Anda di halaman 1dari 4

Berpikir Kritis dan Merancang Asuhan Keperawatan

Intervensi keperawatan adalah terapi atau tindakan berdasarkan pertimbangan dan


pengetahuan klinis yang dilakukan oleh perawat untuk mencapai hasil pada klien (Bulechek,
Butcher, dan Dochterman,2008).

Untuk memilih tindakan harus memiliki kompetensi dalam 3 bidang, yaitu:

1. Mengetahui rasionalisasi ilmiah untuk tindakan tersebut


2. Memiliki keterampilan psikomotor dan interpersonal yang dibutuhkan
3. Mampu berfungsi dalam lingkungan tertentu untuk menggunakan sumber daya layanan
kesehatan secara efektif

Jenis-jenis Tindakan

1. Tindakan yang dilakukan perawat (intervensi keperawatan Independen)

Suatu tindakan yang dilakukan perawat. Tidak membutuhkan arahan dari


professional kesehatan lainnya(Wood,2003). Tindakan yang dilakukan secara otonom

Contoh : elevasi ekstremitas yang mengalami edema, menginformasikan klien tentang efek
samping pengobatan, atau mengarahkan klien untuk menekan luka saat batuk.

Intervensi keperawatan independen mencakup kegiatan harian, edukasi dan promosi


kesehatan, perawatan fisik, pengkajian yang kontinu, dukungan dan keyamanan emosional,
manajemen lingkungan ,konseling dan melakukan perujukan tenaja kesehatan profesional
yang lain

2. Tindakan yang diinstruksikan oleh dokter (intervensi Dependen).

Suatu tindakan yang dibutuhkan arahkan oleh dokter dan didasarkan pada respond
dokter untuk menangi suatu diagnosis medis.

Contohnya : pelaksanaan prosedur invasif, penggatian balutan. Persiapan untuk melakukan


diagnostic dan perawat melakukan tindakan dengan intruksi dokter untuk memberikan obat
tetapi juga membutuhkan tanggung jawab dan pengetahuan teknik khusus sebab harus tau
golongan obat apa, keja fisiologisnya, dosis normal, dan efek sampingnya.

3. Tindakan kolaboratif (intervensi Interdepent).

Suatu tindakan yang saling ketergantungan, merupakan tindakan yang


membutuhkan gabungan pengetahuan, keterampilan, dan keahlian berbagai professional
layanan kesehatan.
Contohnya : merencakan pelayanan bagi klien, untuk meninjau tindakan yang dibutuhkan
untuk menentukan apakah dibutuhkan kolaborasi dengan disiplin pelayanan kesehatan
lainnya.

Pemilihan intervensi

Perawat harus mempertimbangkan pemilihan apa yang akan dipilih dengan memikirkan
risiko dan manfaat setiap intervensi yang diambil untuk mencapai hasil klien yang diharapkan.

Misalnya memberikan informasi akurat yang dapat menyebabkan perilaku klien seperti
peningkatan ansietas, penurunan ansietas, keinginan untuk berbincang dengan dokter,
keinginan untuk meninggalkan rumah sakit, dan relaksasi

Kriteria pemilihan Intervensi Keperawatan

 Aman dan sesuai usia, kesehatan , dan kondisi individu


 Dapat dicapai dengan sumber yang tersedia
 Sesuai dengan nilai, kepercayaan, dan budaya klien
 Sesuai dengan terapi lain (jika klien tidak boleh makan, startegi kudapan malam hari
harus ditunda sampai kesehatan mengizinkan).
 Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman keperawatan atau atau pengetahuan dari
ilmu pengetahuan yang relavan.
 Memenuhi standar asuhan baku yang ditentukan oleh hokum negara bagian, asosiasi
professional dan kebijakan institusi.

Perencanaan Asuhan Keperawatan

Perencanaan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien.

Rencana tertulis untuk mengarahkan asuhan keperawatan klinus dan menurunkan risiko
pelayanan yang tidak lengkap, tidak benar, atauun tidak akurat.

Rencana asuhan keperawatan merupakan pedoman tertulis untuk mengoordinasi asuhan


keperawatan, mendorong kontunuitas pelayanan, dan menyusun daftar kriteria hasil yang akan
digunakan untuk evaluasi.
Rencana Keperawatan Siswa

Berguna untuk mempelajari teknik pemecahan masalah, proses keperawatan,


keterampilan komunikasi tertulis dan keterampilan organisasi yang dibutuhkan untuk
memberikan asuhan keperawatan.

Rencana perawatan oleh siswa memiliki detail yang lebih dibandingkan dengan dirumah sakit
karena rencana keperawatan oleh siswa tujuannya untuk mengajarkan proses perencanaan
asuhan keperawatan.

Rencana Keperawatan Institusional

Rencana ini menjadi bagian dari rekam medis legal bagi klien. Banyak rumah sakit
menggunakan rencana asuhan keperawatan kardex tertulis, maksudnya itu suatu model atau
system pendokumentasian atau mengenai infomasi pasien yang disusun dalam suatu buku
biasa disebut system kartu.

Berbeda dari keperawatan siswa karena keperawatan institusional tidak memiliki rasionalisasi
ilmiah karena perawat dianggap dianggap sudah tahu rasionalisasi untuk tindakan yang
disarankan.

Rencana Keperawatan Terkomputerisasi

Sebagian besar fasilitas pelayanan itu sudah memiliki cacatan kesehatan elektronik dan
system dokumentasi(Moody et al.,2004)

Rencana ini untuk meningkatkan kualitas dan menyediakan dokumentasi untuk kepentingan
pihak ketiga jadi rencana ini berbasis bukti terkini untuk kelompok klien khusus.

Rencana Keperawatan untuk Lingkungan Berbasis Komunitas

Contohnya dalam berbasis komunitas adalah klinik, sentra komunita, termasuk rumah
klien yang melibatkan prinsip praktik keperawatan yang sama. Jadi klien / keluarga harus bisa
melaksanaan tindakan pemeliharaan kesehatan secara mandiri.

Oleh karena itu diperlukan rencana untuk Mendidik klien/ keluarga tentang teknik perawatan
yang dibutuhkan, membimbing klien supaya bisa mendapatkan pelayanan kesehatan secara
lebih banyak.
Alur kritis

Rencana terapi multidisiplin yang dibutuhkan klien saat mereka berada dilingkungan
pelayanan kesehatan untuk penyakit atau kondisi tertentu. Jadi maksudnya itu tindakan yang
disarankan dan hasilnya itu dalam hitungan hari, bahkan jam.

Contoh : alur prosedur operasi seperti reseksi kolon akan menyarankan rencana asuhan
keperawatan yang meliputi aktivitas klien dari hari ke hari, konsultasi, prosedur, dan
perencanaan pemulangan serta pemberian edukasi untuk kemajuan klien.

Anda mungkin juga menyukai