Anda di halaman 1dari 2

1.

Etiologi
Ornithobacterium rhinotracheale (ORT) adalah bakteri patogen penyebab air
sacculitis dan pneumonia pada unggas di seluruh dunia, mikroorganisme tersebut
menyebabkan kerugian finansial yang besar karena tingginya tingkat kematian hingga
50% pada ternak. Menurut World Organization for Animal Health (OIE),
Ornithobacterium rhinotracheale merupakan suatu ancaman meskipun bukan
mikroorganisme zoonosis. Ornithobacterium rhinotracheale dapat menjadi agen etiologi
primer atau sekunder tergantung pada strain virulensi, faktor lingkungan yang merugikan,
status kekebalan kelompok, dan adanya agen infeksius lain. Bakteri tersebut juga dapat
menyebabkan infeksi endemik, pada peternakan multi-usia atau di area dengan kepadatan
peternakan unggas yang tinggi. Infeksi pada ayam broiler umur 3 sampai 6 minggu
menyebabkan depresi, penurunan konsumsi makanan, penurunan tingkat pertumbuhan,
bersin, dan pembengkakan pada wajah serta tingkat kematian tinggi (Barbosa dkk.,
2020).
Pada tahun 2015, sebanyak 7 isolat ORT dikumpulkan dari peternakan ayam
broiler dan ayam petelur di provinsi El Behera dan Marsa Matrouh negara Mesir yang
ditandai dengan batuk, bersin, nasal discharge, konjungtivitis, kepala bengkak, dan
produksi telur menurun. Dimulai dengan bersin pada umur sekitar 28 hari dan berlanjut
dengan kematian. Disamping menyerang broiler infeksi bakteri ORT ini juga sudah
dilaporkan pada ayam petelur (layer) dengan gejala penurunan produksi dan kematian.
Penyakit ini juga telah ditemukan pada pembibitan ayam (breeder) umur 20-50 minggu
terutama pada saat puncak produksi. Bakteri Ornithobacterium rhinotracheale dapat
bertahan selama 1 hari pada suhu 37oC, 6 hari pada suhu 22oC, 40 hari pada suhu 4oC dan
paling lama selama 150 hari pada suhu -12oC (Ellakany dkk., 2018).

2. Morfologi
Ornithobacterium rhinotracheale (ORT) merupakan bakteri Gram-negatif, non
motil, sangat pleomorfik, berbentuk batang, dan tidak berspora. Bakteri
Ornithobacterium rhinotracheale (ORT) berasal dari filum Cytophaga Flavobacterium-
Bacteroides, ordo Flavobacteriales, famili Flavobacteriaceae, dan genus
Ornithobacterium. Ketika dikultur pada media padat, morfologi bakteri tampak pendek,
lebar batang 0,2-0,9 μm dan panjang batang 0,6-5 μm. Ornithobacterium rhinotracheale
(ORT) tidak memiliki pili, fimbriae dan plasmid (Barbosa dkk., 2020). Pada agar darah
domba 24 jam pasca inkubasi, O. rhinotracheale membentuk koloni pin-point memiliki
diameter kurang dari 1 mm. Setelah 48 jam, koloni memiliki diameter sekitar 1 hingga 2
mm berwarna abu-abu hingga putih keabu-abuan dengan bentuk lingkaran dan cembung
(Bordoloi dkk., 2020).
DAFTAR PUSTAKA

Barbosa, E. V., Cardoso, C. V., Silva, R. D. C. F., Cerqueira, A. D. M. F., Liberal, M. H.


T. L., Castro, H. C. 2020. Ornithobacterium rhinotracheale: An Update Review
about An Emerging Poultry Pathogen. Vet Sciences Vol 7(3) : 1-13.

Bordoloi, S., Nayak, A., Jogi, J., Shakya, P., Rai, A., Sharma, S. 2020. Ornithobacterium
rhinotrachalae: An Emerging Poultry Pathogen. Journal of Entomology and
Zoology Studies Vol 8(2) : 92-97.

Ellakany, H. F., Elbestawy A. R., Abd-Elhamid H. S., Gado, A. R., Nassar, A. A., Abdel
Latif, M. A., Ghamina, I. I. A., El-Hack, M. E., Swelum, A. A., Saadeldin, I. M.
Ba-Awadh, H. A., Alowaimer A. N. 2018. Effect of Experimental
Ornithobacterium rhinotracheale Infection Along With Live Infectious Bronchitis
Vaccination in Broiler Chickens. ELSEVIER.

Anda mungkin juga menyukai