Konsep Dasar Terapi Komplementer
Konsep Dasar Terapi Komplementer
Komplementer
Menstimulasi dan
3 mengaktifkan
mekanisme
penyembuhan alami
tubuh
Perkembangan Terapi
Komplementer
• Terapi komplementer dikenal dengan terapi tradisional yang digabungkan dalam
pengobatan modern.
• Komplementer adalah penggunaan terapi tradisional ke dalam pengobatan modern
(Andrews et al., 1999).
• Perkembangan pengobatan dengan intervensi non farmakologi pada masa sekarang ini lebih
mengarah ke terapi alternative dan komplementer yang kebanyakan digunakan karena
minimnya efek samping yang dapat ditimbulkan, melalui investigasi ilmiah secara ketat
serta memiliki manfaat memaksimalkan derajat kesehatan.
• WHO dalam strategi pengobatan melalui metode tradisional pada tahun 2002-2005
mengemukakan telah terjadi peningkatan penggunaan pengobatan secara non konvensional,
sehingga dapat diartikan bahwa terjadi peningkatan pada penggunaan terapi komplementer
dibanyak belahan dunia
Perkembangan Terapi
Komplementer
• Terapi komplementer & alternatif tidaklah menggantikan pengobatan konvensional
melainkan berfungsi sebagai pengganti pada beberapa situasi serta sebagai tambahan
terapi pada pasien lainnya, sementara untuk pasien yang dianggap tidak sesuai maka
terapi komplementer ini tidak digunakan.
• Data survei menunjukkan bahwa terapi komplementer dan alternatif digunakan
disejumlah negara di Eropa.
• Hasil penelitian oleh National Health Interview Survey (NHIS) yang dilakukan pada
tahun 2007 yang mengemukakan bahwa rata-rata 38% orang di Amerika memakai terapi
komplementer serta terapi alternatif
• Di Indonesia terapi komplementer secara umum telah diatur dalam Keputusan Menteri
Kesehatan No. 1109/Menkes/Per/IX/2007 mengenai pengobatan komplementer- dan
alternatif.
Teori keperawatan yang ada dapat
dijadikan dasar bagi perawat
dalam mengembangkan terapi
komplementer misalnya teori
transkultural yang dalam
praktiknya mengaitkan ilmu
fisiologi, anatomi, patofisiologi,
dan lain-lain.
Jenis Terapi Komplementer
Terapi Non Invasif
Segala tindakan yg berhubungan
Terapi Invasif dengan suatu teknik yg tidak
Segala tindakan yang dimasukkan di dalam tubuh, hanya
berhubungan pada permukaan kulit saja, yg
dengan suatu teknik yg termasuk dalam terapi non invasif
dimasukkan di dalam tubuh seperti terapi energi (reiki,
yang chikung,
termasuk dalam terapi tai chi, prana, terapi suara), terapi
invasif biologis (herbal, terapi nutrisi,
antara lain akupuntur & food
cupping combining, terapi jus, terapi urin,
(bekam basah) yg hidroterapi colon & terapi
menggunakan jarum dalam sentuhan modalitas; akupresur,
pijat bayi, refleksi, reiki, rolfing, &
Pemilihan Metode Terapi
Komplementer
Menurut National Institute of Health (NIH), terapi
komplementer dikategorikan menjadi 5 bagian, yaitu:
• Biological Based Practice: herbal, vitamin, dan
suplemen lain
• Mind-body techniques: meditasi
• Manipulative and body-based practice: pijat, refleksi
• Energy therapies: terapi medan magnet
• Ancient medical system: obat tradisional china,
aryuveda, akupuntur.
Pemilihan Metode Terapi
Komplementer
Berdasarkan Permenkes RI Nomor : 1109/Menkes/Per/2007 adalah :
• Intervensi tubuh dan pikiran (mind and body interventions) : Hipnoterapi,
mediasi, penyembuhan spiritual, doa dan yoga
• Sistem pelayanan pengobatan alternatif : akupuntur, akupresur, naturopati,
homeopati, aromaterapi, ayurveda
• Cara penyembuhan manual : chiropractice, healing touch, tuina, shiatsu,
osteopati, pijat urut
• Pengobatan farmakologi dan biologi : jamu, herbal, gurah
• Diet dan nutrisi untuk pencegahan dan pengobatan : diet makro nutrient,
mikro nutrient
• Cara lain dalam diagnosa dan pengobatan : terapi ozon, hiperbarik
Penerapan terapi
komplementer pada
keperawatan perlu mengacu
kembali pada teori-teori yang
mendasari praktik
keperawatan.
Hubungan Asuhan Keperawatan Terhadap
Terapi Komplementer
• Konsep Modalitas Penyembuhan Complementary Alternative Medicine (CAM)
yang kemudian disinergiskan dengan tindakan komplementer keperawatan adalah
serangkaian tindakan yang dapat berfungsi sebagai pelengkap dalam pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
• Jenis tindakan ini merupakan strategi holistik yang dapat diterapkan oleh perawat
untuk membantu pemulihan organ- organ vital pasien yang mengalami gangguan
kesehatan.
• Dalam pengelolaan tidakan ini memerlukan keterampilan khusus, maka seorang
perawat dapat mempelajari dari para pakar ahli dalam pendidikan dan sertifikasi
terapi komplementer tersebut.
Tindakan komplementer
berfungsi sebagai pelengkap
dari tindakan medik
konvensional
Terima kasih
sudah
mendengarkan!
Ada pertanyaan untuk
saya?