(Depkes, 2014)
Indikasi & Kontraindikasi
Indikasi
1. Akupuntur yang sering digunakan untuk berbagai masalah
musculoskeletal (myofascial trigger point, epikondilitis lateral dan
medial, nyeri leher, nyeri punggung unilateral, nyeri lutut, kaki dan
telapak). Nyeri akibat myofascial trigger point (MFTP) tampaknya
berespon paling baik dan paling cepat diikuti oleh cedera jaringan lunak,
kemudian osteoarthritis (khususnya OA lutut, pergelangan kaki, dan
cervical spine.
2. Kondisi nyeri lainnya; nyeri kepala tipe tegang, nyeri wajah atipikal,
nyeri gigi, nyeri dada yang bukan karena gangguan jantung dan migrain.
3. Kondisi lainnya; dysmenorrhea, nyeri akibat iiritable bowel syndrome,
irritative bladder syndrome, mual, hay fever dan masalah kulit yang
reversible (white, 2018)
Kontraindikasi
Untuk alasan keamanan, akupuntur harus dihindari pada kondisi berikut:
1. Kegawatdaruratan medik dan kasus yang memerlukan
pembedahan
Akupuntur merupakan kontraindikasi dalam keadaan darurat. Dalam kasus
seperti itu, pertolongan pertama harus diterapkan dan transportasi ke pusat
darurat medis harus segera dilakukan. Akupuntur tidak boleh digunakan
untuk menggantikan intervensi bedah yang diperlukan.
2. Keganasan
Akupuntur tidak boleh digunakan untuk pengobatan tumor ganas. Secara
khusus, penusukan jarum dilokasi tumor tidak diperbolehkan. Namun,
akupuntur dapat digunakan sebagai pengobatan komplementer atau
pelengkap berupa kombinasi dengan pengobatan lain, untuk menghilangkan
nyeri atau gejala lainnya, untuk mengurangi efek samping kemoterapi dan
radioterapi dan untuk meningkatkan kualitas hidup.
3. Penggunaan obat antikoagulan dan gangguan perdarahan
Penusukan jarum harus dihindari pada pasien dengan gangguan
perdarahan dan pembekuan darah atau yang sedang menjalani terapi
antikoagulan atau mengonsumsi obat dengan efek koagulan.
4. Kehamilan
Akupuntur dapat menginduksi kehamilan. Oleh karena itu, tidak boleh
dilakukan dalam kehamilan, kecuali diperlukan untuk tujuan terapeutik
lainnya dan dilakukan dengan sangat hati-hati. Penusukan saja dengan
manipulasi tertentu pada titik akupuntur tertentu dan dapat
menyebabkan kontraksi uterus yang kuat dan menyebabkan aborsi.
Namun, akupuntur dapat digunakan dalam kehamilan untuk
menginduksi persalinan atau memperpendek durasinya, mengurangi
nyeri persalinan (White, 2018).
Titik Akupuntur
• Meridian adalah jalur lalu lintas energi dalam tubuh. Dan
sebagaimana lalu lintas, pada meridian ada jalur/jalan,
ada hambatan, ada persimpangan, ada titik awal, ada titik
akhir dan sebagainya. Jika jalan energi pada meridian
lancar, maka akan tercipta keharmonisan dalam tubuh,
dan tubuh mampu melawan penyakit, sebaliknya jika
terjadi hambatan pada meridian maka akan muncul
gangguan kesehatan.
• Perbedaan meridian dengan jaringan lain dalam tubuh
adalah jaringan darah dan syaraf dapat terlihat oleh mata,
sedangkan jaringan meridian tidak terlihat walaupun
nyata
• Di dalam jalur meridian mengalir 2 macam arus energi yaitu energi
"Yang" (positif, panas) dan energi "Ying" (negatif, dingin). Manusia
atau bagian tubuh manusia akan sehat apabila arus energi yang
melalui meridian terdapat keseimbangan antara arus energi "Yang"
dan arus energi "Ying". Kalau "Yang" dan "Ying" tidak seimbang
maka manusia akan terganggu kesehatannya atau sakit.
• Kelebihan energi "Yang" akan menimbulkan gangguan atau sakit
dengan gejala kelebihan energi misalnya panas, kejang-kejang, rasa
nyeri. Kelebihan energi "Ying" atau kekurangan energi "Yang" akan
menimbulkan gangguan atau sakit yang ditandai dengan gejala
kekurangan energi misalnya dingin, lumpuh, baal/mati
rasa/anaesthesia.
• Meridian terletak di dalam tubuh, letaknya bervariatif
tergantung jalurnya. Jalur meridian ada yang
melewati sela-sela tulang, ada yang berada di sela-
sela otot, dan karena wujudnya yang tidak nyata ada
juga yang menembus atau menyelimuti organ.
Sebagian organ ada yang muncul dekat dengan
permukaan kulit (Indra, 2015)
Fungsi meridian antara lain:
1. Penghubung bagian tubuh sebelah atas dan tubuh sebelah bawah
2. Penghubung bagian tubuh sebelah kanan dan tubuh sebelah kiri
3. Penghubung organ-organ dalam dengan permukaan tubuh
4. Penghubung organ-organ dalam dan alat gerak
5. Penghubung organ-organ dalam dengan organ-organ dalam
lainnya
6. Penghubung organ dalam dengan jaringan penunjang tubuh
7. Penghubung jaringan penunjang tubuh dengan jaringan
penunjang tubuh lainnya.
Ada 12 meridian utama yang menghubungkan organ tubuh kita, yaitu :
1. Meridian Paru (di jalurnya ada 11 pasang titik akupunktur)
2. Meridian Usus Besar (di jalurnya ada 20 pasang titik akupunktur)
3. Meridian Lambung (di jalurnya ada 45 pasang titik akupunktur)
4. Meridian Limpa (di jalurnya ada 21 pasang titik akupunktur)
5. Meridian Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
6. Meridian Usus Kecil (di jalurnya ada 19 pasang titik akupunktur)
7. Meridian Kandung Kemih (di jalurnya ada 67 pasang titik akupunktur)
8. Meridian Ginjal (di jalurnya ada 27 pasang titik akupunktur)
9. Meridian Selaput Jantung (di jalurnya ada 9 pasang titik akupunktur)
10. Meridian Tri Pemanas (di jalurnya ada 23 pasang titik akupunktur)
11. Meridian Empedu (di jalurnya ada 44 pasang titik akupunktur)
12. Meridian Hati (di jalurnya ada 14 pasang titik akupunktur) (Indra, 2015).
Efek Samping
1. Efek Positif
a) Rasa nyeri berkurang
b) Daya tahan tubuh meningkat
c) Produksi hormon dapat dikendalikan
d) Kulit dan selaput lendir menjadi peka
e) Sirkulasi darah meningkat
f) Otot yang kaku dapat terelaksasi sempurna
2. Efek negatif
Bahaya infeksi yang kemungkinan timbul, dapat
diminimalisir dengan penggunaan jarum sekali pakai.
Beberapa penelitian juga tidak menemukan adanya
bahaya yang dapat timbul berkenaan dengan
penggunaan jarum atau terapi ini.
Mekanisme
Mekanisme Akupuntur
Mekanisme kerja akupunktur dalam penyembuhan diuraikan sebagai
berikut, titik akupunktur yang jumlahnya kurang lebih 720 titik,
merupakan daerah kulit yang banyak mengandung banyak serabut-serabut
syaraf. Stimulasi pada titik akupunktur akan merangsang syaraf di titik
tersebut dan akan mempengaruhi berbagai neurotransmitter (zat kimiawi
otak) serta perubahan biofisika. Zat kimiawi otak inilah yang di percaya
mampu menjaga keseimbangan fisiologik tubuh dalam keadaan sehat
maupun stress serta meninggikan imunitas dan resistensi (kekebalan dan
perlawanan) tubuh terhadap penyakit. (Herlina, 2016)
Keseimbangan Fisiologik
Efek Penusukan Jarum
1. Efek lokal
Meliputi dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas kapiler, perubahan lingkungan
interstisial, stimulasi nosiseptor, aktivasi respons imun nonspesifik, dan penarikan
leukosit dan sel Langerhans.
2. Efek segmental / regional
Mempengaruhi segmen medula spinalis
3. Efek sentral
Rangsang yang sampai pada medula spinalis diteruskan pula ke susunan saraf pusat
melalui jalur batang otak, substansia grisea, hipotalamus, talamus dan
cerebrum.Dengan demikian maka penusukan akupunktur yang merupakan tindakan
invasif mikro akan dapat menghilangkan gejala nyeri yang ada
Mekanisme Akupuntur Menurunkan
Nyeri