Anda di halaman 1dari 30

RANCANG BANGUN ALAT PROTEKSI RADIASI

ORBITA PADA PEMERIKSAAN TOMOGRAFI


PANORAMIK

ELLA FITRIANA
NIM: 13.01.038

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RONTGEN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA HUSADA
SEMARANG
2016
Latar Belakang
Perka BAPETEN Penahan
Nomor 8 Tahun 2011 Radiasi

Lead Apron

Pelindung
Pemeriksaan Gonad
Tomografi Alat Proteksi
Panoramik Radiasi
Pelindung
Tiroid

Faktor Sarung
Eksposi Tangan Pb

Goggle

Rancang
Bangun Inovasi
Goggle
Rumusan Masalah
1. Bagaimana rancang bangun inovasi alat proteksi radiasi
orbita?
2. Bagaimana cara kerja inovasi alat proteksi radiasi orbita?
3. Bagaimana hasil uji fungsi dan hasil kinerja inovasi alat
proteksi radiasi orbita?
Tujuan Penelitian
1. Rancang bangun inovasi alat proteksi orbita pada
pemeriksaan tomografi panoramik.

2. Cara kerja inovasi alat proteksi orbita pada pemeriksaan


tomografi panoramik.

3. Hasil uji fungsi dan uji kinerja inovasi alat proteksi orbita
pada pemeriksaan tomografi panoramik.
Manfaat Penelitian

Teoritis Praktis

Sebagai bahan pustaka bagi Sebagai masukan bagi


pembaca tentang dosis radiografer dan mahasiswa
ambang permukaan kulit praktek dalam
disekitar orbita dan memanfaatkan alat
proteksi radiasi orbita proteksi orbita pada
pada pemeriksaan pemeriksaan tomografi
tomografi panoramik. panoramik .
Landasan Teori
Tomografi Panoramik

Faktor Eksposi kV, mA, s, dan FFD

Satuan Radiasi & Alat Ukur Radiasi


Teknik Pengukuran Radiasi

ICRP Tahun 2011 & Perka BAPETEN


Efek Biologi Sinar-x pada Manusia Nomor 4 Tahun 2013

Perka BAPETEN Nomor 8 Tahun 2011


Peralatan Proteksi Radiasi
Kerangka Teori
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data
3. Kerangka Konsep
4. Variabel Penelitian Variabel Bebas

Variabel Terikat

Variabel Terkontrol

5. Populasi dan Sempel


6. Definisi Oprasional Rancang bangun alat

Hasil uji fungsi

Perekat/Velcro dan Pb
7. Instrumen Penelitian
 Alat dan bahan yang digunakan
 Prosedur pembuatan

Aspek Anterior

Aspek Lateral
1mm

Keterangan :
1. Lapisan kain katun
2. Lapisan kain flanel
3. Lapisan timbal (Pb)
4. Lapisan kain flanel
5. Lapisan kain katun
6. Kain perekat/Velcro
12 3 45
8. Metode Pengumpulan Data

Eksperimen

Dokumentasi

Langkah-Langkah Penelitian
9. Pengolahan Data dan Analisis Data

Selisih hasil pengukuran dosis


Fungsi rancang bangun radiasi sebelum dan sesudah
menggunakan rancang bangun.

Penyerahan lembar kuesioner


Kelayakan rancang bangun
kepada enam respoden

Presentase penilaian responden


dihitung menggunakan rumus :
Hasil Penelitian

 Rancang bangun Alat Proteksi Orbita

POP

POP (Panoramic Orbita’s Protection)


Fungsi : mengurangi dosis radiasi yang diterima daerah
sekitar mata
Komponan POP :
1. Lapisan POP
Keterangan :
1. Lapisan kain katun
2. Lapisan kain flanel
3. Lapisan timbal (Pb)
4. Lapisan kain flanel
5. Lapisan kain katun

2. Perekat/Velcro
• Cara Kerja POP

Penggunaan POP
yang tepat

Kualitas radiograf
• Proses Uji Fungsi POP
Mengukur dosis radiasi Variasi faktor eksposi :
sesudah dan sebelum 60 kV, 12 mAs
memakai POP pada 75 kV, 12 mAs
daerah sekitar mata
fantom kepala 90 kV, 12 mAs

Sebelum Sesudah
menggunakan POP menggunakan POP
• Hasil Uji Fungsi POP

Hasil Pengukuran Dosis Radiasi Daerah Sekitar Mata Fntom


Kepala Sebelum dan Sesudah Menggunakan POP
• Hasil Uji Fungsi POP
Hasil Selisih Rata-rata Dosis Radiasi Sebelum dan
Sesudah Menggunakan POP

Diagram Dosis Radiasi Di Daerah Sekitar Mata Fantom Kepala


• Hasil Uji Kinerja POP

Pengisian tanda silang Mengetahui tingkat


(X) pada lembar kepuasan responden dan
kuesioner oleh enam kelayakan POP
responden
Hasil Kuesioner Pernyataan Pasien
Hasil Kuesioner Pernyataan Radiografer
• Hasil Uji Kinerja POP

Hasil kuesioner dihitung menggunakan rumus sebagai


berikut :

Persentase kelayakan alat :


Pembahasan
1. Rancang Bangun POP
Berbentuk penutup Mengurangi dosis radiasi di
mata/sleeping mask daerah sekitar mata pasien

Direkatkan mengelilingi kepala Pesawat tomografi berputar


pasien dalam menghasilkan radiograf

Kain katun, kain flanel,


Bahan mudah ditemukan
timbal(Pb), dan perekat

Lapisan Timbal (Pb) setebal Perka BAPETEN Nomor 8


1 mm Tahun 2011

Dapat digunakan oleh pasien


Perekat/Velcro
anak-anak dan dewasa
2. Cara Kerja POP

Penggunaan tepat Penggunaan tidak tepat

Menimbulkan artefak
Tidak menimbukan artefak
Superposisi dengan anatomi
3. Hasil Uji Fungsi POP

ICRP (2011) :
Sebelum Menggunakan
POP: Dosis ambang lensa
60 kv, 12 mAs = 0,1mSv Aman mata diperkirakan
75 kv, 12 mAs = 0,1mSv sebesar 0,5 Gy atau
90 kv, 12 mAs = 0,08 mSv 500 mSv

Membatasi peluang efek stokastik


dan mencegah efek non stokastik

Sesudah Menggunakan
POP:
60 kv, 12 mAs = 0,01mSv Kemampuan POP :
75 kv, 12 mAs = 0 mSv
90 kv, 12 mAs = 0 mSv 81,82 % hingga 100 %
4. Hasil Uji Kinerja POP

Kuesioner
dengan Pernyataan kurang baik:
Skor responden 80 % 1. Responden Pasien
• Kenyamanan saat digunakan
• Desain POP
2. Responden Radiografer
Sangat baik
• Artefak pada radiograf
(Sugiyono, 2012)
• Desain POP
Kesimpulan
1. POP berfungsi mengurangi dosis radiasi yang diterima daerah
sekitar mata, berbentuk seperti penutup mata yang mengelilingi
kepala pasien yang dapat digunakan oleh pasien anak-anak
maupun dewasa.

2. Penggunaan POP harus tepat agar tidak mengurangi informasi


medis dan tidak mengurangi kualitas radiograf tersebut.

3. POP mampu mengurangi dosis radiasi 81,82% hingga 100%. Uji


kinerja alat dilakukan oleh enam responden dengan mengisi
lembar kuesioner dan didapatkan skor 80% yang termasuk dalam
kategori sangat baik.
Saran
1. Sebaiknya desain POP lebih menarik dan memberikan kesan
tidak menakutkan bagi pasien saat memakainya khususnya untuk
pasien anak-anak.

2. Sebaiknya pengukuran dosis radiasi sekitar daerah mata


menggunakan alat ukur proteksi radiasi yang mampu
memberikan ukuran dengan satuan yang lebih kecil seperti
dosimeter termoluminisensi (TLD) yaitu µSv.

3. Sebaiknya pasien dengan Achluophobia tidak disarankan


menggunakan POP.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai