KONSEP TEORI
1.1 Pengertian
Penyakit asam urat atau dalam dunia medis disebut penyakit pirai atau
penyakit gout (arthritis gout) adalah penyakit sendi yang disebabkan oleh
tingginya asam urat di dalam darah. Kadar asam urat yang tinggi di dalam darah
melebihi batas normal menyebabkan penumpukan asam urat di dalam persendian
dan organ tubuh lainnya. Penumpukan asam urat inilah yang membuat sendi sakit,
nyeri, dan meradang . (Haryani and Misniarti 2020).
Selain itu asam urat merupakan hasil metabolisme normal dari pencernaan
protein (terutama dari daging, hati,ginjal, dan beberapa jenis sayuran seperti
kacang dan buncis) atau dari penguraian senyawa purin yang seharusnya akan
dibuang melalui ginjal,feses, atau keringat. Asam urat merupakan salah satu dari
beberapa penyakit yang sangat membahayakan, karena bukan hanya
mengganggu kesehatan tetapi juga dapat mengakibatkan cacat pada fisik.
(Haryani and Misniarti 2020). Kadar asam urat normal pada wanita: 2,6 – 6
mg/dl, dan pada pria : 3 – 7 mg/dl (Marlinda and Putri 2019)
Purin adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal
dari tubuh makhluk hidup. Gout artritis ditandai dengan peningkatan kadar asam
urat, serangan berulang-ulang dari artritis yang akut, kadang-kadang disertai
pembentukan kristal natrium urat besar yang ditemukan topus, deformitas, sendi
dan cedera pada ginjal .(Şenocak 2019) Kelainan ini berkaitan dengan
penimbunan kristal urat monohidrat monosidium dan pada tahap yang lebih
lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi. Insiden penyakit gout sebesar 1-2%,
terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria
daripada wanita. Penyakit ini menyerang sendi tangan dan bagian pergelangan
kaki. (Şenocak 2019)
Tanda dan Gejala Menurut (Sapti 2019b), tanda dan gejala yang biasa
dialami oleh penderita penyakit arthritis gout adalah:
Sendi yang terserang gout akan membengkak dan kulit biasanya akan
berwarna merah atau kekuningan, serta terasa hangat dan nyeri saat digerakkan
serta muncul benjolan pada sendi (tofus). Jika sudah agak lama (hari kelima), kulit
di atasnya akan berwarna merah kusam dan terkelupas (deskuamasi). Gejala
lainnya adalah muncul tofus di helix telinga/pinggir sendi/tendon. Menyentuh
kulit di atas sendi yang terserang gout bisa memicu rasa nyeri yang luar biasa.
Rasa nyeri ini akan berlangsung selama
1.3 Pohon Masalah
Mekanisme peradangan
Gangguan fungsi kognitif
Nyeri Akut
Menimbulkan rasa
ketidaknyamanan Terjadi peradangan yang
semakin parah
1. Di dapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu : > 6 mg %
normalnya pada pria 8 mg % dan pada wanita 7 mg %.
2. Pemeriksaan cairan tofi sangat penting untuk pemeriksaan diagnose
yaitu cairan berwarna putih seperti susu dan sangat kental sekali.
3. Pemeriksaan darah lengkap.
4. Pemeriksaan ureum dan kreatinin :
a. Kadar ureum darah normal : 5 -20 mg/dl
b. Kadar kreatinin darah normal : 0,5 – 1 mg/dl
KONSEP KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian
1. Data umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
a. Kartu Keluarga (KK)
b. Alamat dan telepon
c. Pekerjaan kepala keluarga
d. Pendidikan kepala keluarga
e. Komposisi keluarga dan genogram
f. Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis atau tipe keluarga beserta kendala
atau masalah – masalah yang terjadi dengan jenis atau tipe keluarga.
Suku bangsa Mengkaji asal suku bangsa keluarga serta
mengidentifikasi budaya suku bangsa keluarga terkait dengan
kesehatan.
g. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang
dapat mempengaruhi kesehatan.
h. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status
sosial ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan – kebutuhan
yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang – barang yang dimiliki
oleh keluarga.
i. Aktivitas rekreasi keluarga
Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat dari kapan saja keluarga
pergi bersama – sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu,
namun dengan menonton televisi dan mendengarkan radio juga
merupakan aktivitas rekreasi.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari
keluarga inti.
b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
menjelaskan mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala – kendala mengapa tugas
perkembangan tersebut belum terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti, meliputi riwayat
penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing – masing anggota
keluarga, perhatian keluarga terhadap pencegahan penyakit termasuk
status imunisasi, sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
3. Pengkajian lingkungan
a. Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, tipe
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan
sumber air, sumber sumber air minum yang digunakan serta dilengkapi
dengan denah rumah
b. Karakteristik tetangga dan komunitas Rukun Warga (RW)
Menjelaskan mengenai karakterik dari tetangga dan komunitas
setempat, meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan atau kesepakatan
penduduk setempat serta budaya setempat yang mempengaruhi
kesehatan.
c. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan melihat kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
interaksi keluarga dengan masyarakat.
e. Sistem pendukung keluarga
Termasuk sistem pendukung keluarga adalah jumlah anggota
keluarga yang sehat, fasilitas – fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan mencakup fasilitas fisik, fasilitas psikologis atau
dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan dari
masyarakat setempat.
4. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota keluarga.
b. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan anggota keluarga mengendalikan dan mempengaruhi
orang lain untuk mengubah perilaku.
c. Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing – masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.
d. Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga
yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi efektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta pada
anggota keluarga dan bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
b. Fungsi sosialisasi
Dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam keluarga, sejauh
mana anggota keluarga belajar disiplin, norma, budaya serta perilaku.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit,
sejauh mana pengetahuan keluarga mengenai sehat sakit.
d. Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga adalah :
1. Berapa jumlah anak?
2. Apakah rencana keluarga berkaitan dengan jumlah anggota
keluarga?
3. Metode yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga?
6. Fungsi ekonomi
a. Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga :
1. Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan
papan?
2. Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga?
8. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang diunakan sama dengan pemeriksaan fisik klinik.
9. Harapan keluarga
Ada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
kepada keluarga terhadap petugas kesehatan yang ada.
- Observasi
Tingkat Nyeri
(L.08066) 1. lokasi, karakteristik,
Setelah dilakukan durasi, frekuensi,
tindakan keperawatan kualitas, intensitas nyeri
diharapkan tingkat 2. Identifikasi skala nyeri
nyeri menurun dengan 3. Identifikasi respon nyeri
kriteria hasil: non verbal
1. Kemampuan 4. Identifikasi faktor yang
menuntaskan memperberat dan
aktivitas meningkat memperingan nyeri
2. Keluhan nyeri 5. Identifikasi pengetahuan
menurun dan keyakinan tentang
3. Meringis menurun nyeri
4. Sikap protektif 6. Identifikasi pengaruh
menurun budaya terhadap respon
5. Gelisah menurun nyeri
6. Kesulitan tidur 7. Identifikasi pengaruh
menurun nyeri pada kualitas hidup
7. Menarik diri 8. Monitor keberhasilan
menurun terapi komplementer
8. Berfokus pada diri
sendiri menurun yang sudah diberikan
9. Diaphoresis 9. Monitor efek samping
menurun penggunaan analgetik
10. Depresi menurun
- Terapeutik
11. Perasaan takut
menurun
1. Berikan teknik
12. Anoreksia menurun
nonfarmakologis untuk
13. Perineum merasa
mengurangi rasa nyeri
tertekan menurun
(mis. TENS, hypnosis,
14. Uterus teraba
akupresur, terapi musik,
membulat menurun
biofeedback, terapi pijat,
15. Ketegangan otot
aroma terapi, teknik
menurun
imajinasi terbimbing,
16. Pupil dilatasi
kompres hangat/dingin,
menurun
terapi bermain)
17. Muntah menurun
2. Control lingkungan yang
18. Mual menurun
memperberat rasa nyeri
19. Frekuensi nadi
(mis. Suhu ruangan,
membaik
pencahayaan,
20. Pola napas
kebisingan)
membaik
3. Fasilitasi istirahat dan
21. Tekanan darah
tidur
membaik
4. Pertimbangkan jenis dan
22. Proses berfikir
sumber nyeri dalam
membaik
pemilihan strategi
23. Focus membaik
meredakan nyeri
24. Fungsi berkemih
membaik - Edukasi
25. Perilaku membaik
1. Jelaskan penyebab,
26. Nafsu makan
periode, dan pemicu
membaik
nyeri
27. Pola tidur membaik
2. Jelaskan strategi
meredakan nyeri
3. Anjurkan memonitor
nyri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
- Kolaborasi
- kolaborasi
1. Ajarkan relaksasi otot
autogenic atau cara non
farmakologi lainnya
Setelah dilakukan
tindakan keperawatan
diharapkan tingkat
- Observasi
managemen kesehatan
1. Identifikasi kebutuhan dan
keluarga meningkat
harapan keluarga tentang
dengan kriteria hasil
kesehatan
1. Kemampuan
2. Identifikasi konsekuensi tidak
menjelaskan
melakukan tindakan bersama
masalah
keluarga
kesehatan yang
3. Identifikasi sumber sumber
dialami
yang dimiliki keluarga
meningkat
4. Identifikasi tindakan yang
2. Aktivitas
dapat dilakukan oleh keluarga
keluarga
mengatasi
- Terapeutik
masalah
1. Motivasi pengembangan sikap
kesehatan yang
dan emosi yang mendukung
tepat meningkat
upaya kesehatan
3. Tindakan untuk
2. Gunakan sarana dan fasilitas
mengurangi
yang ada dalam keluarga
factor resiko
3. Ciptakan perubahan
masalah
lingkungan rumah secara
kesehatan yang
optimal
dialami
- Edukasi
meningkat
1. Informasikan fasilitas
4. Verbalisasi
kesehatan yang ada di
kesulitan
lingkungan keluarga
menjalankan
2. Anjurkan menggunakan
perawatan yang
fasilitas kesehatan yang ada
ditetapkan
3. Ajarkan cara perawatan yang
menurun
bisa dilakukan oleh keluarga
5. Gejala penyakit
anggota
keluarga
menurun
DAFTAR PUSTAKA