Proposal
DISUSUN OLEH :
20002036
2023
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radiasi adalah hal yang sangat jarang diketahui oleh masyarakat,
kebanyakan dari masyarakat hanya mengetahui radiasi yang berasal dari
matahari, dan hanya mengetahui manfaat dari radiasi baik itu sinar-X maupun
cahaya matahari. Kesehatan adalah hal terpenting bagi makhluk hidup untuk
bertahan utamanya bagi manusia. Seiring perkembangan zaman alat-alat
kesehatan yang digunakan di rumah sakit semakin berkembang. Rumah sakit
sangat menjaga keselamatan pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan
masyarakat utamanya pasien.
Radiologi merupakan salah satu instalasi penunjang medik yang
menggunakan sumber radiasi pengion untuk mendiagnosis adanya suatu
penyakit dalam bentuk gambaran anatomi tubuh yang ditampilkan dalam film
radiografi. Radiasi pengion yang digunakan dalam bidang kedokteran dapat
berupa sinar-X, sinar-γ, atau radiasi pengion yang lain. (Rahmayani et al.,
2020). Menurut Perka Bapeten No. 8 Tahun 2011, nilai batas dosis untuk
pekerja radiasi yaitu, dosis efektif sebesar 20 mSv/tahun, sedangkan untuk
masyarakat umum dosis efektif sebesar 1 mSv/tahun.
Radiografi panoramik digunakan untuk melihat perluasan suatu
lesi/tumor, fraktur rahang, fase gigi bercampur. Panoramik akan
memperlihatkan daerah yang lebih luas dibandingkan intraoral yaitu rahang
bawah dalam satu film. Pada panoramik, film dan sinar-X bergerak
mengelilingi pasien dimana cara kerja ini berbeda dengan radiografi intraoral.
Pasien duduk atau berdiri, tergantung dari tipe panoramik yang tersedia/ yang
digunakan. (Ancila & Hidayanto, 2016) Persyaratan ruang pemeriksaan
menurut Kemenkes No 1014 ruangan panoramik sendiri memiliki ketentuan
dalam desain luas ruangan yaitu memiliki 3 Meter (panjang) x 2 Meter (lebar)
x 2,8 Meter (tinggi), ketebalan dinding 25 cm (dua puluh lima sentimeter) bata
merah atau beton 20 cm (dua puluh sentimeter) atau setara 2 mm timbal, ukuran
kaca sesuai kebutuhan tebal 2 mm timbal.
Berdasarkan pengalaman penulis ketika sedang melakukan Praktek
Kerja Lapangan (PKL) 1 di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru penulis
mengamati bahwa pemeriksaan Panoramik dilakukan bersebelahan dengan
Ruang pemeriksaan X-ray konvensional dimana computer operator berada pada
satu ruang yang sama dengan alat panoramic tanpa dipisahkan oleh sekat, jadi
ketika akan dilakukan ekspos maka petugas radiographer akan berlindung
dibalik shielding. Selain itu pintu ruangan yang berada pada ruang panoramic
juga tidak dapat tertutup dengan rapat dan dikhawatirkan akan ada radiasi yang
dapat menembus keluar. Berdasarkan permasalahan tersebut maka penulis
ingin mengetahui lebih lanjut apakah dinding dan perisai radiasi di Ruangan
Panoramic Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru masih efektif dalam
menahan radiasi yang dilakukan saat sedang dilakukan pemeriksaan. Maka dari
itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengangkat judul “
Pengukuran Efektivitas Dinding Serta Perisai Radiasi Ruang Panoramik di
Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru.”
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana hasil pengukuran efektivitas dinding serta perisai radiasi
Ruang Panoramik di Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru ?
Variabel Terkontrol
Pengukuran
Peneliti melakukan pengukuran langsung terhadap
efektivitas dinding dan perisai radiasi di ruang panoramik
sebelum sebelum eksposi dan setelah eksposi dengan
menggunakan surveymeter pada beberapa titik yang telah
ditentukan disekitar ruangan panoramik Rumah Sakit Islam Ibnu
Sina Pekanbaru
Dokumentasi
Peneliti melakukan dokumentasi dengan mencatat hasil
pengukuran efektivitas dinding dan perisai radiasi di Ruang
Panoramik Rumah Sakit Ibnu Sina Pekanbaru
Ancila, C., & Hidayanto, E. (2016). Analisis Dosis Paparan Radiasi Pada Instalasi
Radiologi Dental Panoramik. Youngster Physics Journal, 5(4), 441–450.
Martem, D. R., Milvita, D., Yuliati, H., & Kusumawati, D. D. (2015). 178-378-1-Pb
(3). 4(4), 414–418.
Rahmayani, R., Sahara, S., & Zelviani, S. (2020). Pengukuran Dan Analisis Dosis
Proteksi Radiasi Sinar-X Di Unit Radiologi Rs. Ibnu Sina Yw-Umi. JFT : Jurnal
Fisika Dan Terapannya, 7(1), 87. https://doi.org/10.24252/jft.v7i1.14118