Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK

“ROLE PLAY KONFLIK ANTARA PERAWAT”

Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Manajemen Keperawatan


Dosen pengampu : Ns. Eko Susilo S. Kep, M. Kep

Disusun Oleh

Kelompok 6 :

1. Adi Chandra Prasetiawan (010218A018)


2. Bambang Supriyanto (010218A020)
3. Nizar Heru Ferdiansyah (010218A011)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2018/2019
A. Contoh kasus
Suatu malam di ruang rawat Interna Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Mokopido Tolitoli, perawat Adi dan perawat Nizar yang
mendapat giliran untuk shif malam. Perawat Adi baru bertugas
diruangan tersebut selama sebulan dan perawat Nizar sudah bertugas
diruangan tersebut selama satu tahun. Karena perawat Nizar
merupakan senior maka perawat Nizar selalu memerintah atau
melimpahkan tindakan ke perawat junior yaitu perawat Adi. Berhubung
malam itu sudah larut dan perawat Adi merasa kelelahan maka
terjadilah kejadian yang tak diinginkan
Waktu menunjukan pukul 00.30 WITA, tiba-tiba seorang keluarga
pasien mengetuk pintu ruang perawat dan meminta perawat untuk
mengganti infus pasien dan memberitahukan pasien badannya panas.
Perawat Adi : Mas gantian dong lakukan tindakannya, saya dari
tadi yang melakukan tindakan terus.
Perawat Nizar : Kamu aja lagi asik nih (sambil asik bermain
handphone).
Akhirnya perawat Adi memberikan obat dan mengganti cairan
infuse. Karena merasa lelah perawat Adi salah dalam memberikan obat
dan baru menyadari keika pagi hari. Paginya keluarga melaporkan
atau menceritakan hal tersebut ke Kepala ruang Interna dan mereka
bedua pun dipanggil ke ruangan
Perawat Adi : Assalamualaikum
Perawat Nizar : Assalamualaikum (sambil mengetuk pintu)
Perawat Bambang : Waalaikumsalam, silahkan duduk. Bagaimana
keadaan pasien tadi malam, ada yang perlu
dilaporkan ke saya?
Perawat Nizar : Ada apa ya pak, perasaan tidak terjadi masalah
diruangan semalam
Perawat Bambang : Saya mendapat laporan bahwa kalian tidak fokus
dan lalai dalam bekerja, sehingga keluarga pasien
melaporkan ke saya bahwa perawat Adi salah
dalam memberikan obat, kalian tahu kana pa
bahayanya kalau salah dalam memberikan obat.
apakah benar demikian?
Perawat Nizar : Nah, tanggung jawab kamu di
Perawat Adi : Benar pak, saya menyadari kesalahan saya dan
saya sudah meminta maaf ke pasien
Perawat bambang : Bisa kamu ceritakan kronologinya
Perawat Adi : Iya pak, jadi begini. Saya memberikan obat ke
pasien Tn. Y pukul 00.30 Wita, karena kelelahan
saya tidak membaca dan mengecek kembali obat
yang saya berikan pak!
Perawat Bambang : Kelelahan? Memangnya kamu bekerja apa?
Perawat Adi : Dari semalam saya yang selalu melakukan
tindakan pak
Perawat Bambang : Kok begitu, terus bagaimana dengan perawat
Nizar?
Perawat Adi : Dia cuma tiduran sambil main hp pak
Perawat Nizar : Apa maksud kamu, bicara yang tidak-tidak
Perawat Adi : Memang benar, semua tindakan kamu limpahkan
ke saya dan kamu hanya asik dengan hp kamu.
Bukankah sebagai senior seharunya kamu tau
tentang pembagian peran dan tugas masing-
masing? Egois sekali
Perawat Nizar : Apa egois? Apa kamu tidak salah bicara, hati-hati
yah kalau bicara
Perawat Bambang : Sudah-sudah, sebernarnya apa yang kamu
lakukan Nizar? Saya harap anda dapat berbicara
dengan jujur
Perawat Nizar : Baiklah pak, saya mengaku salah. Memang benar
yang dikatakan mas Adi
Perawat Bambang : (Sambil menggelengkan kepala). Kalian tau kan
tanggung jawab, peran dan pembagian tugas?
Mementingkan kepentingan pasien diatas
segalanya. Untung saja pasien tidak meminum
obat yang diberikan
Perawat Adi dan Nizar duduk terdiam….
Perawat Nizar : Baik pak, saya minta maaf dengan apa yang saya
lakukan. Saya berjanji ketidaksiplinan saya yang
tadi malam itu yang terakhir dan saya tidak akan
menggulanginya lagi pak.
Perawat Adi : Saya juga minta maaf pak, akibat kelalaian saya
dalam bertugas
Perawat Bambang : Ya, bagus. Saya harap janji kalian berdua bisa
saya pegang. Ini bukanlah masalah sibuk atau
capek dan sebagainya. Ini tanggung jawab kita
sebagai perawat, kita bahu-membahu untuk tidak
untuk tidak melakukan tindakan seperti itu lagi.
Saya harap kalian berbaikan kembali guna
meningkatkan mutu dan pelayanan yang diberikan
Perawat Nizar : Mas Adi saya minta maaf, atas kesalahan yang
saya lakukan
Perawat Adi : Saya juga minta maaf mas
Perawat Bambang : Baiklah kalian berdua boleh pulang sekarang dan
ingat ini terakhir saya dengan kejadian seperti ini
Perawat Adi dan Nizar : Baik pak kalau begitu kami permisi dulu
Assalamualaikum
Perawat Bambang : Waalaikumsalam
B. Analisa kasus
1. Konflik
Konflik yang terjadi adalah konflik Interpersonal (konflik yang terjadi
antara orang per orangan karena kepentingan atau keinginan.
Konflik ini memiliki peranan yang penting dalam dinamika dalam
perilaku organisasi. Konflik ini akan melibatkan beberapa peranan
dari anggota organisasi yang memengaruhi proses dalam mencapai
tujuan) dalam kasus konflik terjadi antara perawat Adi dan Perawat
Nizar
2. Penyebab konflik
Penyebab konflik yaitu individu yang menjadi pokok permasalahan
yang dapat menjadi pemicu dari faktor individu adalah perbedaan
tujuan pribadi dari masing-masing individu tersebut, dimana tujuan
ini yang mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang dirasa
perlu, yang terkadang bertentangan dengan tujuan organisasi.
Dalam kasus perawat Nizar lebih mementingkan kepentingan
pribadinya
3. Penyelesaian konflik
Kompromi atau negosiasi. Masing-masing memberikan dan
menawarkan sesuatu pada saat yang bersamaan, saling memberi
dan menerima serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang
dapat menguntungkan semua pihak. Dalam hal ini perawat
Bambang memanggil perawat Adi dan Nizar untuk negosiasi
4. Peran pemimpin dalam penyelesaian konflik
Dalam kasus pemimpin berperan sebagai konsultasi dan partisipasi
 Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama
dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerapkali
memerlukan bahan pertimbangan, yang mengharuskannya
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai
mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam
menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari
pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan
setelah keputusan ditetapkan dan sedang dalam pelaksanaan.
Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa
umpan balik untuk memperbaiki dan menyempurnakan
keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dan dilaksnakan.
Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan
keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan
lebih mudah menginstruksikannya, sehingga kepemimpinan
berlangsung efektif.
 Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan
orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan
mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya.
Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi
dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama
dengan tidak mencampuri atau mengambiltugas pokok orang
lain. Keikutsertaan pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai
pemimpin dan bukan pelaksana.

Anda mungkin juga menyukai