Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA DAN BIAYA

PENDIDIKAN TERHADAP JUMLAH ANAK PUTUS


SEKOLAH PADA TINGKAT SMP DAN SMA DI
KECAMATAN MUARA SATU KOTA
LHOKSEUMAWE

NURUL HIDAYAH
NIM. 130430179
Latar Belakang Masalah
• Pendidikan merupakan salah satu aspek dalam kehidupan manusia yang
selama ini diperbincangkan baik dikalangan praktis maupun teoritis terutama
pihak yang terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan. Penyelenggaraan
pendidikan merupakan tanggung jawab bersama baik pemerintah maupun
masyarakat dan keberhasilan pendidikan sangat tergantung dari usaha terpadu
yang dilaksanakan secara sinergis antara komponen terkait. Mengingat
pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap warga negara dan
merupakan jalan untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebagai
penopang tercapainya pembangunan baik di bidang ekonomi, sosial, budaya
dan bidang- bidang lainya
• Keterkaitan antara pendidikan dan pembangunan menyangkut bagaimana
meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Sebab, memadai akan
mampu menyerap informasi baru yang lebih efektif. Dengan demikian
pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas hidup suatu masyarakat dalam menjawab tantangan dan perubahan
yang dihadapinya. Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang
berkembang berusaha untuk meningkatkan pemerataan pendidikan. Kebijakan
pembangunan di bidang pendidikan diarahkan dan pada terciptanya
pemerataan dan keadilan, khususnya pada tingkat pendidikan dasar, program
wajib belajar yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak tahun 1994
merupakan puncak dari upaya mencapai pemerataan dan keadilan pada tingkat
Fenomena
jumlah pendapatan orang tua lebih
sedikit di bandingnya biaya yang
dikeluarkan untuk menempuh jenjang
pendidikan yang lebih tinggi, dari data
tersebut juga menunjukkan bahwa
dalam satu keluarga terdapat 2 orang
anak yang putus sekolah.
Rumusan Masalah
• Apakah Pendapatan Orang Tua berpengaruh Terhadap
Jumlah anak putus sekolah pada Tingkat SMP dan SMA di
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe?
• Apakah Biaya Pendidikan berpengaruh Terhadap Jumlah
anak putus sekolah pada Tingkat SMP dan SMA di
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe ?
• Apakah Pendapatan Orang Tua dan Biaya Pendidikan
berpengaruh Terhadap Jumlah anak putus sekolah pada
Tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Muara Satu Kota
Lhokseumawe?
Tujuan Penelitian

• Untuk menganalisis Pengaruh Pendapatan Orang Tua dan


Terhadap Jumlah anak putus sekolah pada Tingkat SMP
dan SMA di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe .
• Untuk menganalisis Pengaruh Biaya Pendidikan Terhadap
Jumlah anak putus sekolah pada Tingkat SMP dan SMA di
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.
• Untuk menganalisis Pengaruh Pendapatan Orang Tua dan
Biaya Pendidikan Terhadap Jumlah anak putus sekolah
pada Tingkat SMP dan SMA di Kecamatan Muara Satu Kota
Lhokseumawe.
Manfaat Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat Manfaat
Teoritis Praktis
Landasan Teori
Pendapatan

Menurut Vidiawan dan Tisnawati (2015) Pendapatan mencerminkan kemampuan
seseorang dalam melakukan konsumsi baik secara kualitas maupun kuantitas.
Semakin besar pendapatan yang diperoleh maka kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan pangan maupun non pangan semakin meningkat begitu pula sebaliknya.

Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu


Biaya Pendidikan proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga
pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi

Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf

hidup atau kemajuan yang lebih baik. Tingkat pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap sosial ekonomi masyarakat.

Gunawan (2010), menyatakan putus sekolah merupakan predikat yang diberikan

Putus Sekolah

kepada mantan peserta didik yang tidak mampu menyelesaikan suatu jenjang
pendidikan, sehingga tidak dapat melanjutkan studinya ke jenjang pendidikan
berikutnya.
Penelitian Terdahulu
• Sembiring (2009), melakukan penelitian dengan judul hubungan tingkat pendapatan orang
tua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Berastagi, Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap pendidikan
anak di Kecamatan Beratagi dan hubungan antara keduanya kurang erat.
• Rahmawati (2009), melakukan penelitian dengan judul pengaruh penghasilan orang tua
terhadap pendidikan anak, hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
antara penghasilan orang tua terhadap pendidikan anak pada masyarakat nelayan di desa
Penjajab kecamatan pemangkap..
• Mustamin (2009), melakukan penlitian dengan judul Faktor-Faktor Pengaruh Tingkat
Pendidikan Anak Di Pemukiman Kumuh Kota Makassar. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang
mempunyai anak berpendidikan SD sampai Perguruan Tinggi di Kelurahan Lette
Kecamatan Mariso. Pe-ngambilan sampel dilakukan dengan random sampling. Hasil
penelitian menemukan bahwa tingkat pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, dan
jumlah anak termasuk dalam kategori rendah. Ketiga hal tersebut merupakan faktor yang
sangat berpengaruh terhadap tingkat pendidikan anak.
• Sipayung (2008), melakukan penelitian dengan judul Hubungan tingkat pndapatan orang
tua terhadap pendidikan anak di Kecamatan Tepian Dolok. Hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orang tua terhadap
pendidikan anak di Kecamatan Tapian Dolok yaitu hubungan yang signifikan dan
hubungan antara keduanya dapat di katakan erat.
Kerangka Konseptual
H3
Pendapatan Orang
Tua (X1)
H2
Jumlah Anak putus
H1 Sekolah (Y)
Biaya Pendidikan
(X2)

HIPOTESIS
• H1 = Pendapatan orang Tua berpengaruh terhadap Jumlah
anak putus sekolah.
• H2 = Biaya Pendidikan berpengaruh terhadap Jumlah
anak putus sekolah.
• H3 = Pendapatan orang Tua dan Biaya pendidikan
berpengaruh terhadap Jumlah anak putus sekolah.
Lokasi dan Objek Penelitian
• Lokasi penelitian di lakukan di Kecamatan Muara Satu
Kota Lhokseumawe. Objek penelitian dalam penelitian ini
yaitu pengaruh Pendapatan Orang Tua dan Biaya
Pendidikan Terhadap Jumlah anak putus sekolah pada
Tingkat SMP dan SMA.
Populasi dan Sampel

Popula Adapun populasi yang akan diteliti dalam peneltian ini adalah

seluruh anak putus sekolah yang ada di Gampong Blang

si
Naleueng Mameh Kecamatan Muara Satu yang berjumlah 37
Orang.

Sampel
Teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik sensus

yaitu pengambilan sampel secara keseluruhan. Adapun


jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 37 orang.
Definisi Operasionalisasi Variabel
• Jumlah Anak Putus Sekolah (Y)
Jumlah anak putus sekolah (Y) merupakan keadaan dimana anak
mengalami keterlantaran karena sikap dan perlakuan orang tua yang tidak
memberikan perhatian yang layak terhadap proses tumbuh kembang anak
tanpa memperhatikan hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang
layak. Jumlah anak putus Sekolah di ukur dalam satuan orang.
• Pendapatan (X1)
Pendapatan (X1) merupakan peningkatan jumlah aktiva atau penurunan
jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul dari penyerahan barang
dan jasa atau aktifitas usaha yang lainnya dalam suatu periode.
Pendapatan di ukur dalam satuan Rupiah per bulan
Biaya Pendidikan (X2)
Biaya Pendidikan (X2) semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk
suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut
harga pasar yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan
terjadi. Biaya Pedidikan diukur dalam satuan Rupiah per bulan
Teknik Pengumpulan Data

Kuisioner Studi Pustaka


Y= β0 + β1X1
Metode
+ β2X2 +Data
Analisis e

Y=
a+
b1X1
+
b2X2
+€
Dima
na:
LogY

=
Juml
ah
Anak
Putu
s
Seko
lah
a

=
Cons
tanta
LogX
1

=
Pend
apat
an
LogX
2

=
Biay
a
Pend
idika
n
b

=
Koefi
sien
regre
si

=
Stan
dar
error
Uji Asumsi Klasik

Uji
Uji
Uji Normalitas Heteroskedastisita
s Multikolinieritas
Pengujian Hipotesis

UJI F Uji t
Hasil Dan Pembahasan
• Uji Normalitas
12
Series: Residuals
Sample 1 37
10 Observations 37

8 Mean -1.48e-14
Median 0.010874
Maximum 0.915137
6 Minimum -1.291649
Std. Dev. 0.504967
Skewness -0.239037
4
Kurtosis 2.929196

2 Jarque-Bera 0.360085
Probability 0.835235
0
-1.5 -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0

• Hasil uji normalitas juga dapat di lihat dengan


membandingkan nilai antara probabilitas JB dan
nilai signifikan 5%. Hasil dari uji normalitas
menunjukkan bahwa nilai Prob JB > 0,05 yaitu
sebesar 0,835 > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa residual berdistribusi normal.
• Uji Multikolinieritas
Variance Inflation Factors
Included observations: 37

Coefficient Uncentered Centered


Variable Variance VIF VIF

C 9.077924 1244.053 NA
LOG(PENDAPATAN) 0.041185 1123.916 1.104643
LOG(PENDIDIKAN) 0.024286 644.5751 1.104643

Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel di atas yang


menunjukkan bahwa model ini terbebas dari masalah multikolinieritas
dimana nilai centered VIF dari variabel pendapatan orang tua dan
pendidikan orang tua masing-masing berada di bawah 10 maka dapat
dinyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terjadi Multikolinieritas
• Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedasticity Test: ARCH

F-statistic 4.572440     Prob. F(1,34) 0.0398


Obs*R-squared 4.267499     Prob. Chi-Square(1) 0.0388

Dari hasi tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai obs* R-square
untuk hasil estimasi uji glejser adalah sebesar 4,26 dan nilai
chi square tabel dengan derajat kepercayaan 5% dan df (2)
adalah 5,99 karena nilai Obs*R-squared < chi-square tabel
yaitu 4,26 < 5,99 maka dapat disimpulkan bahwa model diatas
lolos dari heteroskedastisitas.
Analisis Regresi Linier Berganda
Dependent Variable: ANAK_PUTUS_SEKOLAH

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.  

C 32.34532 3.012959 10.73540 0.0000


Log(Pendapatan) -2.567609 0.202941 -12.65200 0.0000
Log(Pendidikan) 0.449338 0.155839 2.883341 0.0068

R-squared 0.825821    Mean dependent var 2.378378


Adjusted R-squared 0.815575    S.D. dependent var 1.209944
S.E. of regression 0.519607    Akaike info criterion 1.606116
Sum squared resid 9.179698    Schwarz criterion 1.736731
Log likelihood -26.71314    Hannan-Quinn criter. 1.652163
F-statistic 80.60081    Durbin-Watson stat 0.975435
Prob(F-statistic) 0.000000
• Constanta sebesar 32,34532 menunjukkan apabila parameter dari tingkat pendapatan orang tua dan
biaya pendidikan dianggap mempunyai nilai konstan atau nol maka variabel dependen jumlah anak
putus sekolah mempunyai nilai sebesar 32,34532.
• Koefisien variabel tingkat pendaatan orang tua mempunyai nilai sebesar 2,567609. Hal ini menunjukkan
hubungan yang negatif antara tingkat pendapatan orang tua dengan jumlah anak putus sekolah. Artinya
apabila pendapatan orang tua mengalami peningkatan 1 % maka jumlah anak putus sekolah akan
mengalami penurunan sebesar 2,567609 %.
• Koefisien variabel biaya pendidikan mempunyai nilai sebesar 0,449338, Hal ini menunjukkan hubungan
yang positif antara biaya pendidikan dengan jumlah anak putus sekolah. Artinya apabila biaya
pendidikan mengalami peningkatan 1 % maka jumlah anak putus sekolah akan mengalami peningkaatan
sebesar 0,449338 %.
Hasil Uji t
• Secara parsial tingkat pendidikan orang tua berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap jumlah anak putus sekolah
di Gampong Blang Naleueng Mameh Kecamatan Muara
Satu Kota Lhokseumawe. Hal ini ditunjukkan oleh hasil nilai
t hitung > t tabel yakni 12,652 > 1,690 dan nilai signifikan
sebesar 0.005 < 0.05. Dengan demikian penelitian ini
menerima H1.
• Secara parsial biaya pendidikan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Jumlah anak putus sekolah. Hal ini
ditunjukkan oleh hasil nilai t hitung > t tabel yakni 2,883 > 1,690
dan nilai signifikan sebesar 0.006 < 0.05. Dengan demikian
penelitian ini menerima H2
Hasil Uji F
• Secara simultan tingkat pendapatan orang tua
dan biaya pendidikan berpengaruh terhadap
jumlah anak putus sekolah dimana Fhitung > Ftabel
yaitu 80,600 > 2.520 dan nilai signifikan sebesar
0.000 < 0.05.
Koefisien Determinasi dan
Korelasi
• Koefisien Determinasi
hasil uji Koefisen determinasi R2 dengan regresi linier berganda, maka yang
di lihat dari Ajudted R Square yaitu sebesar 0,8155 atau 81,55 %. Hasil ini
berarti tingkat pendapatan orang tua dan biaya pendidikan terhadap jumlah
anak putus sekolah sebesar 81,55 %. Sedangkan sisanya di pengaruhi
oleh faktor-faktor lain di luar model.

• Koefisien Korelasi
Hasil yang diperoleh berdasarkan Tabel 4.7 untuk koefisien determinasi
(R2) adalah sebesar 0,8155 maka koefisien korelasi (R) adalah sebesar =
yaitu 0.8745 Hasil ini berhubungan kuat secara positif, karena nilai R
mendekati positif (+ 1).
Kesimpulan
• Secara parsial Tingkat Pendapatan Orang Tua
Berpengaruh Negatif dan Signifikan Terhadap Jumlah Anak
Putus Sekolah di Gampong Blang Naleueng Mameh
Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.
• Secara parsial Biaya Pendidikan Berpengaruh positif dan
Signifikan Terhadap Jumlah Anak Putus Sekolah di
Gampong Blang Naleueng Mameh Kecamatan Muara Satu
Kota Lhokseumawe
• Secara simultan Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Biaya
Pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pendapatan Pengusaha bengkel Kecil di Kota
Lhokseumawe
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai