Anda di halaman 1dari 4

Mucocele Definisi Lesi pada mukosa (jaringan lunak) mulut yang diakibatkan oleh pecahnya saluran kelenjar liur

dankeluarnya mucin ke jaringan lunak di sekitarnya. Mucocele bukan kista, karena tidak dibatasi oleh selepitel. Paling sering terjadi pada bibir bawah (60% pada seluruh kasus), dan dapat terjadi juga dimukosa bukal, anterior lidah, dan dasar mulut. Mucocele jarang terjadi pada bibir atas, palatum (langit-langit) lunak.

PATOFISIOLOGI Kista Rongga Mulut Kista rongga mulut dibagi dalam beberapa criteria menurut Archer : Kista Perkembangan 1. Berasal dari gigi, yaitu kista periodontal, kista dentigerus, kista primordial dan kista odontogenik klasifikan.

Kista periodontal (dentoperiosteal, dentoalveolar, radikular). Terbentuk dalam membran periodontal dan lebih sering terjadi pada rahang atas anterior. Kista ini mengandung koresterol dalam cairan steril atau pus bila terinfeksi, dan gigi biasanya non vital. Kista ini dapat pula terbentuk karena sisa granuloma yang tertinggal setelah pencabutan gigi. Letaknya dapat di apeks, lateral atau sirkumferensial. Kista Dentigerus (folikular). Kista ini timbul di sekitar gigi yang tidak erupsi atau anomali, terbentuk setelah aposisi. Letak kista ini terhadalaap mahkota gigi adalah perikoronal, lateral dan sirkumferensial. Sering terjadi pada regio M3 bawah

Kista Primordial (kista keratin). Kista ini terjadi karena perubahan lamina dentalis sebelum terjadi aposisi, sehingga pada gambaran radiografi tidak terdapat mahkota gigi. Dapat terjadi unilokular

Kista nasopalatinal. Merupakan kista tipe fisura yang paling banyak, berlokasi di kanalis insisivus

2. Bukan berasal dari gigi, yaitu tipe fissure seperti nasoalveolar, kista median, globlomaksilaris, nasopalatinal, dan tipe branchial cleft seperti kista dermoid dan duktus tir Kista globulo maksilaris Terletak pada rahang atas di antara insisivus lateral dan kaninus, yaitu pertemuan antara prosesus globularis dan prosesus maksilaris.

Kista Nasoalveolar Timbul dari epitel batas antara procesus maksilaris dengan prosesus nasalis lateral. Kista Median Terletak pada fisura mediana palatum, berasal dari sisa jaringan embrional.

1. Kista Retensi 1. Mucocele Berasal dari kelenjar saliva minor tipe mucus. Terjadi karena mucus mengisi ruangan dalam jaringan ikat dengan cara menembus dinding saluran kelenjar saliva ekstravasasi). 2. Ranula Berasal dari kelenjar saliva mayor sublingual. Ranula dasar mulut terjadi pada anterior kelenjar sublingual dan Plunging Ranula terjadi pada posterosuperior kelenjar sublingual.

Neoplastik Ameloblastoma Mekanisme terbentuknya mucocele Mucocele terjadi karena pada saat air liur kita dialirkan dari kelenjar air liur ke dalam mulut melalui suatu saluran kecil yang disebut duktus. Terkadang bisa terjadi ujung duktus tersumbat atau karena trauma misalnya bibir sering tergigit secara tidak sengaja, sehingga air liur menjadi tertahan tidak dapat mengalir keluar dan menyebabkan pembengkakan(mucocele).Mucocele juga dapat terjadi jika kelenjar ludah terluka. Manusia memiliki banyak kelenjar ludah dalam mulut yang menghasilkan ludah. Ludah tesebut mengandung air, lendir, dan enzim. Ludah dikeluarkan dari kelenjar ludah melalui saluran kecil yang disebut duct (pembuluh). Terkadang salah satu saluran ini terpotong. Ludah kemudian mengumpul pada titik yang terpotong itu dan menyebabkan pembengkakan, atau mucocele. Pada umumnya mucocele didapati di bagian dalam bibir bawah. Namun dapat juga ditemukan di bagian lain dalam mulut, termasuk langit-langit dan dasar mulut. Akan tetapi jarang didapati di atas lidah. Pembengkakan dapat juga terjadi jika saluran ludah (duct) tersumbat dan ludah mengumpul di dalam saluran. Jika pembengkakan terjadi karena submandibular duct, mucocele tersebut dinamakan ranula. Sebuah ranula mempunyai ukuran yang cukup besar dan muncul di bawah lidah

Penyebab Umumnya disebabkan oleh trauma lokal, misalnya bibir yang sering tergigit pada saat sedang makan.Atau dapat juga disebabkan karena adanya penyumbatan pada duktus (saluran) kelenjar liur minor. Gambaran Klinis Pembengkakan yang berbentuk kubah, dengan diameter 1-2 mm hingga lebih. Mucocele paling seringterjadi pada anak-anak dan orang dewasa muda, namun dapat terjadi di segala usia termasuk bayi yang baru lahir dan orang lansia. Permukaan mukosa dapat terlihat kebiruan dan translusen. Ciri khas lesiini adalah fluctuant, namun pada beberapa kasus mucocele dapat terasa keras saat dipalpasi.Mucocele dapat hilang timbul, yang kadang-kadang pecah sehingga cairannya keluar. Biasanyamucocele tidak disertai rasa sakit. DIAGNOSIS Mucocele dapat diagnosis dari riwayat penyakit, keadaan klinis dan palpasi, pada anak dan dewasa muda, lesi fluktuan, tidak terasa nyeri, dapat terjadi perubahan bentuk permukaan mukosa, benjolan biasanya kecil, hanya berukuran 1 atau 2 cm. Secara klinis terlihat adanya pembengkakan bulat berbatas tegas dan berwarna kuning kebiru-biruan. Diagnosis Banding

Diagnosis banding bagi mucocele meliputi neoplasma glandula saliva (khususnya karsinoma mukoepidermoid) dan neoplasma jaringan lunak (contohnya neurofibroma atau lipoma). Mucocele dapat terjadi juga pada mukosa alveolar ginigiva. Oleh karena itu, kista erupsi dan kista gingival merupakan diagnosis banding bagi mucocele. PENATALAKSANAAN Mucocele adalah lesi yang tidak berumur panjang, bervariasi dari beberapa hari hingga beberapa minggu, dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun banyak juga lesi yang sifatnya kronik dan membutuhkan pembedahan eksisi. Pada saat di eksisi, dokter gigi sebaiknya mengangkat semua kelenjar liur minor yang berdekatan, dan dilakukan pemeriksaan mikroskopis untuk menegaskan diagnosa dan menentukan apakah ada kemungkinan tumor kelenjar liur. Selain dengan pembedahan, mucocele juga dapat diangkat dengan laser. Eksisi mucocele : di eksisi dengan memakai modifikasi teknik elips, menebus mukosa, diluar batas permukaan dari lesi. Batas mucocele dengan jaringan sehat mudah diidentifikasi, lesi dipotong dengan teknik gunting, pengambilan gl.mukos asesoris, penutupan dengan jahitan terputus.

Terkadang mucocele dapat sembuh dengan sendirinya. Akan tetapi, jika dibiarkan tanpa perawatan akan meninggalkan luka parut. Mucocele biasanya harus diangkat, bisa dengan bedah maupun laser. Namun ada kemungkinan pembedahan dapat menyebabkan munculnya mucocele lain. Beberapa dokter saat ini ada juga yang menggunakan menggunakan injeksi Kortikosteroid sebelum melakukan pembedahan, ini terkadang dapat mengempiskan pembengkakan. Jika berhasil, maka tidak perlu dilakukan pembedahan. KOMPLIKASI Mucocele biasanya tidak menimbulkan keluhan bila kecil, namun jika besar akan menimbulkan deformitas, penipisan korteks tulang, sehingga timbul fenomena bola pingpong (pingpong phenomenon). Bila terus membesar akan menembus tulang, sehingga akan ditutupi jaringan lunak. Pada perabaan akan juga akan teraba fluktuasi. Bila kista ini terinfeksi akan terasa sakit dan timbul pus (nanah).

DAFTAR PUSTAKA 1. Update Date: 6/9/2005

Updated by: Camille Kotton, M.D., Infectious Diseases Division, Massachusetts General Hospital, Boston, MA. Review provided by VeriMed Healthcare Network. 2. Date: October 24, 2005 Content source: Coordinating Center for Infectious Diseases / Division of Bacterial and Mycotic Diseases

Anda mungkin juga menyukai