Anda di halaman 1dari 16

TUGAS KELOMPOK

“TERAPI KOMPLEMENTER AYURVEDA”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Terapi Komplementer


Dosen pengampu : Ns. Puji Purwaningsih

Disusun Oleh

Kelompok 1 :

1. Adi Chandra Prasetiawan (010218A018)


2. Bambang Supriyanto (010218A020)
3. Nizar Heru Ferdiansyah (010218A011)
4. Rian Indra Putra Laituy (010218A014)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting didalam kehidupan
kita. Tanpa kesehatan manusia tidak akan bisa beraktivitas dan bekerja. Ada
banyak cara yang dapat dilakukan guna menjaga kesehatan baik fisik ataupun
secara mental yang salah satunya adalah menjaga pola hidup sehat, bahkan
dengan melakukan terapi pengobatan tertentu.
Pengobatan tradisional merupakan pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman berdasarkan teori, keyakinan dan pengalaman adat dan budaya
yang berbeda yang digunakan untuk menjaga kesehatan serta mencegah,
mendiagnosa, memperbaiki atau mengobati penyakit fisik dan mental. Pada
pengobatan tradisioanl, biasanya digunakan obatan herbal dalam
pengobatannya dan yang termasuk sebagai obat-obatan herbal adalah
tumbuhan, bahan herbal, obat herbal dan produk herbal yang mengandung
bagian-bagian tanaman atau bahan tanaman sebagai bahan aktif. Di beberapa
negara, penduduk nya bergantung kepada obat tradisional untuk perawatan
kesehatan primer, salah satu contoh yaitu negara India yang dikenal dengan
pengobatan Ayurveda.
Ayurveda merupakan sistem pengobatan holistik yang berkembang di
India sekitar 3000-5000 tahunyang lalu. Sistem pengobatan tradisional ini, kini
di praktekan di bagian dunia lain sebagai bentuk pengobatan alternatif.
Literatur yang berhubungan dengan pengobatan medis India munculselama
periode Weda di India. Ayurveda mengembangkn sejumlah besar obatan dan
prosedur bedah untuk pengobatan berbagai penyakit. Pada zaman India kuno,
masalah kelainan rongga mulut, plak gigi dan infeksi dapat dikelola dan
bahkan disembuhkan.
B. Rumusan masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas kami merumuskan masalah
bagaimana keefektifan ayurveda sebagai alternative penunjang terapi terhadap
suatu penyakit?

2
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah ayurveda
2. Untuk mengetahui pengertian ayurveda
3. Untuk mengetahui konsep dasar ayurveda
4. Untuk mengetahui kasifikasi penyakit dalam ayurveda
5. Untuk mengetahui konsep dasar pengobatan ayurveda
6. Untuk mengetahui pembagian obat dalam ayurveda
7. Untuk mengetahui penggunaan obat-obatan dalam ayurveda
8. Untuk mengetahui peranan ayurveda dalam kesehatan

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah
Ayurveda ( Devanagari) adalah upaveda dari Rgveda, namun para pakar
yang lain menganggap bahwa Ayurveda merupakan upaveda dari Atharvaveda.
Susastra Ayurveda merupakan ajaran bentuk pengobatan alternatif yang biasa
dilakukan di India. Kata "Ayurveda" berasal dari gabungan kata āyus "hidup"
dan veda "ilmu", dan bisa diartikan menjadi "Ilmu Kehidupan". Ayurveda
mencakup pengukuran hidup yang sehat, dengan terapi yang berhubungan
dengan fisik, mental, sosial, dan keselarasan spiritual. Kedokteran ilmiah tidak
mengakui pengobatan Ayurveda, karena adanya penemuan pengobatan ini
dapat menimbulkan resiko medis yang besar.
Ayurveda pertama kali dipaparkan oleh Agnivesha dan bukunya Agnivesh
Tantra. Buku ini kemudian diperbaiki oleh Charaka dengan judul Charaka
Samhitā. Terdapat pula teks lain yaitu Sushruta Samhitā. Teks-teks tersebut
dipercaya ditulis pada awal tahun Masehi, dan didasarkan pendekatan holistik
pada awal kebudayaan Vedis. Awal dari Ayurveda ini dianggap sebagai wahyu
dari dewa Brahma.
Ayurveda atau pengobatan penyembuhan kuno India merupakan system
pengobatan holistic tertua di dunia. Pengobatan Ayurveda pertama kali
dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500 Sebelum Masehi. Namun, baru sekitar
tahun 200 Sebelum Masehi, pengobatan Ayurveda ditampilkan dalam bentuk
tertulis dan menyeluruh.
Ayurveda mengajarkan teknik operasi, tanaman obat, terapi aroma, warna
dan gaya hidup sehat. Para pakar memperkirakan Ayurveda memiliki sejarah
lebih panjang yakni dirintis sekitar tahun 3.000 Sebelum Masehi yang
mencakup ajaran spiritual dan perilaku. Kitab Atreya Samhita salah satu bagian
Ayurveda merupakan buku medis tertua di dunia.
Pada zaman itu, luka pendarahan pada hidung lazim terjadi pada satu
millennium Sebelum Masehi yang umum dilakukan dengan memotong hidung
tawanan perang dan pada pertempuran. Sekitar tahun 500 Sebelum Masehi,

4
Sushruta dari India berhasil mengadakan rhinoplasty atau operasi
mengembalikan bentuk hidung. Sushruta menjelaskan potongan kulit dari
kepala dapat tumbuh dibekas luka hidung yang terpotong.
B. Pengertian
Ayurveda adalah ilmu yang mencakup seluruh hidup, tubuh, pikiran dan
jiwa kita. Ayurveda didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah diagnosis dan
pengobatan. Menurut Ayurveda, kesehatan adalah kondisi seimbang dari
tubuh, jiwa, pikiran dan lingkungan.
Ayurveda adalah penyembuhan dengan pendekatan tanaman obat, yang
merupakan metode unik yang holistik untuk menjaga dan meningkatkan
kesehatan melalui tahapan : Pembersihan (cleansing), Peremajaan sel
(rejuvenasi) dan Penyembuhan (managing disease). ( Ika Widya : 2013)
Tujuan mempraktikan Ayurveda adalah mencapai sehat secara holistic :
sehat lahir, sehat batin/psikologis, dan sehat spiritual dengan jalan
meningkatkan kualitas hidup kita. Sehat dicapai dengan mencapai
keseimbangan, dan mengobati bila terjadi ketidakseimbangan. (Chauhan Partap
: 2010 :30 )
C. Konsep dasar ayurveda
Umumnya dalam pengobatan ayurveda penyebab penyakit karena tidak
seimbangnya unsur-unsur yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur
Tri Dhosa.
Tri dosha berasal dari kata Sangsekertha (India kuno), yang berakar dari
kata Tri dan Dosha. Tri artinya tiga dan Dosha yang asal katanya Dhus, Dhus
berarti melemahkan, atau merusak yang lain atau bisa juga diterjemahkan
merusak keseimbangan dan keharmonisan badan. Tri dosha terdiri
dari: Vatta (angin, udara atau akasa), Pitta (panas, api atau teja) dan
Kapha (tanah atau bumi)
Didalam tubuh yang sehat ketiga unsur ini selalu ada, yang sangat
berperanan penting dalam aktifitas tubuh. Untuk penyembuhannya agar tubuh
kembali sehat harus mengembalikan keseimbangan ketiga unsur tersebut
seperti keadaan semula.

5
1. Vatta
Vatta adalah kekuatan konseptual yang terdiri dari elemen eter (space)
dan udara. Dibentuk dari yang bersifat mirip udara, gas atau angin. Yang
memiliki beberapa ciri khas sebagai sifat seperti ringan, kering, dingin,
sejuk, sifatnya bergerak atau menggerakan. Angin atau udara ini sebagai
sumber energi (melalui gerak, napas) dan membantu pengeluaran ekskreta
(tinja, kencing, keringat) serta penyalur rangsangan dalam saraf. Memiliki
fungsi didalam tubuh sebagai penerima rangsangan sensorik dan motorik
dan membantu metabolisme jaringan serta mengatur fungsi hidup, termasuk
janin. Kita bisa rasakan didalam tubuh bila keadaan vatta dalam tubuh tidak
seimbang dengan ciri-ciri sebagai berikut:
 tubuh terasa kemasukan angin,
 tidak dapat mempertahankan posisi tubuh dengan benar (sempoyongan)
 kurang kreatif/gembira, terasa haus, terasa mengigil
 beberapa bagian tubuh gemetar/tremor
 badan sakit atau meriang diseluruh tubuh terasa ada angin dingin
 kulit terasa kasar
 badan terasa dingin
 terasa pahit atau sepet dilidah
 terasa ada pengkerutan (kulit, otot dan saraf)
 tidak bergairah, nafsu bicara kurang, gerakan tubuh kurang terkendali
Penyebab penyakit pada vatta ini dikarenakan makan atau minum yang

terlalu asam, aktivitas berlebihan/kelelahan, luka parah, terkena hujan,

sering menahan keluarnya ekskreta (buang air kecil, BAB) atau bisa juga

terlalu lama duduk. Biasanya sakit ini sering muncul pada musin hujan,

dingin, dipagi hari (menjelang pagi), menjelang malam, bahkan bisa setelah

makan. Tempat yang mendominasi vatta pada usus besar, kandung kemih,

panggul/persendiaan, telinga, tulang. Unsur vatta ini adalah hal yang paling

6
utama didalam tri dosha. Sistem kerjanya cepat dan mandiri serta memiliki

pengaruh yang kuat dibandingkan pitta dan kapha. Penyakit yang

ditimbulkan berupa penyakit sebaa atau dumelada (vatha): ini akan muncul

bila angin (pada ruang) dalam tubuh meningkat. Obatnya dari tanaman obat

yang memiliki rasa ambar, pada umumnya memiliki aneka warna bunga.

Contoh ramuan untuk mengatasi sakit karena angin (vata): Kulit

(babakan) ranting dapdap dicampur dengan ketumbar bolong, garam ireng,

(uyah areng), cara membuatnya digiling atau dihaluskan lalu disaring untuk

diminum airnya setengah gelas 3x sehari. Sebaiknya punggung juga dikerok

menggunakan uang logam yang dibasahi minyak kelapa yang dicampur

dengan perasan air jahe merah.

2. Pitta
Pitta adalah sebuah kekuatan yang diciptakan oleh interaksi dinamis
antara air dan api. Pitta berfungsi sebagai pembakar atau mencerna atau
bertugas mengontrol dan bertanggung jawab terhadap semua metabolisme
fisika-kimia didalam tubuh. Area kerjanya pada saluran pencernaan,
menyerap makanan, pada hati dan limfa sebagai pemberi warna makanan,
pada mata pemberi warna dan bentuk objek serta pada kulit sebagai pemberi
panas atau pelumas dari cahaya. Ditandai dengan enzim meningkat, lapar,
tubuh terasa ringan. Gangguan-ganggan unsur pada pitta ini biasanya akibat
dari makan tidak teratur, puasa, asin, pedas, panas, banyak lemak, hasil
permentasi tuak/arak/tape, buah yang rasanya asam. Mengakibatkan suhu
tubuh tidak stabil, kekuatan mencerna serta metabolisme terganggu, kurang
bergairah, bisa juga terasa terbakar pada organ tubuh, sakit seperti diisap
dan terasa panas.

7
Penyakit karena panas (pitta) ini akan muncul bila panas dalam tubuh
mendominasi. Obatnya bisa berupa ramuan yang memiliki sifat tis (kapha)
atau mendinginkan yaitu tanaman obat yang memiliki rasa pahit.
Contoh ramuan: siapkan akar kliki jarak digerus halus lalu diisi dengan
sedikit asam ireng, sedikit temutis, semua ramuan itu dihaluskan untuk
diambil airnya, lalu diminum. Ampas atau sisa saringan bisa ditambah
dengan bawang merah dan sedikit adas untuk dipakai disekitar bawah perut
(sisikan), ini sangat bagus untuk sakit anyang-anyangan atau kencing seret
karena perut panas. Bisa juga menggunakan resep lain berupa daun miana
cemeng sekitar 15 lembar direbus lalu ditambahkan dengan 1 sendok
minyak kelapa tanusan lalu diminum 3x sehari. Ramuan lain bisa juga
kelapa gading muda dipotong ujungnya sampai didapatkan airnya, lalu
dipanaskan / dipanggang pada bara api, setelah panas airnya dicampurkan
dengan telor ayam kampung lalu diminum dalam keadaan hangat-hangat,
daging kelapa muda tersebut juga dimakan.
3. Kapha
Kapha adalah konsep keseimbangan antara air dan bumi. Dibentuk dari
zat cair seperti air + mineral. Berfungsi sebagai cairan inter dan intra sellular
didalam dan diluar sel. Zat kapha ini dominan menempati pada rongga-
rongga atau celah-celah tubuh seperti perut, lambung, rongga dada, paru,
tenggorokan, kepala, jantung, hidung, mulut, lendir, cairan tubuh, cairan
sendi. Pada rongga lambung bertugas membasahi supaya makanan mudah
dicerna. Pada otot membantu kontraksi otot tonus dalam pergerakannya.
Pada mulut atau lidah sebagai pengecap rasa (manis, asam, asin, pedas,
pahit dan sepet). Pada kepala sebagai alat pengindra, pengingat dan perasa.
Pada sendi bertugas sebagai pemelihara pergerakan sendi serta pada kulit
sebagai pelumas atau meminyaki kulit agar kulit terlihat mulus (tidak
kusam).
Gangguan pada unsur kapha seperti badan terasa dingin berkeringat dan
agak berat, kurang sensitif atau saraf kurang peka, gatal-gatal pada kulit dan
terasa kurang berminyak, terasa kosong diperut atau kolon, sendi terasa

8
nyeri, pengeluaran ekskresi berlebihan, reaksi suhu tubuh terhadap suhu
lingkungan menurun, flu, bersin-bersin. Biasanya penyakit ini dominan
muncul pada pagi hari, sore hari. Penyakit yang ditimbulkan berupa
penyakit dingin (kapha) ini akan muncul bila air didalam tubuh meningkat.
Obatnya berupa bahan dari yang bersifat panas atau hangat yaitu tanaman
obat yang memiliki rasa manis dan asam, pada umumnya dari tanaman obat
yang memiliki bunga berwarna putih, kuning dan hijau.
Biasanya dibuat ramuan dengan bahan dari daun jinten (5 lembar),
caranya cuci bersih daun jinten tersebut, kemudian dihaluskan, lalu di seduh
dengan 1/2 gelas air panas, lengkuas yang sudah diiris-iris, 20 gram jahe
yang telah diiris-iris, 2 batang serai, 10 butir cengkeh, 6 butir kapulaga, dan
gula aren secukupnya. Cara Pembuatan: rebus bahan tersebut dengan 2 gelas
air hingga tersisa 1 gelas, disaring, kemudian siap diminum selagi hangat, 3
kali sehari.
Bila ketiga unsur tri dosha ini tidak seimbang dan terganggu, maka fungsi
dari sistem yang ada di dalam tubuh akan terganggu. Keadaan inilah yang
menyebabkan timbul suatu vyadhi (penyakit) dan keadaan yang demikian
disebut roga (sakit). Dan manusia yang mengalami sakit disebut
vyadhyupasrsta. Menurut Ayurveda, prinsip utama dalam menjaga
keseimbangan unsur tri dosha agar tubuh tetap svasthya atau sehat ada tiga hal
pokok atau upasthamba yang harus dilakukan, yaitu:
 Ahara, melakukan diet seimbang. Makan dan minum sesuai kebutuhan, baik
dalam kuantitas maupun kualitas. Bila keadaan dilanggar, maka
keseimbangan ketiga unsur tri dosha akan terganggu dan akan
mengakibatkan sistem jaringan tubuh terpengaruh, kekebalan tubuh tidak
seimbang akhirnya tubuh menjadi sakit.
 Nidra, tidur nyenyak. Dalam sehari sebaiknya tidur kurang lebih selama
sepertiga hari. Dengan tidur nyenyak sistem jaringan tubuh dapat
mengadakan pemulihan, sehingga badan menjadi segar setelah berjaga. Bila
kurang tidur maka unsur pitta akan meningkat, yang menyebabkan
gangguan terhadap keseimbangan tri dosha dalam tubuh, yang

9
mengakibatkan fungsi sistem jaringan tidak optimal, akhirnya tubuh
menjadi sakit.
 Vihar, prilaku, gaya hidup yang alami. Maksudnya gaya hidup yang tidak
alami ini adalah merokok berlebihan, minum alkhohol hingga mabuk, sering
bergadang semalaman, sering berkelahi, sedih berlarut-larut, melakukan
senggama berlebihan dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh,
sehingga kuman penyakit gampang masuk ke dalam tubuh
D. Klasifikasi penyakit dalam ayurveda
Dalam ayurveda penyakit dibedakan berdasarkan atas asal penyebab
penyakit, penyakit dapat dibagi menjadi tiga kelompok utama, yakni:
1. Adhyatmika
Adhyatmika merupakan penyakit yang berasal dan dalam tubuh sendiri,
termasuk penyakit psiko-somatik. Sel, organ atau sistema yang ada di dalam
tubuh manusia mengalami kelainan bentuk atau kerusakan, sehingga
fungsinya tidak normal. Kelainan ini bukan disebabkan oleh faktor yang
datang dan luar tubuh, tetapi memang sudah terjadi tanpa ada campur tangan
dan pihak luar tubuh.
Penyakit psikosomatik merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
gangguan pada pikiran, mengakibatkan organ tubuh sakit. Misalnya pikiran
selalu kalut, dapat menimbulkan penyakit lambung atau maag.
2. Adhibhautika
Adhibautika adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor kausa fisik dan
luar tubuh, seperti bibit penyakit yang menyerang tubuh, teriris pisau,
terpukul palu, tertusuk paku, tersiram air panas, kulit terbakar, merupakan
penyakit akibat terkena benda fisik ketika sedang bekerja. Demikian pula
luka, cedera, atau patah tulang akibat kecelakaan, termasuk di dalam
kategori ini.
3. Adhidaivika
Adhivaivika merupakan penyakit yang berasal dan takdir, pengaruh musim,
dan sebagainya. Penyakit ini muncul sering tidak diketahui penyebabnya.

10
Sehingga dikatakan sebagai takdir. Tiba-tiba badannya panas tanpa
diketahui penyebabnya.
E. Konsep dasar pengobatan ayurveda
Dalam pengobatan menekankan adanya keseimbangan sistem organ-organ
tubuh. Dalam keadaan tertentu racun terus meningkat dalam tubuh kita dan
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, sehingga kita harus
mengeluarkannya dari dalam tubuh kita. Pembersihan racun dari
dalam tubuh kita dapat dilakukan dengan berbagai cara:
1. B–Balancing, mensuplai nutrisi yang seimbang ke dalam tubuh. Nutrisi
yang dibutuhkan dalam tubuh dapat kita penuhi dengan pola makan yang
baik yaitu 4 sehat 5 sempurna. Nutrisi yang seimbang sangat dibutuhkan sel
tubuh untuk terus beraktivitas, seperti vitamin, mineral, serat (fiber) dan zat
gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melancarkan,
menyeimbangkan sistem hormonal serta keseimbangan asam-basa dalam
tubuh.
2. A–Activating, mengaktifkan sel tubuh untuk mengoptimalkan penyerapan
nutrisi dalam tubuh. Dengan meningkatkan pemasukan nutrisi ke dalam sel
tubuh dan sel darah, membantu regenerasi sel darah merah dan
meningkatkan kadar oksigen dalam darah, menghambat proses oksidasi dan
menstimulasi regenerasi sel organ tubuh yang berkerja secara optimal dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.
3. D-Defending, meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Dengan merangsang
sel tubuh untuk membentuk antibodi dalam membantu mempertahankan
tubuh dari bahaya radikal bebas dan serangan penyakit, juga turut berperan
dalam menjaga kesehatan.(Maswinara I Wayan : 2006) dan (Ika Widya :
2013)
F. Pembagian obat
Secara garis besar dalam kitab Sushruta Samhita obat dibagi atas dua
bagian, yakni samsamana dan samsodhana :
1. Kelompok Samsamana

11
Kelompok obat samsamana mengatur keseimbangan unsur tri dosha yang
ada dalam tubuh. Caranya adalah dengan mengendalikan aktivitas dari unsur
vatta, pitta dan kapha, dengan menurunkan produksi unsur tri dosha yang
meningkat. Dalam kelampok obat ini termasuk obat muntah (vami),
pencahar atau urus-urus (virecham) dan obat untuk menghilangkan rambut.
Kelompok obat ini dibagi lagi berdasarkan atas pengaruhnya pada setiap
unsur tri dosha, yakni obat yang menurunkan unsur vatta disebut vatta-
samsamana-varga, berpengaruh menurunkan unsur pitta disebut pitta-
samsamana-varga dan unsur kapha disebut kapha-samsamana-varga.
2. Kelompok Samsodhana
Sedangkan kelompok obat samsodhana merupakan obat yang cara kerjanya
berlawanan dengan kelompok samsamana. Kelompok obat samsodhana
bekerja dengan cara meningkatkan unsur vatta disebut vatta-samsodhana-
varga, kelompok yang meningkatkan unsur pitta dinamai pitta-samsodhana-
varga dan kelompok yang meningkatkan unsur kapha disebut kapha-
samsodahana-varga.
G. Obat-obatan dalam ayurveda
Dalam kitab Ayurveda, bentuk obat diklasifikasikan atas berbagai ragam
bentuk sesuai dengan kebutuhan dan sifat dari bahan obat. Pembagian tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Churna (obat yang berbentuk pupur atau serbuk).
2. Svarasa (obat berupa air perasan, cairan pekat, sari buah, jus).
3. Kalka (obat berupa cairan kental, pasta, boreh).
4. Kvatha (obat berupa cairan yang diminum, jamu, loloh).
5. Phanta (obat yang berbentuk cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh
melalui berbagai cara, berupa tetes mata, hidung, infuse).
6. Shitakasaya (obat yang berbentuk cairan infus dingin).
7. Paniya (obat yang berupa jamu encer).
8. Pramathya (obat yang berupa jamu yang kental).
9. Matha (obat yang berupa larutan dalam air dingin).
10. Kshirapak (obat ramuan yang berupa jamu dalam air susu).

12
11. Yavagu (obat yang berupa jamu untuk melemahkan).
12. Avaleha (obat yang diperoleh dari ekstraksi).
13. Vatika atau gudika (obat berupa pil dan bolus atau pil besar).
14. Modaka (obat yang berupa bolus dalam sirup).
15. Khandapaka (obat yang berupa manisan).
16. Bhavana (obat dari serbuk bunga dalam cairan).
17. Putapaka (obat yang dipanggang).
18. Kanjika (obat yang berupa cairan asam).
19. Dravaka (obat berupa asam mineral destilasi).
20. Asava dan arista (obat yang berupa cairan spiritus).
21. Ghritas atau tailapaka (obat yang berupa minyak).
22. Ghritapaka (obat yang belum menjadi minyak).
Di dalam kitab Charaka Samhita malahan diketemukan pembagian obat ini
atas 50 jenis atau kategori. Pembagiannya terutama berdasarkan atas
penggunaannya sesuai gejala yang timbul. Sedangkan di dalam kitab Sushruta
Samhita dibagi dengan lebih rinci lagi, menjadi 400 bagian dalam 37 kelompok
obat. Pembagiannya tergantung atas aksi obat tersebut terhadap unsur tri dosha
(vatta, pitta, kapha) dan jaringan dhatu.
H. Peranan ayurveda dalam kesehatan
Ayurveda sebagai sistem pengobatan kuno India yang masih digunakan
sampai saat ini. Kini telah banyak dokter yang tertarik untuk mencoba
pengobatan holistik, suatu bentuk yang melibatkan kondisi tubuh, mental,
sosial lingkungan dan bahkan hingga dimensi spiritual yang akan
mengungkapkan faktor-faktor yang memicu suatu penyakit. Nutrisi yang baik
dan seimbang serta olahraga teratur menjadi sangat penting bagi pengobatan
holistik. Tetapi kestabilan emosi dan spiritual juga harus diperhatikan sehingga
kondisi yang optimal akan tercipta. Terapi alternatif difokuskan untuk
meningkatkan proses penyembuhan sendiri, untuk memperbaiki keselarasan
antara gerak tubuh dan elemen biokimia dari tubuh, pikiran dan emosi. (Ika
Widya : 2013)
Berikut manfaat dari melakukan Ayurveda itu sendiri:

13
1. Meningkatkan Imunitas
Sistem kekebalan tubuh adalah mekanisme pertahanan alami tubuh yang
membantu dalam memerangi bakteri penyebab penyakit dan virus. Dalam
pengobatan Ayurveda, atau pengobatan rumah Ayurvedic menggunakan
banyak bumbu dan minyak yang dicampur bersama-sama untuk
menciptakan tonik yang meningkatkan nafsu makan dan memperkuat sistem
pertahanan tubuh.
2. Penyembuhan secara lengkap
Persiapan ramuan dikelola oleh praktisi bantuan Ayurvedic dalam
menyembuhkan penyakit dari akar bersama dengan gejala. Perawatan juga
melibatkan perubahan gaya hidup dan peningkatan kegiatan fisik.
3. Menghilangkan Stres
Stres adalah salah satu alasan utama kesehatan yang buruk dan tonik, terapi
dan pijat yang terlibat dalam pengobatan Ayurvedic membantu dalam
mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan fisik dengan
menyeimbangkan mood dan mewujudkan harmoni antara jiwa dan tubuh.
4. Memurnikan Tubuh
Bertujuan untuk membersihkan tubuh dari racun dan mempertahankan
keseimbangan adalah tujuan dasar dari Ayurveda. Obat-obatan Ayurvedic
dan tonik mempromosikan pembersihan menyeluruh dari dalam untuk
meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Panchakarma adalah terapi
Ayurvedic pembersihan yang paling efektif.
5. Menjaga keseluruhan Neraca
Salah satu manfaat terbesar dari pengobatan Ayurvedic adalah membantu
mencapai keseimbangan keseluruhan energi dalam tubuh. tubuh dipengaruhi
oleh akumulasi racun dan Ayurveda membantu dalam pembersihan dan
menghapus kotoran tersebut.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ayurveda adalah ilmu yang mencakup seluruh hidup, tubuh, pikiran dan
jiwa kita. Ayurveda didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah diagnosis dan
pengobatan. Menurut Ayurveda, kesehatan adalah kondisi seimbang dari
tubuh, jiwa, pikiran dan lingkungan.
Umumnya dalam pengobatan ayurveda penyebab penyakit karena tidak
seimbangnya unsur-unsur yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur
Tri Dhosa. Tri dosha terdiri dari: Vatta (angin, udara atau akasa), Pitta (panas,
api atau teja) dan Kapha (tanah atau bumi)
Menurut Ayurveda, prinsip utama dalam menjaga keseimbangan unsur tri
dosha agar tubuh tetap svasthya atau sehat ada tiga hal pokok atau upasthamba
yang harus dilakukan, yaitu : ahara, nidra dan vihar
Dalam pengobatan menekankan adanya keseimbangan sistem organ-organ
tubuh dapat dilakukan dengan cara : B (Balancing), A (Aktivating) dan D
(Defending).
B. Saran
Setelah kami menyelesaikan makalah dengan judul terapi komplementer
ayurveda, kami merasa masih banyak sekali kekurangan karena
keterbatasan referensi. Untuk itu kami dari kelompok mengharap masukan
kritik dan saran untuk kelompok kami.

15
DAFTAR PUSTAKA

Maswinara I Wayan. 2006. Ayurveda, Ilmu Pengobatan Tradisional India.


Surabaya:Paramita.
Cauhan Dr.Pertap. 2010. Eternal Heart, the essence of Yurveda. Vrindavan: Jiva
Institute
https://fzahra97.blogspot.com/2019/03/makalah-ayuverda.html. diakses pada
tanggal 18 Mei 2019
https://dokumen.tips/documents/makalah-ayurveda.html. diakses pada tanggal 18
Mei 2019

16

Anda mungkin juga menyukai