Anda di halaman 1dari 15

Benjolan pada

scrotum
Disusun oleh :
Tiara Rizqi Indrian
Dea Putri Ikhsani
Torsio testis
Batasan : Terpeluntirnya funikulus spermatikus yang berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis
PENYEBAB 1.Trauma
2.Kelainan sistem penyangga testis (anomali bell-clapper)
PATOFISIOLOGI
Secara fisiologis otot kremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi
rongga abdomen guna mempertahankan suhu ideal untuk testis. Adanya kelainan sistem
penyanggah testis menyebabkan testis dapat mengalami torsio jika bergerak secara
berlebihan. Beberapa keadaan yang menyebabkan pergerakan yang berlebihan itu,
antara lain perubahan suhu yang mendadak, celana dalam yang terlalu ketat dan trauma
yang mengenai skrotum
GEJALA KLINIS
Keluhan berupa nyeri hebat di daerah skrotum, yang sifatnya mendadak dan diikuti
pembengkakan pada testis. Keadaan ini dikenal sebagai akut skrotum. Nyeri dapat
menjalar ke daerah inguinal atau perut sebelah bawah, sehingga jika tidak diwaspadai
sering dikacaukan dengan apendisitis akut.
PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSIS
1.Anamnesis yang lengkap mengenai proses kejadian
2.Inspeksi: testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horisontal daripada testis sisi
kontralateral.
3.Palpasi : Kadang kadang pada torsio testis yang baru saja terjadi dapat diraba adanya
lilitan atau penebalan funikulus spermatikus.
Hidrokel
Batasan: penumpukan cairan yang berlebihan diantara lapisan parietalis dan viseralis
tunika vaginalis, yang dalam keadaan normal cairan ini berada dalam keseimbangan
antara produksi dan resorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya.
Patofisiologi :
Hidrokel pada bayi baru lahir dapat disebabkan oleh belum sempurnanya penutupan
prosesus vaginalis dan belum sempurnanya sistem limfatik di daerah skrotum dalam
melakukan resorbsi cairan hidrokel.
Hidrokel pada orang dewasa dapat terjadi secara idiopatik(primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder terjadi karena kelainan pada testis atau epididimis yang menyebabkan
terganggunya sistem sekresi atau resorbsi cairan di kantong hidrokel.
Gejala Klinis:
1.Pasien mengeluh adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri.
2.Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya benjolan dikantong skrotum tidak
berubah sepanjang hari, sedangkan pada hidrokel komunikan besarnya dapat berubah-
ubah yaitu bertambah besar pada saat anak menangis.
Pemeriksaan
Menurut letak kantong hidrokel terhadap testis, hidrokel dapat dibedakan menjadi:
a.hidrokel testis bila kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tidak
dapat diraba
b.hidrokel funikulus bila kantong hidrokel berada di kranial dari testis dan hidrokel komunikan
bila terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum (pada
palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga
abdomen).
Varikokel
Batasan : Varikokel adalah dilatasi abnormal dari vena pada pleksus
pampiniformis akibat gangguan aliran darah balik vena spermatika interna
Patogenesis : Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab
varikokel, tetapi dari pengamatan membuktikan bahwa varikokel sebelah kiri
lebih sering dijumpai daripada sebelah kanan. Jika terdapat varikokel di
sebelah kanan atau varikokel bilateral patut dicurigai adanya: kelainan pada
rongga retroperitoneal (terdapat obstruksi vena karena tumor), muara vena
spermatika kanan pada vena renails kanan, atau adanya situs inversus.
Gejala Klinis: Keluhan yang sering muncul adalah belum mempunyai anak
setelah beberapa tahun menikah, adanya benjolan di atas testis,dan nyeri
pada testis.
Pemeriksaan: Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berdiri, dengan
memperhatikan keadaan skrotum kemudian dilakukan palpasi.
Secara klinis varikokel dibedakan dalam 3 tingkatan/derajat:
1.Derajat kecil adalah varikokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan
manuver valsava
2.Derajat sedang adalah varikokel yang dapat dipalpasi tanpa melakukan
manuver valsava
3.Derajat besar adalah varikokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa
melakukan manuver valsava.
Tumor testis
Batasan: Semua pembesaran Klasifikasi :
dan perubahan konsistensi dari Sebagian besar (95%) tumor testis berasal dari sel germinal
testis harus dianggap suatu sedangkan sisanya berasal dari non germinal.
keganasan, sampai terbukti 1.Germinal
sebaliknya. a)Seminoma
Etiologi : 1.Klasik
1.Maldesensus testis 2.Anaplastik
3.Spermatositik
2.Trauma testis
b)Non seminoma
3.Atrofi atau infeksi testis 1.Karsinoma sel embrional
4.Pengaruh hormone 2.Koriokarsinoma
Penyebaran: 3.Teratoma
4.Tumor yolk
Limfogen
2.Non germinal
Tumor testis menyebar melalui
pembuluh limfe menuju kelenjar limfe a)Tumor sel Leydig
retroperitoneal (para aorta), kemudian b)Tumor sel Sertoli
menuju ke kelenjar limfe mediastinal
dan supraklavikula c)Gonadoblastoma
3.Sekunder (metastase) tumor
Hematogen
a)Limfoma
Tumor menyebar secara Hematogen
ke paru, hepar dan otak b)Leukemia infiltratif
Orchitis

Definisi: infeksi pada testis/ infeksi dapat mencapai testis melalui hematogen, vasa
limfatikus dan juga vas deferens

Etiologi:
1. Infeksi testis bias banal maupun spesifik (TBC, sifilis)
2. Infeksi virus khususnya Mumps virus (virus parotitis epidemika)

Gejala klinis:
Pasien merasakan nyeri pada skrotum, skrotum tampak bengkak dan kemerahan.
Umumnya ada riwayat parotitis (jika penyebabnya virus Mumps)

USG dan USG doppler testis membesar dan kaya pembuluh


darah
Hernia Scrotalis

1. Isi perut masuk kantong scrotum


2. Testis teraba
3. Batas atas masuk perut
4. Konsistensi kenyal (omentum/usus)
5. Terdengar bising usus
Epididymoorchitis

1. Infeksi ascending dari urethra


2. Timbul mendadak disertai dengan
demam
3. Epididymis membengkak, nyeri,
kemerahan pada awalnya testis normal
4. Kemudian apabila testis terkena
testisnya membengkak dan nyeri tekan
5. USG dan USG doppler epididymis
membengkak dan kaya pembuluh
darah

Anda mungkin juga menyukai