Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN JAGA ASISTENSI RADIOLOGI OFFLINE

Disusun untuk memenuhi requirement offline


Departemen Radiologi Kedokteran Gigi

Disusun Oleh:

Nur Fauziana Hayuningtyas - 160112200501

DPJP Pembimbing:

Chrisna Ardhya Medika, drg., Sp. RKG

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2022
TANGGAL JAGA : 14 Januari 2022

NAMA DPJP : Chrisna Ardhya Medika, drg., Sp. RKG

Pasien 1 : 0304 – Yessica Nabella - Panoramik

1. Anamnesa, Tanda Klinis, Diagnosa Klinis, Indikasi dilakukan Radiografi, Rencana

Perawatan (SOAP)

S : Pasien perempuan dengan umur 26 tahun datang ke RSGM untuk dilakukan foto

rontgen panoramic

O : Pasien tidak dalam kondisi hamil dan tidak memiliki riwayat gangguan tiroid

A : Suspek: Maloklusi

P : Pro panoramik untuk evaluasi diagnosis dan rencana perawatan

Telah dilakukan foto radiografi panoramik tanpa pengulangan.

2. Identitas pasien

Nama : Yessica Nabella

No Rekam Medik : 2020023170

Tempat Tanggal lahir/Usia : Bandung, 27 Oktober 1993 / 29 tahun

Alamat : Jl Tenis Meja no 11 A, Kel Sukamiskin, Kec Arcamanik

3. Riwayat dan Dosis Radiasi

Pasien tidak memiliki riwayat radiografi sebelumnya.


Dosis radiasi yang dipaparkan untuk panoramik ialah 5.60 µSV tanpa pengulangan
foto.
4. Informasi legal aspek yang diinfokan ke pasien

• Identitas Operator : Nur Fauziana Hayuningtyas

• Diagnosis : Maloklusi

• Dasar Diagnosis : Pemeriksaan klinis

• Tindakan Dokter : Radiografi panoramik

• Indikasi Tindakan : Evaluasi diagnosis dan rencana perawatan

• Tata Cara (Panoramik) :

1) Menjelaskan tujuan, manfaat resiko, dan komplikasi prosedur tindakan

radiografi panoramik dan sefalometri.

2) Meminta persetujuan kepada pasien untuk dilakukan radiografi panoramik.

3) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan

memakai APD pasien.

4) Pasien masuk ke ruang penyinaran dan pasien diinstruksikan untuk membuka

barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, aksesoris

dan lain-lain.

5) Operator melakukan pengaturan pada mesin x-ray panoramik jenis gigi,

pengaturan tegangan, dan jenis pasien yang akan dilakukan dilakukan

penyinaran ( anak-anak, remaja, dewasa). Sesuaikan mesin dengan tinggi

badan pasien.
6) Pasien dipakaikan apron pelindung radiasi

Pasien berdiri tegak, kemudian diinstruksikan untuk melakukan oklusi sentrik,

dagu pasien diposisikan pada chin rest, tangan pasien diposisikan memegang

handle support, dan pasien diminta untuk menutup matanya sampai prosedur

selesai.

Gambar 2 Mesin Panoramik


7) Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien

8) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai eksposur selesai

dilakukan dan operator kembali lagi ke dalam ruangan.

9) Operator keluar dari ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran

untuk memulai proses eksposure.

10) Operator melihat hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus

maka penyinaraan selesai, namun apabila kualitas kurang bagus, penyinaran

ulang dilakukan.

11) Operator masuk kembali ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan

membuka apron pasien.

12) Pasien dipersilahkan keluar ruangan dan menunggu hasil radiografi

13) Operator mencetak radiografi dan melakukan interpretasi.

• Tujuan Tindakan : sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis yang

tepat dan menetapkan rencana perawatan yang sesuai

• Manfaat Tindakan : untuk evaluasi posisi gigi, struktur gigi dan tulang rahang serta

jaringan sekitarnya.

• Risiko Tindakan : Terpapar radiasi

• Komplikasi Tindakan : Mual, pusing, mulut kering, peningkatan resiko kanker mulut

• Prognosis : Baik

• Alternatif dan resiko : Konsumsi buah dan sayur, susu dan minum air putih yang

banyak serta konsumsi makanan yang mengandung antioksida

• Lain-Lain : -
5. Prosedur Teknik yang Digunakan

a) Teknik Panoramik

i. Pasien diposisikan di mesin x-ray panoramik. Sesuaikan mesin dengan tinggi

badan pasien.

ii. Pasien diinstrusikan untuk berdiri tegak, melakukan oklusi sentrik dengan dagu

pasien diposisikan pada chin rest, serta tangan pasien diminta memegang handle

support.

iii. Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien.

iv. Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut dan menutup matanya

sampai prosedur eksposur selesai dan operator kembali lagi ke dalam ruangan.

v. Operator keluar ruangan, menutup pintu dan menekan tombol penyinaran.

vi. Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien dan membuka

apron pasien dan diminta untuk keluar ruangan.

6. Hasil Foto Panoramik


7. Hasil Interpretasi Panoramik

LEMBAR INTERPRETASI RADIOGRAF PANORAMIK


Kepada Yth TS. :-
No. Radiograf : 22-0304 Tanggal Pemeriksaan: 14/01/2022
Nama Pasien : Yessica Nabella Usia : 29 Tahun
Alamat : Jl Tenis Meja no 11 A Jenis Kelamin : Perempuan
Keterangan/Diagnosis Klinis : Maloklusi

Data Interpretasi
Area 1 (Gigi geligi)
Missing Teeth/Agenesia 28, 38, 46, 47, 48

Persistensi -
Impaksi Gigi 18 : posisi C vertikal, bagian tertinggi gigi molar ketiga terletak dibawah
servikal gigi molar kedua, terdapat keterlibatan dengan sinus maksila
Kondisi Mahkota Kehilangan struktur mahkota gigi 25, 26
Kondisi Akar Dalam batas normal
Kondisi Alveolar Dalam batas normal
Crest- Furkasi
Kondisi Periapikal Terdapat lesi radiolusen tidak jelas tidak tegas pada gigi 25, 26
Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)
Dalam batas normal
Area 3 (Mandibula)
Dalam batas normal
Area 4 (TMJ)
Bentuk Kondilus- Kepala kondilus dextra dan sinistra berbentuk ovoid, dalam batas
Fossa-Eminensia normal
Posisi Kondilus Posisi kepala kondilus dextra dan sinistra berada pada fossa glenoid,
dalam batas normal
Area 5 (Ramus-OS Vertebrae)
Dalam batas normal
Kesan
Tampak kelainan pada area 1

Suspek Radiodiagnosis
• Abses periapikal ec gangren radiks gigi 25, 26
• Impaksi gigi 18 tipe C vertikal SA
Pasien 2 : 0307 – Diah Rodiah – Periapikal

1. Anamnesa, Tanda Klinis, Diagnosa Klinis, Indikasi Dilakukan Radiografi, Rencana

Perawatan (SOAP)

S: Seorang pasien perempuan berusia 62 tahun datang ke bagian instalasi

radiologi dengan surat rujukan untuk dilakukan radiografi periapikal bisektris

pada gigi 48

O: Baik

A: Suspek: Impaksi gigi 48

P: Pro/ radiografi periapikal bisektris gigi 47

Telah dilakukan rontgen periapikal sebanyak satu kali pada regio 4 tanpa

pengulangan.

2. Identitas Pasien

Nama : Diah Rodiah

No Rekam Medik : 2020023207

Tempat Tanggal lahir/Usia : Bandung, 10 September 1960 / 62 tahun

Alamat : Jl Gelatik Dalam No 379/151 A, Kel Sadang serang, Kec

Coblong
3. Riwayat dan Dosis Radiasi

Pasien tidak memiliki riwayat radiografi sebelumnya.

Dosis radiasi yang dipaparkan ialah 2,47 μSV sebanyak satu kali pada regio 2

tanpa pengulangan foto.

4. Informasi legal aspek yang diinfokan ke pasien

 Diagnosis : Impaksi gigi 48

 Dasar Diagnosis : Anamnesis, pemeriksaan klinis

 Tidakan Dokter : Radiografi periapikal bisektris gigi 48

 Indikasi Tindakan : Melihat kondisi periapikal gigi 48

 Tata Cara:

1) Menjelaskan prosedur tindakan dan meminta persetujuan kepada pasien untuk

dilakukan radiografi

2) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan

pakai APD pasien

3) Pasien masuk ke ruang penyinaran dan pasien diinstruksikan untuk membuka

barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, dan lain-lain

4) Pasien diminta untuk duduk, operator menempatkan film dan tabung penyinaran

sesuai dengan indikasi

5) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator kembali

lagi kedalam ruangan

6) Operator keluar ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran


7) Operator melihat hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus maka

penyinaran selesai, jika kualitas kurang bagus, maka penyinaran ulang dilakukan

8) Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan membuka

apron pasien

9) Pasien diminta keluar ruangan, dan menunggu hasil radiografi

10) Operator mencetak radiografi, dan melakukan interpretasi

 Tujuan Tindakan : Untuk melihat kondisi periapikal gigi 48, menunjang diagnosis

 Manfaat Tindakan : Menentukan rencana perawatan selanjutnya

 Risiko Tindakan : Mual, muntah, pusing

 Komplikasi Tindakan : Xerostomia, peningkatan resiko kanker

 Prognosis : Baik

 Alternatif dan Risiko : Tidak ada

 Lain-lain : Tidak ada

5. Prosedur Teknik yang Dilakukan

a. Pasien dalam posisi duduk, film ditempatkan sedemikian rupa sehingga gigi yang

diperiksa ada di pertengahan film. Ujung film dilebihkan 2-3 mm dari oklusal gigi.

b. Memposisikan tabung penyinaran sedekat mungkin dengan film, untuk gigi molar

rahang atas maka sudut vertikal yang dibentuk yaitu 35˚ dan sudut horiozontal 90˚.

c. Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator kembali lagi

kedalam ruangan.

d. Operator keluar ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran.


6. Hasil Foto
7. Hasil Interpretasi

Elemen Gigi 48 47
Terdapat gambaran DBN
Mahkota radiopak dari enamel
sampai lantai kamar
pulpa
Akar Dua, divergen, DBN Dua, divergen, DBN

Ruang Membran Melebar sepanjang akar Menghilang 1/3 servikal di


Periodontal bagian mesial

Menghilang di seluruh apikal Menghilang di seluruh apikal


Lamina Dura
Puncak Tulang DBN Terjadi penurunan tulang alveolar secara
Alveolar vertikal 2 mm
DBN DBN
Furkasi
DBN DBN
Periapikal
Terdapat kelainan pada Terdapat kelainan pada mahkota,
Kesan mahkota, ruang membran ruang membran periodontal, lamina
periodontal, dan lamina dura dura dan puncak tulang alveolar
Suspek Impaksi gigi 48 kelas II tipe B Periodontitis apikalis gigi 47
Radiodiagnosis
Pasien 3 : 0310 – Nabilla Yasmin – Panoramik

1. Anamnesa, Tanda Klinis, Diagnosa Klinis, Indikasi dilakukan Radiografi, Rencana

Perawatan (SOAP)

S : Pasien perempuan dengan umur 20 tahun datang ke RSGM untuk dilakukan foto

rontgen panoramic

O : Pasien tidak dalam kondisi hamil dan tidak memiliki riwayat gangguan tiroid

A : Suspek: Maloklusi

P : Pro panoramik untuk evaluasi diagnosis dan rencana perawatan

Telah dilakukan foto radiografi panoramik tanpa pengulangan.

2. Identitas pasien

Nama : Nabilla Yasmin

No Rekam Medik : 2020023215

Tempat Tanggal lahir/Usia : Tasikmalaya, 01 April 2002 / 20 tahun

Alamat : Jl Babakan Sukatma no 98, Kel Pasirlayung, Kec Cibeunying

Kidul

3. Riwayat dan Dosis Radiasi

Pasien tidak memiliki riwayat radiografi sebelumnya.


Dosis radiasi yang dipaparkan untuk panoramik ialah 5.60 µSV tanpa pengulangan
foto.
4. Informasi legal aspek yang diinfokan ke pasien

• Identitas Operator : Nur Fauziana Hayuningtyas

• Diagnosis : Maloklusi

• Dasar Diagnosis : Pemeriksaan klinis

• Tindakan Dokter : Radiografi panoramik

• Indikasi Tindakan : Evaluasi diagnosis dan rencana perawatan

• Tata Cara (Panoramik) :

1) Menjelaskan tujuan, manfaat resiko, dan komplikasi prosedur tindakan

radiografi panoramik dan sefalometri.

2) Meminta persetujuan kepada pasien untuk dilakukan radiografi panoramik.

3) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan

memakai APD pasien.

4) Pasien masuk ke ruang penyinaran dan pasien diinstruksikan untuk membuka

barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, aksesoris

dan lain-lain.

5) Operator melakukan pengaturan pada mesin x-ray panoramik jenis gigi,

pengaturan tegangan, dan jenis pasien yang akan dilakukan dilakukan

penyinaran ( anak-anak, remaja, dewasa). Sesuaikan mesin dengan tinggi

badan pasien.
6) Pasien dipakaikan apron pelindung radiasi

Pasien berdiri tegak, kemudian diinstruksikan untuk melakukan oklusi sentrik,

dagu pasien diposisikan pada chin rest, tangan pasien diposisikan memegang

handle support, dan pasien diminta untuk menutup matanya sampai prosedur

selesai.

Gambar 2 Mesin Panoramik


7) Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien

8) Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai eksposur selesai

dilakukan dan operator kembali lagi ke dalam ruangan.

9) Operator keluar dari ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran

untuk memulai proses eksposure.

10) Operator melihat hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus

maka penyinaraan selesai, namun apabila kualitas kurang bagus, penyinaran

ulang dilakukan.

11) Operator masuk kembali ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan

membuka apron pasien.

12) Pasien dipersilahkan keluar ruangan dan menunggu hasil radiografi

13) Operator mencetak radiografi dan melakukan interpretasi.

• Tujuan Tindakan : sebagai pemeriksaan penunjang untuk menegakan diagnosis yang

tepat dan menetapkan rencana perawatan yang sesuai

• Manfaat Tindakan : untuk evaluasi posisi gigi, struktur gigi dan tulang rahang serta

jaringan sekitarnya.

• Risiko Tindakan : Terpapar radiasi

• Komplikasi Tindakan : Mual, pusing, mulut kering, peningkatan resiko kanker mulut

• Prognosis : Baik

• Alternatif dan resiko : Konsumsi buah dan sayur, susu dan minum air putih yang

banyak serta konsumsi makanan yang mengandung antioksida

• Lain-Lain : -
5. Prosedur Teknik yang Digunakan

b) Teknik Panoramik

i. Pasien diposisikan di mesin x-ray panoramik. Sesuaikan mesin dengan tinggi

badan pasien.

ii. Pasien diinstrusikan untuk berdiri tegak, melakukan oklusi sentrik dengan dagu

pasien diposisikan pada chin rest, serta tangan pasien diminta memegang handle

support.

iii. Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien.

iv. Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut dan menutup matanya

sampai prosedur eksposur selesai dan operator kembali lagi ke dalam ruangan.

v. Operator keluar ruangan, menutup pintu dan menekan tombol penyinaran.

vi. Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien dan membuka

apron pasien dan diminta untuk keluar ruangan.

6. Hasil Foto Panoramik


7. Interpretasi Hasil Panoramik
8.
LEMBAR INTERPRETASI RADIOGRAF PANORAMIK
Kepada Yth TS. :-
No. Radiograf : 22-0310 Tanggal Pemeriksaan: 14/01/2022
Nama Pasien : Nabilla Yasmin Usia : 20 Tahun
Alamat : Jl Babakan Sukatma No 98 Jenis Kelamin : Perempuan
Keterangan/Diagnosis Klinis : Maloklusi

Data Interpretasi
Area 1 (Gigi geligi)
Missing Teeth/Agenesia 36

Persistensi -
Impaksi Gigi 18 : posisi B vertikal, bagian tertinggi gigi molar ketiga terletak dibawah
bidang oklusal tetapi diatas garis servikal gigi molar dua, terdapat keterlibatan
dengan sinus maksila
Gigi 28 : posisi C vertikal, bagian tertinggi gigi molar tiga terletak dibawah
servikal gigi molar dua, terdapat keterlibatan sinus maksila
Kondisi Mahkota Kehilangan struktur mahkota gigi 46
Kondisi Akar Dalam batas normal
Kondisi Alveolar Dalam batas normal
Crest- Furkasi
Kondisi Periapikal Dalam batas normal
Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)
Dalam batas normal
Area 3 (Mandibula)
Dalam batas normal
Area 4 (TMJ)
Bentuk Kondilus- Kepala kondilus dextra dan sinistra berbentuk ovoid, dalam batas
Fossa-Eminensia normal
Posisi Kondilus Posisi kepala kondilus dextra dan sinistra berada pada fossa glenoid,
dalam batas normal
Area 5 (Ramus-OS Vertebrae)
Dalam batas normal
Kesan
Tampak kelainan pada area 1

Suspek Radiodiagnosis
• Gangren radiks gigi 46
• Impaksi gigi 18 tipe B vertikal SA
• Impaksi gigi 28 tipe C vertikal SA
Bandung, 14 Januari 2022
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan

Chrisna Ardhya Medika, drg., Sp. RKG

Anda mungkin juga menyukai