AKP ( AKSES DAN KESINAMBUNGAN PELAYANAN) PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien)
1. Fokus Kegiatan : 1. Indikator Mutu VK :
- Skrining Pasien di Rumah Sakit - Waktu tanggap SC Emergency < 30 menit.
- Registrasi dan Admisi di Rumah Sakit - Angka Keterlambatan Tranfusi emergency > 60 menit
- Kesinambungan Pelayanan - Angka Kematian Ibu Ibu Hamil dan Bersalin karena
- Transfer Pasien Internal di dalam Rumah Sakit Perdarahan
- Pemulangan, Rujukan dan Tindak Lanjut - Angka Kematian Ibu Hamil dan Bersalin karena
- Transportasi Preeklampsi dan Eklampsi.
2. MPP (manajemen Pelayanan Pasien) : Case Manajer 2. Indikator Mutu Nasional / Prioritas di VK :
- Waktu tanggap SC Emergency < 30 menit.
MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan) 3. Program Prioritas Rumah Sakit : Layanan Orthopedi dan
1. Kode Bencana : Traumatologi.
- Merah : Kebakaran 4. Risk Register VK :
- Biru : Kegawatdaruratan Medis - Belum ada pemeriksaan laborat secara rutin untuk
- Hijau : Gempa Bumi bidan di Ruang Bersalin
- Coklat : B3 - Pemberian obat misoprostol
- Orange : kematian masal - Assesmen ulang resiko jatuh dan penanganan resiko
- Abu2 : Huru Hara jatuh
- Hitam : ancaman Bom - Pelayanan pasien SC emergency (paling beresiko)
- Merah muda : penculikan bayi 5. Pelaporan insiden :
- Ungu : Evakuasi - Insiden ditemukan menginput alur insiden di
2. B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun Sikawan Lapor ke Kasubsie/ PJ
- MSDS (Material Safety Data Sheet) : informasi penting 6. Ketua Tim Mutu : dr. Rudy
ttg sifat bahan kimia yang digunakan, misalnya sifat
mudah terbakar, dll. Ada diatas lemari B3. BHD (Bantuan Hidup Dasar)
- Cara penyimpanan B3 : disimpan di lemari khusus B3, 1. Aktivasi kode biru
masing-masing bahan diberi label B3 sesuai sifatnya, Pasien tidak sadar cari bantuan untuk aktifkan kode
misal mudah terbakar, korosive dll. biru dgn telf 911 RJP
- Penanganan Tumpahan : ABSB (Amankan, Bendung, 2. Skala triase yang digunakan adalah Australasian
Serap, Bersihkan) Triaging Scale (ATS)
- Beda simbol bahan B3 dan Limbah B3 : di bawah 3. TRIASE
simbol ada tanda segilima merah. ATS 1 Resusitasi Segera
3. APAR (Alat Pemadam Api Ringan) ATS 2 Emergency Maks. 10 menit
- Helm APAR : ATS 3 Urgency Maks. 30 menit
o Merah : memadamkan api ATS 4 Non Urgent Maks. 60 menit
ATS 4 False Emergency Maks. 120 menit
o Biru : telf operator, evakuasi pasien
o Kuning : mematikan oksigen, evakuasi alat medis
PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi)
o Putih : penyelamat dokumen 1. Handwash 40-60 detik
- Jenis APAR yang ada di RS : Powder dan CO2 2. Handscrub 20-30 detik
- Cara Pakai dg Metode : TATS 3. 6 langkah cuci tangan : te pung se la ci put put
(Tarik, Arahkan, Tekan, Sapukan) 4. 5 moment cuci tangan
- Cara membawa APAR dengan dipanggul. - sebelum kontak pasien
- Letak Hydrant VK : di dekat spoelhook. - sebelum tindakan aseptik
4. EVAKUASI - setelah kontak pasien
- Bila ada kebakaran yg tidak teratasi, helm biru telf - setelah terpapar cairan tubuh pasien
operator 911 dg menyebutkan kode bencana dan - setelah dari lingkungan pasien
tempat kejadian diulang 3 kali. 5. APD
- Melewati tangga darurat Rumah Sakit ada 3 : Transmisi KONTAK: masker bedah, sarung tangan,
samping kansa mart, samping dunkin donut, Ruang gaun (mis. Pasang infus, injeksi IV, pasang / lepas DC)
HD. Transmisi DROPLET: masker bedah, sarung tangan,
- Menuju TiTik Kumpul Rumah Sakit : Utara : depan gaun, google/ faceshiled (mis. Suction di mulut)
lobby, Barat : parkiran B2, Timur : parkiran B1
Transmisi AIRBORNE: masker N95, sarung tangan, 2. Metode komunikatif saat melaporkan kondisi pasien kpd
gaun, google/ faceshiled, sepatu tertutup (mis. Suction DPJP: SBAR
ET Ventilator, nebulezer)
6. Penyuntikan yg aman:
- Tdk rekeping, bila oplos obat rekeping dg 1 tangan S: Kondisi terkini yg terjadi pd pasien
- Limbah benda tajam ditempatkan disafetybox (¾ B: Informasi penting apa yg berhubungan dgn kondisi
penuh diganti) pasien terkini
- Injeksi IV line melalui treway tanpa jarum A: Hasil pengkajian kondisi pasien terkini
7. Jenis sampah: R: Apa yg perlu dilakukan untuk mengatasi masalah
KUNING: Infeksius pasien saat ini
HITAM: Non Infeksi 3. Metode komunikasi saat melaporkan nilai kritis
UNGU: Kemoterapi pemeriksaan diagnostik mll telp: TULBAKON
MERAH: Radioterapi 4. Rentang waktu pelaporan nilai kritis < 30 menit
8. Pelaporan pajanan tertusuk jarum : cuci dibawah air 5. Metode komunikasi saat serah terima: Lembar Transfer
mengalir periksa IGD pelaporan ke Tim PPI oleh
kasubsie/PJ investigasi tim PPI koncul VCT Meningkatkan Keamanan Obat-obat yang Harus
9. Dekontaminasi Alat VK : bersihkan darah dg dicuci Diwaspadai
dibawah air mengalir Rendam ke cairan gigazime 5- 1. Obat-obatan yg perlu diwaspadai (High-Alert
10 menit disikat bilas dg air mengalir Medications) adalah obat-obatan yg memiliki resiko
dibungkus kain bawa ke CSSD. menyebabkan cedera serius pada pasien jika digunakan
10.Expired Alat : packing kain ED 1 mg, dgn foces 1 th. dengan tdk tepat.
2. Jenis obat High Alert:
SKP (Sasaran Keselamatan Pasien) - Obat resiko tinggi (mis. Insulin, Heparin atau
1. Mengidentifikasi pasien dengan benar. sitostatika)
2. Meningkatkan komunikasi efektif. - Obat yg terlihat mirip dan kedengaran mirip (LASA/
3. Meningkatkan keamanan obat-obat yang harus NORUM) (mis : amlodipin 5 dan 10 mg)
diwaspadai. - Elektrolit konsentrat (mis. MgSO4)
4. Kepastian tepat sisi, tepat prosedur, tepat pasien
operasi. Kepastian Tepat Sisi-Tepat Prosedur-Tepat Pasien
5. Mengurangi resiko infeksi akibat perawatan kesehatan. Operasi
6. Mengurangi resiko cedera pasien akibat jatuh. - Verifikasi pra operasi
- Penandaan lokasi operasi dgn lingkaran
Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar - Penandaan sisi operasi atau tindakan invasif (site
1. Identifikasi pasien minimal 2 identitas yaitu: Nama marking)
lengkap dan tanggal lahir, No. RM, gelang identitas. - Surgical safety checklist (Sign In, Time Out, Sign Out)
2. Warna Gelang:
Biru Muda: Laki-laki Mengurangi Resiko Cedera Pasien Akibat Jatuh
Pink: Perempuan 1. Skrining resiko jatuh di rawat jalan
Kuning: Resiko Jatuh 2. Pengkajian awal dan ulang resiko jatuh di rawat inap
Merah: Alergi 3. Pencegahan resiko jatuh
Ungu: DNR - Pengkajian resiko jatuh
3. Identifikasi dilakukan saat: - Pemasangan gelang kuning dan penanda resiko jatuh
- Tindakan intervensi/ terapi (mis. Pemberian obat, - Tempat tidur direndahkan, siderile bed (pengaman
produk darah, radiasi) samping) ditutup, meja didekatkan.
- Tindakan prosedur (mis. Memasang jalur IV/ - Edukasi keluarga dan pasien.
Hemodialisis) - Mendekatkan bel pasien.
- Sebelum tindakan diagnostik (mis. Mengambil darah 4. Asesmen Ulang Resiko Jatuh :
dan spesimen lain laborat, sebelum kateterisasi - Saat transfer ke unit lain
jantung) - Adanya Perubahan kondisi pasien
- Menyajikan makanan. - Adanya kejadian jatuh pada pasien.