Anda di halaman 1dari 11

APB

( ANTE PARTUM BEEDING )

PLACENTA PREVIA :
Placenta mengadakan insersi pada SBR, sehingga menutupi
sebagian / seluruh Ostium Uteri Internum ( OUI )
KLASIFIKASI :
 Placenta Previa totalis
 Placenta Previa laternalis
 Placenta Previa marginalis
Placenta teraba 3 - 4 cm diatas tepi pembukaan
( jadi tidak menutupi OUI )
Frekwensi 1 : 200 persalinan
dipengaruhi : ¤ Usia Ibu
¤ Paritas
Etiologi Penyebab tidak jelas
¤ Kemungkinan Erdometrium tidak baik
Gejala Klinik :
 Perdarahan : ☼ Tidak nyeri
☼ Mula-mula sedikit, lama-lama banyak
☼ Warna perdarahan merah segar
☼ Perdarahan pervaginam + sesuai dg kadar Hb
 Bagian terendah masih tinggi atau sering terjadi kelainan letak
 Sering terjadi kelahiran premature
 Perdarahan Post Partum
Disebabkan : ☼ Retensio Placenta
☼ SBR tidak mampu berkontraksi dengan baik

PENANGANAN :
Bila didapat gejala klinik Placenta Previa didaerah, sebaiknya
dirujuk ke Rumah Sakit yang mampu untuk tranfusi dan operasi
Perhatian :
 Tidak melakukan periksa dalam
( kecuali di kamar operasi )
 DSU : Double Set Up atau
 PDMO : Pemeriksaan Dalam diatas Meja Operasi
 Tidak memasang tampon pervaginam
Bahaya perdarahan tambah banyak
 DSU : Double Set Up atau
 PDMO : Pemeriksaan Dalam diatas Meja Operasi

Perbaiki keadaan umum :


 Pasang Infus
 Antibiotika
 Transfusi

CARA PERSALINAN PADA PLACENTA PREVIA


PER ABDOMINAN :

 Placenta Previa totais


 Perdarahan berulang sesudah terapi konservative
 Terjadi gawat janin / perdarahan sesudah amniotomi
 Tidak ada kemajuan pada persalinan yg direncanakan pervaginam
PERVAGINAM
 Placenta Previa lateralis / marginalis
 Placenta letak rendah

Pada persalinan Pervaginam dikerjakan Amniotomi dg tujuan :


 Bagian terendah anak turun sehingga menekan plasenta
 Membiarkan Plasenta ikut naik bersama tertariknya SBR
SOLUTIO PLACENTA :
Terlepasnya Placenta sebelum anak lahir pd kehamilan diatas
20 minggu dengan Insersi placenta yang normal

Frekwensi :
 1 : 50 persalinan

Etiologi :
 Penyebab belum diketahui dengan pasti

Keadaan yang sering menyertai solutio placenta :


 Umur Ibu yang lanjut
 Multipara
 Hipertensi
 Pre Eklamsia
 Trauma
 Tali pusat pendek
 Asam Folat defisiensi
GEJALA KLINIS :
 Uterus tegang
 Perdarahan Pervaginam
 Warna hitam
 Tidak sesuai dengan kadar HB
 Nyeri perut
 Keadaan umum Ibu Anemis & syok
 Anak / Bayi sudah meninggal
 Air ketuban kemerahan dan selaput ketuban menonjol waktu
periksa dalam ( VT )

Diagnosa :
1. Gejala Klinik
2. Insfekulo
3. USG
4. Peradaban melalui canalis servikalis
PATOLOGI
 Perdarahan terjadi antara plasenta dan dinding uterus
( Retroplacenta Hematome )
 Perdarahan Retroplacenta ini dapat :
 Menyusup antara membaran terus keluar pervaginam
 Menembus masuk kantong ketuban
 Ekstravasasi masuk antara serabut Otot Uterus :
( Uterus Couvolaire )

PENANGANAN :
 Dikerjakan di Rumah Sakit
 Transfusi darah segar untuk mengatasi Hiporinogenemia dan
Hypovolemik syok
 Anmiotomi Tujuan :
 Mempercepat peralinan
 Mengurangi tekanan Intera Uteri
Mencegah Hypofibrinogenemia
 Oksitosin drip
 Seksio sesar :
 Solutio plasenta dengan Anak hidup
 Sesudah 6 jam, bayi belum lahir

KOMPLIKASI :
 Perdarahan
 Kelainan pembekuan darah
 Oliguria
 Gawat janin
o Kerusakan jaringan miometrum
o Perdarahan Retroplacenta

Banyak Thromboplastin masuk


ke peredaran darah Ibu

Pembekuan Intravaskuler

Hypofibrirogenemia

Gangguan pembekuan darah

Perdarahan

Syok

Perfusi ke ginjal jelek

Oliguria

Anda mungkin juga menyukai