• latar Belakang
Diabetes mellitus adalah penyakit yang kronik dan tidak ada obatnya, akan tetapi
dapat dikontrol melalui kadar gula dalam darah, dimana tubuh tidak dapat
menghasilkan insulin dengan semestinya, sehingga orang yang menderita diabetes
mellitus dapat dilihat dari hasil kadar gula dalam darahnya. (Prince, 1995)
Menurut Word Health Organization (WHO) diabetes mellitus didasarkan pada
pengukuran kadar glukosa dalam darah. Dari definisi tersebut diabetes dibagi
menjadi dua kelompok yaitu diabetes mellitus tipe 1 yang tergantung dengan
insulin dan kolompok diabetes mellitus tipe 2 yang tidak tergantung insulin
Menurut teori akupunktur, diabetes mellitus dikenal dengan istilah Xiao Ke. Saat
Seseorang menderita penyakit ini secara otomatis akan mengalami kehilangan
berat badan secara drastis serta merasa merasa haus yang berlebih. Gejala klinis
yang timbul begitu khas yaitu polidipsi, poliurin dan poliphagi. Patogenesis dari
diabetes mellitus adalah defisiensi yin dan akumulasi panas, organ utama yang
terserang adalah paru, lambung dan ginjal. (Chen, 2011)
LANJUTAN
Menurut data statistik dari Word Health Organization (WHO) jumlah penderita
diabetes di Indonesia akan mengalami peningkatan yang cukup drastis sebesar 152%
dalam kurun waktu 30 tahun. Pada tahun 2000 penderita diabetes mellitus di
Indonesia sudah mencapai 8.426.000 dan di prediksi akan mencapai 21.257.000 pada
tahun 2030.(WHO,2014)
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan
antara terapi akupunktur tubuh dengan terapi akupunktur telinga terhadap perubahan
kadar glukosa darah acak pada lansia sehingga dapat mencegah sejak dini dan
mengambil langkah terapi untuk mengatasi diabetes mellitus.
Identifikasi Masalah
Diabetes di klisifikasikan menjadi dua yaitu komplikasi metabolik akut dan komplikasi
kronis
• Komplikasi metabolik akut meliputi :
• Infeksi yang sulit sembuh
• Hal ini di karenakan penderita diabetes mellitus mudah mangalami infeksi
akibat berkurangnya kekuatan sel darah putih untuk membunuh kuman.
• Koma non – ketosis hyperosmolar (koma hiperglikemia)
• Karena keadaan kadar glukosan darah yang sangat tinggi sehingga membuat
penderita diabetes mellitus menjadi koma.
• Hipoglikemi
• Karena keadaan glukosa darah yang rendah dan keadaan ini lebih berbahaya
jika dibandingkan dengan hiperglikemi.
• Koma hipoglikemi
• Merupakan keadaan yang sangat gawat bila tidak ditangani dengan cepat
maka akan mangakibatkan kematian. (Mahendra, 2008)
• Komplikasi kronis meliputi :
• Penyakit jantung dan pembuluh darah
Arterosklerosis adalah sebuah keadaan dimana arteri menebal dan
menyempit akibat penumpukan lemak di pembuluh darah.
• Kerusakan pada ginjal (Nefropati)
Karena diabetes mempengaruhi darah kecil di ginjal sehingga mengakibatkan
efisiensi ginjal untuk melakukan penyaringan darah terganggu.
• Kerusakan darah (Neuropati)
Glukosa darah yang tinggi mengakibatkan hancurnya serabut saraf dan satu
lapisan lemak di sekitar saraf dan saraf yang rusak tidak bisa mengirim
sinyal ke otak, sehingga mengakibatkan tubuh kehilangan indera perasa.
• Kerusakan mata (Retinopatik)
Retina mata terganggu sehingga terjadi kehilangan sebagian atau seluruh
penglihatan mata. (Misnadiarly,2006)
. Kadar Glukosa Darah
• Lokasi penelitian
Penelitian di lakukan di Puskesmas Krembangan
Surabaya Jalan Pesapen No. 70 Surabaya karena
memiliki posyandu lansia yang mendukung untuk
di lakukan penelitian
• Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini waktu yang di gunakan mulai
dari bulan September 2016 sampai bulan
Oktober 2017 dengan rincian sebagai berikut :
No Kegiatan Sept Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu
2016 2016 2016 2016 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017 2017
1 Pembuatan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
proposal
2 Konsultasi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 Pengumpul √ √
an data
4 Penelitian √ √
5 Ujian √
variabel penelitian
perempuan
tibialis.
matakarpalis
pancreas-
Galbllader
10 Diabetes Mellitus Jumlah glukosa (gula) dalam Kadar glukosa darah puasa Easy Touch GGU Ordinal
• Teknik analisa data yang di gunakan dalam penelitian melalui langkah-langkah sebagai
berikut :
• Pengolahan data
setelah data kuesioner di peroleh dan terkumpul maka data akan di masukan ke dalam sistem komputer
dalam program Microsoft atau SPSS
• kode data
kemudiaan dimasukan dalama system computer maka akan di berikan kode sebagai berikut :
1. usia
a) 60 – 65 di beri kode 1
b) 66 – 70 di beri kode kode 2
c) > 71 di beri kode 3
2. Jenis kelamin
a) Laki – laki di beri kode 1
b) Perempuan di beri kode 2
3. Pekerjaan
a) Ibu rumah tangga di beri kode 1
b) Pensiunan di beri kode 2
c) Pedagang di beri kode 3
•