PENDAHULUAN
1.1 latar Belakang
Reformasi bidang kesehatan telah menetapkan visi dan misi
pembangunan kesehatan yang tercermin dalam Renstra Kementrian tahun 2015-
2016, dalam tatanan desentralisasi berarti pencapaian peningkatan kualitas hidup
manusia Indonesia sangat ditentukan oleh Pencapaian Kabupaten Sehat,
Kecamatan Sehat, bahkan pencapaian Desa Sehat. Tujuan pembangunan
kesehatan menuju Indonesia Sehat adalah meningkatnya kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan
yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara yang ditandai
oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku yang sehat,
memiliki keamampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata di seluruh wilayah Indonesia.
Mengingat Puskesmas adalah unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota yang bertanggungjawab terhadap pengembangan kesehatan di
wilayah kerjanya. Puskesmas berperan menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar memperoleh derajat kesehatan yang optimal. Dengan demikian
puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan
kesehatan strata pertama.
Salah satu usaha dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan
pelaksanaanya bagaimana cara hidup sehat adalah dengan cara melakukan
pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bisa
dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan
promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.
Dalam perkembangannya promosi kesehatan melihat ada beberapa hal
yang perlu dilihat kembali sesuai dengan tugas pokok dan fungsi promosi
kesehatan dan kebijakan promosi kesehatan, serta masalah-masalah yang
menyangkut kesehatan yang serng terjadi pada saat ini yang sangat terkait
dengan promosi kesehatan. Masalah yang penting dan perlu disikap adalah 1)
kurang fokus dan konsistennya program promosi kesehatan dalam pencapaian
indikator PHBS 19 % pada tahun 2015 yang tertuang dalam kegiatan
pertahunnya. 2) lemahnya dalam koordinasi, sinergisme dalam penyusunan
perencanaan antar program. 3) lemahnya kemauan dan kemampuan dalam
menyusu rencana promosi kesehatan dan strtegisnya yang bersifat makro dan
berjangka panjang. 4) terbatasnya sumber daya yang dapat menunjang upaya
promosi kesehatan.
Oleh sebab itu POA (Plan Of Action) Promosi, saat ini pemerintah pusat
menyediakan APBD, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) dan dana kapitasi
1.2 Tujuan
Meningkatkan akses, pemerataan dan mutu pelayanan Kesehatan
masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif untuk mewujudkan
pencapaian target SPM Bidang Kesehatan dan MDGs pada tahun 2017.
1.3 Manfaat
1. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan yang bersifat promotif dan preventif
bagi masyarakat
2. Tersedianya dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang
bersifat promotif dan preventif bagi masyarakat
3. Meningkatkan pengetahuan bagi pengelola promosi kesehatan dalam
pencapaian program promosi kesehatan tahun 2017
4. Peningkatan pengembangan media informasi dan komunikasi tentang
kesehatan
5. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada provider dan masyarakat
No Nama Total
1 Influenza with other manifestations, virus not identified 9976
2 Myalgia 4720
3 General medical examination 3845
4 Essential (primary) hypertension 3199
Influenza with other respiratory manifestations, virus not
5 2788
identified
6 Hypertensive heart disease with (congestive) heart failure 1845
Non-insulin-dependent diabetes mellitus with neurological
7 1762
complications
8 Pulpitis 1675
Hypertensive heart disease without (congestive) heart
9 1492
failure
10 Major anomalies of jaw size 1114
11 Fever, unspecified 1049
Non-insulin-dependent diabetes mellitus without
12 985
complications
Diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious
13 865
origin
Non-insulin-dependent diabetes mellitus with multiple
14 789
complications
15 Gastritis, unspecified 723
2.6.3 Keuangan
Tabel 2.6 Tabel Sumber Dana yang Didapat Puskesmas Wonokusumo Tahun 2015
BAB IV
POA Program Promosi Keseahtan UPTD Puskesmas 11
Wonokusumo Tahun 2017
PRIORITAS MASALAH
Ada dua masalah yang dihadapi program promosi keseahtan UPTD Puskesmas
Wonokusumo, maka akan dilakukan penentuan prioritas masalah untuk menentukan urutan
pentingnya masalah yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan dalam pembuatan program
promosi kesehatan pada tahun 2017. Dengan mempertimbangkan kemampuan tenaga,
finansial, sarana, dan waktu yang dimiliki UPTD Puskesmas Wonokusumo, maka dilakukan
penentuan prioritas masalah dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Hasil
penentuan Prioritas Masalah dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Prioritas Masalah Promosi Kesehatan UPTD Puskesmas Wonokusumo
Tahun 2017
U S G
Masalah Total Rangking
Urgency Seriousness Growth
Rumah tangga sehat 10 indikator 5 5 5 125 1
Posyandu balita yang mencapai strata
4 3 3 36 2
mandiri
BAB V
ANALISA PENYEBAB MASALAH DAN
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
MASALAH
Tabel 5.1 Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah Kurangnya Cakupan Rumah Tangga
Sehat 10 Indikator
Tabel 5.2 Penyebab dan Alternatif Pemecahan Masalah Posyandu Balita yang Mencapai
Strata Mandiri
PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF
ASPEK PENYEBAB PEMECAHAN
Metode - -
Masyarakat Kesadaran masyrakat kurang tentang Penyuluhan tentang
(sasaran) pentingnya Posyandu pentingnya Posyandu
kepada masyarakat
Sarana Prasarana - - Tidak ada tempat (Balai) - Pemberdayaan
- - Kurangnya peralatan (meja, kursi, Masyarakat
lemari) - Pengajuan ke DKK
Lingkungan - -
BAB VI
disusun rencana usulan kegiatan untuk tahun 2017. Rencana Usulan Kegiatan Promosi
BAB VII
yang telah disusun diajukan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya. Setelah Rencana Usulan
Kegiatan tersebut dikonsulkan dan telah disetujui oleh Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
Puskesmas menyusun rancangan awal, rincian dan volume kegiatan yang akan dilaksanakan
serta sumber daya pendukung menurut bulan dan lokasi pelaksana. Membuat RPK yang
BAB VII
PENUTUP
POA Program Promosi Keseahtan UPTD Puskesmas 16
Wonokusumo Tahun 2017
7.1 Kesimpulan
1. Masih ada dua program promosi kesehatan UPTD Puskesmas Wonokusumo yang
3. Adanya alokasi dana dari BOK dan JKN cukup membantu pelaksanaan program
7.2 Harapan
Masih ada kegiatan yang belum terpenuhi, hal ini dapat dilihat dari hasil
penilaian program kinerja puskesmas sehingga pada tahun 2017 perlu dilakukan
evaluasi terhadap rencana kegiatan. Dan harapannya di tahun 2017 kinerja program
dan penilaian Dinas Kesehatan Kota Surabaya serta kerjasama lintas sektor seperti
ditingkatkan.
Surabaya, ...................................