Disusun Oleh:
DPJP Pembimbing:
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2022
TANGGAL JAGA : 14 Januari 2022
Perawatan (SOAP)
S : Pasien perempuan dengan umur 26 tahun datang ke RSGM untuk dilakukan foto
rontgen panoramic
O : Pasien tidak dalam kondisi hamil dan tidak memiliki riwayat gangguan tiroid
A : Suspek: Maloklusi
2. Identitas pasien
• Diagnosis : Maloklusi
3) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan
barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, aksesoris
dan lain-lain.
badan pasien.
6) Pasien dipakaikan apron pelindung radiasi
dagu pasien diposisikan pada chin rest, tangan pasien diposisikan memegang
handle support, dan pasien diminta untuk menutup matanya sampai prosedur
selesai.
9) Operator keluar dari ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran
10) Operator melihat hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus
ulang dilakukan.
11) Operator masuk kembali ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan
• Manfaat Tindakan : untuk evaluasi posisi gigi, struktur gigi dan tulang rahang serta
jaringan sekitarnya.
• Komplikasi Tindakan : Mual, pusing, mulut kering, peningkatan resiko kanker mulut
• Prognosis : Baik
• Alternatif dan resiko : Konsumsi buah dan sayur, susu dan minum air putih yang
• Lain-Lain : -
5. Prosedur Teknik yang Digunakan
a) Teknik Panoramik
badan pasien.
ii. Pasien diinstrusikan untuk berdiri tegak, melakukan oklusi sentrik dengan dagu
pasien diposisikan pada chin rest, serta tangan pasien diminta memegang handle
support.
iii. Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien.
iv. Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut dan menutup matanya
sampai prosedur eksposur selesai dan operator kembali lagi ke dalam ruangan.
vi. Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien dan membuka
Data Interpretasi
Area 1 (Gigi geligi)
Missing Teeth/Agenesia 28, 38, 46, 47, 48
Persistensi -
Impaksi Gigi 18 : posisi C vertikal, bagian tertinggi gigi molar ketiga terletak dibawah
servikal gigi molar kedua, terdapat keterlibatan dengan sinus maksila
Kondisi Mahkota Kehilangan struktur mahkota gigi 25, 26
Kondisi Akar Dalam batas normal
Kondisi Alveolar Dalam batas normal
Crest- Furkasi
Kondisi Periapikal Terdapat lesi radiolusen tidak jelas tidak tegas pada gigi 25, 26
Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)
Dalam batas normal
Area 3 (Mandibula)
Dalam batas normal
Area 4 (TMJ)
Bentuk Kondilus- Kepala kondilus dextra dan sinistra berbentuk ovoid, dalam batas
Fossa-Eminensia normal
Posisi Kondilus Posisi kepala kondilus dextra dan sinistra berada pada fossa glenoid,
dalam batas normal
Area 5 (Ramus-OS Vertebrae)
Dalam batas normal
Kesan
Tampak kelainan pada area 1
Suspek Radiodiagnosis
• Abses periapikal ec gangren radiks gigi 25, 26
• Impaksi gigi 18 tipe C vertikal SA
Pasien 2 : 0307 – Diah Rodiah – Periapikal
Perawatan (SOAP)
pada gigi 48
O: Baik
Telah dilakukan rontgen periapikal sebanyak satu kali pada regio 4 tanpa
pengulangan.
2. Identitas Pasien
Coblong
3. Riwayat dan Dosis Radiasi
Dosis radiasi yang dipaparkan ialah 2,47 μSV sebanyak satu kali pada regio 2
Tata Cara:
dilakukan radiografi
2) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan
barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, dan lain-lain
4) Pasien diminta untuk duduk, operator menempatkan film dan tabung penyinaran
penyinaran selesai, jika kualitas kurang bagus, maka penyinaran ulang dilakukan
apron pasien
Tujuan Tindakan : Untuk melihat kondisi periapikal gigi 48, menunjang diagnosis
Prognosis : Baik
a. Pasien dalam posisi duduk, film ditempatkan sedemikian rupa sehingga gigi yang
diperiksa ada di pertengahan film. Ujung film dilebihkan 2-3 mm dari oklusal gigi.
b. Memposisikan tabung penyinaran sedekat mungkin dengan film, untuk gigi molar
rahang atas maka sudut vertikal yang dibentuk yaitu 35˚ dan sudut horiozontal 90˚.
c. Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut sampai operator kembali lagi
kedalam ruangan.
Elemen Gigi 48 47
Terdapat gambaran DBN
Mahkota radiopak dari enamel
sampai lantai kamar
pulpa
Akar Dua, divergen, DBN Dua, divergen, DBN
Perawatan (SOAP)
S : Pasien perempuan dengan umur 20 tahun datang ke RSGM untuk dilakukan foto
rontgen panoramic
O : Pasien tidak dalam kondisi hamil dan tidak memiliki riwayat gangguan tiroid
A : Suspek: Maloklusi
2. Identitas pasien
Kidul
• Diagnosis : Maloklusi
3) Pasien diminta untuk melakukan cuci tangan, kumur povidone iodine 0,1%, dan
barang-barang logam, seperti: kaca mata, masker, gigi tiruan, peniti, aksesoris
dan lain-lain.
badan pasien.
6) Pasien dipakaikan apron pelindung radiasi
dagu pasien diposisikan pada chin rest, tangan pasien diposisikan memegang
handle support, dan pasien diminta untuk menutup matanya sampai prosedur
selesai.
9) Operator keluar dari ruangan, menutup pintu, dan menekan tombol penyinaran
10) Operator melihat hasil kualitas penyinaran pada komputer, jika sudah bagus
ulang dilakukan.
11) Operator masuk kembali ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien, dan
• Manfaat Tindakan : untuk evaluasi posisi gigi, struktur gigi dan tulang rahang serta
jaringan sekitarnya.
• Komplikasi Tindakan : Mual, pusing, mulut kering, peningkatan resiko kanker mulut
• Prognosis : Baik
• Alternatif dan resiko : Konsumsi buah dan sayur, susu dan minum air putih yang
• Lain-Lain : -
5. Prosedur Teknik yang Digunakan
b) Teknik Panoramik
badan pasien.
ii. Pasien diinstrusikan untuk berdiri tegak, melakukan oklusi sentrik dengan dagu
pasien diposisikan pada chin rest, serta tangan pasien diminta memegang handle
support.
iii. Operator mengatur head holding sesuai dengan posisi kepala pasien.
iv. Pasien diminta untuk mempertahankan posisi tersebut dan menutup matanya
sampai prosedur eksposur selesai dan operator kembali lagi ke dalam ruangan.
vi. Operator masuk ke ruangan, memposisikan alat menjauhi pasien dan membuka
Data Interpretasi
Area 1 (Gigi geligi)
Missing Teeth/Agenesia 36
Persistensi -
Impaksi Gigi 18 : posisi B vertikal, bagian tertinggi gigi molar ketiga terletak dibawah
bidang oklusal tetapi diatas garis servikal gigi molar dua, terdapat keterlibatan
dengan sinus maksila
Gigi 28 : posisi C vertikal, bagian tertinggi gigi molar tiga terletak dibawah
servikal gigi molar dua, terdapat keterlibatan sinus maksila
Kondisi Mahkota Kehilangan struktur mahkota gigi 46
Kondisi Akar Dalam batas normal
Kondisi Alveolar Dalam batas normal
Crest- Furkasi
Kondisi Periapikal Dalam batas normal
Area 2 (Maksila-Sinus-Nasal)
Dalam batas normal
Area 3 (Mandibula)
Dalam batas normal
Area 4 (TMJ)
Bentuk Kondilus- Kepala kondilus dextra dan sinistra berbentuk ovoid, dalam batas
Fossa-Eminensia normal
Posisi Kondilus Posisi kepala kondilus dextra dan sinistra berada pada fossa glenoid,
dalam batas normal
Area 5 (Ramus-OS Vertebrae)
Dalam batas normal
Kesan
Tampak kelainan pada area 1
Suspek Radiodiagnosis
• Gangren radiks gigi 46
• Impaksi gigi 18 tipe B vertikal SA
• Impaksi gigi 28 tipe C vertikal SA
Bandung, 14 Januari 2022
Dokter Penanggung Jawab Pelayanan