Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP PERILAKU SULIT

MAKAN ANAK USIA PRASEKOLAH


Yulita
Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKES Eka Harap Palangka Raya
Email : yulitaayuli@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang :Anak usia prasekolah adalah anak yang berusia 3-6 tahun.
Perilaku sulit makan adalah anak yang pemilih dalam makanan, makan sambil
nonton televisi atau main, baru mau makan kalau diajak jalan-jalan, ini tentu dapat
terbawa hingga dewasa nanti.Sebagian orang tua masih kurang tepat dalam
melaksanakan pola asuh yang baik terhadap anak-anaknya, sehingga beberapa
orang tua hanya membiarkan anaknya untuk memilih makanan yang disukai,
sebagian orang tua memilih memberikan ancaman dan paksaan supaya anaknya
mau makan, serta sebagian orang tua mengatakan kalau anaknya akan makan
tanpa harus dibujuk.
Tujuan :Tujuan yang diinginkan dalam penelitiaan literatur review ini yaitu
untuk menganalisis Hubungan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sulit
Makan Anak Usia Prasekolah.
Metode :Metode penelitian yang digunakan adalah Literatur Review yaitu:
Penelusuran jurnal menggunakan database Google Scholar yang dipublikasikan
pada tahun 2017– 2021 menggunakan Bahasa Indonesia. Dari hasil penelusuran
tersebut peneliti mendapatkan 6 artikel sesuai dengan kriteria inklusi. Desain
penelitian yang digunakan Cross Sectional.
Hasil dan Analisis :Berdasarkan 6 artikel diperoleh sampel penelitian rata-rata
berjumlah 30 responden dengan usia rata-rata 30-50 tahun, anak 3-5 tahun,orang
tua mayoritas berpendidikan sekolah menengah atas serta perkerjaan orang tua
terbanyak yaitu ibu rumah tangga. Hasil analisis penelitian pola asuh orang tua
mayoritas menerapkan pola asuh demokratis, perilaku sulit makan didapatkan
mayoritas tidak sulit makan serta menunjukan adanya hubungan pola asuh orang
tua terhadap perilaku sulit makan anak usia prasekolah dengan nilai rata-rata nilai
p<α=0,05.
Kesimpulan :Terdapat hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua
terhadap perilaku sulit makan anak usia prasekolah dengan nilai rata-rata nilai
p<α=0,05.
Kata Kunci : Pola Asuh, Perilaku Sulit Makan, Usia Prasekolah
Daftar Pustaka : 18 (2017-2020)
PENDAHULUAN lebih banyak mengutarakan emosinya,
Anak usia prasekolah adalah anak sering rewel dan anak pada usia ini
yang berusia 3-6 tahun (Nggarang & sering mengalami sulit makan (Riyanto
Bodus, 2019). Pada usia ini anak & Lutfiyati, 2017). Perilaku sulit makan
mengalami pertumbuhan psikis menjadi adalah seperti memilih-milih makanan,
lebih mandiri, dapat berinteraksi makan sambil nonton televisi atau main,
terhadap lingkungan sekitarnya, serta dan baru mau makan kalau diajak jalan-
jalan, tentu dapat terbawa sampai meminta makan dengan sendirinya
dewasa (Riyanto & Lutfiyati, 2017). sebesar 54%. Masalah yang didapatkan
Sulit makan adalah seperti menolak dari artikel jurnal yaitu sebagian orang
untuk makan, memilih-milih makanan tua masih kurang tepat dalam
serta hanya ingin makan-makanan yang melaksanakan pola asuh yang baik
disukai saja, kesulitan makan pada anak terhadap anak-anak tersebut, sehingga
tentunya di pengaruhi oleh beberapa terdapat beberapa orang tua hanya
penyebab seperti cara pemberian makan membiarkan anaknya untuk memilih
orang tua pada anak, yang biasanya makanan apa yang disukai dan sebagian
membiarkan anak untuk mengkonsumsi orang tua memilih memberikan ancaman
makanan cepat saji, pengetahuan ibu serta paksaan supaya anaknya mau
yang kurang terhadap kebutuhan gizi makan, serta sebagian orang tua
anak, serta ibu yang bersifat memaksa mengatakan kalau anaknya akan makan
makan tepat waktu pada anak tanpa harus dibujuk.
(Damanik, 2018). Pola asuh orang tua Menurut World Health
sangat penting dalam tumbuh kembang Organization (WHO) menunjukkan
anak dan psikologis anak, kemampuan bahwa kasus anak usia prasekolah
bersosialisasi anak, kemandirian anak, underweight di dunia sebanyak 15,7%
serta perilaku sulit makan pada anak dan anak usia prasekolah overweight

Lariwu, dkk (2019). Menurut hasil sebesar 6,6% (Damanik, 2018). Angka
penelitian Nggarang & Bodus (2019), kejadian masalah sulit makan pada anak
menjelaskan anaknya sulit untuk diajak dibeberapa negara cukup meningkat
makan dan hanya ingin makan makanan seperti halnya di Inggris menyebutkan
ringan atau dengan lauk tertertu, jumlah bahwa sebesar 20% anak mengalami
orang tua yang mempunyai anak hanya sulit makan, di Italia 6% dan di Amerika
ingin makanan makan makanan ringan Serikat sekitar 19% hingga 50% Ikhwan,
atau dengan lauk tertertu sebesar dkk (2017). Di Indonesia tahun 2018
41,3%, orang tua yang membiarkan terdapat sekitar 17,7 % anak mengalami
anaknya untuk memilih makanan yang gizi buruk dan gizi kurang (Kemenkes
disukai serta menuruti kemauan anak RI, 2018). Menurut hasil penelitian
sebesar 9%, dan orang tua yang kalau Riyanto (2017), yang dilakukan di TK
menyuapi anaknya dengan paksaan atau Al-Irsyad Al Islamiyah Kanie
ancaman sebesar 20%, serta jumlah Kabupaten Sidrap, didapatkan perilaku
orang tua yang mengatakan kalau tidak sulit makan sebanyak 11 orang
anaknya tanpa harus dibujuk akan anak dengan persentase (36,7%), dan
perilaku sulit makan dengan jumlah 19 kurang sebesar 17,7%, prevalensi balita
orang anak dengan persentase (63,3%) pendek 30,8%, dan prevalensi balita gizi
dan hasil penelitian Rohani & Badi’ah kurus (wasting) sebesar 10,2%. Menurut
(2020), memaparkan bahwa orangtua hasil peninjauan status gizi yang rutin
yang mempunyai pola asuh baik diselenggarakan oleh kabupaten/kota
beberapa besar anaknya mempunyai melalui E-PPBGM menerangkan bahwa
perilaku sulit makan ringan yaitu 18 persentase gizi kurang pada balita usia
anak dengan persentase 78,3%, lalu 0-59 bulan di Provinsi Kalimantan
untuk orangtua yang menggunakan pola Tengah telah terjadi penurunan dari
asuh cukup sebagian besar anaknya tahun 2018 persentase gizi kurang
mempunyai perilaku sulit makan ringan sebesar 16,9% dan pada tahun 2019
yaitu 5 anak dengan persentase 21,7%, menjadi 10,1% (Profil Kesehatan
dan untuk orangtua yang menggunakan Provinsi Kalimantan tengah, 2019).
pola asuh kurang sebagian besar Usia prasekolah, anak lebih
anaknya mempunyai perilaku sulit senang berimajinasi dan percaya diri
makan tinggi yaitu 3 anak dengan bahwa mereka memiliki kekuatan serta
persentasenya yaitu 100%. Hasil banyak beradaptasi terhadap
Peninjauan Status Gizi (PSG) pada lingkungannya dan bahkan lebih banyak
tahun 2016 hingga 2017 mengekspresikan suasana hatinya disaat
mengungkapkan tidak mengalami anak merasa nyaman dan merasa tidak
banyak perubahan prevalensi balita gizi enak, sifat kemajuan yang terjadi ini
kurang maupun balita pendek (stunting), dapat mengurangi pola makan anak
dan prevalensi balita gizi berat badan (Nggarang & Bodus, 2019). Masalah
kurang (underweight) yang secara perilaku sulit makan yang timbul dapat
berturut-turut mengalami peningkatan terjadi karena anak yang suka memilih
dari tahun 2016 sebesar 29,0% hingga makan-makanan, orang tua yang
pada tahun 2017 sebesar 29,6%. membatasi jumlah asupan makan anak
Menurut Riset Kesehatan Dasar dan karena adanya kesalahan cara
(Riskesdas) pada tahun 2013 pemberian makan pada saat bayi,
memperlihatkan bahwa prevalensi balita sehingga hal ini mengakibatkan anak
berat badan kurang sebesar 19,6%, kadang bersikap terlalu pemilih,
balita pendek 37,2%, dan prevalensi contohnya lebih menyukai makanan
balita gizi kurus (wasting) sebesar ringan kemudian menjadi kenyang dan
12,1% dan pada tahun 2018 terjadi menolak makan saat waktu jam makan,
penurunan pravalensi balita berat badan anak juga sering rewel dan memilih
bermain disaat orangtua menyuapi dapat memberikan edukasi kepada orang
makanan (Rikandi & Sari, 2018). Anak tua agar memperbanyak pengetahuan
akan mengalami kesulitan makan kalau orang tua dalam mengemukakan pola
tidak segera diatasi bahkan dapat asuh kepada anak-anaknya secara tepat.
mengakibatkan anak kekurangan gizi Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
dan kelebihan gizi bila pola makannya tertarik untuk melakukan penelitian
tidak teratur seperti pertumbuhan dan Study Literatur tentang pola asuh orang
perkembangan fisik terganggu yang tua terhadap perilaku sulit makan anak
umumnya terjadi berat badan kurang, usia prasekolah.
kurus, pendek (stunting) serta METODE PENELITIAN
mengakibatkan obesitas (Nggarang & Metode penelitian yang digunakan

Bodus, 2019). adalah Literatur Review yaitu:

Pola asuh orang tua sangat Penelusuran jurnal menggunakan

penting untuk meningkatkan perilaku database Google Scholar yang

makan anak, dan untuk proses dipublikasikan pada tahun 2017– 2021

pertumbuhan anak. Setiap orang tua menggunakan Bahasa Indonesia. Dari

mempunyai perbedaan dalam mengasuh hasil penelusuran tersebut peneliti

anak-anaknya, maka dari itu diinginkan mendapatkan 6 artikel sesuai dengan

setiap orang tua dapat melakukan pola kriteria inklusi. Desain penelitian yang

asuh yang baik atau tepat pada anak digunakan Cross Sectional.

seusia prasekolah serta dapat mampu


menuntun, mengajarkan dan mengajak PEMBAHASAN

anak untuk makan tepat waktu, 1) Pola Asuh Orang Tua Anak Usia

mengenal jenis makanan yang disukai Prasekolah

anak tetapi tetap memberikan batasan Hasil penelitian pola asuh orang tua

serta orang tua juga dapat terhadap perilaku sulit makan dari 6

mempersiapkan makanan yang jurnal penelitian terkait didapatkan

menggoda agar anak tidak bosan, orang tua dominan menerapkan pola

mewatasi konsumsi snack dan cemilan asuh demokratis. Menurut Nafratilawati

yang akan membuat anak kenyang (2014 dikutip dalam Danamik 2018)

sebelum waktu makan makanan utama, Pola asuh yaitu pola interaksi antara

dan memberikan jenis makanan yang orang tua dan anak, lebih tepatnya,

bergizi sesuai kebutuhan gizi balita, adalah bagaimana sikap atau perilaku

sehingga perilaku makan anak menjadi orang tua saat berinteraksi terhadap

lebih baik dan peran perawat disini anak, termasuk cara memberikan aturan,
mengajarkan nilai/norma, memberikan orang tua anak sehingga antara orang tua
perhatian dan kasih saying. Menurut dan anak akan mempunyai dinding
Lestari,(2019) Pola asuh yang diberikan pembatas yang memisahkan si otoriter
oleh setiap orang tua mempunyai (orang tua) terhadap si patuh (anak).
karakter masing-masing. Adapun tiga Pola asuh otoriter yaitu pola asuh orang
tipe pengasuhan yang terkait dengan tua yang lebih memprioritaskan
aspek-aspek yang berbeda dalam pembentukan kepribadian anak terhadap
tingkah laku sosial anak, adalah cara menerapkan standar mutlak harus
misalnya demokratis, otoriter dan diikuti, biasanya didampingi dengan
permisif. Pola asuh demokratis ancaman-ancaman. Pola asuh pemisif
merupakan pola asuh yang mengutakan merupakan pola asuh orang tua pada
kepentingan seorang anak, tanpa ragu anak dalam rangka membentuk
untuk mengendalikan mereka. Orang tua kepribadian anak terhadap cara
tipe ini juga bersikap realistis terhadap memberikan pengawasan yang sangat
kemampuan anak, tidak terlalu berharap bebas dan memberikan kesempatan
lebih yang mencapai kemampuan anak kepada anak untuk melakukan sesuatu
dan memberikan kebebasan terhadap tanpa pengawasan yang cukup darinya.
anak untuk memilih dan melakukan Orang tua yang mengambarkan sikap
suatu tindakan. Pengaruh pola asuh liberal (pemisif) mempunyai penglihatan
demokratis akan menghasilkan bahwa anak yang dianggap seperti orang
karakteristik anak yang mandiri, dapat dewasa yang dapat mengambil tindakan
mengendalikan diri, mempunyai atau keputusan sendiri menurut
hubungan yang baik terhadap teman- keinginannya tanpa ada bimbingan.
temannya. Pola asuh demokratis Berdasarkan hasil penelitian dari
merupakan pola asuh yang paling tepat 6 jurnal terkait terdapat beberapa
diterapkan kepada anak, pola asuh ini persamaan antara fakta dan teori. Dari
demokratis dapat membentuk sikap hasil penelitian terdapat 4 pola asuh
sosial anak. Pola asuh ini bersifat positif orang tua yang diterapkan sedangkan
dan hubungan antara anak dan orangtua menurut teori ada 4 tipe pola
akan harmonis dan sehat, sehingga pengasuhan orang tua. 3 pola asuh orang
hubungan yang seperti ini akan tua dari hasil penelitian sama dengan
berpengaruh pada lingkungan sosial teori yaitu : demokratis, permisif,
anak. Pola asuh otoriter lebih mengarah otoriter dan uninvolved ada di dalam 6
kepada membatasi perilaku kasih artikel penelitian. Pola asuh demokratis
sayang, sentuhan, dan kelekatan emosi adalah pola asuh yang memprioritaskan
kepentingan anak dan pola asuh ini mengendalikan perilaku sesuai dengan
bersifaf positif yang bisa membuat kebutuhan perkembangan kepribadian
hubungan orang tua dan anak harmonis. anak. Pola asuh uninvolved yaitu tipe
Hal ini sejalan dengan penelitian pola asuh orang yang lalai dalam
Marjanah,(2016) orang tua yang mendidik dan mengajarkan anaknya
demokratis yaitu orang tua yang dalam kehidupan sehari-hari.
menumbuhkan rasa tanggung jawab dan Berdasarkan hasil penelitian literature
pengendalian perilaku sendiri pada anak raneview ini dari 6 jurnal yang sudah
walaupun tanpa ada pendampingan dari dianalisis menunjukan bahwa pola asuh
orang tua. Pola asuh otoriter yaitu pola orang tua terhadap anak usia prasekolah
asuh orang tua yang lebih mengarah sangat berpengaruh. Pengaruh itu sendiri
pada membatasi kasih sayang kepada bersifat positif maupun negatif yang
anak dan pola asuh ini anak harus patuh dapat terjadi pada perkembangan
kepada orang tua dan anak akan diberi perilaku anak. Pengaruh postif yaitu
hukuman atau ancaman apabila tidak anak dapat menunjukkan emosi stabil,
menuruti kemauan orangtuanya. Hal ini memiliki rasa tanggung jawab yang
sejalan dengan fakta dari hasil penelitian besar, bila ingin makan akan makan
6 jurnal diatas, dan sama penelitian ini dengan sendirinya tanpa harus dibujuk,
juga sejalan dengan penelitian Putra, mudah berkerjasama dan bersosialisasi
(2018) bahwa pola asuh otoriter dengan orang lain, dapat menerima
merupakan pola asuh yang cara saran dari orang lain, mudah diatur dan
penanaman dan pengasuhan bersifat taat pada peraturan atas kesadaran
mutlak mulai dari peraturan dan batasan sendiri. Sedangkan pengaruh negatif
dan berpusat ke orang tua sebagai yaitu anak dapat melakukan hal yang
pemegang kendali. Pola asuh permisif tidak sopan, membangkang kepada
yaitu pola asuh orang tua yang orang tua, selalu memilih-milih
membentuk kepribadian anak terhadap makanan, rewel, kurang percaya diri,
cara memberikan pengawasan yang sulit diajak berkomunikasi, emosi
sangat bebas dan memberikan kurang stabil yang bersifat agresif, suka
kesempatan tanpa ada pengawasan yang mengganggu orang lain, dan tidak berani
cukup. Hal ini sejalan dengan penelitian mengambil keputusan karena takut
Rahman, (2016) Anak yang diasuh dimarahi. Dari semua pola asuh
dengan pola asuh permisif tersebut, pola asuh yang diterapkan
perkembangan kepribadiannya akan terhadap anak usia prasekolah lebih
tidak terarah karena orang tua tidak dominan yaitu : pola asuh demokratis.
Karakteristik pola asuh ini sangat tepat tepat, aktif berkomunikasi terhadap
untuk anak usia prasekolah, yang anak, dan penuhi kebutuhan gizi anak.
didukung dengan hasil penelitian bahwa 2) Perilaku Sulit Makan Anak Usia
pendidikan orang tua (ayah dan ibu) Prasekolah
terbanyak yaitu sekolah menengah atas Hasil penelitian pola asuh orang
(SMA) dengan jumlah 53%. Sehingga tua terhadap perilaku sulit makan dari 6
orang tua memiliki wasawasan jurnal penelitian terkait didapatkan anak
pengetahuan yang cukup tentang pola dominan mengalami tidak sulit makan.
asuh apa yang baik untuk anaknya. Menurut Judarwanto (2007 dikutip
Menurut Notoatmojo,(2010) semakin dalam Pambudi 2017), kesulitan makan
tinggi pendidikan orang tua, kemauan yaitu kalau anak tidak mau atau menolak
dalam memahami informasi baru untuk makan atau mengalami kesulitan
semakin baik. mengkonsumsi makanan atau minuman
Pola asuh orang tua jika diberikan dengan jenis dan jumlah sesuai umur.
secara tidak tepat kepada anak maka Menurut Nyanyi, dkk (2019 dikutip
dapat berdampak buruk terhadap anak, dalam Rohani & Badi’ah 2020) anak
contohnya dapat terjadi seperti memiliki yang memiliki perilaku sulit makan
emosi yang kurang stabil, tidak dapat rendah akan mampu mencukupi kalori
membuat keputusan, kurang baik dalam yang digunakan anak saat beraktivitas
membangun hubungan sosial, gangguan sekolah dan untuk meningkatkan
perkembangan fisik, dan sering tumbuh kembang anak. Menurut
membangkang orang tua. Untuk itu Danamik,(2018) Kesulitan makan dapat
orang tua dapat mengetahui atau diterjadi oleh beberapa faktor : 1)
mencari informasi-informasi baru Kelainan kebiasaan makan, 2) Kelainan
tentang bagaimana cara pemberian pola psikologis menurut Sunarjo (2009
asuh orang tua yang tepat sehingga dikutip dalam Danamik 2018): (1) Dasar
orang tua dapat menerapkannya kepada teori motivasi terhadap lingkaran
anak, seperti menciptakan hubungan motivasinya, (2) Memaksa untuk makan
yang harmonis dan lingkungan positif atau menelan jenis makanan tertentu
serta memberikan kasih sayang yang yang kebetulan tidak disukai, (3) Anak
penuh, memberikan pujian atas usaha dalam kondisi tertentu, contohnya anak
yang sudah anak lakukan, tidak dalam keadaan demam, mual atau
membandingkan anak dengan anak muntah dan dalam keadan ini anak
lainnya, berikan tanggung jawab yang dipaksa untuk makan, (4) Suasana
keluarga, 3) Kelainan Organik : (1)
Kelainan gigi/geligi/rongga mulut, (2) bahwa perilaku sulit makan anak usia
Kelainan pada saluran cerna, (3) prasekolah sangat berpengaruh pada
Penyakit infeksi umum, (4) Kelainan pola asuh orang tua. Dari hasil penelitian
non-infeksi. tersebut, dominan yaitu anak tidak
Berdasarkan hasil penelitian dari mengalami sulit makan. Karakteristik
6 jurnal terkait diatas terdapat perilaku ini sangat baik untuk anak usia
persamaan antara fakta dan teori. prasekolah, apabila orang tua hanya
Faktanya yaitu masih banyak anak usia memaksa anaknya untuk menuruti
prasekolah mengalami atau melakukan kemauannya maka anak akan
tidak sulit makan. Hasil tersebut mengalami sulit makan. Selain itu pada
didapatkan dari 6 jurnal penelitian anak usia prasekolah mereka sedang
terkait. Sedangkan di teori mengatakan dalam fase meniru, seperti meniru pola
yaitu anak yang memiliki perilaku sulit makan yang baik, akan memiliki pola
makan rendah akan mampu mencukupi makan yang baik pula ( Najib, 2016).
kalori yang digunakan anak saat Perilaku pemberian pola makan
beraktivitas sekolah dan untuk yang salah terhadap anak bisa
meningkatkan tumbuh kembang anak. menyebabkan anak menjadi pemilih
Hal itu terjadi karena orang tua banyak dalam hal makanan, cenderung menolak
menerapkan pola asuh yang tepat saat disuruh makan, lebih memilih
terhadap anaknya sehingga pola makan makan-makanan manis dan bermain,
anak berdampak positif. Perilaku makan sehingga menimbulkan gangguan pada
yang baik adalah perilaku makan yang masa pertumbuhan anak, baik itu jangka
sehari-harinya sesuai dengan kebutuhan pendek maupun jangka panjang, seperti
gizi setiap individu agar sehat dan dapat terjadi obesitas karena kelebihan
produktif. Hal ini sejalan dengan nutrisi (overweight), kekurangan gizi
penelitian Rohani & Badi’ah, (2020) (underweight), stunting, serta dapat
anak prasekolah mempunyai perilaku terjadi gangguan pada mental yang
sulit makan rendah (perilaku makan artinya dapat menunjukkan ekspresi
baik) dikarenakan adanya bimbingan khas pada anak, serta emosional anak
dan arahan ibu untuk membujuk anak yang artinya anak memiliki emosi yang
agar bersedia makan, hal tersebut kuat seperti dapat menunjukkan
dikarenakan ibu menerapkan pola asuh semangat yang kuat, tertawa bahagia,
demokratis. Berdasarkan hasil penelitian dan juga dapat merasa bingung bahkan
literature raveview ini dari 6 jurnal bisa merasa kecewa, marah dan sedih.
yang sudah dianalisis menunjukan Oleh karena itu orang tua harus
menanamkan informasi kepada anak dan sehat, sehingga hubungan yang
betapa pentingnya pola makan yang seperti ini akan berpengaruh pada
sehat. Dalam hal ini orang tua dapat lingkungan sosial anak. Pola asuh
memberikan pengawasan kepada anak demokratis membantu orangtua
agar dapat mengkonsumsi makanan mengembangkan hubungan yang sangat
yang sehat sesuai kebutuhan asupan gizi hangat dengan anak dan memberikan
tubuh, memberikan edukasi terkait perhatian yang penuh kepada anak, baik
pemilihan makanan yang sehat bagi pertumbuhannya maupun aktivitas yang
tubuh, menyediakan bekal makanan dilakukan oleh anak, memberikan kasih
sehat bagi anak, serta orang tua dapat sayang dan kesempatan untuk
memberikan jumlah makanan yang melakukan hal-hal yang diinginkan anak
cukup, variasi makanan yang unik dan tetapi dengan konsekuensi dan
waktu makan yang tepat supaya anak kesepakatan yang dibuat oleh orangtua
dapat terbiasa dengan pola makan yang dan anak (Lestari, 2019). Perilaku sulit
sudah diajarkan. makan adalah seperti pilih-pilih
3) Hubungan Pola Asuh Terhadap makanan, makan sambil nonton televisi
Perilaku Sulit Makan Anak Usia atau main, dan baru mau makan kalau
Prasekolah diajak jalan-jalan, tentu dapat terbawa
Hasil penelitian pola asuh orang hingga dewasa (Riyanto & Lutfiyati,
tua terhadap perilaku sulit makan dari 6 2017). Pola asuh ibu sangat penting
jurnal penelitian terkait didapatkan dalam tumbuh kembang anak dalam
dominan ada hubungan yang bermakna psikologis anak, kemampuan
antara pola asuh orang tua terhadap bersosialisasi anak, kemandirian anak,
perilaku sulit makan anak usia serta perilaku sulit makan pada anak
prasekolah. Menurut Lestari, (2019) (Nyanyi, dkk 2019). Menurut Karaki,
Pola asuh merupakan suatu cara terbaik
dkk (2016 dikutip dalam Listiana 2020)
yang dapat dicapai orang tua dalam
mengemukakan bahwa ada hubungan
mendidik anak sebagai pelaksanaan dan
pola asuh ibu dengan perilaku sulit
rasa tanggung jawab terhadap anak. Pola
makan pada anak usia prasekolah. Dari
asuh demokratis merupakan pola asuh
hasil penelitian tersebut pembentukan
yang paling tepat diterapkan kepada
perilaku dan karakter anak sangatlah
anak, pola asuh ini demokratis dapat
penting pola asuh orang tua yang baik
membentuk sikap sosial anak. Pola asuh
karena anak seringkali meniru kebiasaan
ini akan bersifat positif dan hubungan
dan perilaku dari orang tua mereka baik
antara anak dan orangtua akan harmonis
ibu atau ayah mereka, termasuk
menirukan kebiasaan makan ibu atau anaknya, karena jika anak diasuh dengan
ayahnya. Oleh sebab itu, tumbuh pola asuh yang tepat maka anak juga
kembang anak terlebih kebiasaan makan akan tumbuh menjadi pribadi yang baik.
sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang Pengaruh baik yang berarti memberikan
tua, sehingga pola asuh yang tidak baik contoh baik kepada anak dan orang tua
dari orang tua, baik ayah maupun ibu dapat memberikan motivasi kepada anak
dapat menyebabkan seorang anak dapat dalam hal sulit makan dengan cara bisa
mengalami perilaku sulit makan memberikan kreasi terhadap makanan
(Listiana, dkk 2020). yang hendak dimakan tersebut, yang
Berdasarkan hasil penelitian dari didukung dengan hasil penelitian bahwa
6 jurnal terkait diatas terdapat dilihat dari usia orang tua 30-50 tahun
persamaan antara fakta dan teori, dengan adanya usia tersebut orang tua
faktanya yaitu pola asuh orang tua banyak memiliki pengalaman yang
terhadap perilaku sulit makan anak usia cukup untuk mengasuh mendidik anak-
prasekolah sangat berpengaruh dan anaknya dan pengetahuannya juga lebih
banyak orang tua yang menerapkan pola banyak dibandingkan usia orang tua
asuh demokratis. Hasil tersebut muda.
didapatkan dari 6 jurnal penelitian Pola asuh yaitu berupa sikap dan
terkait. Sedangkan persamaannya di perilaku orang tua dalam hal mendidik,
teori mengatakan pola asuh ini akan memberikan kasih sayang dan
bersifat positif dan hubungan antara memberikan tanggung jawab kepada
anak dan orangtua akan harmonis dan anak seperti, orang tua dapat
sehat, sehingga hubungan yang seperti memberikan makanan maupun
ini akan berpengaruh pada lingkungan pengetahuan tentang jenis makanan
sosial anak. Berdasarkan hasil penelitian yang sehat sesuai kebutuhan gizi tubuh,
literature review ini dari 6 jurnal yang orang tua bertanggung jawab atas masa
sudah dianalisis menunjukan bahwa ada pertumbuhan anak dalam hal ini pola
hubungan yang bermakna antara pola asuh orang tua berhubungan erat
asuh orang tua terhadap perilaku sulit terhadap cara pemberian pola makan
makan anak usia prasekolah, yang yang tepat supaya berdampak positif
artinya semakin baik pola asuh yang terhadap kesehatannya. Hal ini didukung
diterapkan maka akan semakin baik pula dengan hasil penelitian bahwa orang tua
perilaku anak. Adanya hubungan banyak berpendidikan SMA karena
tersebut yang berarti pola asuh orang tua dengan pendidikan ini orang tua
memiliki pengaruh baik terhadap memiliki pengetahuan yang cukup
dalam mencari informasi-informasi setiap pendapat yang dilakukan anak,
sehingga mereka dapat menerapkan serta memberikan dukungan yang
kepada anaknya dan bisa mengatasi hal- positif, dan juga orang tua dapat
hal yang tidak diinginkan orang tua memberikan kebebasan dalam hal pola
tersebut. Jika pola asuh yang diberikan makan dengan memberikan kesempatan
kurang tepat akan dapat menyebabkan untuk anak memilih makanan yang
tumbuh kembang anak mengalami disukai tetapi tetap memberikan aturan
gangguan seperti gangguan pada fisik, yang mutlak.
mental dan emosionalnya. Sehingga KESIMPULAN
dalam hal ini orang tua dapat Berdasarkan hasil analisis
memberikan pola asuh yang tepat penelitian yang dilakukan pada jurnal
terhadap anak supaya anak mendapatkan penelitian dengan metode literatur
dampak yang positif dari orang tuanya. review tentang “Hubungan Pola Asuh
Orang tua dapat menerapkan pola asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sulit
yang tepat yaitu pola asuh demokratis Makan Anak Usia Prasekolah” bahwa
karena pola asuh ini merupakan pola didapatkan rata-rata ada 30 responden
asuh yang memperhatikan dan dengan usia diatas 30 tahun, anak 3-5
menghargai kebebasan anak, namun tahun dan pendidikan orang tua
tetap ada pengawasan yang mutlak mayoritas sekolah menengah atas serta
dengan bimbingan yang penuh kasih ditemukan 4 pola asuh yang diterapkan
sayang dan pengertian. Hal ini diperkuat yaitu pola asuh demokratis, permisif,
dengan penelitian Nggarang dan Bodus, otoreter, dan unnivolved yang artinya
(2019) yang menyatakan bahwa pola pola asuh ini ditandai sedikit harapan
asuh yang baik adalah pola asuh tidak terlalu responsif dan sering dikenal
demokratis, karena pola asuh ini tidak dengan pola asuh yang lalai, tetapi pola
mementingkan kepentingan orang tua asuh yang dominan dilakukan adalah
diatas kepentingan anak begitu juga pola asuh demokratis.
sebaliknya. Orang tua dapat menerapkan Perilaku sulit makan yang
pola asuh ini yaitu dengan cara selalu didapatkan yaitu sebagian besar anak
memberikan kasih sayang dan perhatian mengalami tidak sulit makan dan
yang penuh, memberikan bimbingan dan sebagian anak mengalami sulit makan,
arahan yang baik terhadap anak, akan tetapi yang paling dominan
membangun kepercayaan yang kuat, dilakukan adalah tidak sulit makan. Sulit
tidak membanding-bandingkan anak, makan disebabkan biasanya anak
dan selalu menghargai, mendengarkan dengan pola asuh otoriter cenderung
harus dituruti dan biasanya disertai atas serta ditemukan 4 pola asuh yang
ancaman sehingga anak menjadi kurang diterapkan yaitu pola asuh demokratis,
selera makan. Dan pola asuh demokratis permisif, otoreter, dan unnivolved tetapi
biasanya mendapat penjelasan, diskusi pola asuh yang dominan dilakukan
antara anak dan orang tua sehingga anak adalah pola asuh demokratis. Perilaku
mengerti dan anak dapat berperilaku sulit makan yang didapatkan yaitu
sesuai yang diharapkan yaitu tidak sulit sebagian besar anak mengalami tidak
makan. Sedangkan anak dengan pola sulit makan dan sebagian anak
asuh permisif selalu diberikan mengalami sulit makan, akan tetapi yang
kebebasan untuk berbuat sesuai dengan paling dominan dilakukan adalah tidak
keinginan mereka sehingga membuat sulit makan. Mayoritas adanya
anak menjadi pemilih dalam hal hubungan antara pola asuh orang tua
makanan. terhadap perilaku sulit makan anak usia
Mayoritas adanya hubungan prasekolah dengan nilai rata-rata
antara pola asuh orang tua terhadap p<α=0,05.
perilaku sulit makan anak usia REFERENSI
prasekolah dengan nilai rata-rata Cicilia Lariwu, Julia Rottie, P. K. C.
(2019) ‘Hubungan Pola Asuh Ibu
p<α=0,05. Adanya hubungan tersebut
Dengan Perilaku Sulit Makan
yang berarti pola asuh orang tua Pada Anak Usia Pra Sekolah Di
Paud Pancaran Berkat Desa
memiliki pengaruh baik terhadap
Ranoketang Atas Kecamatan
anaknya. Pengaruh baik yang berarti Tombatu Kabupaten Minahasa
memberikan contoh baik kepada anak Tenggara’, Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9),
dan orang tua dapat memberikan pp. 1689–1699.
motivasi kepada anak dalam hal sulit Damanik, E. S. D. (2018) Hubungan
pola asuh orang tua dengan
makan dengan cara bisa memberikan kesulitan makan pada anak usia
kreasi terhadap makanan yang hendak 3-5 tahun di desa Sukaraya
Kecamatan Pancur Batu tahun
dimakan tersebut. 2018, Skripsi.
HASIL Dwi Utari (2017) ‘Hubungan Perilaku
Makan Anak, Gaya Pemberian
Berdasarkan hasil penemuan Makan Oleh Orang Tua, Dan
penelitian literature yang dilakukan Aktivitas Fisik Dengan Status
Gizi Pada Anak Usia Sekolah
diatas terdapat persamaan dengan teori Dasar Di Kabupaten Maros
yang ada. bahwa didapatkan rata-rata Skripsi’, ,Vol37, No.1/2, pp. 1–27.
Available at:
ada 30 responden dengan usia diatas 30 https://ci.nii.ac.jp/naid/400212432
tahun, anak 3-5 tahun dan pendidikan 59/.
Ibrahim, A. (2017) ‘Makan Pada Anak
orang tua mayoritas sekolah menengah Usia Pra Sekolah’, Jurnal Ilmiah
Kesehatan Pencerah, 6.
Irjus Indrawan, Hadion Wijoyo. (2020) (2016) Pendidikan Prasekolah
Pendidikan anak Prasekolah. Perspektif Pendidikan Islam dan Umum.
Cetakan pertama. Edited by M. P. Cetakan Ke. Edited by M. Muhammad
Rahmat, Abdul. Jl. Gerilya No. 292 Iqbal Hasibuan. Jl. Sosro No, 16-A
Purwokerto Selatan, Kab. Medan 20224: Perdana Publising.
Banyumas Jawa Tengah: CV. Pena Rikandi, M. and Sari, N. U. (2018)
Persada. ‘Analisis Hubungan Pengetahuan
Kalteng, D. K. P. (2019) ‘Dinas dan Pola Asuh Orang Tua dengan
Kesehatan Provinsi Kalteng’, Kesulitan Makan pada Anak Usia
Dinas Kesehatan Provinsi Prasekolah di TK Negeri 1
Kalimantan Tengah, (09). Padang Tahun 2016’, Jurnal Ilmu
Available at: Kesehatan (JIK), 2(1), pp. 107–
https://dinkes.kalteng.go.id/hal- 113.
dokumen.html. Rohani, I. S. (2020) ‘Hubungan Pola
Listiana, dkk (2020) ‘Jurnal Ilmiah Asuh Orangtua Dengan Perilaku
Hubungan Pola Asuh Ibu Dengan Sulit makan Pada Anak Usia
Perilaku Sulit Makan Pada Anak Prasekolah’.
Usia Prasekolah’, 08, pp. 128– Riyanto, H. (2017) ‘Hubungan Pola
134. Asuh Orangtua Dengan Perilaku
Lestari, Y. H. (2019) Implementasi Pola Sulit Makan Pada Anak
Asuh Orang Tua Dalam Mendidik Prasekolah Di Tk Karta Rini
Agama Anak Usia 5-6 Tahun Di Godean Sleman Yogyakarta
Desa Pematang Tiga Kabupaten Skripsi’, 4, pp. 9–15.
Diajukan Kepada Fakultas Ulhaq, Zulviqar Syambani, M. R. (2019)
Tarbiyah Dan Tadris Institut ‘Panduan Literature review’,
Agama Islam Program Studi Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Pendidikan Islam Anak Usia Dini Kesehatan UIN Malang, 53(9),
Institut Agama Islam Negri ( IAIN pp. 1689–1699.
) B.
Nggarang, B. N. and Bodus, O. J. (2019)
‘Sulit Makan Anak Usia
Prasekolah Di Taman Kanak-’,
(10), pp. 15–22.
Nyanyi, dkk (2019) ‘Pola Asuh Ibu
Yang Mempengaruhi Perilaku
Sulit Makan Pada Anak
Prasekolah (4-6 Tahun)’, 4, pp.
1–10.
Pambudi, E. C. (2017) ‘Hubungan Pola
Asuh Ibu Dengan Perilaku Sulit
Makan Pada Anak Usia
Prasekolah (3-5 Tahun) Di Desa
Sadangwetan’.
Rahman, A. N. F. (2016) ‘Hubungan
Pola Asuh Ibu dengan Perilaku
Sulit Makan Pada Anak Usia
Prasekolah di Taman Kanak-
Kanak Al-Ikhwah Pontianak’.
Rose, M. (2014) ‘Kenali Jenis-Jenis
Pola Asuh Demi Perkembangan
Anak Yang Optimal''
Syafaruddin, Herdianto, Ernawati, M.

Anda mungkin juga menyukai