Anda di halaman 1dari 41

Gambaran Diagnostik Pasien

yang Memakai Implant

Dosen pengampu : Drg. Cek Dara Manja, Sp.RKG


Residen : Frank Louis A. H.
Radiografi mempunyai peranan yang penting
membantu dalam menegakkan diagnosis,
penelitian dan perawatan penyakit
periodontal

Pemeriksaan radiografi tidak diperlukan


apabila pemeriksaan klinis sudah ditegakkan
diagnosis jelasnya
ALARA (As
Max Exposure
Radiografi per tahun : 2400
Low As
microSv Reasonably
(sievert) Achieve)
Radiografis Dental (X-Rays)

 Merupakan sarana penunjang penting bagi dokter gigi untuk mendiagnosa


 Membuat dokter gigi dapat melihat yang tidak dapat dilihat mata telanjang
 Dapat membantu dalam subdisiplin spesifik dalam kedokteran gigi, seperti karies,
diagnosis penyakit periodontal, endodontic, orthodontic, trauma maksilofasial,
implantology, kelainan TMJ dan lesi pada rahang atau sinus
Intraoral
Radiografis
Dental
Extraoral
• Keputusan kapan harus mengambil gambar beserta modalitas pencitraan yang akan
digunakan dapat dibagi menjadi 3 fase :
Fase 1 [Pencitraan implan pra-bedah]
Fase 2 [Pencitraan implan bedah dan intraoperatif]
Fase 3 [Pencitraan implan postprostetik]
FASE 1 [Pencitraan implan pra-bedah]

• Melibatkan semua pemeriksaan radiologi sebelumnya dan pemeriksaan radiologi


baru untuk menentukan rencana pengobatan akhir dan komprehensif pasien.

Tujuan

• Untuk menentukan kuantitas, kualitas dan angulasi tulang


• Menentukan hubungan struktur penting dengan situs implan.
• Ada atau tidak adanya kelainan di tempat implan.
FASE 2 [Pencitraan implan bedah dan
intraoperatif]

• Berfokus untuk membantu pada intervensi bedah dan prostetik pasien.

Tujuan

• Mengevaluasi area bedah selama dan setelah operasi


• Membantu posisi dan orientasi implan gigi yang optimal
• Mengevaluasi fase penyembuhan dan integrasi operasi implan
• Memastikan bahwa posisi abutment dan fabrikasi protesa sudah benar.
FASE 3 [Pencitraan implan postprostetik]

• Dimulai tepat setelah pemasangan prostesa dan berlanjut selama implan


tetap ada.

Tujuan

• Untuk mengevaluasi pemeliharaan jangka panjang dari fiksasi rigid


implan dan fungsinya, termasuk level tulang crestal
• Untuk mengevaluasi kompleks implan.
Radiografis Dental Intraoral

Periapikal Bitewing Foto


Oklusal
Periapikal

 Memperlihatkan gambaran gigi secara keseluruhan sampai ke ujung akar termasuk


tulang yang mengelilingi gigi
 Cocok untuk visualisasi pada perawatan endodontik
Periapikal

Gambar periapikal radiograf sebelum pemasangan implan.


Periapikal

Gambar periapikal radiograf setelah pemasangan protesa akhir


Bitewing

 Hanya memperlihatkan gambaran mahkota gigi dan krista alveolar gigi, namun
mencakup gigi atas dan bawah
 Pasien diinstruksikan untuk menggigit cardboard yang telah dipasangi film
 Cocok untuk visualisasi daerah interproksimal
Bitewing
Foto Oklusal
 Menggunakan reseptor (film) dengan ukuran yang lebih besar (sekitar 7x5cm)
 Reseptor diposisikan diantara oklusal gigi
 Berguna untuk mengetahui dimensi lokasi struktur selain foto periapical
 Tube dapat diletakkan di dagu (pandangan mandibula) dan hidung (pandangan maksila)
Foto Oklusal
Skull Projections

Conventional
techniques

Panoramic

Radiografis Dental
Ekstra Oral
Computed
Tomography (CT)

Modern techniques

Cone Beam Computed


Tomography (CBCT)
Skull Projections
 Untuk mengevaluasi kraniofasial dan tulang belakang
 Menggunakan tube x-ray dan film /digital reseptor
 Jenis yang paling lazim dalam dunia kedokteran gigi adalah lateral
cephalometric  melihat perkembangan ortodontik
Panoramic
 Merupakan salah satu standar pemeriksaan radiographic dental
 Selama prosedur, tube x-ray dan reseptor bergerak secara bersamaan dalam arah yang
berbeda dengan mandibula sebagai pusat rotasi
 Sangat bergantung dengan posisi pasien
 Sangat berguna dalam kedokteran gigi karena cost yang rendah dan radiasi yang rendah
(10 microSv)
 Memberikan gambaran luas dari regio orofasial termasuk rahang, gigi, sinus dan TMJ
 Kekurangan : magnifikasi dan distorsi dari struktur anatomi 3D ke bidang 2D dengan
permukaan gigi yang overlapping
Panoramic
Panaramic
Computed Tomography

 Menggunakan widened fan-shaped beam + array detector 2D


 Memerlukan beberapa kali rotasi

V
 Evaluasi radiografi pasien dgn gigi inc lateralis maksila yang hilang secara kongenital sebelum penempatan implan. A, Radiografi panoramik
menunjukkan ketinggian yang cukup dan lebar mesial-lateral dari alveolar ridge. B, tomografi konvensional cross-sectional dari daerah
edentulous mengungkapkan lebar bukal-lingual ridge alveolar sempit (<4 mm) yang perlu ditangani dgn modifikasi rencana perawatan, seperti
augmentasi tulang. 2
Cone Beam Computed Tomography
 Menggunakan conical x-ray beam
 Gambaran radiografis didapat dengan sekali rotasi, dengan menggunakan sebuah image reseptor 2D
 Dapat melihat resopsi tulang pasca bonegrafting atau penyembuhan soket gigi
 Merupakan golden standard pemeriksaan imaging radiografi 3D zaman sekarang
CBCT

C(Sagital), D (Coronal), E (Axial) CBCT Section


Pemeriksaan CBCT area gigi yang hilang sebelum penempatan implan. A, Panoramik area kanal mandibula
aksesori. B, Panoramik yang sama dengan aksesori kanal RB (biru) dan kanal utama (merah). C, Pandangan
cross-sectional area gigi yang hilang. D, Penampang yang sama menggambarkan tanda biru dan merah.
Posisi tanda bertepatan dengan posisi aksesori dan kanal mandibula utama. 2
RADIOLOGI IN PERIODONTAL

PEMERIKSAAN PENUNJANG

MENGHASILKAN BUKTI
TAMBAHAN

MEMBANTU MENEGAKKAN
DIAGNOSIS
RADIOLOGI IN PERIODONTAL
TEKNIK YG DIGUNAKAN

BITE WING PERIAPIKAL PANORAMIC


RADIOLOGI IN PERIODONTAL
BITE WING:
Vertical Bite-wing
 Teknik ini dapat memeriksa tingkat keparahan kehilangan tulang alveolar
 Sehingga setelah selesai perawatan kita dapat memfollow up remodelling
dari tlg. Alveolar

Horizontal Bite-wing
 Tidak terlalu dapat melihat tingkat keparahan kehilangan tulang
 Dapat menunjukkan karies pada bagian proksimal dan karies sekunder
RADIOLOGI IN PERIODONTAL

PANORAMIC
 Melihat distribusi dan keparahan kerusakan secara general
 Memberikan gambaran umum struktur oral
 Menentukan pola kehilangan tulang secara umum

PERIAPIKAL
 Membantu diagnosis banding
 Menyaring proses patologi yg tidak terdeteksi pada gigi dan tulang
alveolar di sekitarnya
RADIOLOGI IN PERIODONTAL

TULANG ALVEOLAR
 Lamina dura terletak dekat dengan akar gigi
gambaran radiapaque
 Crest alveolar sehat terletak sekitar 1.5 sampai 2 mm apikal ke CEJ gigi
yg berdekatan
 Kontur tulang sesuai dengan tonjolan akar gigi
Keuntungan dan Kerugian Berbagai
Radiografi
Jenis Radiografi Keuntungan Kerugian

- Resolusi dan detail tinggi


- Perbesaran tak dapat diprediksi
Periapical and occlusal - akuisisi mudah,
- daerah yang dicitrakan kecil
radiografi - eksposur rendah
- murah. - Representasi anatomi -2D

- Didapatkan gambaran
-Pembesaran tak dapat
seluruh ridge
Panoramic radiografi diprediksi.
- eksposur-rendah,
- Representasi anatomi -2D
- murah.
- Tidak detail
Jenis Radiografi Keuntungan Kerugian

- Pembesaran dapat diprediksi - Penggunaan terbatas di area


Lateral cephalometric - Eksposur-rendah midline
radiografi - Murah. - Representasi anatomi -2D

- Membutuhkan peralatan khusus,


- Representasi 3D,
- Untuk evaluasi beberapa area
- Pembesaran dapat diprediksi,
memerlukan prosedur yang
- Detail yang cukup,
panjang karena pasien harus
Tomografi - Eksposur-rendah,
diposisikan ulang untuk setiap
- Gambar area yang diperlukan
area,
saja.
- Mahal
Jenis Radiografi Keuntungan Kerugian

Computed tomography (CT) - Representasi 3D, - Membutuhkan peralatan khusus,


- Pembesaran dapat diprediksi, - Mahal,
- Detail cukup, - Dosis paparan tinggi
- Format digital,
- Gambar seluruh lengkungan.

- Membutuhkan peralatan khusus,


- Representasi 3D,
- Mahal
- Pembesaran dapat diprediksi,
- Detail cukup,
Cone-beam Computed - Format digital,
tomography (CBCT) - Gambar seluruh lengkungan.
- Dosis rendah
KETERBATASAN DALAM RADIOGRAFI

 Kondisi gingiva yang tidak bisa diprediksi dari gambaran radiografi crest
alveolar
 Radiografi memberikan pandangan 2 dimensi dari situasi 3
dimensi,seringnya kegagalan dalam mendiagnosa kerusakan tulang
terutama didaerah bukal/lingual permukaan gigi.
 Radiografi biasanya menunjukkan kerusakan tulang yang tidak parah
daripada keaadaan yang sebenarnya.
KETERBATASAN DALAM RADIOGRAFI

 Pengukuran perlekatan tulang dari CEJ tidak berlaku ketika erupsi yang
berlebihan dari gigi atau adanya atrisi
 Radiografi tidak menggambarkan hubungan jaringan lunak dengan
jaringan keras sehingga tidak memberikan informasi kedalaman pocket
jaringan lunak
 Melebarnya ligamen periodontal pada radiografi tidak mengindikasikan
mobiliti gigi
 Tidak bisa dibedakan secara spesifik antara kasus yang berhasil dirawat
ataupun yang tidak berhasil dirawat
KESIMPULAN

• Banyak proyeksi radiografi tersedia untuk evaluasi penempatan


implan, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan

• Klinisi harus mengikuti langkah-langkah berurutan dalam evaluasi


pasien, dan radiografi merupakan alat diagnostik yang penting
untuk desain implan dan pengobatan yang berhasil untuk pasien
implan.

• “as low as reasonably achievable” (Serendah yang dapat dicapai


secara wajar) (ALARA)
Referensi

 Vijay G, et al. Radiology in Periodontics. Journal of Indian Academy of Oral Medicine and
Radiology. 2013;25(1):24-29
 Vanderberghe B, et al. Modern dental imaging : a review of current technology and clinical
applications of dental practice. European Radiology. 2010;20:2637-2655
 Newman et al. Clinical Periodontology 13th ed. 2019; 397-409
 Dental Radiographs (X-Ray). California Dental Association. 2017:1-2
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai