Anda di halaman 1dari 17

Modul Pendidikan Pancasila 1

MODUL KULIAH
PKPP - STTI NIIT I-TECH

Mata Kuliah Pendidikan Pancasila


Semester Ekstensif
Kelas PKKP SISTEM INFORMASI & TEKNIK INFORMATIKA
Dosen M.Imam Shalahudin, ST, M.Si

Pertemuan : 5 Waktu : Kamis, 22 Oktober 2020

Modul 5 (lima)
Topik Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Sub Topik Pancasila sebagai Ideologi Nasional
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan
mengenai:
a. Pengertian ideologi secara umum makna ideologi bagi
suatu negara.
b. Pengertian macam-macam ideologi (terbuka, tertutup,
komprehensif, partikular).
Materi c. Peranan ideologi bagi bangsa dan negara.
d. Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
Indonesia yang memiliki ciri terbuka, komprehensif,
reformatif dan dinamis.
e. Perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi
liberalisme, komunisme, sekulerisme dan ideologi
keagamaan.
Untuk memahami dan menghayati Pancasila sebagai
Tujuan
ideologi bangsa dan negara
Modul Pendidikan Pancasila 2

BAB V
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A. Pengertian Asal Mula Pancasila


Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan Negara indonesia,
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seorang
sebagai mana yang terjadi pada ideology ideologi lain di dunia. Namun
terbentuknya pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah
bangsa Indonesia.
Secara kausalitas Pancasila sebelum disyahkan menjadi dasar filsafat
negara dan berasal dari bangsa Indonesia sendiri, yang berupa adapt istiadat,
religius dan kebudayaan. Kemudian para pendiri negara secara musyawarah,
anatara lain sidang BPUPKI pertama, Piagam Jakarta. Kemudian BPUPKI
kedua, setelah kemerdekaan sebelum sidang PPKI sebagai dasar filsafat negara
RI. Oleh karena itu agar kita memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses
terjadinya pancasila , maka secara ilmiah harus ditinjau berdasrkan proses
kausalitas. Maka secara kausalitas asal mula pancasila dibagikan atas dua
macam yaitu : asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung.
Adapun pengertian asal mula tersebut adalah sebagai berikut:
1. Asal Mula Langsung
Asal mula yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara,
yaitu asal mula yang sesudah dan menjelang Proklamasi kemerdekaan.
Rincian asal mula langsung Pancasila menurut notonagoro, yaitu :
a) Asal Mula Bahan (Kausa Materialis)
Nilai-nilai yang merupakan unsur-unsur Pancasila digali dari Bangsa
Indonesia yang berupa adat-istiadat, religius. Dengan demikian pada bangsa
Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidup.
b) Asal Mula Bentuk (Kausa Formalis)
Bentuk Pancasila dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945. Asal
mulanya adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta serta anggota BPUPKI.
c) Asal Mula Karya (Kausa Efisien)
Asal mula dengan menjadikan Pancasila dari calon dasar negara menjadi
dasar negara yang sah.
Modul Pendidikan Pancasila 3

d) Asal Mula Tujuan (Kausa Finalis)


Tujuannya: untuk dijadikan sebagai dasar negara. Para anggota BPUPKI
dan Soekarno – Hatta yang menentukan tujuan dirumuskannya Pancasila
sebelum ditetapkan oleh PPKI.
2. Asal Mula Tidak Langsung
Adalah asal mula yang terdapat pada kepribadian serta dalam
pandangan sehari-hari bangsa Indonesia perincian asal mula tidak langsung :
a) Unsur-unsur Pancasila tersebut sebelum secara langsung dirumuskan
menjadi dasar filsafat negara. Nilai-nilainya yaitu Ketuhanan, Kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.
b) Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat
Indonesia sebelum membentuk negara. Nilai-nilainya yaitu adat istiadat,
kebudayaan dan religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman memecahkan
problema.
c) Asal mula tidak langsung Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia
sendiri (Kausa Materealis).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asal mula tidak langsung
Pancasila pada hakikatnya bangsa Indonesia sendiri, atau dengan lain perkataan
bangsa Indonesia sebagai ‘Kausa Materialis’ atau sebagai asal mula tidak
langsung nilai-nilai Pancasila.
3. Bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam ‘Tri-Prakara’
Pada hakikatnya bangsa Indonesia ber-Pancasila dalam 3 asas atau ‘Tri
Prakara’ yang rinciannya adalah sebagai berikut :
a) bahwa unsur-unsur Pancasila sebelum disahkan menjadi dasar filsafat
Negara secara yuridis sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai asas-
asas dalam adat istiadat dan kebudayaan dalam arti luas (Pancasila Asas
Kebudayaan)
b) demikian juga unsur-unsur Pancasila telah terdapat pada bangsa Indonesia
sebagai asas-asas dalam agama-agama (Pancasila Asas Religius)
c) unsur-unsur tadi kemudian diolah, dibahas, dan dirumuskan secara seksama
oleh para pendiri Negara dalam siding-sidang BPUPKI, Panitia ‘Sembilan’.
Setelah merdeka rumusan Pancasila calon dasar Negara tersebut kemudian
disahkan oleh PPKI sebagai Dasar Filsafat Negara Indonesia dan
terwujudlah Pancasila sebagai asas kenegaraan
Modul Pendidikan Pancasila 4

B. Kedudukan dan Fungsi Pancasila


Pancasila adalah lima nilai dasar luhur yang ada dan berkembang bersama
bangsa Indonesia sekaligus penggerak perjuangan bangsa pada masa
kolonialisme. Hal ini sekaligus menjadi warna dan sikap serta pandangan hidup
bangsa Indonesia hingga secara formal pada tanggal 18 Agustus 1945
sebagaimana tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 disahkan menjadi Dasar
Negara Republik Indonesia.
1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan YME dalam perjuangan untuk mencapai ehidupan yang lebih
sempurna senantiasa memerlukan nilai-nilai luhur yang dijunjungnya sebagai
suatu pandangan hidup. Nilai-nilai luhur adalah merupakan suatu tolok ukur
kebaikan yang berkaitan dengan hal-hal yang bersifat mendasar dan abadi
dalam hidup manusia seperti cita-cita yang hendak dicapainya dalam hidup
manusia.
Pandangan hidup terdiri atas kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur merupakan
suatu wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan
hidup berfungsi sebagai :
 Kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun dalam
interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya
 Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semua
kegiatan dan aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang
Transformasi pandangan hidup masyarakat menjadi pandangan hidup
bangsa dan akhirnya menjadi pandangan dasar negara juga terjadi pada
pandangan hidup Pancasila. Pancasila sebelum dirumuskan menjadi
dasar negara dan ideologi negara, nilai-nilainya telah terdapat pada
bangsa Indonesia dalam adat istiadat, budaya serta dalam agama-agama
sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan sutau kristalisasi
dari nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup
tersebut dijunjung tinggi oleh warganya karena pandangan hidup Pancasila
berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat. Dengan demikian
pandangan hidup Pancasila bagi bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika
harus merupakan asas pemersatu bangsa sehingga tidak boleh mematikan
keanekaragaman.
Modul Pendidikan Pancasila 5

2. Pancasila Sebagai Dasar Negara RI


Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia Kedudukan Pancasila
sebagai Dasar Negara  sebagai berikut :
 Pancasila sebagai dasar Negara adalah merupakan sumber dari segala
sumber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia
 Pancasila merupakan asas kerohanian tertib hukum Indonesia yang
dalam Pembukaan UUD ’45 dijabarkan dalam empat pokok pikiran
 Mewujudkan cita-cita hukum bagi hukum dasar Negara baik hukum dasar
tertulis maupun tidak tertulis
 Pancasila mengandung norma yang mengharuskan UUD ’45
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain
penyelenggara Negara termasuk para penyelenggara partai dan
golongan fungsional memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur
 Pancasila merupakan sumber semangat bagi UUD ’45, penyelenggara
Negara, Pelaksana pemerintah termasuk penyelenggara partai dan
golongan fungsional
Dalam proses reformasi dewasa ini MPR melalui siding istimewa tahun 1998,
mengembalikan kedudukan pancasila sebagai dasar Negara republik inonesia
yang tertuang dalam Tap. No. XVIII/MPR/1998. oleh karena itu segala agenda
dalam proses reformasi, yang meliputi berbagai bidang selain mendasarkan pada
kenyataan aspirasi rakyat (sila IV) juga harus mendasarkan pada nilai-nilai yang
terkandung pada pancasila.

3. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia


a) Pengertian Ideologi
Ideologi secara umum adalah suatu kumpulan gagasan, ide, keyakinan serta
kepercayaan yang bersifat sistematis yang mengarahkan tingkah laku seseorang
dalam berbagai bidang kehidupan seperti:
 Bidang politik, termasuk bidang hukum, pertahanan dan keamanaan.
 Bidang sosial
 Bidang kebudayaan
 Bidang keagamaan
Ideologi negara dalam arti cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi basis
bagi suatu teori atau sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa.
Modul Pendidikan Pancasila 6

b) Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup


 Ciri khas
Ideologi Terbuka :
nilai-nilai dan cita-cita digali dari kekayaan adat istiadat, budaya dan
religius masyarakatnya, menerima reformasi, Penguasa bertanggung
jawab pada masyarakat sebagai pengemban amanah rakyat
Ideologi Tertutup :
nilai-nilai dan cita-cita dihasilkan dari pemikiran individu atau kelompok
yang berkuasa dan masyarakat berkorban demi ideologinya menolak
reformasi
 Hubungan Rakyat dan Penguasa
Ideologi Terbuka :
Penguasa bertanggung jawab pada masyarakat sebagai pengemban
amanah rakyat
Ideologi Tertutup :
Masyarakat harus taat kepada ideologi elite penguasa, totaliter.
c) Ideologi Partikular dan Ideologi Komprehensif
 Ciri khas
Ideologi Perikular :
Nilai-nilai dan cita-cita merupakan suatu keyakinan-keyakinan yang
bersusun secara sistematis dan terkait erat dengan kepentingan kelas
sosial tertentu
Ideologi Komprehensif :
Mengakomodasi nilai-nilai dan cita-cita yang bersifat menyeluruh tanpa
berpihak pada golonngan tertentu atau melakukan transformasi sosial
secara besar-besaran menuju bentuk tertentu.
 Hubungan Rakyat dan Penguasa
Ideologi Perikular :
Negara komunis membela kaum proletar
Negara liberal membela kebebasan individu
Ideologi Komprehensif :
Negara mengakomodasi berbagai idealisme yang berkembang dalam
masyarakat yang bersifat majemuk seperti Indonesia dengan ideologi
Pancasila
Modul Pendidikan Pancasila 7

Menurut Alfian kekuatan ideologi tergantung pada tiga dimensi :


 Dimensi realita yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung didalam ideologi
tersebut secara rill hidup didalam serta bersumber dari budaya dan
pengalaman sejarah.
 Dimensi idealisme yaitu nilai-nilai dasar ideologi tersebut mengandung
idealisme yang memberi harapan tentang masa depan yang lebih baik.
 Dimensi fleksibilitas / pengembangan yaitu ideologi tersebut memiliki
keluwesan yang memungkinkan kepada generasi penerus bangsa,
diperjuangkan dan dipertahankan dengan semangat nasionalisme.

d) Hubungan antara Filsafat dan Ideologi


Filsafat sebagai pandangan hidup pada hakikatnya merupakan sistem nilai
yang secara epistemologis kebenarannya telah diyakini  sehingga dijadikan
dasar atau pedoman bagi manusia dalam memandang realitas alam semesta,
manusia, masyarakat, bangsa dan negara, tentang makna hidup serta sebagai
dasar dan pedoman bagi manusia dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi
dalam hidup dan kehidupan.

Makna ideologi bagi bangsa dan negara


Negara sebagai lembaga kemasyrakatan, sebagai organisasi hidup manusia
senantiasa memiliki cita-cita harapan, ide-ide serta pemikiran-pemikiran yang
secara bersama merupakan suatu orientasi yang bersifat dasariah bagi semua
tindakan dalam hidup kenegaraan. Pada hakikatnya ideologi adalah merupakan
hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap
dunia kehidupannya.

Pancasila sebagai ideologi yang reformatif, dinamis dan terbuka


Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun
bersifat reformatif, dinamis dan terbuka. Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi
pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan senantiasa mampu
menyesuaikan dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi
serta dinamika perkembangan aspirasi masyarakat. Berdasarkan pengertian
tentang ideologi terbuka tersebut nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
pancasila sebagai ideologi terbuka adalah sebagai berikut :
Modul Pendidikan Pancasila 8

 Nilai dasar, yaitu hakikat kelima sila pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan.
 Nilai instrumental, yang merupakan arahan, kebijakan, strategi, sasaran serta
lembaga pelaksanaannya.
 Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam suatu
realisasi pengamalan yang bersifat nyata, dalam kehidupan sehari-hari dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Oleh karena itu pancasila sebagai ideologi terbuka secara struktural memiliki
tiga dimensi yaitu :
(1) Dimensi idealistis, yaitu nilai-niali dasar yang terkandung dalam pancasila
yang bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh.
(2) Dimensi normatif, yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem norma.
(3) Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi.

C. Perbandingan Ideologi Pancasila dengan Paham Ideologi Besar Lainnya


di Dunia
Ideologi Pancasila
Suatu ideologi pada suatun bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta
karakteristik masing-masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsaitu sendiri.

Negara Pancasila
Namun demikian dalam kenyataannya sifat-sifat negara satu dengan lainnya
memiliki perbedaan dan hal ini sangat ditentukan oleh pemahaman ontologis
hakikat manusia sebagai pendukung pokok negara, sekaligus tujuan adanya
suatu negara. Bangsa indonesia dalam panggung sejarah berdirinya negara di
dunia memiliki suatu ciri khas yaitu dengan mengangkat nilai-nilai yang telah
dimilikinya sebelum membentuk suatu negara modern.
1. Paham Negara Persatuan
Bangsa dan negara indonesia adalah terdiri atas berbagai macam unsur
yang membentuknya suatu suku bangsa, kepulauan, kebudayaan, golongan
serta agama yang secara keseluruhan merupakan satu kesatuan. Hakikat
negara persatuan dalam pengertian ini adalah negara yang merupakanj suatu
kesatuan dari unsur-unsur yang membentuknya, yaitu rakyat yang terdiri atas
berbagai macam etnissuku bangsa, golongan, kebudayaan serta agama.
Modul Pendidikan Pancasila 9

Hakikat makna bhineka tunggal ika yang memberikan suatu pengertian


bahwa meskipun bangsa dan negara indonesia terdiri atas bermacam-macam
suku bangsa yang memiliki adat istiadat, kebudayaan serta karakter yang
berbeda-beda dan terdiri atas beribu-ribu kepulauan wilayah nusantara
indonesia, namun keseluruhannya adalah merupakan suatu persatuan bangsa
dan negara indonesia.

2. Paham negara kebangsaan


Dalam pengertian inilah maka manusia membentuk suatu persekutuan hidup
yang disebut sebagai bangsa, dan bangsa yang hidup dalam suatu wilayah
tertentu serta memiliki tujuan tertentu maka pengertian ini disebut sebagai
negara.
a) Hakikat bangsa
Manusia sebagai makhluk tuhan yang maha esa pada hakikatnya
memiliki sifat kodrat sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Manusia
membentuk suatu bangsa karena untuk memenuhi hak kodratnya yaitu
sebagai makhluk individu dan sosial, oleh karena itu deklarasi bangsa
indonesia tidak berdasarkan pada deklarasi kemerdekaan individu
sebagaimana negara liberal.
b) Teori kebangsaan
Dalam  tubuh berkembangnya suatu bangsa atau juga disebut sebagai
nation terdapat berbagai macam teori besar yang merupakan bahan
komparasi bagi para pendiri negara indonesia untuk mewujudkan suatu
bangsa yang memiliki sifat dan karakter tersendiri. Teori-teori kebangsaan
tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Teori hans kons
Bangsa terbentuk karena persamaan bahasa, ras, agama, peradapan,
wilayah, negara dan kewarganegaraan. Suatu bangsa tumbuh dan
berkembang dari anasir-anasir serta akar-akar yang terbentuk melalui
proses sejarah. Namun teori kebangsaan yang didasarkan pada ras,
bahasa serta unsur lain yang bersifat primordial tidak mendapatkan
tempat dikalangan bangsa-bangsa di dunia.
Modul Pendidikan Pancasila 10

(2) Teori kebangsaan ernest renan


Menurut Renan dalam kajian ilmiah tentang bangsa berdasarkan
psikologis etnis pokok-pokok pikiran tentang bangsa adalah sebagai
berikut :
(a) Bangsa adalah suatu jiwa, suatu azas kerohanian.
(b) Bangsa adalah suatu solidaritas yang besar.
(c) Bangsa adalah suatu hasil sejarah.
(d) Bangsa adalah bukan sesuatu yang abadi
(e) Wilayah dan ras bukanlah suatu penyebab timbulnya bangsa
(3) Teori oleh frederich ratzel
Teori ini menghubungkan antara wilayah geografi dengan bangsa.
Negara merupakan suatu organisme yang hidup. Agar bangsa itu hidup
subur dan kuat maka memerlukan suatu ruangan untuk hidup. Negara-
negara yang besar (secara ekonomi dan militer) utnya memiliki semangat
ekspansi, militerisme serta optimisme.
(4) Negara kebangsaan pancasila
Kebhinekaan adat-istiadat, budaya, bahasa dan nilai religius merupakan
kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia, namun hal itu tidak
mengakhibatkan suatu perbedaan yang harus dipertentangkan,
melainkan merupakan suatu daya penarik kearah suatu kerjasama
persatuan dan kesatuan dalam suatu sintesa dan resultan, sehingga
keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur.

3. Paham negara integralistik


Pancasila merupakan asas kerokhanian bangsa dan negara indonesia pada
hakikatnya merupakan suatu asas kebersamaan, asas kekeluargaan serta
religius. Bangsa indonesia pada hakikatnya merupakan suatun penjelmaan dari
sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam
penbgertian yang demikian ini maka manusia pada hakikatnya merupakan
makhluk yang saling tergantung, sehingga hakikat manusia itu bukanlah total
individu dan juga bukan total makhluk sosial.
Modul Pendidikan Pancasila 11

4. Negara Pancasila Adalah Negara Kebangsaan Yang Berketuhanan Yang


Maha Esa
Dasar ontologis negara kebangsaan Indonesia yang berdasarkan Pancasila
adalah hakikat manusia ‘monopluralis’. Manusia secara filosofis memiliki unsur
‘susunan kodrat’ jasmani (raga) dan rokhani (jiwa), sifat kodrat sebagai makhluk
individu dan makhluk sosial, serta kedudukan kodrat sebagai mahkluk Tuhan
yang Maha Esa serta sebagai makhaluk pribadi.
Individu yang hidup dalam suatu bangsa adalah sebagai makhluk Tuhan
maka bangsa dan negara sebagai totalitas yang integral adalah Berketuhanan,
demikian pula setiap warganya juga berketuhanan Yang maha Esa.
Rumusan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana yang terdapat dalam
pembukaan UUD 1945 yaitu bukan merupakan negara sekuler yang
memisahkan antara agama dengan negara demikian juga bukan merupakan
negara agama yaitu negara yang mendasarkan atas agama tertentu.
Kebangsaan beragama dan kebebasan agama adalah merupakan hak asasi
manusia yang paling mutlak, karena langsung bersumber pada martabat
manusia yang berkedudukan kodrat sebagai pribadi dan sebagai makhluk
ciptaan Tuhan yang Maha Esa.
a) Hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa
Sila pertama Pancasila sebagai dasar filsafat negara adalah ‘Ketuhanan
Yang Maha Esa’. Oleh karena sebagai dasar negara maka sila tersebut
merupakan sumber nilai, dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik yang bersifat material maupun spiritual. Arti
material antrara lain, bentuk negara tujuan negara, tertib hukum, dan sistem
negara. Adapun yang bersifat spiritual antara lain moral agama dan moral
penyelenggaraan agama.
Pancasila adalah negara kebangsaan yang berketuhanan yang Maha Esa
dalam arti memiliki kebebasan dalam memeluk agama sesuai dengan keimanan
dan ketaqwaan masing-masing, Pasal 29 ayat 1 dan ayat 2.
b) Hubungan Negara dengan Agama
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu persekutuan hidup
bersama sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai makhluk individu dan
makhluk sosial. Berdasarkan kodrat manusia tersebut maka terdapat berbagai
macam konsep tentang hubungan negara dengan agama, dan hal ini sangat
ditentukan oleh dasar ontologis manusia masing-masing.
Modul Pendidikan Pancasila 12

(1) Hubungan Negara dengan Agama Menurut Pancasila


Menurut Pancasila negara adalah berdasar atas ketuhanan Yang maha Esa
atas dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini termuat dalam
Penjelasan Pembukaan UUD 1945 yaitu Pokok Pikiran keempat. Pancasila
adalah bukan negara sekuler yang memisahkan negara dengan agama,
karena hal ini tercantum dalam pasal 29 ayat 1, bahwa negara adalah
berdasar ketuhanan Yang Maha Esa.
Masing-masing negara kebangsaan yang Berketuhanan yang Maha Esa
adalah negara yang merupakan penjelmaan dari hakikat kodrat manusia
sebagai individu makhluk sosial dan manusia adalah sebagai pribadi dan
makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Bilamana dirinci maka hubungan negara
dengan agama menurut negara Pancasila adalah sebagai berikut :
1. Negara adalah berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Bangsa Indonesia adalah sebagai bangsa Indonesia yang
berketuhanan Yang Maha Esa. Konsekuensinya setiap warga
memiliki hak asasi untuk memeluk dan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama masing-masing
3. Tidak ada tempat bagi atheisme dan sekulerisme karena hakikatnya
manusia berkedudukan kodrat sebagai mahkluk Tuhan
4. Tidak ada tempat bagi pertentangan agama, golongan agama, antar
dan inter pemeluk agama serta antar pemeluk agama
5. Tidak ada tempat bagi pemaksaan agama karena ketaqwaan itu
bukan hasil paksaan bagi siapapun juga
6. Oleh karena itu harus memberikan toleransi terhadap orang lain
dalam menjalankan agama dalam Negara
7. segala aspek dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan negara harus
sesuai dengan nilai–nilai Ketuhanan Yang Maha Esa terutama norma-
norma hukum positif maupun norma moral baik moral agama negara
maupun moral para penyelenggara Negara
8. Negara pada hakikatnya adalah merupakan “.........berkat rakhamat
Allah yang maha Esa. (bandingkan dengan Notonagoro, 1975)
(2) Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Theokrasi
Hubungan negara dengan agama menurut paham theokrasi bahwa antara
negara dengan agama tidak dapat dipisahkan. Dalam praktek kenegaraan
Modul Pendidikan Pancasila 13

terdapat dua macam pengertian negara theokrasi , yaitu Negara Theokrasi


Langsung, dan Negara Theokrasi tidak Langsung.
1. Negara Theokrasi Langsung
Dalam system Negara Theokrasi langsung, kekuasaan adalah
langsung merupakan otoritas Tuhan. Adanya Negara di dunia ini
adalah atas kehendak Tuhan, dan yang memerintah adalah Tuhan.
2. Negara Theokrasi tidak Langsung
Berbeda dengan system Theokrasi yang langsung, Negara Theokrasi
tidak Langsung bukan Tuhan sendiri yang memerintah dalam Negara,
melainkan Kepala Negara atau Raja, yang memiliki otoritas atas
nama Tuhan. Kepala Negara atau raja memerintah Negara atas
kehendak Tuhan, sehingga kekuasaan dalam negara merupakan
suatu karunia dari Tuhan.
(3) Hubungan Negara dengan Agama Menurut Sekulerisme
Paham sekulerisme membedakan dan memisahkan antara agama dan
negara. Sekulerisme berpandangan bahwa negara adalah masalah-masalah
keduniawian hubunagan manusia dengan manusia, adapun agama adalah
urusan akherat yang menyangkut hubungan manusia dengan Tuhan.
Negara adalah urusan hubungan horizontal antar manusia dalam mencapai
tujuannya. Agama adalah menjadi unsur umat masing-masing agama.
Walaupun dalam negara sekuler membedakan antara agama dan negara,
namun lazimnya negara diberikan kebebasan dalam memeluk agama
masing-masing.

5. Negara Pancasila Adalah Negara Kebangsaan Yang Berkemanusiaan


Yang Adil Dan Beradab
Filsafat Pancasila adalah merupakan suatu penjelmaan sifat kodrat manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta manusia sebagai makhluk
Tuhan yang Maha Esa. Negara adalah suatu negara kebangsaan berketuhanan
Yang Maha Esa, dan berkemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Sifat-sifat dan keadaan negara tersebut adalah meliputi (1) bentuk negara (2)
tujuan negara (3) organisasi negara (4) kekuasaan negara (5) penguasa negara
(6) warga negara, masyarakat, rakyat dan bangsa (lihat Notonagoro, 1975).
Negara dalam pengertian ini menempatkan manusia sebagai dasar ontologis,
sehingga manusia adalah sebagai asal mula negara dan kekuasaan negara.
Modul Pendidikan Pancasila 14

Manusia adalah merupakan paradigma sentral dalam setiap aspek


penyelenggara negara, terutama dalam pembangunan negara (pembangunan
Nasional).
6. Negara Pancasila Adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan
Negara menurut filsafat Pancasila adalah dari oleh dan untuk rakyat. Rakyat
adalah merupakan suatu penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai individu dan
makhluk sosial. Hak-hak demokrasi yang (1) disertai tanggung jawab kepada
Tuhan Yang maha Esa (2) menjunjung dan memperkokoh persatuan dan
kesatuan bangsa, serta (3) disertai dengan tujuan untuk mewujudkan suatu
keadilan sosial, yaitu kesejahteraan dalam hidup bersama.
Pokok-pokok kerakyatan yang terkandung dalam sila keempat dalam
penyelenggaraan negara dapat dirinci sebagai berikut:
a) Manusia Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai
kedudukan dan hak yang sama
b) Dalam menggunakan hak-haknya selalu memperhatikan dan
mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat
c) Karena mempunyai kedudukan, hak serta kewajiban yang sama maka pada
dasarnya tidak dibenarkan memaksakan kehendak pada pihak lain
d) Sebelum mengambil keputusan, terlebih dahulu diadakan musyawarah
e) Keputusan diusahakan ditentukan secara musyawarah
f) Musyawarah untuk mencapai mufakat, diliputi oleh suasana dan semangat
kebersamaan. (Suhadi, 1998).

7. Negara Pancasila Adalah Negera Berkebangsaan Yang Berkeadilan


Sosial.
Negara Pancasila adalah negara kebangsaan yang berkeadilan sosial, yang
bearti bahwa negara sebagai penjelmaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Esa, sifat kodrat individu dan makhluk sosial bertujuan untuk mewujudkan
suatu keadilan dalam hidup bersama (Keadilan Sosial). Manusia pada hakikatnya
adalah adil dan beradab yang bearti manusia harus adil terhadap diri srndiri, adil
terhadap Tuhannya, adil terhadap orang lain dan masyarakat serta adil terhadap
lingkungan alamnya.
Hukum harus terpenuhi adanya tiga syarat pokok yaitu (1) pengakuan dan
perlindungan atas hak-hak asasi manusia, (2) peradilan yang bebas, (3) legalitas
dalam arti hukum dalam segala bentuknya, yang tercantum dalam Undang-
Modul Pendidikan Pancasila 15

Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 1 dan 2, Pasal 28, Pasal 29 ayat 2, Pasal 31
ayat 1.
Realisasinya Pembangunan Nasional adalah merupakan suatu upaya untuk
mencapai tujuan negara, sehingga Pembangunan Nasional harus senantiasa
meletakkan asas keadilan sebagai dasar operasional serta dalam penentuan
berbagai macam kebijaksanaan dalam pemerintahan negara.

Ideologi Liberal
Akar-akar rasionalisme yaitu paham yang meletakkan rasio sebagai
sumber kebenaran tertinggi, materialisme yang meletakkan materi sebagai nilai
tertinggi, empirisme yang mendasarkan atas kebenaran fakta empiris (yang
dapat ditangkap dengan indra manusia).
Istilah Hobbes disebut “homo homini lupus” sehingga manusia harus
membuat suatu perlindungan bersama. Atas dasar kepentingan bersama.

Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Liberalisme


Negara adalah merupakan alat atau sarana individu, sehingga masalah
agama dalam negara sangat ditentukan oleh kebebasan individu.

Ideologi Sosialisme Komunis


Bebagai macam konsep dan paham sosialisme sebenarnya hanya paham
komunismelah sebagai paham yang paling jelas dan lengkap. Paham ini adalah
sebagai bentuk reaksi atas dasar perkembangan masyarakat kapitalis sebagai
hasil dari ideologi liberal.
Manusia pada hakikatnya adalah merupakan sekumpulan relasi,
sehingga yang mutlak adalah komunitas dan bukannya idividualitas.
Etika ideologi komunisme adalah mendasarkan suatu kebaikan hanya pada
kepentingan demi keuntungan kelas masyarakat secara totalitas.

Hubungan Negara dengan Agama Menurut Paham Komunisme


Pada komunisme dalam memandang hakikat hubungan negara dengan
agama mendasarkan pada pandangan filosofis materialisme dialektis dan
materialisme historis. Hakikat kenyataan tertinggi menurut paham komunisme
adalah materi. Fenomena-fenomena dasar yaitu dengan suatu keiatan-kegiatan
yang paling material yaitu fenomena-fenomena ekonomis. Agama menurut
Modul Pendidikan Pancasila 16

komunisme adalah realisasi fanatis makhluk manusia, agama adalah keluhan


makhluk tertindas. Oleh karena itu menurut komunisme Marxis, agama adalah
merupakan candu masyarakat (Marx, dalam Louis leahy, 1992 97,98).
Negara yang berpaham komunisme adalah bersifat atheis bahkan bersifat
antitheis, melarang dan menekan kehidupan agama.
Modul Pendidikan Pancasila 17

Latihan Soal
1. Apakah pengertian dari ideologi ?
2. Sebutkan tri-prakara bangsa Indonesia berpancasila !
3. Sebutkan perbedaan antara ideology terbuka dan ideology tertutup !
4. Jelaskan teori kebangsaan menurut Ernest Renan !
5. Jelaskan hubungan agama dengan Negara menurut faham theokrasi !

Anda mungkin juga menyukai