SKENARIO 2
Cinta Ini.. Membunuhku
BLOK 3.5 Behavior, Emotional Coping, and Research
(15237)
2. Rizky Fadhilah
(15240)
(15244)
4. Yuninda kurniawati
(15246)
5. Jeki Rahmawati
(15255)
6. Nanang Arif K
(15257)
7. Redita Elva F
(15262)
8. Wahyu Nitari
(15264)
(15269)
(15270)
(15271)
(15273)
SKENARIO 4
STEP 1
STEP 2
1. Apakah perawat bisa memberikan bantuan hukum pada korban perilaku
kekerasan seksual? Dan bagaimana bentuknya?
2. Bagaimana peran keluarga dan masyarakat terhadap korban kekerasan
seksual? Sampai dimana batasnya?
3. Bagaimana treatment bantuan psikologi dan medis untuk korban kekerasan
seksual?
4. Bagaimana respon positif dan negative yang mungkin muncul?
5. Bagaimana penangangan kasus resiko bunuh diri?
6. Apa saja pasal-pasal perlindungan hokum dalam kasus kekerasan?
7. Bagaimana respon protektif diri yang harus dilakukan korban agar tidak
terkena KDRT?
8. Apa yang bisa dilakukan perawat untuk mencegah terjadinya kekerasan
seksual?
9. Apa saja penyebab dan faktor resiko bunuh diri?
10. Bagaimana tanda dan gejala bunuh diri dan kekerasan seksual?
11. Bagaimana asuhan keperawatan untuk resiko bunuh diri dan kekerasan
seksual?
STEP 3
1. Ya, perawat bisa memberikan bantuan hokum kepada korban perilaku
kekerasan seksual dengan menjadi advocator dan educator bagi korban dan
keluarganya. Selain itu juga bisa dengan menjadi saksi bagi korban.
2. Peran keluarga:
-
Peran masyarakat:
-
3. Treatment bantuan psikologi dan medis bagi korban yang dapat diberikan
antara lain:
-
Bunuh diri
Penyalahgunaan obat-obatan
5.
6. Pasal-pasal perlindungan hukum terhadap korban perilaku kekerasan:
-
UU No 1 tahun 1976
7.
8. (dilewati)
9. Penyebab dan faktor resiko bunuh diri antara lain:
-
Lingkungan psikososial
Penyakit kronis
Berduka
Ekonomi
Beban kerja
Broken home
Religius rendah
Mempersiapkan wasiat
Impulsive
Agresif
Menggali data klien tentang mimpi buruk atau mimpi yang berulang
mengenai pengalaman traumatiknya.
Apakah terdapat perasaan denial atau emosi yang meti rasa terhadap
kejadian tersebut?
3) Trauma psikologis
4) Kaji level cemasnya. Jika pasien lama kecemasan yang berat atau panic
maka pasien tidak dapat diberi infromasi.
5) Trauma fisik
6) Support sistem yang ada
7) Identifikasi support komunitas
Pengkajian wanita yang mengalami kekerasan
1. Pertanyaan:
a. Apakah suamimu sangat cemburuan atau mengontrol anda?
b. Apakah suamimu melarangm Anda untuk bertemu dengan keluarga
atau teman?
c. Apakah suami Anda mengijinkan Anda untuk pergi kemanapun?
NOC
Anxiety Self Control
Definisi:
aksi
personal
untuk mengurangi perasaan
ketakutan, ketegangan, atau
kesulitan dari sumber yang
tidak jelas.
Indikator:
-
Menghilangkan penyebab
kecemasan
Merencanakan
strategi
koping saat stress
Menggunakan
strategi
koping yang efektif
Menggunakan
teknik
relaksasi
untuk
mengurangi kecemasan
Mempertahankan
hubungan sosial
Memonitor manifestasi
fisik dari kecemasan
Mengontrol respon cemas
NIC
Anxiety Reduction
Definisi: meminimalkan ketakutan
yang berkaitan dengan sumber yang
tidak jelas
Aktivitas:
-
Coping
Definisi:
aksi
personal
untuk memanajemen stresor
Khawatir
Menyadari
gejala fisiologis
Faktor
yang
Berhubungan:
Terkait keluarga
suport system
Melaporkan penurunan
perasaan negative
Melaporkan peningkatan
kenyamanan psikologis
-
Coping enhancement
Definisi: mendampingi pasien
untuk beradaptasi terhadap stresor
yang menggangu.
Aktivitas:
-
Bantu
pasien
untuk
mengklarifikasi miskonsepsi
Ajarkan
pasien
dalam
menggunakan teknik relaksasi jika
diperlukan
Bantu
pasien
dalam
mengidentifikasi support system
yang tersedia
Kurangi stimulus lingkungan yang
dapat menyebabkan kesalahan
interpretasi
Dukung penggunaan mekanisme
pertahanan
Bantu
pasien
dalam
mengidentifikasi situasi yang
realistik dalam kehidupannya.
a. Abuse protection
Rape-trauma
syndrome
b. Abuse recovery
-
oleh
seksual abuse
-
Harga
diri
pasien
meningkat
-
Pasien
mampu
mengungkapkan
harapannya
-
Pikiran-pikiran pasien
untuk
bunuh
diri
berkurang/
menghilang
Risiko
Definisi
pasca trauma
Definisi
mengalami
Tingkat
Risiko
respon
yang
penganiayaan
eksploitasi seksual.
Indikator :
dan
adanya
traumatik
melelahkan.
dan
Mengungkapkan secara
verbal
rincian
penganiayaan
dapat
mendorong
perilaku
kekerasan
Observasi adanya cedera
fisik
Bantu
klien
mengadaptasi
strategi
Mengekspresikan
tentang b. Counseling
kenyamanan
identitas gendernya.
Aktivitas :
Mengekspresikan
kenyamanan
tentang
orientasi seksual.
untuk
hak
dilindungi
terhadap penganiayaan
Menjalin
hubungan
sesuai
dan BHSP
Berikan
Mengungkapkan
dengan
kehangatan
dan
tujuan
dan
empati
Tetapkan
klien
mengidentifikasi
jenis
Tindakan
Ajarkan
klien
mengidentifikasi
pada dirinya
sumber-sumber individu.
Indikator:
pola
pola
tidak
efektif
Mengungkapkan secara
penerimaan
kekuatan
Mengidentifikasi
verbal
masalah
b. Coping
koping
untuk
seksual
Definisi
yang
terjadinya
Mengungkapkan secara
yang
untuk
tidak
terhadap situasi
Melaporkan penurunan
stress
dan
pikiran
negative
Mampu
terhadap
beradaptasi
perubahan
dalam hidup
Mampu menggunakan
strategi koping yang
efektif
Sex
Jika laki-laki
Age
Depression
Jika ada
Previous attempt
Jika ada
Ethanol use
Jika ada
Rational
loss
S
Social
lacking
O
Organized plan
No spouse
Sickness
Penggunaan alkohol atau zat lain yang terkait dengan keadaan saat ini
2. Penyakit psikiatrik
-
3. Riwayat
-
Riwayat keluarga yang bunuh diri/ usaha bunuh diri/ riwayat keluarga
dengan penyakit mental dan penyalahgunaan zat
4. Situasi psikososial
-
Kemampuan koping
Karakter kepribadian
KELUARGA
i. Tujuan
Keluarga berperan serta dalam melindungi anggota keluarga
yang mengancam atau mencoba bunuh diri
ii. Tindakan keperawatan
(a) Menganjurkan keluarga ikut mengawasi
(b) Membantu keluarga menjauhkan barang-barang yang tidak
aman
(c) Menganjurkan keluarga untuk tidak membiarkan pasien
sendiri
(d) Menjelaskan kepada keluarga penting minum obat untuk
pasien
efektifitas
masing-masing
cara
penyekesaikan masalah
(3) Mendiskusikan cara menyelesaikan masalah yang baik
KELUARGA
i. Tujuan
Keluarga mampu merawat pasien yang berisiko bunuh diri
ii. Tindakan keperawatan
(a) Mengajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri
(b) Mengajarkan keluarga tentang cara melindungi pasien dari
perilaku bunuh diri
(c) Mengajarkan kepada kelurga tentang hal-hal yang bias
dilakukan jika pasien melakukan percobaan bunuh diri
(d) Membantu keluarga mencara fasilitas rujukan kesehatan
yang tersedia bagi pasien
b. Sumber II (Varcarolis, et al, 2011)
1. Diagnose
a. Risk for suicide
b. Self care deficit
c. Social isolation
2. NOC
a. Suicide self-restrain
b. Coping
c. Social support
c. Sumber III (Nanda, NOC, NIC)
1. Resiko bunuh diri
Definisi : berisikomenyakiti diri sendiri dan cedera yang mengancam
jiwa
Faktor resiko :
-
Tidak berdaya
NOC :
1. Abuse recovery
Definisi : extent of ealing following or psychological abuse that may
include sexual or financial exploitation
Indikator :
-
NIC
Tempatkan
pasien
pada
lingkungan
yang
restriktif
yang
restriktif
yang
Tempatkan
pasien
pada
lingkungan
yang
Tempatkan
pasien
kedalam
ruangan
dengan
jendela
yang
menggunakan pelindung
-
ex: didukung oleh LSM yang berkaitan dengan perempuan dan anak
-
mental disengagement
ex: pelepasan emosional dengan kursus jahit
turning to religion
Mengatur kita dalam berpakaian, menuntut lebih dan membandingbandingkan dengan orang lain
Berbicara negatif tentang wanita secara umum
Mengintimidasi, seperti mendekati dan menyentuh kita disaat kita tidak
ingin hal itu
Tidak dapat menghandel frustasi emosional dan seksual sehingga
terlampiaskan dengan kemarahan
Agresif secara fisik, memegang kita dengan kencang, memukul dan
mendorong kita.
d. Jika terlanjur menjadi korban, sebaiknya:
-
Jangan langsung membersihkan anggota badan atau mandi karena hal ini
akan menghilangkan bukti utama berupa jejak sperma pelaku.
lokasi kejadian kekerasan seksual yang dialami subyek beberapa kali dan
semuanya terjadi di rumah subyek namun di ruangan yang berbeda
(subyek tidak bisa menjelaskan secara tepat berapa kali kekerasan
seksual yang diamalinya terjadi)
(stimulasi oral pada klitoris). Hal ini dibuktikan dengan hasil visum
dokter menunjukkan terjadi kerusakan selaput dara subyek (robek).
Pasien dengan depresi berat dapat dirawat jalan dengan catatan keluarga
menemani terus sedekat mungkin dan bisa dibawa ke tempat pengobatan
secara segera bila dibutuhkan.
Jika pasien sudah mendapatkan antipsikotik, berikan lagi obat yang sama.
Jika agitasi pasien tidak menurun dalam 20 sampai 30 menit, tambahkan
dosis.
antikonvulsan
(clonazepam,
gabapentin,
lalu
gunakan
benzodiazepine)
e. Prinsip Penanganan Suicide
Kenali dan obati kondisi-kondisi pskiatrik dan medis. Tangani depresi
dengan serius. Obati depresi psikotik dengan antidepresan dan
Daftar Pustaka
__________. Sexual Assault is about Power Control and Anger. National Crime
Prevention Council, Washington DC.
Depkes RI. 2006. Standar Pelayanan Keperawatan Jiwa. Direktorat Bina Pelayanan
Keperawatan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI
Fuadi, M.A. 2011. Dinamika Psikologis Kekerasan Seksual: Sebuah Studi
Fenomenologi. Skripsi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Illenia S, Phebe dan Handadari, Woelan. 2011. Pemulihan Diri pada Korban
Kekerasan Seksual. Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
Keliat & Akemat. 2012. Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC
Keliat. 1995. Tingkah Laku Bunuh Diri. Jakarta : EGC
Maslihah, Sri. 2013. Play Therapy Dalam Identifikasi Kasus Kekerasan Seksual
Terhadap Anak. Bandung: Psikologi UPI
McIntyre, J. S., et al. 2010. Practice Guideline for the Assessment and Treatment of
Patients with Suicidal Behaviors. American Psychiatric Association Steering
Comittee on Practice Guidelines.
Meichenbaum, D., D, P., & Gables, C. (n.d.). FAMILY VIOLENCE: TREATMENT
OF PERPETRATORS AND VICTIMS for Violence Prevention and Treatment.
Hispanic, (519).
Saddock, B.J. &Saddock, V.A. 2010. Kaplan & Saddocks Pocket Handbook of
Clinical Psychiatry 5th edition. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins
Supyanti, WE & Wahyuni, AAS. _____. Pencegahan Percobaan Bunuh Diri Pada
Anak Dan Remaja Dengan Gangguan Depresi. Denpasar:FK UNUD
Tomb, D.A. 2004. Buku Saku Pskiatri Edisi 6. Jakarta : EGC
Varcarolis, E.M., dan Halter, M.J. 2011. Foundations Of Psychiatric Mental Health
Nursing: A Clinical Approach, Sixth Edition. New York: Saunders.
Videbeck, Sheila L. 2011. Psychiatric Mental Health Nursing Fifth Edition.USA:
Lippincott Williams&Wilkins.
Wilkinson, D.M, Ahern, N,R. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta :
EGC.