Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KELOMPOK

“KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT BERDASARKAN


SEGITIGA EPIDEMIOLOGI DAN CONTOH KASUS”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Keperawatan Komunitas II


Dosen pengampu : Ns. Puji Lestari., S.Kep., M.Kes

Disusun Oleh : Kelompok 6

Adi Chandra Prasetiawan (010218A018)


Irda Kristyani (010218A008)
Kudu Ayu Yaku Danga (010218A22)
Nizar Heru Ferdiansyah (010218A011)
Paulus Dida Wila (010218A013)
Rian Indra Putra Laituy (010218A014)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018/2019
A. Pengertian Sehat dan Sakit

Berikut beberapa hal yang berkaitan dengan arti makna dan definisi sehat
sakit dari beberapa ahli kesehatan. Pengertian sehat antara lain dikemukakan
oleh :

Menurut Undang-Undang Kesehatan N0. 23/1992 yang dimaksud dengan


kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera dari badan (jasmani), jiwa (rohani)
dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

Menurut pengertian sehat dari Pender, 1982 yang dimaksud dengan


pengertian kesehatan adalah

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan


dalam berhubungan dengan orang lain (aktualisasi). Perilaku yang sesuai
dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesuaian
diperlukan untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural. Itulah
beberapa makna arti dari sehat dan kesehatan berdasarkan UU dan juga ahli-
ahli kesehatan. Untuk berikutnya adalah pengertian sakit yang merupakan
bagian dari konsep rentang sehat sakit ini yaitu :

Pengertian konsep sakit menurut Perkins bahwa sakit adalah sebagai


suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga
seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik itu dalam
aktivitas jasmani, rohani dan sosial.

Definisi sakit adalah merupakan suatu keadaan dari badan atau sebagian
dari organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

B. Konsep Terjadinya Penyakit


1. Segitiga Epidemiologi
Segitiga epidemiologi (trias epidemiologi) merupakan konsep
dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara
tiga faktor utama yang berperan dalam terjadinya penyakit atau masalah
kesehatan. Segitiga ini merupakan gambaran interaksi antara tiga faktor
yakni host (tuan rumah/penjamu), agent (faktor penyebab), environment
(lingkungan). Timbulnya penyakit berkaitan dengan terjadinya
ketidakseimbangan interaksi antara ketiga faktor ini. Keterhubungan
antara penjamu, agen, dan lingkungan ini merupakan satu kesatuan
dinamis yang berada keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu
yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan
segitiga ini, maka akan menimbulkan status sakit.
Gangguan keseimbangan yang memungkinkan terjadinya penyakit
berkaitan dengan :
1. Terjadinya penjamu yang rentan (susceptible host)
2. Keterpaparan oleh faktor agen yang potensial berisiko (faktor risiko)
3. Keadaan perubahan lingkungan yang mendukung keterpaparan oleh
agent dan penjamu yang makin rentan.

Keadaan ini dapat digambarkan pada gambar berikut :

Risiko
Sakit
Kondisi tidak seimbangini sebenarnya berasal dari keadaan normal (sehat)
dimana terjadi keseimbangan antara ketiga faktor epidemiologi, seperti
digambarkan pada gambar berikut :

amu
Penj

n
Age
Lingkung
an

Selanjutnya sakit bisa terjadi jika ada interaksi negatif atau yang
merugikan penjamu seperti gambar berikut :

Sakit

a. Faktor Penjamu (host = tuan rumah)


Penjamu adalah manusia atau makhluk hidup lainnya yang menjadi
tempat terjadinya proses alamiah penyebab penyakit. Faktor penjamu yang
berkaitan dengan kejadian penyakit dapat berupa :
a. Genetik : misalnya sickle cell disease, DM, asma, hipertensi
b. Umur : ada kecenderungan penyakit menyerang umur tertentu
(osteoporosis)
c. Gender : ditemukan penyakit yang terjadi lebih banyak atau hanya
mungkin pada salah satu gender(ca. servik)
d. Suku/ras/warna kulit : dapat ditemukan perbedaan antara ras kulit putih
dan kulit hitam di Amerika
e. Keadaan fisiologi tubuh : kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, atau
keadaan gizi
f. Keadaan imunologis : kekebalan yang diperoleh karena adanya infeksi
sebelumnya, memperoleh antibodi dari ibu, atau pemberian kekebalan
buatan (vaksinasi)
g. Tingkah laku (behaviour) : gaya hidup, personal hygiene, hubungan
antarpribadi, merokok, napza dan rekreasi.
b. Faktor Agen (faktor penyebab)
Yang dapat dimasukkan sebagai faktor agen adalah :
a. Faktor nutrisi (gizi) : bisa dalam bentuk kelebihan gizi, misalnya tinggi
kadar kolesterol atau bisa dalam bentuk kekurangan gizi baik lemak,
protein,dan vitamin.
b. Penyebab kimiawi : misalnya zat-zat beracun seperti pengawet, pewarna,
karbon monoksida, asbes, cobalt, atau zat allergen.
c. Penyebab fisik : misalnya radiasi dan traumamekanik (pukulan,
tabrakan).
d. Penyebab biologis:
 Metazoa : cacing tambang, cacing gelang, schitosomiasis.
 Protozoa : amoeba, malaria.
 Bakteri : typhoid, siphilis, pneumonia, tuberculosis.
 Fungi (jamur) : histoplasmosis, taenia pedis.
 Rickettsia : Rocky mountain spotted fever.
 Virus : campak, cacar (smallpox), poliomyelitis
c. Faktor Lingkungan
Adalah semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa
lingkungan fisik, biologis, dan sosial. Yang tergolong faktor lingkungan
meliputi:
1) Lingkungan fisik
Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi :
 Udara keadaan cuaca, geografis dan golongan
 Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk
pemencaran pada air, dan
 Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan
lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi
banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.
2) Lingkungan biologis
 Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen
 Vektor pembawa infeksi
 Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi
kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan
makanan dan obat-obatan), maupun sebagai reservoir/sumber
penyakit atau pejamu antara (host intermedia)
 Sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu
terutama penyakit menular.
3) Lingkungan sosial
Lingkungan sosial ini meliputi :
 hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem
ekonomi yang berlaku
 Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat
 Sistem pelayanan kesehatanserta kebiasaan hidup sehat masyarakat
setempat
 Kebiasaan hidup masyarakat
 Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta berbagai
sistem kehidupan sosial lainnya.
 Berupa migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, keadaan perumahan,
keadaan sosial masyarakat (kekacauan, bencana alam, perang,
banjir)

Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan:

1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan


 Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh
lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit.
 Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas
vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun
oleh proses pemanasan.
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
 Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya
pada fase pre-patogenesis.
 Misalnya : Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan
menyediakan makanan.

3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit

 Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat


merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala
penyakit.
 Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan
kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.
 Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat,
ketidakmampuan, atau kematian.

4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan

 Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-


sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain,
sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau
tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia.
 Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat
menimbulkan Water Borne Disease

CONTOH SEGITIGA EPIDEMIOLOGI PADA PENYAKIT DIARE

1. Epidemiologi penyakit
Keadaan dimana agent penyakit yang menetap, berkembang biak dan
dapat merangsang manusia untuk menimbulkan penyakit.

a. Agent : Bakteri

b. Host : manusia

c. Lingkungan :

 Tidak memadainya penggunaan air bersih

 Air yang tercemar oleh tinja

 Pembuangan tinja yang tidak hygenis

 Kebersihan perorangan dan lingkungan yang jelek

 Penyiapan dan makanan yang tidak semestinya

2. Karakteristik segitiga epidemiologi


Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus-menerus berinteraksi satu
sama lainnya. Jika interaksinya seimbang, terciptalah keadaan sehat. Begitu
terjadi gangguan keseimbangan, muncul penyakit. Terjadinya gangguan
keseimbangan bermula dari perubahan unsur-unsur dalam trias tersebut.
Perubahan unsur trias yang berpotensi menyebabkan kesakitan tergantung pada
karakteristik dari ketiganya dan interaksi antara ketiganya.
a. Karakteristik penjamu
1) Resistensi : kemampuan dari penjamu untuk bertahan terhadap suatu
infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai
mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.
2) Imunitas : kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon
imunologis, dapat secara alamiah maupun perolehan (non-alamiah),
sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Selain
mempertahankan diri, pada jenis-jenis penyakit tertentu mekanisme
pertahanan tubuh dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya
campak, manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat
munitas yang tinggi setelahterserang campak, sehingga seusai kena
campak sekali maka akan kebal seumur hidup.
3) lnfektifnes (infectiousness) : potensi penjamu yang terinfeksi untuk
menularkan penyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit
maupunsehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah
kepada manusia dan sekitarnya.
b. Karakteristik agen
1) Infektivitas : kesanggupan dan organisme untuk beradaptasi sendiri
terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan berkembang
biak (multiply) dalam jaringan penjamu. Umumnya diperlukan jumlah
tertentu dan suatu mikroorganisma untuk mampu menimbulkan infeksi
terhadap penjamunya. Dosis infektivitas minimum (minimum infectivious
dose) adalah jumlah minimal organisma yang dibutuhkan untuk
menyebabkan infeksi. jumlah ini berbeda antara berbagai spesies
mikroba dan antara individu.
2) Patogenesitas : kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi
klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada penjamu
yang diserang. Dengan perkataan lain, jumlah penderita dibagi dengan
jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang terinfeksi
dengan virus smallpox menderita penyakit (high pathogenicthy),
sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak semua jatuh sakit (low
pathogenicity).
3) Virulensi : kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi
patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian.
Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit.
4) Toksisitas : kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia
yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya.
5) Invasitas : kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan
menyebar setelah memasuki jaringan.
6) Antigenisitas : kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi
imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai
antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada aliran
darah (misalnya virus measles)akan lebih merangsang immunoresponse
dan yang hanya menyerang permukaan membran (misalnya gonococcus).
c. Karakteristik lingkungan
1) Topografi : situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan
manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran suatu
penyakit tertentu.
2) Geograuis : keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan
bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.
3. Segitiga distribusi epidemiologi
Segitiga atau tiga faktor yang dapat dipakai untuk menerangkan distribusi
epidemiologi adalah person, tempat, dan waktu. Ketiga faktor ini yang
membentuk gambaran distribusi masalah atau penyakit. Informasi PPT
(person, place, time) berguna untuk menggambarkan adanya perbedaan dalam
keterpaparan dan susceptibilitas. Artinya jika ada perbedaan dalam PPT maka
itu dapat menjadi petunjuk adanya perbedaan paparan (exposure) agen dan
kepekaan (susceptibiity) penjamu. Perbedaan ini dapat dipakai sebagai
petunjuk tentang sumber, agen yang bertanggung jawab, transmisi, dan
penyebaran suatu penyakit.
a. Faktor person
Person adalah karakteristik dari individu yang mempengaruhi keterpaparan
yang mereka dapatkan serta susceptibilitasnya terhadap penyakit. Person
yang karakteristiknya mudah terpapar dan peka terhadap suatu penyakit
akan mudah jatuh sakit. Karakteristik dari person ini bisa berupa :
1) Umur
Variabel yang selalu diperhatikan didalam penyelidikan-penyelidikan
epidemiologi. Angka-angka kesakitan maupun kematian didalam hampir
semua keadaan menunjukkan hubungan dengan umur.
2) Jenis kelamin
Angka-angka dari luar negeri menunjukkan bahwa angka kesakitan
lebih tinggi dikalangan wanita sedangkan angka kematian lebih tinggi
dikalangan pria, juga pada semua golongan umur. Untuk Indonesia
masih perlu dipelajari lebih lanjut. Perbedaan angka kematian ini, dapat
disebabkan oleh faktor-faktor intinsik.
Yang pertama diduga meliputi faktor keturunan yang terkait dengan
jenis kelamin atau perbedaan hormonal sedangkan yang kedua diduga
oleh karena berperannya faktor-faktor lingkungan (lebih banyak pria
mengisap rokok, minum minuman keras, candu, bekerja berat,
berhadapan dengan pekerjaan-pekerjaan berbahaya, dan seterusnya).
3) Kelas sosial
Kelas sosial ini ditentukan oleh unsur-unsur seperti pendidikan,
pekerjaan, penghasilan dan banyak contoh ditentukan pula oleh tempat
tinggal. Karena hal-hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan maka tidaklah
mengherankan apabila kita melihat perbedaan-perbedaan dalam angka
kesakitan atau kematian antara berbagai kelas sosial.
4) Jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan dapat berperan didalam timbulnya penyakit melalui
beberapa jalan yakni :
a) Adanya faktor-faktor lingkungan yang langsung dapat
menimbulkan kesakitan. Seperti bahan-bahan kimia, gas-gas beracun,
radiasi, benda-benda fisik yang dapat menimbulkan kecelakaan dan
sebagainya.
b) Situasi pekerjaan yang penuh dengan stress (yang telah dikenal
sebagai faktor yang berperan pada timbulnya hipertensi, ulkus
lambung).
c) Ada tidaknya gerak badan didalam pekerjaan; di Amerika Serikat
ditunjukkan bahwa penyakit jantung koroner sering ditemukan di
kalangan mereka yang mempunyai pekerjaan dimana kurang adanya
“gerak badan”.
d) Karena berkerumun di satu tempat yang relatif sempit maka dapat
terjadi proses penularan penyakit antara para pekerja.
e) Penyakit karena cacing tambang telah lama diketahui terkait
denganpekerjaan di tambang.
5) Penghasilan
Yang sering dilakukan ialah menilai hubungan antara tingkat
penghasilan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan maupun
pencegahan. Seseorang kurang memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
ada mungkin oleh karena tidak mempunyai cukup uang untuk membeli
obat, membayar transport, dan sebagainya.
6) Golongan etnik
Berbagai golongan etnik dapat berbeda didalam kebiasaan makan,
susunan genetika, gaya hidup dan sebagainya yang dapat mengakibatkan
perbedaan-perbedaan didalam angka kesakitan atau kematian.
Penelitian pada golongan etnik dapat memberikan keterangan
mengenai pengaruh lingkungan terhadap timbulnya suatu penyakit.
Contoh yang klasik dalam hal ini ialah penelitian mengenai angka
kesakitan kanker lambung.
7) Status perkawinan
Diduga bahwa sebab-sebab angka kematian lebih tinggi pada yang
tidak kawin dibandingkan dengan yang kawin ialah karena ada
kecenderungan orang-orang yang tidak kawin kurang sehat.
Kecenderungan bagi orang-orang yang tidak kawin lebih sering
berhadapan dengan penyakit, atau karena adanya perbedaan-perbedaan
dalam gaya hidup yang berhubungan secara kausal dengan penyebab
penyakit-penyakit tertentu.
8) Besarnya keluarga
Didalam keluarga besar dan miskin, anak-anak dapat menderita oleh
karena penghasilan keluarga harus digunakan oleh banyak orang.
9) Struktur keluarga
Struktur keluarga dapat mempunyai pengaruh terhadap kesakitan
(seperti penyakit menular dan gangguan gizi) dan pemanfaatan pelayanan
kesehatan. Suatu keluarga besar karena besarnya tanggungan secara
relatif mungkin harus tinggal berdesak-desakan didalam rumah yang
luasnya terbatas hingga memudahkan penularan penyakit menular di
kalangan anggota-anggotanya; karena persediaan harus digunakan untuk
anggota keluarga yang besar maka mungkin pula tidak dapat membeli
cukup makanan yang bernilai gizi cukup atau tidak dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang tersedia dan sebagainya.
10) Paritas
Tingkat paritas telah menarik perhatian para peneliti dalam
hubungan kesehatan si ibu maupun anak. Dikatakan umpamanya bahwa
terdapat kecenderungan kesehatan ibu yang berparitas rendah lebih baik
dari yang berparitas tinggi, terdapat asosiasi antara tingkat paritas dan
penyakit-penyakit tertentu seperti asma bronchiale, ulkus peptikum,
pilorik stenosis dan seterusnya. Tapi kesemuanya masih memerlukan
penelitian lebih lanjut.
b. Faktor place
Faktor tempat ini berkaitan dengan karakteristik geografis. Informasi
tempat bisa berupa batas alamiah seperti sungai dan gunung, atau bisa juga
berdasarkan batas administratif dan batas-batas historis/komuniti.
Hal-hal yang memberikan kekhususan pola penyakit di suatu daerah
dengan batas-batas alam ialah : keadaan lingkungan yang khusus seperti
temperatur, kelembaban, turun hujan, ketinggian diatas permukaan laut,
keadaan tanah, sumber air, derajat isolasi terhadap pengaruh luar yang
tergambar dalam tingkat kemajuan ekonomi, pendidikan, industri, pelayanan
kesehatan, bertahannya tradisi-tradisi yang merupakan hambatan-hambatan
pembangunan, faktor-faktor sosial budaya yang tidak menguntungkan
kesehatan atau pengembangan kesehatan, sifat-sifat lingkungan biologis
(ada tidaknya vektor penyakit menular tertentu, reservoir penyakit menular
tertentu, dan susunan genetika), dan sebagainya.
Hal lain yang perlu diperhatikan selanjutnya ialah akibat migrasi ke
kota atau ke desa terhadap pola penyakit, di kota maupun di desa itu sendiri.
Didalam memperbandingkan angka kesakitan atau angka kematian
antar daerah (tempat) perlu diperhatikan terlebih dahulu di tiap-tiap daerah
(tempat) :
1) Susunan umur
2) Susunan kelamin
3) Kualitas data
4) Derajat representatif dari data terhadap seluruh penduduk.
Variasi geografis pada terjadinya beberapa penyakit atau keadaan lain
mungkin berhubungan dengan 1 atau lebih dari beberapa faktor sebagai
berikut :
1) Lingkungan fisis, kemis, biologis, sosial dan ekonomi
yang berbeda-beda dari suatu tempat ke tempat lainnya.
2) Konstitusi genetis atau etnis dari penduduk yang
berbeda, bervariasi seperti karakteristik demografi.
3) Variasi kultural terjadi dalam kebiasaan, pekerjaan,
keluarga, praktek higiene perorangan dan bahkan persepsi tentang sakit
atau sehat.
4) Variasi administrasi termasuk faktor-faktor seperti
tersedianya dan efisiensi pelayanan medis, program higiene (sanitasi) dan
lain-lain.
Contoh-contoh penyakit lainnya yang terbatas pada daerah tertentu atau
yang frekuensinya tinggi pada daerah tertentu, misalnya Schistosomiasis
di daerah dimana terdapat vektor snail atau keong (Lembah Nil, Jepang),
gondok endemi (endemic goiter) di daerah yang kekurangan yodium.
c. Faktor Time
Waktu kejadian penyakit dapat dinyatakan dalam jam, hari, bulan, atau
tahun. Informasi waktu bisa menjadi pedoman tentang kejadian yang timbul
dalam masyarakat. Misalnya banyaknya kelahiran dalam setahun dapat
menunjukkan keberadaan faktor-faktor terkait lainnya seperti banyaknya
perkawinan dan perceraian, banyaknya anak yang diinginkan, keadaan
ekonomi, migrasi yang terjadi, pelayanan abortus, dan program Keluarga
Berencana.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Epidemiologi Lingkungan Poltekkes Kemenkes Jakarta II


Nadjib, M.Bustan. 2012.Pengantar Epidemiologi.Jakarta : Rineka Cipta.

Rajab, Wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi Untuk Mahasiswa Kebidanan.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

http://azharasyafia.blogspot.co.id/2012/05/konsep-dasar-epidemiologi-
penyakit.html
https://coretankecilhanfiz.wordpress.com/2014/03/24/konsep-dasar-timbulnya-
penyakit/

https://www.academia.edu/17305424/TUGAS_IV_EPIDEMIOLOGI_LINGKUN
GAN_Konsep_Dasar_Timbulnya_Penyakit_Berdasarkan_Segitiga_Epidemi
ologi_dan_Model_Roda?auto=download

Anda mungkin juga menyukai