Anda di halaman 1dari 30

Keamanan dan Keselamatan Kerja

di Ruang Radiodiagnostik

Disampaikan oleh :
Wahyu Setia Budi
Departemen Fisika FSM

Workshop Nasional DPD Ikatemi Jawa Tengah


Semarang, 6 April 2017
Keamanan dan Keselamatan
• Aman : bebas dari bahaya dan kerugian
• Selamat : sehat walafiat
Ruang Radiodiagnostik
Tempat pembuatan foto/citra menggunakan radiasi
pengion/sinar x untuk mendukung diagnosa

• Modalitas : Radiografi Umum, CT scan, MRI, USG,


Pesawat Dental, Fluoroskopi, Mammografi, Dexa

• Kekhususan : Pesawat Rontgen


Pesawat Rontgen

Transducer : merubah energy listrik menjadi sinar x,


masukan : V (kV) tegangan, I arus dan T waktu
keluaran : E Energy dan I intensitasnya.
Ruang Radiodiagnostik

• ada sumber radiasi pengion


• jenis sumber pesawat sinar x
• on/off
• paparan radiasi
• dosis radiasi < NBD per tahun
Aspek Keselamatan Utama
• Tegangan Tinggi
• Radiasi Pengion berupa Sinar x
PROSEDUR KESELAMATAN KERJA PADA
INSTALASI TEGANGAN TINGGI

PERSIAPAN

PEMBEBASAN TEGANGAN DAN PELAKSANAAN


PEKERJAAN

PEKERJAAN SELESAI DAN PEMBERIAN


TEGANGAN
Tegangan Tinggi
Isolator
Grounding
Pelindung diri
Sinar x

• Radiasi Pengion
• Dapat memberi manfaat
• Berpotensi Effek Somatik dan Genetis
Faktor Eksposi

• Tegangan orde kilovolt


• Arus orde 5 sampai ratusan miliAmpere
• Lamanya paparan
Proteksi Radiasi

• Justifikasi
• Optimisasi
• Limitasi dosis
Justifikasi
• Pemanfaatan radiasi dapat diterima jika lebih
memberikan kebaikan daripada dampak.
Optimisasi
• Optimisasi : dosis pasien harus serendah-
rendahnya (as low as reasonably achievable,
ALARA)
• Penurunan dosis dapat menurunkan kualitas.
Perlu teknik khusus untuk optimisasi (ICRP 34,
60).
– Misal perlu filter, kombinasi film-tabir dan teknik
tegangan tinggi
Optimisasi (Lanjutan)
• Optimisasi tidak selalu menuerunkan dosis.
Agar resolusi tajam dan kontras tinggi, perlu
grid, dosis 2-4 kali lipat.
Limitasi Dosis
• Nilai Batas Dosis (NBD)
• Batas dosis yang tidak boleh dilampaui
dalam setahun
• Tidak bergantung pada laju dosis
• Termasuk penyinaran eksterna dan interna
• Tidak termasuk penyinaran medis dan
penyinaran alam  Pasien DRL bukan NBD
Nilai Batas Dosis (NBD)
Dosis terbesar yang diijinkan oleh Bapeten
yang dapat diterima oleh :
• Pekerja Radiasi
• Anggota Masyarakat
Dalam jangka waktu tertentu tanpa
menimbulkan efek genetik dan somatik yang
berarti akibat pemanfaatan tenega
nuklir/radiasi pengion.
Perka Bapeten No.4/2013 tentang Proteksi
keselamatan radiasi dalam pemanfaatan
tenaga nuklir.
Dose Reference Level (DRL)
• Pasien, pembantu pasien, sukarelawan
tidak menggunakan NBD tapi DRL
• Dosis acuan (DRL) dapat digunakan untuk
mengevaluasi dan mengkoreksi jika
diperoleh temuan dosis yang melampaui
atau terlalu rendah dari nilai dosis acuan
• Indonesia belum memiliki DRL  sehingga
DRL masih mengacu negara-negara lain
Nilai Batas Dosis
• Pasien, pembantu pasien, sukarelawan DRL
• Pekerja Radiasi NBD
Deff rata2 /th dalam 5 th 20 mSv
D akumulasi 5 th maks 100 mSv
• Anggota Masyarakat NBD
Deff 1 mSv/th
Dekivalen lensa mata 15 mSv/th
Dekivalen kulit 50 mSv/th
Perka 4/2013
Nilai Batas Dosis
• DRL Pasien, pembantu pasien, sukarelawan
• Pekerja Radiasi NBD
Deff rata2 /th dalam 5 th 20 mSv
D akumulasi 5 th maks 100 mSv
Alat Ukur Radiasi
• Surveymeter ruangan
• Personil monitor
Design Ruang Radiodiagnostik
•ada sumber radiasi pengion
• jenis sumber pesawat sinar x
• on/off
• paparan radiasi
• MPD < 1 mSv per tahun
Paparan Radiasi
Paparan MedikPaparan yang
diberikan kepada seseorang yang
menjalani pemeriksaan atau
pengobatan medik.

Paparan Okupansi paparan yang


diterima orang karena pekerjaan.

Paparan Umum Paparan yang


diterima oleh orang / masyarakat
umum / lingkungan
Penerima Paparan Radiasi
Penerima Paparan Medik : Pasien,
Yang membantu pasien, Sukarelawan
penelitian

Penerima Paparan Okupansi : Pekerja


Radiasi, setiap orang yang bekerja di
instalasi nuklir atau instalasi radiasi
yang menggunakan radiasi pengion

Penerima Paparan Publik : Orang /


masyarakat
Proteksi Radiasi
Radiodiagnostik
• Proteksi Ruangan
• Proteksi Sumber Radiasi
• Proteksi Perorangan
Prinsip Proteksi Radiasi
• 1. Jarak
Radiasi primer dan hambur, arah, kwadrat
terbalik
• 2. Waktu / Lama Paparan
Lama paparan/lama paparan, mAs
• 3. Perisai / Pelindung
Apron, sarung tangan, kacamata Pb
dinding ruang lapis Pb, kaca Pb
Desain Ruang Sinar-X
• TujuanMelindungi:
– Staff disekitar ruangan sinar-X
– Pasien yang sedang menuggu
– Pengunjung dan publik
– Orang yang bukan pekerja radiasi
yang sedang bekerja disekitar
ruangan sinar-X
Perisai Radiasi
• jenis pesawat/penggunaan
• daya tembus sinar x (tegangan
puncak kVp)
• jenis dan tebal perisai
Denah Ruang Sinar X
koridor
A
B

operator
film stand
Dark room

C
Ruang
penyimpanan 0
kaset ruang D Meja sinar x
ganti

koridor

OA : berkas utama
AB,AC,AD : berkas hamburan
: perisai timbal 2mm
Kolimasi
• Ukuran luas lapangan sesuai obyek, makin banyak
daerah tidak terpapar menurunkan kualitas
Daftar Pustaka
• Meredith, J.W dan J.B. Massey, “ Fundamental
Physics of Radiology, John Wright and Sons ltd,
1977.
• Dende, W.R dan E.R. Ritenour, “Medical
Imaging Physics “, Wiley-Liss, 2002.
• Dendy, P.P dan B. Heaton, “Physics for
Diagnostic “, IOP Publishing Ltd, 1999.
• Bushberg, J.T., Seibert J.A, Leidholdt E.M and
J.M. Boone,”The Essential Physics of Medical
Imaging”, Lippincott William and wilkins,2002.

Anda mungkin juga menyukai