0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan3 halaman
Ringkasan poin-poin akreditasi rumah sakit meliputi peningkatan mutu pelayanan dengan standar waktu tunggu rawat jalan, pengelolaan rekam medis secara real time dan rapi, keselamatan pasien melalui identifikasi pasien dan komunikasi efektif, serta pelayanan pendidikan tenaga kesehatan dan manajemen fasilitas kesehatan termasuk penggunaan alat pemadam api ringan.
Ringkasan poin-poin akreditasi rumah sakit meliputi peningkatan mutu pelayanan dengan standar waktu tunggu rawat jalan, pengelolaan rekam medis secara real time dan rapi, keselamatan pasien melalui identifikasi pasien dan komunikasi efektif, serta pelayanan pendidikan tenaga kesehatan dan manajemen fasilitas kesehatan termasuk penggunaan alat pemadam api ringan.
Ringkasan poin-poin akreditasi rumah sakit meliputi peningkatan mutu pelayanan dengan standar waktu tunggu rawat jalan, pengelolaan rekam medis secara real time dan rapi, keselamatan pasien melalui identifikasi pasien dan komunikasi efektif, serta pelayanan pendidikan tenaga kesehatan dan manajemen fasilitas kesehatan termasuk penggunaan alat pemadam api ringan.
Indicator mutu rawat jalan : waktu tunggu rawat jalan mulai dari registrasi sampai dilayani ( 60 menit)
2. MRMIK ( Management Rekam Medis Informasi Kesehatan)
Indicator yang dinilai a. Real time ( meliputi tanggal dan jam ) b. Adanya stempel read back c. Tulisan rapi , tidak boleh ada singkatan , tidak boleh pakai tipe x d. Jika tulisan salah , boleh di garis kemudiandi beri paraf
3. SKP ( sasaran keselamatan Pasien)
a. SKP 1 : Identifikasi pasien Gelang identitas : ada 2 , warna pink ( perempuan) , warna biru ( laki- laki) Sticker pasien : - Warna merah (alergi) - Warna abu- abu ( radiasi nuklir) - Warna ungu ( DNR ( DO NOT RESUSITATION) )
Gelang resiko : warna kuning
b. SKP 2 : Komunikasi efektif
- dengan metode SBAR S: situation B : Background A: Assasment R: Rekomendation
- Metode penulisan tetap dengan SOAP
- Dibuktian dengan read back ( Read back harus di tanda tangani dpjp 1 x24 jam c. Skp 3 : kewaspadaan obat - Obat LASA ( Look Alike Sound Alike ) yaitu obat – obat yang memiliki nama , rupa dan ucapan yang mirip - Obat high alert ( obat2 keras) d. SKP 4: Side marking dan surgical ceklist Side marking di gunakan jika bagian tubuh memiliki sisi kanan dan kiri e. SKP 5 : Hand higine Lima moment cuci tangan - Sebelum kontak dengan pasien - Sebelum tindakan aseptic - Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien - Setelah kontak dengan pasien - Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Cara cuci tangan
- Dengan sabun 40-60 detik
- Dengan handruft 20-30 detik
Langkah cuci tangan
1. Menggosok kedua telapak tangan
2. Menggosok punggung tangan 3. Menggosok sela2 jari 4. Gerakan mengunci 5. Menggosok ibu jari dengan teknik memutar dalam genggaman 6. Menggosok ujung- ujung kuku
f. SKP 6 : pasien resiko jatuh di beri gelang warna kuning
4. PPK ( Pelayanan Pendidikan kesehatan )
- Bed PPDS ada 3 Warna merah : observer Warna biru : Supervisi , PPDS bias mengerjakan tindakan sendiri di damping dppjp Warna hijau : mandiri , PPDS sudah bias mengerjakan tindakan dengan mandiri , tetapi harus melapor pada dpjp setelah tindakan - Ppds wajib mengisi logbook - Ppds harus ada SIP dan STR 5. PAP ( pelayanan asuhan pasien)
Setiap rencana tindakandi tuangkan dalam panduan dan sk serta di sertakan dengan SPO
6. AKP ( Akses Kesinambungan Pasien)
- pengkajian awal - care plain - CPPT - Lembar edukasi - lembar pemberian informasi - resume pulang 7. Komunikasi dan Edukasi (KE) - Setiap informasi yang di berikan di tuang di Form edukasi - metode edukasi : lisan dan demonstrasi - media edukasi : leaflet, booklet, lembar balik , audiovisual 8. MFK ( Management fasilitas kesehatan ) Salah satunya ada nya APAR Cara menggunakan APAR T: tarik pin pengait A: arahkan selang ke sumber Api T : Tekan katup S: semburkan dengan cara menyapu kiri dan kanan
9. KPS ( Kualifikation Pendidikan Staf)
Adanya kredential dan rekredential
10. PKPO ( Pelayanan kefarmasian dan penggunaan obat)
Rumah sakit akan menyediakan obat sesuai Fornas ( Formularium nasional Jika obat yang di sediakan tidak ada dalam fornas tetapi pasien butuh maka dpjp dapat membuat form TFT Jika pasien menggunakan Antibiotik maka DPJP dapat menceklis kegunaanya bias untuk profilaksis , empiris dan defenitif Jam peresepan ke Depo Farmasi ( pukul 11.oo wib dan maksimal pukul 17.00) Jika peresepan di atas jam tersebut maka di alihkan ke farmasi ugd Jika pasien membawa obat dari luar atau melanjutkan obat maka dpjp harus mengisi fom rekonsiliasi obat Trolley emergency , jika di buka wajib di resep ulang 1 jam setelah di pakais