Anda di halaman 1dari 2

Mucocele

Mukokel membentuk benjolan yang berisi air liur di bagian dalamnya,


umumnya tidak menimbulkan rasa sakit, dan berwarna
transparan/keunguan. Kadang-kadang bisa disalahartikan dengan
sariawan, meskipun sariawan biasanya tidak menyebabkan lecet,
tetapi bisul di mulut. Setelah beberapa waktu, mukokel dapat
mengecil atau pecah, setelah gigitan atau tekanan ke area tersebut.
Namun, jika gejala menetap selama lebih dari 2 minggu, Anda harus
konsultasi dengan dokter untuk mengevaluasi benjolan. Hal ini
diperlukan karena ada jenis kanker yang disebut mucoepidermoid
carcinoma, yang dapat menyebabkan gejala yang sama, namun
biasanya memburuk dari waktu ke waktu.   Penyebab Mucocele
Kondisi kelenjar ludah yang memproduksi air di mulut adalah faktor
utama yang menyebabkan mukokel. Penting untuk diketahui, air liur
bergerak dari kelenjar ludah melalui tabung kecil (saluran) ke dalam
mulut. Salah satu saluran ini bisa rusak atau tersumbat. Keadaan
yang paling sering menyebabkan kerusakan atau sumbatan adalah
menggigit atau mengisap bibir bawah/pipi. Selain itu, cedera langsung
pada wajah juga bisa menyebabkan benjolan. Apa yang terjadi
setelah saluran rusak? Lendir merembes keluar, menggenang,
menjadi berdinding, dan menyebabkan pembengkakan seperti kista.
Penumpukan serupa terjadi ketika saluran tersumbat. Beberapa
penyebab umum lainnya termasuk: Robekan pada kelenjar ludah.
Benjolan atau cedera dapat menyebabkan pembengkakan atau
peradangan pada kelenjar ludah dan menyebabkan penumpukan
lendir. Kista dapat terbentuk karena infeksi, terutama saat tindik bibir.
Tindik harus dilakukan oleh seorang profesional untuk memastikan
alat yang bersih dan steril guna menghindari infeksi. Kerusakan akibat
masalah gigi. Tidak merawat gigi dengan baik dapat menyebabkan
penumpukan bakteri. Bakteri tersebut dapat menyumbat kelenjar
ludah dan menyebabkan kista. Faktor Risiko Mucocele Mucocele
adalah kondisi yang sering paling sering terjadi pada anak-anak atau
dewasa muda. Kista retensi lendir yang tampak serupa terjadi lebih
sering pada orang dewasa yang lebih tua dan tanpa riwayat trauma
sebelumnya. Pasta gigi pengontrol karang gigi mungkin menjadi
penyebab pada beberapa kasus mukokel. Diagnosis Mucocele Dokter
dapat mengetahui bahwa Anda memiliki mukokel hanya dengan
melihatnya. Jika tidak, ia dapat merekomendasikan salah satu dari tes
ini, antara lain: Biopsi. Dokter akan mengambil sampel kecil dari kista
dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut.
Ultrasound. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara untuk
menampilkan gambar bagian dalam kista di layar komputer.
Computerized tomography (CT) scan. Prosedur pemeriksaan yang
menggunakan serangkaian sinar-X yang diambil pada sudut yang
berbeda, sehingga dapat memberi gambaran kista yang lebih rinci.
Jenis Mucocele Penting untuk diketahui, mukokel terdiri dari beberapa
varian, di antaranya: Mucus extravasation cyst. Ini ini adalah jenis
mukokel yang paling umum dan disebabkan oleh sekresi kelenjar
ludah yang keluar dari kelenjar ke jaringan sekitarnya, membentuk
pembengkakan yang tidak memiliki epithelial capsule tetapi dikelilingi
oleh jaringan granulasi. Mucus retention cyst. Sumbatan pada saluran
kelenjar dan memiliki lapisan epitel. Kondisi ini lebih sering ditemukan
pada orang tua, antara 50 dan 60 tahun. Berdasarkan posisinya,
mukokel dapat diklasifikasikan sebagai: Mukokel superfisial. Terletak
tepat di bawah permukaan mukosa dan terjadi di atas usia 30 tahun
dalam banyak kasus. Mukokel klasik. Benjolan ada di lapisan atas
submukosa. Mukokel dalam. Benjolan ada di lapisan bawah selaput
lendir.  

Anda mungkin juga menyukai