PROTEKSI RADIASI
KODE MATA KULIAH : FIN202
NIM : 413231201
Kelas : 2M / Kelompok 5
Halaman 1 dari 8
BAB I
PENDAHULUAN
Halaman 2 dari 8
apron di atas meja pemeriksaan dapat membuat kerusakan pada apron seperti robekan
atau patahan yang mengakibatkan terjadinya kebocoran paparan radiasi.
Apron timbal memainkan peran penting dalam perlindungan radiasi
perorangan di Intalasi Radiologi. Apron timbal digunakan di ruang pemeriksaan
selama pemeriksaan radiologi berlangsung dan fungsi khususnya adalah untuk
sebagai perisai atau pelindung terhadap radiasi sekunder, serta dirancang untuk
melindungi sekitar 75% dari sumsum tulang merah yang radiosensitive. Apron timbal
digunakan di berbagai prosedur pemeriksaan radiologi seperti angiografi, fluoroskopi,
pesawat mobile dan stasioner (Kartikasari et al, 2011). Maka dari itu perlu pengujian
atau pengukuran efektivitas apron yang sebaiknyab dilakukan dalam waktu 12-18
bulan sekali. Dengan mengekspos bagian depan, samping dan belakang apron masing-
masing dibagi menjadi tiga bagian. Tebal kesetaraan timah hitam harus diberi tanda
secara permanen dan jelas pada apron tersebut dan diberi tanda bila ada kekusutan,
ketidakakuratan atau kerusakan pada bagian apron. Hasil citra apron yang telah
diekspos akan menghasilkan warna putih terang, bila berwarna hitam maka apron
mengalami kebocoran.
Halaman 3 dari 8
BAB II
METODOLOGI
Halaman 4 dari 8
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.
Tidak ada
APRON Baik 350 430 1.505x10^2
MERAH 3
1.2 PEMBAHASAN
Pada praktium proteksi radiasi ini menganalisa apakah ada keretakan pada
apron timbal yang ada di laboratorium radiologi RSKI. Jadi apron biru 2 kondisi
fisiknya baik tidak terdapat kerusakan saat di ekspose hasil citranya ada seperti bitnik-
bintik pada hasil citra itu bisa jadi ada kebocoran pada apron timbal. Dan apron merah
3 kondisi fisiknya baik tidak terdapat kerusakan saat di ekspose hasil citranya terdapat
gelembung-gelembung tetapi tidak terjadi keretakan pada timbal.
Untuk merawat apron timbal, pertama, bersihkan secara teratur dengan
menggunakan sabun lembut dan air. Hindari penggunaan bahan pembersih yang
bersifat abrasif agar tidak merusak lapisan timbal. Selain itu, pastikan untuk
menyimpan apron di tempat yang kering dan hindari paparan langsung terhadap sinar
matahari untuk mencegah perubahan warna dan kerusakan lebih lanjut. Jika ada noda,
segera bersihkan dengan cara yang disarankan oleh produsen apron. Selalu periksa
apron secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan
yang signifikan.
Halaman 5 dari 8
Prosedur penggunaan apron timbal melibatkan beberapa langkah penting:
1. Pemeriksaan Awal
Sebelum digunakan, periksa apron timbal untuk memastikan tidak ada
kerusakan atau retak yang dapat mengurangi keefektifannya. Pastikan
juga bahwa ikatan atau kancingnya berfungsi dengan baik.
2. Persiapan Pengguna
Pastikan pengguna memahami cara memakai apron dengan benar.
Pastikan apron melindungi area yang diinginkan dengan rapat dan
nyaman.
3. Pemakaian dengan Benar
Kenakan apron timbal dan pastikan menutupi area yang perlu dilindungi,
seperti tubuh bagian depan. Pastikan penggunaan yang sesuai dengan
ukuran dan panjang apron.
4. Hindari Kontaminasi
Pastikan apron tidak terkontaminasi dengan bahan berbahaya. Hindari
menyentuh bahan beracun dan membersihkan apron jika terjadi
kontaminasi.
5. Penyimpanan yang Tepat
Setelah digunakan, simpan apron di tempat yang kering dan aman.
Hindari penyimpanan di tempat yang panas atau terkena sinar matahari
langsung.
6. Perawatan dan Pemeriksaan Berkala
Bersihkan apron secara teratur sesuai petunjuk produsen. Periksa apron
secara berkala untuk memastikan tidak ada kerusakan atau aus yang dapat
mengurangi keefektifannya.
7. Pelatihan dan Kesadaran
Pastikan pengguna apron telah menjalani pelatihan tentang penggunaan
yang benar dan menyadari risiko terkait bahan kimia atau lingkungan
kerja mereka.
8. Pemilihan Apron yang Tepat
Pastikan apron yang digunakan sesuai dengan jenis bahan kimia atau
risiko yang mungkin dihadapi. Apron timbal umumnya digunakan untuk
melindungi dari zat kimia yang korosif.
Halaman 6 dari 8
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dalam penggunaan apron timbal, keselamatan pengguna sangat bergantung
pada prosedur yang tepat. Langkah-langkah seperti pemeriksaan awal, pemakaian
yang benar, dan pemilihan apron yang sesuai dengan risiko kimia menjadi kunci
utama. Penting untuk menjalani pelatihan dan memiliki kesadaran tentang potensi
risiko dalam lingkungan kerja serta memahami langkah-langkah perawatan dan
penyimpanan yang benar. Dengan demikian, pengguna dapat memastikan bahwa
apron timbal tidak hanya efektif dalam melindungi tubuh dari bahan berbahaya, tetapi
juga memberikan lapisan perlindungan yang optimal.
Perawatan berkala dan pemeriksaan rutin terhadap apron timbal menjadi aspek
penting dalam menjaga fungsionalitas dan integritasnya. Dengan memastikan
kebersihan dan ketepatan penyimpanan apron, pengguna dapat mencegah kerusakan
yang mungkin terjadi seiring waktu. Keseluruhan, kombinasi dari prosedur
penggunaan yang benar, pelatihan, pemilihan apron yang tepat, serta perawatan rutin
akan memberikan perlindungan maksimal bagi pengguna dalam menghadapi potensi
risiko kimia dalam lingkungan kerja.
4.2 SARAN
Untuk memastikan penggunaan apron timbal yang optimal, pertama-tama
disarankan untuk menyelenggarakan pelatihan reguler bagi semua pekerja yang
berpotensi menggunakan apron tersebut. Pelatihan ini harus mencakup prosedur
pemakaian yang benar, pemilihan apron yang sesuai dengan risiko kerja, serta
kesadaran akan potensi bahaya bahan kimia. Selain itu, memastikan ketersediaan
peralatan pemeriksaan dan perawatan apron di tempat kerja dapat membantu
pengguna dalam merawat dan memastikan keandalan perlindungan.
Halaman 7 dari 8
DAFTAR PUSTAKA
BAPETEN. (2011). Keselamatan Radiasi dalam Penggunaan Pesawat Sinar-X
Radiologi Diagnostik dan Intervensional. Perka BAPETEN No. 8
Republik Indonesia
Halaman 8 dari 8