Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok pembahasan : Gastritis


Sub poko pembahasan : Penyuluhan Tentang Diet Gastritis
Sasaran : Ny. S
Hari / tanggal : Senin, 19 April 2021
Waktu : 40 menit
Tempat : Rumah Tn. S

A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan Ny. S paham tentang diet gastritis
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tujuan diet gastritis
b. Mengetahui makanan yang dianjurkan pada penderita gastritis
c. Mengetahui makanan yang dilarang pada penderita gastritis

B. Topik Bahasan
Materi pembahasan meliputi :
1. Tujuan diet gastritis
2. Makanan yang dianjurkan pada penderita gastritis
3. Makanan yang dilarang pada penderita gastritis

C. Media
1. Alat
2. Leaflet
3. Alat tulis

D. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi Tanya jawab

E. Kegiatan Penyuluhan

N Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Penyuluhan


O
1 10 Menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
2. Kontrak waktu 2. Memperhatikan dan
3. Menjelaskan tujuan mendengar
penyuluhan
2 20 Menit 1. Tujuan diet gastritis
2. Makanan yang dianjurkan
pada penderita gastritis
Memperhatikan dan mendengarkan
3. Makanan yang dilarang
pada penderita gastritis

3 10 Menit 1. Tanya jawab 1. Bertanya


2. Memberikan kesimpulan 2. Menjawab salam
tentang penyuluhan
3. Salam penutup
STRATEGI PELAKSANAAN

PERTEMUAN : VII

Sasaran : Pendidikan Kesehatan Tentang Diet Gastritis


Hari/Tanggal : Senin/ 19 April 2021
Waktu : 11.00 s.d 11.40 WIB (40 menit)
Dx.Kep ke : 1. Nyeri akut pada Ny. S
Intervensi : Pendidikan Kesehatan

I. Latar Belakang
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan pada pertemuan sebelumnya tentang konsep
dasar gastritis. hari ini pertemuan ke 2 masih dengan diagnosa defisiensi pengetahuan
tentang gastritis pada Ny. S. Berdasarkan hasil analisa data, keluarga dan Ny. S tidak
paham dengan pantangan dan anjuran makanan (diet), yang dikosumsi pada penderita
gastritis.. Kegiatan pendidikan kesehatan ini akan dilakukan pendeks tentang diet gastritis
dimana pada pertemuan ini keluarga akan difokuskan tentang tujuan diet, makanan yang
dihindari dan dianjurkan untuk dikosumsi pada penderita gastritis. Sehingga akan
menambah pengetahuan keluarga dan Ny. S tentang diet gastritis dan dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan
a. Ny. S dan keluarga memahami dan mengerti tentang tujuan diet, makanan yang
diajurkan dan makanan yang dilarang pada penderita gastritis.
b. Ny. S dan keluarga mampu mengambil keputusan dan dapat mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.

Tahap & Waktu Kegiatan Perawat Kegiatan Keluarga


Pendahuluan a. Mengucapkan salam a. Menjawab salam
(10 menit) b. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan,
kunjungan. memahami maksud
c. Memvalidasi keadaan klien dan tujuan perawat
dan keluarga c. Merespon pertanyaan
d. Mengingatkan kembali perawat
kontrak waktu sebelumnya d. Menyetujui kontrak
dan membuat kontrak baru waktu

Pelaksanaan a. Menyampaikan informasi a. Keluarga menyimak


(20 menit) mengenai diet gastritis. dan menanggapi
b. Feedback dari materi yang perawat
telah disampaikan b. Keluarga mengajukan
c. Memotivasi dan pertanyaan kepada
memberikan reinforcement perawat
positif atas usaha yang
telah dilakukan oleh
keluarga.
Penutup a. Menanyakan perasaan a. Keluarga
(10 menit) keluarga setelah diberikan mendengarkan dan
pendidikan kesehatan merespon pertanyaan
b. Mengobservasi saat perawat
keluarga mengungkapkan b. Keluarga menyetujui
perasaan setelah diberikan kontrak selanjutnya
pendidikan kesehatan c. Menjawab salam
c. Membuat kontrak untuk
pertemuan selanjutnya
d. Mengucapkan salam

Materi penyuluhan

DIET GASTRITIS
1. DIET GASTRITIS

Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat
bersifat akut, kronis, difus, atau lokal. Pada beberapa kasus, gastritis dapat menyebabkan
terjadinya borok (ulkus) dan dapat meningkatkan risiko dari kanker lambung. Akan tetapi bagi
banyak orang, gastritis bukanlah penyakit yang dianggap serius dan dapat segera membaik
dengan pengobatan. Individu yang menderita penyakit lambung umumnya mengalami penurunan
statusgizi. Terjadinya gastritis salah satunya dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik
dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan sehingga lambung menjadi
sensitif bila asam lambung meningkat,
Mengobati gastritis dimulai dengan menghentikan atau menghilangkan penyebab
spesifiknya. Gastritis dapat dikelola dengan gaya hidup dan pola makan atau diet yang tepat.
Makanan yang tepat untuk penderita radang lambung dapat membuat kondisi membaik. Pola
makan berperan penting pada kesehatan perut dan pencernaan. Diet yang ramah gastritis dapat
membantu meringankan gejala.
2. TUJUAN DIET

Tujuan diet penyakit lambung adalah untuk memberikan makanan dan cairan secukupnya
menghilang kan zat-zat yang merangsang dalam makanan dan minuman yang tidak
memberatkan lambung serta mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung yang berlebihan.

3. MAKANAN YANG BOLEH DIKOSUMSI


1. Buah dan sayuran Buah dan sayuran
Kaya akan nutrisi, relatif rendah kalori, dan bisa menjadi sumber serat. Sementara tidak
ada buah-buahan dan sayuran yang diketahui memperburuk gastritis.
2. Biji-bijian
Mengkonsumsi roti, biji-bijian dan sereal tidak memperburuk gejala gastritis. Serat tinggi
dan biji-bijian yang belum diolah, seperti beras merah, jelai, quinoa dan oatmeal adalah pilihan
yang sehat dan dapat membantu mempromosikan buang air besar secara teratur. Pilihan lain
yang baik dari insulin adalah roti gandum, tortilla dan biskuit, tepung jagung, dan sereal sarapan
tanpa pemanis.
3. Makanan Protein Tinggi
Makanan berprotein tinggi seperti daging, unggas, dan ikan dapat ditoleransi dengan
baik. Pilihlah makanan rendah lemak seperti daging tanpa lemak, unggas tanpa kulit, ikan, dan
telur. Selain itu, sumber protein nabati juga aman dikonsumsi penderita gastritis seperti kacang-
kacangan, biji-bijian, selai kacang, kacang kering kering atau lentil dan produk kedelai termasuk
edamame dan tahu adalah contoh protein nabati.
4. Makanan Susu
Produk susu termasuk susu, yogurt, dan keju diperkirakan tidak memperburuk gejala
gastritis. Pilihlah varietas yang rendah lemak atau bebas lemak. Jika tidak menyukai susu, Anda
dapat memasukkan susu nabati seperti kedelai yang diperkaya kalsium, beras atau susu almond
sebagai gantinya.
5. Minuman.
Air merupakan nutrisi dan cairan yang cukup penting untuk fungsi saluran pencernaan
yang membantu tubuh menghilangkan limbah. Selain menyegarkan tubuh, air bebas dari
pemanis dan tidak menyebabkan iritasi. Selain itu, penderita gastritis juga dapat minum jus buah
dan teh herbal. Hindari minuman yang mengandung kafein jika dirasa memperburuk gejala.
Hindari alkohol karena dapat mengiritasi lapisan lambung.
6. Makanan probiotik
Dapat membantu mengatasi masalah perut yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter
pylori. Makanan ini termasuk kombucha, yogurt, kimchi, dan asinan kubis.

4. MAKANAN YANG DILARANG DIKOSUMSI


1. Minuman Berkafein
Kafein dapat meningkatkan refluks asam lambung. Itulah sebabnya pengidap gastritis
atau gangguan pencernaan lainnya sangat disarankan untuk menghindari minuman berkafein.
Namun, perlu diperhatikan bahwa kafein tidak hanya ditemukan pada kopi, tetapi juga pada teh.
Jika ingin tetap mengonsumsi teh, cobalah untuk memilih teh herbal, seperti chamomile tea.
2. Makanan yang Digoreng
Selain dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh, makanan yang digoreng
diketahui juga dapat memicu iritasi lambung atau gastritis. Hal ini dikarenakan makanan yang
digoreng akan membuat lambung menjadi panas. Gejala yang mungkin dialami pengidap
gastritis ketika mengonsumsi terlalu banyak makanan yang digoreng adalah nyeri dada, akibat
naiknya produksi asam lambung.
3. Daging Tinggi Lemak
Mengonsumsi daging tinggi lemak juga perlu dihindari oleh pengidap gastritis. Pasalnya,
daging dengan kandungan lemak yang tinggi akan lebih sulit dicerna, sehingga memicu produksi
asam lambung berlebih. Kendati demikian, tubuh tetap memerlukan nutrisi dari daging. Oleh
karena itu, sebagai alternatif, pengidap gastritis tetap boleh mengonsumsi daging, tetapi cobalah
untuk memilih daging tanpa lemak saja, dan batasi jumlah konsumsinya.
4. Minuman Bersoda
Selain membuat perut kembung, soda dan minuman berkarbonasi dapat memicu
peningkatan asam lambung. Bahkan, soda yang juga mengandung kafein dapat membuat kondisi
asam di lambung semakin buruk. Oleh sebab itu, pengidap gastritis harus menghindarinya jika
tidak ingin mengalami gejala mual, panas lambung, dan mulas.
5. Alkohol
Sama seperti minuman bersoda, bir, anggur, dan minuman keras lainnya dapat
berkontribusi menyebabkan peningkatan refluks asam lambung. Alkohol dipercaya dapat
merelaksasi katup di bawah esofagus, dan kemudian meningkatkan produksi asam lambung.
Namun, ada beberapa minuman beralkohol yang tidak terlalu memiliki kandungan asam tinggi.
Alternatif jika pengidap gastritis ingin mengonsumsi alkohol adalah mengonsumsi segelas
cocktail atau anggur, tetapi hindari jus jeruk atau soda dalam satu hari tersebut.
6. Makanan pedas
Umumnya, rasa pedas dari suatu makanan berasal dari cabai. Cabai mengandung zat yang
disebut capsaicin di dalamnya, yaitu ekstrak alkaloid yang memberikan rasa pedas pada cabai.
Selain memberikan rasa pedas, capsaicin juga bisa memperlambat kerja sistem pencernaan. Bila
hal ini terjadi pada orang yang sakit maag, tentu gejalanya akan lebih buruk mengingat proses
pencernaannya memakan waktu lebih lama.
Sementara itu, ketika gejala maag dirasakan, makanan yang telah dikonsumsi tidak boleh
berada di sistem pencernaan terlalu lama. Pasalnya, semakin lama makanan bertahan di perut,
semakin meningkat pula risiko asam lambung naik. Akibatnya, butuh waktu yang lebih lama
untuk pulih dari gejala maag, seperti mulas, sakit perut, hingga sensasi terbakar akibat asam
lambung.
7. Makanan asin
Tak jauh berbeda dengan makanan pedas, terlalu banyak makan asin juga bisa memicu
gejala maag akibat kenaikan asam lambung. Namun, para ahli sejauh ini belum mengetahui apa
penyebab pastinya. Sejuml ah penelitian memang menunjukkan bahwa makanan yang
mengandung natrium (garam) yang tinggi dapat memicu refluks asam. Hal ini mungkin
dikarenakan kombinasi dari makanan asin yang dimakan bersama dengan gorengan dan makanan
berlemak. Namun, kondisi tersebut ternyata tidak terlalu berpengaruh pada orang sehat dengan
pola makan yang baik.

Anda mungkin juga menyukai