilakukan pada
kuadran
posteroinferior atau
anteroinferior
Obat secara
intratimpani
Kortikosteroid
Gentamisin (meniere dan
(meniere disease) sudden deafness)
Mekanisme distribusi obat ke telinga dalam
Skala Vestibuli
Indikasi injeksi intratimpani
• Meniere’s disease
• Idiopathic sudden sensorineural hearing loss
• Beberapa indikasi lain masih dalam penelitian seperti gangguan
pendengaran akibat bising, obat ototoksik, autoimun dan tinnitus
Prosedur injeksi Intratimpani
• Mencuci tangan dan mengenakan sarung tangan steril
• Evaluasi membran timpani dengan baik menggunakan mikroskop
• Tindakan pembersihan liang telinga dengan kapas aplikator dan alkohol 70% setelah itu di
lakukan anastesi lokal menggunakan lidocain 10% spray atau lidocain cream 5%
• Injeksi menggunakan jarum spinal no 25G/27G dengan spuit 3cc yang telah diisi obat pada
membran timpani kuadran anteroinferior/anteriorsuperior/inferior posterior ( kecuali posterior
superior) hingga obat memenuhi kavum timpani ( sekitar 0,4-0,8 ml)
• Posisikan pasien miring dengan telinga yang telah di injeksi mengahadap ke atas dan
mempertahankan posisi selama 30 menit
• Pasien diminta untuk tidak menelan , menguap maupun berbicara selama 30 menit
• Apabila pasien menelan , makan injeksi kedua di ulang setelah 10 menit. Pasien tetap pada
prosedur yang sama dalam 10 menit. Tindakan injeksi dilakukakn dengan total injeksi dilakukan
dengan total injeksi sebanyak 4 kali selama 2 minggu
TERIMAKASIH