10617060
Untuk dapat memahami dan mengerjakan preparasi pada gigi pegangan / pilar /
abutment dengan benar, perlu kiranya pemahaman terlebih dahulu mengenai beberapa
macam finish line ( garis akhir preparasi yang terletak di daerah cemento enamel
junction) (Salim. 2017). Di dalam preparasi GTC dikenal adanya 4 macam finish line :
Bentuk ini biasanya dibuat pada gigi-gigi pegangan yang tipis atau pada GTC
dengan retainer terbuat dari bahan yang mempunyai kekuatan tepi cukup kuat. Biasanya
pada preparasi mahkota 3/4 mahkota penuh, mahkota berjendela dengan retainer terbuat
dari bahan logam campur. )(Elya. 2019)
2. Shoulder / berpundak
Bentuk ini kurang baik untuk mahkota penuh dengan bahan logam sebagai
retainer-nya (full cast crown), karena disini ada kesukaran di dalam mewujudkan
pertemuan yang akurat antara tepi retainer dengan tepi pundak gigi pegangan. Untuk
mengatasi keadaan biasanya pada pundak tersebut dibuat bevel. Preparasi macam ini
dibuat pada gigi pegangan dengan retainer tanpa kekuatan tepi, sehingga pada tepi
retainer tersebut mempunyai ketebalan (contoh pada resin akrilik mahkota jaket). (Elya.
2019)
3. Chamfer finish line
Bentuk ini akan menyebabkan kekuatan yang diterima oleh gigi pilar menjadi
berkurang, sehingga mencegah terjadinya kerusakan semen sebagai bahan perekat yang
ada diantara retainer dengan gigi pilar. Biasanya untuk retainer jenis mahkota penuh (full
veneer crown). (Elya. 2019)
Bentuk ini mempunyai pundak pada bagian bukal atau labial, kemudian akan
menyempit pada daerah proksimal dan akhirnya hilang sama sekali pada daerah
palatinal / lingual. Maksud bentuk ini untuk memberi ketebalan pada bagian bukal / labial
yang akan ditempati oleh resin akrilik / porcelain sebagai facing. Kasus yang sering
terjadi yaitu pada gigi premolar 1 & 2 atas / bawah dengan retainer full metal crown with
porcelain / acrylic resin veneer. (Elya. 2019)
Preparasi Mahkota 3/4 (Partial Veneer Crown)Pada gigi premolar
Menggunakan cylindris bur. Posisi bur seperti pada pembuatan bevel. (Elya. 2019)
Menggunakan flat-discs bur makan sebelah. Bentuk anatomi bagian bukal jangan
sampai rusak termakan oleh bur. Merupakan perluasan dan pengurangan permukaan
lingual / palatinal. Finish line berbentuk knife edge / chamfer. (Elya. 2019)
Menggunakan cylindris fissure bur, alur terletak pada 1/3 arah bukal, alur sedikit
membuka kearah oklusal, sedalam 1 mm dan selebar 1,5 mm. 6. Pembuatan alur oklusal
( Occlusal groove ), menggunakan cylindris fissure bur, merupakan kelanjutan dari alur
proksimal, mengikuti bentuk permukaan oklusal selebar dan sedalam 1 mm, merupakan
penghubung dari kedua alur proksimal, pada bucco-occlusal line angle dibuat slice
bevel, haluskan semua sudut - sudut yang runcing dengan sand-paper discs. (Elya.
2019)
Preparasi Mahkota 3/4 (Partial Veneer Crown) Pada gigi caninus
MAHKOTA SEMENTARA
Gigi yang telah dipreparasi terutama yang masih vital harus dilindungi dengan
suatu mahkota sementara. (Setiawan. 2016)Fungsi mahkota sementara adalah :
Mahkota sementara yang lebih kuat untuk anterior dan posterior dan memenuhi
persyaratan estetik ialah yang dibuat dari akrilik berwarna gigi yang dapat mengeras
sendiri (self curing acrylic). Cara pembuatan mahkota sementara dari self curing acrylic :
a. Sebelum gigi dipreparasi, dibuat cetakan dari alginat dua belah rahang (quadrant) di
mana gigi tersebut berada. Cetakan disimpan di tempat yang lembab.
b. Gigi dipreparasi.
c. Pinggiran cervical dari cetakan alginat diambil sedikit dengah pisau yang tajam,
maksudnya ialah untuk memberi tempat yang cukup bagi self curing acrylic.
d. Permukaan preparasi dilindungi dengan bahan pelindung seperti cavity varnish. Gusi
dan gigi-gigi disebelahnya dapat dilindungi terhadap rangsangan monomer acrylic
dengan vaselin atau mentega kakao (cocoa butter).
e. Pada teraan preparasi dicetakan alginat diteteskan monomer dari self curing acrylic
kemudian polimer dengan warna yang sesuai ditaburkan di atas monomer sampai
semua cairan terisap (jumlah adukan ini diperkirakan lebih dari cukup untuk mahkota
sementara yang akan dibuat). Setelah adukan yang ada di cetakan mulai suram
permukannya, cetakan alginat yang sekarang berisikan self curing acrylic yang masih
lunak. dikembalikan pada quadrant yang telah dicetak tadi dan ditekan dengan
tekanan yang cukup. Ditunggu sampai akriliknya mengeras sebagian, kemudian
cetakan dikeluarkan dari mulut. Akrilik dapat ikut dengan cetakan atau tidak, akan
tertinggal melekat pada gigi. Mahkota sementara akrilik ini diangkat ke luar dari
preparasi atau dari cetakan.
f. Setelah mengeras betul mahkota akrilik dapat diratakan (trimming) dengan cakram
ampelas dan oklusalnya disesuaikan dengan okiusi
g. Mahkota sementara akrilik dapat dilekatkan dengan semen zinc oxyde eugenol(ZOE)
atau semen Fletcher. (Setiawan. 2016)
Dengan cara yang sama dapat juga dibuat mahkota atau jembatan sementara pada
model diagnosa. Pontik dari lilin ditempatkan pada daerah-daerah yang kosong. Dari
keseluruhan ini (model + pontik) dibuat cetakan alginat. Kemudian gigi-gigi penyangga
pada model dipreparasi secara kira-kira. Cetakan diisi dengan self curing acrylic.
Permukaan model diulas dengan separating medium (cold mould seal) dan cetakan
berikut self curing acrylic ditempatkan pada model. Tunggu sampai mengeras kemudian
pengantbilan, penyelesaian dan pemasangan dilakukan dengan cara yang sama seperti
yang dibuat langsung di mulut. (Setiawan. 2016)
Oleh karena preparasi pada model dilakukan secara kira-kira, maka setelah
mahkota atau jembatan sementara sudah jadi, perlu disesuaikan dengan preparasi di
mulut, yaitu dikurangi bagian dalam mahkota atau ditambah self curing acrylic pada
tempat-tempat yang ternyata kurang. Suatu variasi dari prosedur di atas adalah di mana
model diagnosa tidak perlu dipreparasi secara kira-kira akan tetapi cetakan alginat yang
berisi adukan akrilik yang masih lunak ditempatkan kembali di mulut setelah dilakukan
preparasi pada gigi-gigi penyangga. (Salim. 2017)
DAFTAR PUSTAKA
Salim, S. (2017). Gigi Tiruan Jembatan: Fixed Dental Prosthesis. Airlangga
University Press.
Setiawan, A., Catur, S., & Triwindiari, S. (2016). Prosedur Pembuatan Gigi
Tiruan Jembatan Immediate 543 dengan Ovate Pontic sebagai Restorasi
Sementara. Jurnal Kesehatan, 7(1), 144-147.
ELYA MURTI, M. A. D. E. (2019). Prosedur Pembuatan Gigi Tiruan Jembatan
Porcelain Fused To Metal Pada Gigi 34 35 36 Dengan Retainer Inlay Pada Gigi
36 (Doctoral dissertation, Poltekkes Tanjungkarang)