Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Dinda Putri Hariyanti

NIM : K7718024
PRODI : Pendidikan Akuntansi
TANDA TANGAN :

1. Menurut saya, Hari Lahir Pancasila yang ditetapkan pada tanggal 1 Juni
tersebut karena, nama Pancasila sendiri yang memang muncul pada saat Ir. Soekarno
menyampaikan pidato tentang usulan dasar negara Indonesia. Jadi, nama Pancasila
dikenal sejak 1 Juni 1945, untuk itulah Hari Lahir Pancasila ditetapkan pada 1 Juni.

Terdapat keistimewaan pada pidato Ir. Soekarno tanggal 1 Juni 1945 , yaitu
selain menyampaikan usulan tentang dasar negara Indonesia, juga berisi usulan
tentang nama bagi dasar negara yaitu Pancasila, Trisila dan Ekasila. Pada 1 Juni 1945
itulah dikenal dengan "Lahirnya Pancasila". (PT. AKSESINDO SEMESTA
NUSANTARA, 2017)

Peraturan mengenai hari lahirnya Pancasila juga ada dalam Keputusan


Presiden No.24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila yang menetapkan bahwa
tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila dan merupakan hari libur nasional di
mana pemerintah bersama seluruh bangsa dan masyarakat Indonesia memperingatinya
pada tanggal tersebut.

Pada hakikatnya, rumusan Pancasila sejak tanggal 1 Juni 1945 yang


disampaikan oleh Ir. Soekarno, rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga
rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila
sebagai Dasar Negara. Namun, jika kembali pada permasalahan tentang kapan hari
lahirnya Pancasila, maka saya akan tetap memilih 1 Juni, karena pada saat itulah nama
Pancasila mulai ada.

Apabila warga negara Indonesia termasuk UNS memperingati hari lahir


Pancasila pada tanggal 1 Juni, menurut saya itu wajar. Karena, tanggal tersebut
memang sudah ditetapkan menjadi hari lahir Pancasila dan sudah ditetapkan juga
menjadi hari libur nasional. Mungkin, orang awam memang tidak tahu seluk beluk
Pancasila. Namun, mereka cukup percaya kepada sejarah yang ada yang kebanyakan
memang mengatakan bahwa Pancasila lahir pada 1 Juni 1945. Menurut saya, hal
tersebut tidaklah salah, karena memang yang saya ketahui juga seperti itu walaupun
ada rangkaian-rangkain peristiwa setelah itu di mana Pancasila mengalami
perkembangan tetapi tetap saja Pancasila ada sejak 1 Juni 1945.

2. Pancasila sebagai dasar negara


Sejarah mengatakan, dasar negara Indonesia merupakan buah dari pemikiran
para pendiri negara guna menemukan landasan yang bersifat kokoh untuk di atasnya
didirikan sebuah negara. Setelah melalui proses yang panjang dalam menemukan
pondasi atau landasan tersebut, para pendiri negara akhirnya menjadikan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Tentunya Pancasila tidak langsung serta merta
dijadikan dasar negara, banyak alasan yang mendasari mengapa Pancasila tersebut
bisa dijadikan sebagai dasar negara yang salah satunya adalah karena Pancasila
mengandung makna aturan kehidupan yang bisa menjadi dasar dalam mengatur
sistem pemerintahan negara dan dalam penyelenggaraan negara.
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 alinea ke-IV. Yang di dalamnya terdapat kata “... Dengan berdasar kepada ...”
hal tersebut secara yuridis memiliki makna sebagai dasar negara. [ CITATION Pro16 \l
1057 ]
Contoh Pancasila sebagai dasar negara adalah dengan memahami dan
mengamalkan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, misalnya beribadah
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pancasila sebagai ideologi negara


Ideologi dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan,
kepercayaan yang sistematis dan menyeluruh, yang menyangkut dan mengatur
perilaku manusia dalam pelbagai bidang kehidupan.
Ideologi bangsa merupakan cara pandang bangsa dalam menyelenggarakan
negaranya. [ CITATION Tim16 \l 1057 ]
Pancasila sebagai ideologi negara merupakan gagasan fundamental mengenai
tata cara hidup bernegara milik seluruh bangsa Indonesia bukan ideologi milik negara
atau rezim tertentu.
Contoh Pancasila sebagai ideologi negara adalah Pancasila sebagai ideologi
terbuka yang bersifat aktual, antisipatif, dinamis, dan bisa menyesuaikan
perkembangan zaman tetapi tidak sampai menentang paham yang bertentangan
dengan Pancasila itu sendiri dan tidak terpengaruh dengan ideologi bangsa lain.

3. Menurut saya, semua rumusan yang terdapat dalam rumusan usulan Ir.
Soekarno tanggal 1 Juni 1945, Rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 sebagaimana
disepakati dan diputuskan oleh BPUPK, Putusan PPKI tentang UUD 1945 tanggal 18
Agustus 19445, KRIS 1949 tanggal 27 Desember 1949, UUDS 1950 tanggal 17
Agustus 1950, Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dan Amandemen UUD 1945 1999-2002
tersebut tetap diberi nama Pancasila. Karena, lima sila yang terdapat dalam masing-
masing rumusan tersebut tetap namanya adalah Pancasila, yang dalam berjalannya
waktu Pancasila itu mengalami perkembangan sehingga ada sila yang kalimatnya
berbeda.
Namun, walaupun dalam rumusan-rumusan tersebut ada sila yang berbeda
tetapi jika dipahami lebih dalam maka maknanya sama, hanya saja dalam penulisan
silanya berbeda. Walaupun rumusan-rumusan tersebut dibuat pada waktu yang
berbeda-beda tetapi dalam intinya rumusan-rumusan tersebut tetaplah rumusan dasar
negara Indonesia, yaitu Pancasila.
Banyaknya rumusan-rumusan Pancasila tersebut merupakan proses dari
perkembangan bangsa untuk menemukan landasan yang kokoh dan kuat untuk
negara Indonesia dan sebagai jati diri yang akan digunakan untuk pedoman bangsa.
Rumusan-rumusan tersebut merupakan satu kesatuan sebagai proses perkembangan
dari lahirnya Pancasila sampai disahkannya Pancasila sehingga tidak terjadi
perubahan lagi dalam silanya.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa rumusan usulan Ir. Soekarno tanggal 1 Juni
1945, Rumusan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 sebagaimana disepakati dan diputuskan
oleh BPUPK, Putusan PPKI tentang UUD 1945 tanggal 18 Agustus 19445, KRIS
1949 tanggal 27 Desember 1949, UUDS 1950 tanggal 17 Agustus 1950, Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, dan Amandemen UUD 1945 1999-2002 merupakan Pancasila.
4.

Dapat kita lihat pada gambar di atas, bahwa terdapat perbedaan dalam masing-
masing rumusan Pancasila. Sejak munculnya nama Pancasila saat 1 Juni, yaitu ketika
Ir. Soekarno menyampaikan rumusannya, Pancasila mengalami perubahan pada letak-
letak sila dan kalimat-kalimatnya. Ada juga yang diringkas menjadi kalimat yang
lebih efektif. Semua perubahan itu pasti terjadi karena ada alasan yang mendasarinya.
Terlepas pada perbedaan-perbedaan kalimat pada silanya, ada persamaan yang
tersirat dibalik rumusan-rumusan tersebut, yaitu perumusan Pancasila di atas
merupakan perkembangan dari Pancasila untuk menjadi Pancasila yang mutlak.
Semua itu merupakan proses dari perjuangan para pendiri bangsa untuk menemukan
sebuah dasar untuk negara yang dicintainya.
Di dalam sila-sila tersebut mengandung makna yang juga sama-sama dibuat
untuk menjadi dasar sebuah negara dalam mengatur sistem pemerintahannya.
Walaupun kalimat-kalimat tersebut tidak sama, dan yang mendasarinya juga berbeda,
tetapi tujuan diubahnya tetaplah sama, yaitu menginginkan dasar negara yang
merdeka untuk Indonesia.
Dalam kehidupan, adanya perubahan itu pasti. Kita tidak bisa menebak
kondisi dan keadaan yang akan datang, dan kita juga tidak bisa menginginkan
keadaan tersebut sesuai dengan keinginan kita. Kita hanya bisa mengusahakan supaya
keadaan yang akan datang lebih baik dari keadaan sekarang dan juga sebelumnya.
Sama halnya dengan perubahan rumusan Pancasila di atas. Para pejuang yang terlibat
dalam perumusan tersebut pastilah menginginkan kondisi dan keaadaan yang lebih
baik. Maka untuk itulah Pancasila mengalami proses dan perkembangan sehingga
sekarang dapat kita ketahui Pancasila yang sah. Pancasila tersebut sudah tidak bisa
diubah lagi. Karena, Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, jika
Pancasila diubah, maka sumber tertib hukum dan peraturan lainnya pun ikut berubah,
karena Pancasila merupakan dasar dari segala sumber hukum dan peraturan-peraturan
tersebut.

5. Pancasila sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Ketetapan MPR adalah dasar


negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia harus dilksanakan secara konsisten
dalam kehidupan bernegara. Maksudnya, jika Pancasila benar-benar merupakan dasar
negara Indonesia, maka Pancasila haruslah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
kita, dalam kehidupan bernegara, yaitu di mana kita hidup dalam suatu negara dengan
berjuta-juta manusia yang tentunya tidak memiliki sifat dan pribadi yang sama. Untuk
itu, kita harus menerapkan nilai-nilai luhur Pancasila agar kehidupan bernegara kita
dapat teratur dan dapat memahami antara individu satu maupun dengan individu atau
kelompok lain.

Di dalam suatu negara pasti warganya memliki hak dan kewajiban masing-
masing yang tentunya hak dan kewajiban tersebut saling berbatasan satu sama lain.
Maksudnya, jika kita mengingkari kewajiban kita, maka akan ada hak orang lain yang
tidak terpenuhi, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, implemetasi dari nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita itu sangat penting guna mencegah
terjadinya pelanggaran HAM dan pengingkaran kewajiban.

Jadi, Pancasila sebagai dasar negara harus dilaksanakan dengan konsisten


dalam kehidupan bernegara maksudnya, hal tersebut merupakan pencerminan dari
Pancasila yang ditetapkan sebagai dasar negara untuk melandasi perilaku warga
negara secara konsisten dalam kehidupan bernegara agar tidak terjadi penyimpangan
dan penyelewangan selama kita masih taat pada nilai-niai luhur yang terkandung
dalam Pancasila.
6. Menurut argumentasi saya, antara Pancasila dan UUD 1945 yang lebih tinggi
kedudukannya adalah Pancasila. Karena, Pancasila merupakan sumber dari segala
sumber hukum atau sebagai sumber tertib hukum Indonesia. Jadi, semua sumber
hukum dan peraturan-peraturan lainnya, mulai dari UUD 1945, Ketetapan MPR,
Undang-Undang/Perpu, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Daerah,
dan seluruh peraturan lainnya harus berpijak pada Pancasila sebagai landasan
hukumnya dan tidak boleh bertentangan dengannnya.

Berdasarkan urutan tertib hukum Indonesia, Pembukaan UUD 1945


merupakan tertib hukum yang tertinggi yang bersumberkan pada Pancasila. Hal
tersebut menunjukkan bahwa secara material tertib hukum di Indonesia merupakan
penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Dalam hubungannya dengan hakikat dan kedudukan Pembukaan UUD 1945


sebagai Pokkok Kaidah Negara yang Fundamental, maka secara material yang
merupakan esensi atau inti sari dari Pokok Kaidah negara yang Fundamental tersebut
tak lain dan tak bukan adalah Pancasila. [ CITATION Pro161 \l 1057 ]

Pancasila tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang kemudian dijabarkan


dalam bentuk pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan dari UUD 1945,
yang akhirnya dijabarkan dari UUD 1945 dan dari hukum positif lainnya. Pancasila
sebagai dasar negara (falsafah negara), pandangan hidup bangsa, ideologi negara,
perjanjian luhur bangsa Indonesia, dan sebagai sumber dari segala sumber hukum,
bukanlah hanya rangkaian kata-kata semata tetapi semua itu harus diwujudkan dalam
pelbagai bidang kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai