Anda di halaman 1dari 3

4 Prinsip-Prinsip Filsafat Pancasila di

Indonesia
Suatu negara harus memiliki dasar yang tepat bagi pendiriannya dan dasar bagi ia untuk
melaksanakan segala hal yang berkaitan dengan kehidupannya dalam berbangsa dan bernegara.
Dengan adanya dasar tersebut, maka lebih mudah untuk mewujudkan ketertiban dan keamanan
dalam rangka mengisi kemerdekaan negara tersebut. begitu pun halnya dengan bangsa Indonesia,
sebelum bangsa ini merdeka, ia telah mengenal adanya dasar negara. dasar negara tersebut
dirumuskan oleh panitia sembilan dari BPUPKI.

Dasar negara yang dimaksud ialah Pancasila. Tanggal 1 Juni 1945 dijadikan sebagai tanggal
kelahiran dari Pancasila dan mulai tahun 2016, tanggal 1 Juni menjadi hari libur nasional sebagai
tanda memperingati hari kelahiran Pancasila. Harapannya, dengan adanya peringatan hari
kelahiran Pancasila tersebut maka rakyat Indonesia akan lebih bersungguh-sungguh dalam
mengamalkan Pancasila.

Agar kita dapat mengamalkan Pancasila dengan sepenuhnya, ada banyak hal yang harus kita
ketahui mengenai Pancasila itu sendiri. Pancasila memiliki berbagai fungsi dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara. Salah satu fungsi Pancasila yang dimaksud ialah fungsi Pancasila.
Dalam kesempatan ini, akan mengajak pembaca untuk membahas mengenai prinsip-prinsip
filsafat Pancasila di Indonesia. seperti apa prinsip-prinsip filsafat Pancasila di Indonesia? berikut
ini penjelasan secara lengkapnya berdasarkan dari kausa Aristoteles:

1. Kausa Material: Diambil dari Nilai Sosial Budaya Indonesia

Prinsip-prinsip filsafat Pancasila di Indonesia yang pertama ialah berdasarkan kausa material,
yaitu prinsipPancasila digali dari nilai dan norma yang ada di
dalam bangsa Indonesia, bukan berasal dari bangsa yang
lainnya. Terdapat begitu banyak keanekaragaman yang dapat kita temukan di Indonesia.
setiap keanekaragaman tersebut dijadikan satu dalam rumusan Pancasila.

Artinya, Pancasila mencakup semua perbedaan yang ada di Indonesia dan menyatukannya agar
bangsa ini dapat hidup dengan baik serta dapat mencapai tujuan pembangunan nasional yang
dimiliki olehnya. Dengan mengambil prinsip dari nilai dan norma yang ada di Indonesia, maka
pelaksanaan dari Pancasila menjadi lebih mudah diterima dan mudah untuk dilaksanakan. Hal ini
sekaligus menjadi salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI. Keberadaan Pancasila merupakan
salah satu sarana persatuan dan kesatuan bangsa ini tetap terjaga.

2. Kausa Formalis: Tercantum Secara Resmi dalam UUD 1945

Prinsip-prinsip filsafat Pancasila di Indonesia yang selanjutnya dapat dijelaskan dengan kausa
formalis. Berdasarkan kausa ini,
Pancasila terdapat di dalam pembukaan UUD 1945 sehingga
menjadikan keberadaannya resmi atau formal karena telah
memenuhi syarat kebenaran formal. Hubungan di antara Pancasila dan
UUD ini menjadi salah satu prinsip-prinsip Pancasila di Indonesia.

Keberadaan Pancasila sebagai dasar negara memang harus dipertegas legitimasinya. Hal
tersebut dilakukan dengan mencantumkan rumusan Pancasila di dalam UUD 1945 yang
merupakan konstitusi atau sumber hukum tertinggi di Indonesia. berdasarkan sejarah UUD,
kita dapat mengetahui bahwa pencantuman rumusan Pancasila yang pertama bukan di
dalam UUD 1945, melainkan di dalam Piagam Jakarta. Adanya pencantuman Pancasila di
dalam UUD 1945 membuat Pancasila tidak diragukan lagi sebagai dasar negara.

Dalam pelaksanaannya, terdapat banyak kejadian di dalam sejarah Indonesia yang berupaya
untuk menolak prinsip-prinsip filsafat Pancasila. Contoh dari penolakan terhadap prinsip-prinsip
Pancasila ialah kejadian pemberontakan G30SPKI. Ketika telah berhasil ditumpas, tanggal 1
Oktober dijadikan sebagai peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

3. Kausa Efisiensi: Rumusannya Tepat dengan Bangsa Ini

Prinsip-prinsip filsafat Pancasila di Indonesia yang ketiga dapat dijelaskan dengan kausa
efisiensi, yaitu ketepatan segala hal yang dilakukan oleh BPUPKI dan PPKI dalam
merancang dan merumuskan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.

Kata efisiensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti yaitu ketepatan cara,
usaha, dan kerja dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, dan
biaya.

Dasar negara mulai direncanakan keberadaannya semenjak pidato pembukaan sidang pertama
BPUPKI oleh ketuanya, yaitu KRT Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato tersebut, beliau
mempertanyakan, apa yang akan menjadi dasar negara dari Indonesia? semenjak saat itu, para
pendiri bangsa mulai memikirkan ide terkait dasar negara.

Hingga pada akhirnya, ide atas dasar negara tersebut ditampung dan dirumuskan oleh panitia
sembilan dari BPUPKI. Hal ini menunjukkan ketepatan dalam perumusan Pancasila. Di sisi lain,
Pancasila memiliki rumusan yang sudah tepat dan sesuai dengan karakteristik dan tujuan bangsa
ini.

4. Kausa Finalis: Isinya Sesuai Dengan Tujuan

Prinsip-prinsi filsafat Pancasila di Indonesia yang terakhir kita bahas dalam kesempatan ini dapat
dijelaskan dengan kausa finalis, yaitu
segala rumusan Pancasila
berhubungan dengan tujuan dari keberadaan Pancasila itu
sendiri. Adapun tujuan dari adanya Pancasila ialah untuk
menjadi dasar negara Indonesia.
Sebagai dasar negara, dapat dikatakan bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang mendekati
sempurna. Di dalamnya telah tercantum segala dasar yang diperlukan oleh suatu negara,
terutama Indonesia, untuk menjadi sebuah negara yang berpihak kepada rakyatnya. Maka dari
itu, tetap laksanakan Pancasila dengan sepenuh hati.

Uraian yang telah disampaikan di atas merupakan penjelasan secara lengkap mengenai
materi prinsip-prinsip filsafat Pancasila di Indonesia .. Perlu kita pahami bersama bahwa setiap
filsafat Pancasila ini tidak akan pernah lepas dari lika liku kehidupan berbangsa dan bernegara di
Indonesia.

Kausa Materialis : Pancasila yang sekarang menjadi ideologi negara bersumber pada bangsa
Indonesia. Artinya, bangsa Indonesia sebagai Kausa Materialis.
• Kausa Formalis (asal mula bentuk):Pancasila sebagai ideologi negara merujuk kepada
bagaimana proses Pancasila itu dirumuskan menjadi Pancasila yang terkandung dalam UUD
1945. Artinya pidato Soekarno sebagai kausa formalis.
• Kausa Finalis (asal mula tujuan) : mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara yang sah
adalah para anggota BPUPKI dan panitia sembilan. Para anggota dari badan itulah yang
menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila sebagai ideologi negara yang sah.
• Kausa Efisien (asal mula karya) : yang menjadikan Pancasila dari calon ideologi negara
menjadi ideology negara yang sah. PPKI melalui sidang BPUPKI menjadi kausa efisien
pembentuk Pancasila.
4.4

Anda mungkin juga menyukai