Anda di halaman 1dari 2

PEMERIKSAAN RADIOLOGI CRANIUM

No. Dokumen No. Revisi Halaman


001/SPO/IFRS/AND/XII/2015 1/1
TanggalDitetapkan Ditetapkan,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

( dr. Widayanto, M.Kes )


PENGERTIAN
Prosedur pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X pada Tulang
cranium. Sehingga menghasilkan gambaran tulang cranium pada
selembar film rontgen.
.
TUJUAN Sebagai pedomman dalam pemeriksaan radiologi cranium, sehingga
terhindar dari kesalahan prosedur.
KEBIJAKAN (SK Direktur No. .... tentang .......)

PROSEDUR 1. Lepaskan benda-benda yang dapat mengganggu hasil radiograf


cranium.
2. Siapkan marker dan kaset ukuran 24 x 30 cm
3. Grid atau non grid
4. Pemotretan proyeksi Antero Posterior (AP)
- Posisi pasien : supine, berbaring telentang di atas meja
pemerisaan
- Posisi obyek : MSP kepala pada pertengahan kaset dan OML
tegak lurus kaset, tidak ada rotasi pada kepala
- Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada glabela
- FFD : 100 cm
- Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh tulang cranium
tercover.
5. Pemotretan proyeksi Lateral
- Posisi pasien : semi prone, tengkurab di atas meja pemeriksaan
- Posisi obyek : kepala true lateral, miring, MSP kepala sejajar
dengan kaset.
- Arah sinar tegak lurus kaset, CP pada 5 cm di atas MAE
- FFD : 100 cm
- Kolimasi seluas ukuran kaset atau seluruh tulang cranium
tercover.
UNIT TERKAIT 1. IRJA
2. IGD
3. IRNA

Anda mungkin juga menyukai