َوه َُو الَّ ِذيْ اصْ َط َفى َن ِب َّي َنا م َُح َّم ًدا،ب َ ض َل َنا ِب َشه ِْر َر َج ِ اَ ْل َح ْم ُد،هلل
َّ هلل الَّ ِذيْ َف ِ اَ ْل َح ْم ُد
اركْ َو َت َرحَّ ْم َو َت َح َّننْ َع َلى ِ ص ِّل َو َسلِّ َم َو َب َ اَللَّ ُه َّم َف.ﷺ ْالمُجْ َت َبى ْالم َُؤيَّد
َّ َوأَ ْش َه ُد أَن،ِ أَ ْش َه ُد أَنْ الَ ِا َل َه إِالَّ هللاُ َربُّ ْال ِع َباد.ِاع ُت ُه َي ْو َم ْال َمآب َ َمنْ ِب ِه ُترْ َجى َش َف
أما بعد.ث إِ َلى َسائ ِِر اأْل َ َعا ِج ِم َو ْال َع َرب ُ س ِّي َد َنا م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه ْال َم ْبع ُْو
َ
ْ َقا َل هللاُ َت َعا َلى ِفي.از ْال ُم َّتقُ ْو َن َ َف َق ْد َف،هللا ُ
ِ أ ْوصِ ْي ِنىْ َن ْفسِ يْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َت ْق َوى،هللا ِ ََف َيا عِ َباد
ان الَّذِي أَسْ َرى ِب َع ْب ِد ِه َل ْياًل م َِن ْال َمسْ ِج ِد َ ُسب َْح،هللا الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحي ِْم ِ ِبسْ ِم،ِك َت ِاب ِه ْال َك ِري ِْم
َ صى الَّذِي َب
ار ْك َنا َح ْو َل ُه لِ ُن ِر َي ُه ِمنْ آ َيا ِت َنا إِ َّن ُه ه َُو ال َّسمِي ُع َ ْال َح َر ِام إِ َلى ْال َمسْ ِج ِد اأْل َ ْق
البَصِ ي ُر ْ
Hadirin , jamaah Jumat hafidhakumullah,
Saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita
tingkatkan takwa kita kepada Allah dengan cara berusaha semampunya untuk menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Sekarang kita telah memasuki bulan Rajab. Salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh
Allah subhanahu wa ta’ala. Keempat yang dimuliakan tersebut adalah bulan Rajab, Dzulqa’dah,
Dzulhijjah, dan Muharram.
Hadirin…
Ayat di atas menjelaskan tentang kemuliaan empat bulan dibanding bulan lain dalam setahun.
Apakah mungkin Allah yang menciptakan semua bulan itu sendiri, tapi ada yang lebih mulia
daripada bulan yang lain?
Jawabnya mungkin-mungkin saja. Kita bisa melihat, ada hari-hari dalam seminggu, namun
dibandingkan yang lain, hari Jumat merupakan hari paling mulia. Ada bulan-bulan dalam
setahun, Ramadhan yang paling mulia, di situ orang-orang diwajibkan berpuasa. Hari Arafah
lebih mulia daripada hari-hari lain dalam setahun, malam lailatul qadar lebih utama daripada
malam-malam lain, dan Nabi Muhammad lebih utama daripada semua makhluk. Dan
seterusnya.
Artinya meskipun masing-masing diberi kemuliaan oleh Allah subhanahu wa taala, atas
kehendak-Nya, Allah membuat kemuliaan antara yang satu lebih tinggi dari yang lainnya karena
memang kehendak Allah demikian. Termasuk bulan Rajab beserta tiga bulan lainnya, Allah lebih
memuliakan dibandingkan bulan lain.
Di bulan ini orang-orang dilarang melakukan peperangan dan mengangkat senjata. Jadi siapa
pun merasa aman. Bahkan para pakar fiqih memperberat sanksi diyat bagi siapapun yang
membunuh seseorang pada bulan-bulan ini dengan hukuman yang lebih berat.
Al-Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan tentang empat bulan yang dimuliakan
tersebut dengan kalimat berikut:
اع َة فِي َها أَ ْك َث ُر َث َوابًا َّ َو، أَنَّ ْال َمعْ صِ َي َة فِي َها أَ َش ُّد عِ َقابًا:َو َمعْ َنى ْال ُحرُم
َ الط ِ
Artinya: “Yang dimaksudkan dengan bulan-bulan yang dimuliakan di sini, sesungguhnya maksiat
dalam bulan ini siksanya lebih berat. Jika menjalankan ketaatan, pahalanya dilipatgandakan.”
(Tafsir Ar-Râzi)
Pada bulan Rajab ini perlu menjadi pengingat-ingat untuk pribadi kita, supaya kita
membersihkan diri kita dari kotoran-kotoran maksiat. Mari kita hentikan caci maki, menyebar
kabar bohong, hoaks, fitnah menggunjing sesama warga negara dan bentuk perilaku-perilaku
yang tidak pantas dilakukan oleh seorang muslim. Ingatlah, dosanya dilipatgandakan.
Kita perlu waspada, perilaku dosa di bulan ini tidak main-main. Apalagi di tahun politik ini. Kita
perlu ingat, bahwa ini momen demokrasi biasa saja. Event lima tahunan yang berulang seperti
biasanya. Kalau perang yang jelas-jelas membela agama Islam di masa Rasulullah saja disuruh
berhenti karena menghormati bulan mulia, apalagi caci maki membela paslon tertentu, memang
seharusnya untuk dihentikan sekarang juga. Tidak usah menunggu besok-besok. Ini bukan
perang sungguhan.
Berpartisipasi di alam demokrasi ini memang perlu, namun kita jangan sampai lupa diri bahwa
kita ini manusia yang juga harus menghormati manusia lain. Apalagi di bulan mulia. Mari kita
mulai konsentrasi memikirkan akhirat kita yang abadi, menyambut bulan Ramadhan yang suci
tinggal sebentar lagi.
Hadirin hafidhakumullah,
Pada bulan Rajab sebagai bulan menanam ini, jangan sampai kita bercocok tanam keburukan.
Minimal, jika kita tidak bisa menanam dengan membantu atau membuat orang lain tersenyum,
setidaknya jangan sampai kita merugikan orang lain. Jangan sakiti siapapun. Mari kita mulai dari
bulan Rajab yang mulia ini.
Hadirin hafidhakumullah,
Menurut mayoritas ulama, termasuk di antaranya adalah Imam Nawawi dalam kitabnya Ar-
Raudhah menyatakan pada malam tanggal 27 Rajab, dahulu Nabi Muhammad shallallahu alaihi
wa sallam diisra’kan atau dititahkan oleh Allah melaksanakan perjalanan malam dari Baitul
Haram, Makkah menuju Baitul Maqdis, Palestina.
Setelah itu, Baginda Rasul dinaikkan dari Baitul Maqdis, Palestina menuju Sidratil Muntaha
dengan ditemani malaikat Jibril. Singkat cerita, di situlah Nabi Muhammad mendapatkan mandat
shalat lima waktu yang diwajibkan kepada semua umat Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.
Ma’asyiral Hadirin….
Dengan momentun isra’ mi’raj ini, marilah kita mengingat kembali betapa kita dimuliakan oleh
Allah, kita sewaktu-waktu minimal dipanggil menghadap kepada Allah dalam sehari semalam,
kita diperbolehkan bahkan diwajibkan menghadap penguasa alam semesta sebanyak minimal
lima kali.
Orang biasa yang ingin bertemu menteri tentu tidak mudah. Bisa jadi waktu yang dibutuhkan
sampai seminggu baru bisa bertemu. Apalagi presiden, mungkin bisa sampai sebulan baru bisa
bertemu. Ini kita disuruh menghadap kepada presidennya presiden dalam sehari semalam selalu
dipersilakan “open house”. Bukankah ini sebuah penghormatan dari penguasa jagat raya?
Anehnya, atas penghormatan itu, banyak orang yang tidak dapat memanfaatkan kesempatan
dengan sebaik mungkin. Ada yang belum mau shalat, atau mau shalat tapi masih bolong-bolong.
Naudzu billah. Allahu yahdina, amin.
Melalui mimbar khutbah ini kami mengajak, marilah kita tata shalat kita. Yang belum jamaah rutin
di masjid, jika ada panggilan azan, panggilan menghadap kepada-Nya, mari kita gumregah,
cepat-cepat mendatangi panggilan-Nya.
Orang yang ingin doanya terkabul, hendaknya jika Allah memanggil segera mengabulkan
undangan Allah yang berupa shalat. Dengan shalat di awal waktunya insyaAllah doa-doa akan
mudah diijabah oleh Allah.
Shalat merupakan ibadah yang paling utama. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah
ditanya:
Hadirin….
ت َف َق ْد أَ ْف َل َح
ْ صلُ َح َ اسبُ ِب ِه ْال َع ْب ُد َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِة ِمنْ َع َملِ ِه
َ ْصاَل ُت ُه َفإِن َ إِنَّ أَ َّو َل َما ي َُح
الحديث.... .اب َو َخسِ َر َ َت َف َق ْد َخ ْ َو ِانْ َف َسد،وأَ ْن َج َح َ
Artinya: Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri seorang hamba pada hari kiamat dari
amalnya adalah shalat. Jika shalatnya baik, sungguh ia beruntung dan sukses. Jika rusak
shalatnya sungguh ia menjadi orang yang merugi. (HR Abu Dawud, An-Nasai dan At-Tirmidziy).
Hadirin….
Yang perlu menjadi catatan adalah, bahwa shalat tidak dapat berdiri sendiri. Ia harus dilengkapi
syarat, rukun. Wudlunya harus sesuai aturan, mandinya bagaimana, bacaan Fatihah-nya
bagaimana, ini yang perlu kita introspeksi pada diri kita masing-masing. Sudah sesuai aturan
syara’ atau belum? Kalau belum, jangan sungkan-sungkan mendatangi kiai atau ustadz untuk
belajar.
Carilah guru yang benar-benar bisa membimbing kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Jangan
cari ustadz yang justru menjauhkan diri kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Semoga kita dan keluarga kita senantiasa diberi pertolongan oleh Allah subhanahu wa
taala agar diberi pertolongan menjadi orang baik, mudah melaksanakan shalat dan amal-amal
baik yang lain. Amin.
آن ْال َعظِ يْمَ ،و َج َع َل ِنيْ َوإِيَّا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن اآْل َياِت َو ِّ
الذ ْك ِر ك هللاُ لِيْ َو َل ُك ْم فِي ْالقُرْ ِار ََب َ
ِ
هلل م َِن ال َّشي ِ
ْطان الرَّ ِجيْم ،بسم ُوذ ِبا ِ ْال َح ِكيْم .إِ َّن ُه ه َُو ال َبرُّ ال َّتوَّ ابُ الرَّ ؤُ ْوفُ الرَّ ِح ْي ُم .أع ُ
ِ
ُ َّ اَّل
ان لفِي خسْ ٍر ( )٢إِ الذ َ
ِين آ َمنوا ُ َ ْ إْل ْ
هللا الرحمن الرحيمَ ،وال َعصْ ِر ( )١إِنَّ ا ِن َس َ
صب ِْر ( )٣ـ اص ْوا ِبال َّ اص ْوا ِب ْال َح ِّق َو َت َو َ
ت َو َت َو َ َ و َع ِملُوا الصَّال َِحا ِ
ت أَرْ َح ُم الرّ ا ِح ِمي َْناغ ِفرْ َوارْ َح ْم َوأَ ْن ََ وقُ ْل َربِّ ْ
Khutbah II