Astim Riyanto Magister dan Doktor Hukum Tata Negara spesialisasi Hukum Konstitusi dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung. Dosen Teori dan Hukum Konstitusi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung. Jurnal Hukum dan Pembangunan Juli-September 2007 Vol. 37, No. 3, Hal. 457-492
Abstrak Pancasila adalah nama norma dasar (Grundnorm) dari sebuah
negara yang disebut Republik Indonesia yang berdiri pada 17 Agustus 1945. Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia dan PPKI pada 18 Agustus 1945 untuk menjadi negara fundamental Indonesia. Pancasila telah tetuang pada pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dan kemudian, Pancasila sebagai ideologi nasional, dan persatuan dasar nasional. Jadi, Pancasila terdapat dalam diri Indonesia. Pancasila telah mengintegrasikan suatu bangsa Indonesia itu jamak. Tanpa Pancasila tidak akan ada Indonesia yang seperti sekarang dan untuk masa depan. Karena itu, keberadaan Pancasila adalah kebutuhan nyata untuk integrasi bangsa dan negara Indonesia. Tujuan Penelitian Tujuan utama dari penelitian ini adalah menjelaskan pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Subjek Penelitian Yang penulis maksud dengan subjek penelitian disini adalah Pancasila dan UUD RI 1945 Metode Penelitian Penulisan ini menggunakan metode pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan (library research) yaitu penelitian yang dilakukan melalui studi literature, buku-buku yang ada relevansinya dengan masalah yang dibahas. Selain itu juga mencari data dan informasi melalui media internet. Pembahasan/Hasil Pembukaan UUD 1945 merupakan acuan pokok dan rumusan Penelitian pokok berdirinya negara Indonesia merdeka, yang mana dalam pembukaan UUD 1945 itu telah dicantumkan syarat-syarat primer berdirinya Negara Republik Indonesia. Kedudukan pertama dan utama Pancasila adalah sebagai dasar negara bukan sebagai yang lain, di mana pancasila sebagai dasar negara dibentuk setelah menampung dan meyerap berbagai pandangan yang berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia ketika itu. Pancasila tetap sebagai ideologi terbuka, terutama pada tataran nilai praksis dan dimungkinkan penyesuaian terutama kinerja pada tataran instrumental, tetapi tidak pada tataran fundamental berupa rumusan pancasila. Kesimpulan Sebenarnya tidak sulit atau bahkan sangat mudah atau akan berjalan secara alamiah (natural) dalam mengembangkan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional itu, karena ia digali dari dan bersumber pada kristalisasi nilai-nilai dasar yang ada di nusantara dan pada budaya (kultur) yang bhinneka bangsa Indonesia sendiri seandainya pemahaman implementasi ke arah itu cukup memadai. Dengan cukup memadainya pemahaman implementasi dari sebagian kalangan masyarakat bangsa Indonesia terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional itulah hal yang harus kita upayakan untuk melestarikan Pancasila. Dengan segala upaya terurai di atas pada gilirannya diharapkan perilaku kalangan masyarakat dan bangsa yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dalam rentang waktu tertentu dapat diwujudkan. Kelebihan/Keunggulan1. Dijelaskan dengan sangat lengkap kronologis Pancasila Dasar Penelitian Negara Indonesia. 2 . Disebutkan pula langkah-langkah dalam mendudukkan Pancasila untuk menghadapi kendala yang mungkin timbul. 3. Serta upaya dalam mengatasi kendala dalam mendudukkan Pancasila sebagai dasar negara. Kelemahan/Kekurangan Materi yang disampaikan menggunakan bahasa yang agak sulit Penelitian dimengerti, dan subjek masih sangat luas dan susah didefinisikan.