Serial
Ramadhan
1
Abu Aniisah Syahrul Fatwa, Lc., MA.
Serial
Ramadhan
1
Judul Buku
Bersama Nabi n
di Bulan Suci
Penulis
Abu Aniisah Syahrul Fatwa, Lc., MA.
Ukuran Buku
10,5 cm x 14,5 cm (31 halaman)
Penerbit
Pustaka
ii
Serial
Ramadhan
1
Daftar Isi
• Muqaddimah........................................................................ 1
• Menyambut Bulan Ramadhan.....................................3
• Keadaan Nabi n Bersama Rabbnya........................ 12
• Keadaan Nabi n Bersama Para Istrinya............... 21
• Keadaan Nabi n Bersama Ummatnya..................25
iii
Pustaka
iv
Serial
Ramadhan
1
Muqaddimah
الر ِحيْ ِم
َّ حن َ َّْ م
ِ هلل الر ِ ِمْسِب ا
َ َّ َ ُ َ َّ َو.ـيَ َْر ِّب الْ َعـالَم ن ُ ْ ْح
الســال ُم الصــالة و ِ ِ ِالَمــــد لهل
ــه ْم َ َــحابه َو َمن َّاتب
ُ ـع َ ع آل َوأَ ْص ََ لَى
هلل و ْ ُ َ َلَى
ِ َِ ِ ِ ِه ِ ع رســو ِل ا
ْ
: أ َّما َبع ُد.ادلي ْ ِن
ِّ ِــومْ َـسان إ ىَل ي َ ح ْ
بِ ِإ
ِ ٍ
1
ﮋ ﮠ ﮡ ﮢ ﮣ ﮤ ﮥ ﮦ ﮧﮨ
ﮩ ﮪﮫ ﮬ ﮭ ﮮ ﮯ ﮰ ﮊ
“Apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka teri
malah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka
tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Se
sungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS.
al-Hasyr: 7).
Dan tidak kita ragukan lagi bahwa petunjuk
yang beliau bawa adalah sebaik-baiknya petun
juk bagi ummatnya. Nah, diantara petunjuk dan
bimbingan Nabi kita adalah perkara yang berkai
tan dengan puasa Ramadhan. Bagaimana petun
juk beliau pada bulan mulia ini? Marilah sejenak
kita pusatkan perhatian terhadap potret keadaan
Nabi n selama bulan Ramadhan.1 Allahul Muwaf
fiq.
2
Serial
Ramadhan
1
Menyambut
Bulan Ramadhan
3
1. Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban
Sebagai persiapan bagi jiwa agar tidak kaget
dengan puasa di bulan Ramadhan. Aisyah s me
nuturkan;
َّ ْ َ َ َ َ ْ ْ َْ ُ َ ُ ََْ َ
ام شه ٍر ِإال استَك َمل ِصي n هلل
ِ ما رأيت رسول ا
َ ْ َ ْ ُ ْ ً َ َ ََ َ َ َ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ ر
ف شعبَان ِ وما رأيته أكث ِصياما ِمنه ي,رمضان
“Saya tidak perlah mengetahui Rasulullah n pua
sa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan,
dan saya tidak pernah mengetahui dia lebih ba
nyak berpuasa daripada di bulan Sya’ban.”2
Para ulama mengatakan: “Puasa Sya’ban iba
ratnya seperti sunnah-sunnah rawatib bagi shalat
fardhu. Dia adalah pembukaan untuk puasa Ra
madhan, yaitu bagaikan puasa rawatib bagi pua
sa Ramadhan, oleh karena itu disunnahkan puasa
pada bulan Sya’ban dan disunnahkan juga untuk
puasa enam hari di bulan Syawwal. Ibaratnya,
keduanya itu bagaikan rawatib sebelum shalat
4
wajib dan setelahnya”.3
ُ ت َض ْ ٌ َ َُ ٌْ َ َ َ ََ ُْ َ ْ ُ َ َ َْ
َ َاف ر
اهلل قد جاءكم شهر رمضان شهر مبارك
َ ْ ُ َ َّ َ َْ ْ َ ُ ج ُْ ُ َ َ ْ ُ َْ َ
امه يفتَ ُح ِفي ِه أبواب الن ِة ويغلق ِفي ِه
ُ عليكم ِصي
5
ٌ ْني فيه يَلْلَ ٌة َخ ر َّ
ُ الشيَاط ُّ َ ُ َ َ َْ ْ َ ُ ج
ي ِ ِ ِ ه ي
ِ ِ ف ل غ ت و يمح
ِ ِ ال أبواب
ْ َ َ َ َ ْْ َ ْ َ ْ َ ْ ُ َ َ ر
يها فقد ُح ِر َم ِمن أل ِف شه ٍر من ح ِرم خ
“Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ra
madhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewa
jibkan puasa atas kalian di dalamnya. Pada bulan
ini dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu
neraka dan dibelenggu setan-setan. Di dalam bu
lan ini ada sebuah malam yang lebih baik dari
seribu bulan. Barangsiapa yang tercegah dari
kebaikannya, maka sungguh dia tercegah untuk
mendapatkannya.”5
Al-Hafizh Ibnu Rajab v berkata: “Sebagian
ulama mengatakan; hadits ini adalah dalil bo
lehnya mengucapkan selamat antara sebagian
manusia kepada yang lain berhubungan dengan
datangnya bulan Ramadhan.6 Bagaimana mungkin
6
seorang mukmin tidak bergembira dengan dibu
kanya pintu surga?!, bagaimana tidak bergembira
orang yang berbuat dosa dengan ditutupnya pin
tu neraka?! Bagaimana mungkin orang yang ber
akal tidak bergembira dengan suatu waktu yang
saat itu setan dibelenggu, waktu mana yang bisa
menyerupai waktu semacam ini?”.7
7
adil.10 Berdasarkan haditsnya Ibnu Umar d, dia
berkata;
َ َ ُ َ ُ ْ ََّ ُ ْ َ َ َ َ ْ ر َ تَ َر
أنn هلل
ِ انلاس ال ِهالل فأخبت رسول ا اءى
َّ ام ُه َوأَ َم َر
َ انل
.اس بِ ِصيَا ِم ِه َ َرأَ ْيتُ ُه فَ َص
8
“Berpuasalah kalian karena melihat hilal, dan ber
bukalah (berhari raya) karena melihat hilal. Jika
awal bulan samar bagi kalian, maka genapkanlah
bulan Sya’ban hingga tiga puluh hari.”12
Imam at-Tirmidzi v mengatakan: “Para ahli
ilmu telah menegaskan untuk beramal dengan
kandungan hadits ini. Mereka mengatakan; Per
saksian satu orang bisa diterima untuk penen
tuan awal puasa. Inilah pendapat yang dipilih
oleh Ibnul Mubarak, Syafi’i, Ahmad, dan orang-
orang kuffah. Dan tidak ada perselisihan antara
ahli ilmu bahwa jika untuk berbuka (berhari
raya) tidak diterima kecuali persaksian dari dua
orang”.13
9
bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari.
10
mengatakan;
ﮋﮪﮫﮬﮭﮮﮯﮰﮊ
“Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu
dalam agama suatu kesempitan.” (QS. al-Hajj:
78).
Maka, yang wajib bagi seluruh kaum musli
min untuk mencukupkan diri dengan apa yang
telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya.17
Marilah kita tinggalkan segala fanatik golongan
karena semua itu hanya akan menjauhkan kita
dari menerima kebenaran. Marilah kita muncul
kan dalam hati kita semua rasa ingin mencari
kebenaran meskipun hal itu harus bertentangan
dengan sesuatu yang selama ini kita yakini.
11
Serial
Ramadhan
1
Keadaan Nabi n
Bersama Rabbnya
1. Puasa Ramadhan
Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap
muslim yang baligh, berakal dan tidak memiliki
12
udzur. Tidak terkecuali Nabi kita yang mulia.
Allah w berfirman:
ﮋﭣﭤﭥﭦ ﭧﭨﭩ
ﭪ ﭫﭬﭭﭮﭯﭰﭱﮊ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu ber
taqwa.” (QS. al-Baqarah: 183).
Bahkan tatkala Rasulullah n wafat, beliau su
dah menjalani sembilan kali puasa Ramadhan.18
13
Ketika aku sedang tidur, tiba-tiba datang kepa
daku dua orang yang kemudian memegang ba
gian bawah ketiakku dan membawaku ke sebuah
gunung yang terjal. Keduanya berkata, “Naiklah”.
Aku menjawab: “Aku tidak mampu”, keduanya
berkata, “Baiklah, akan kami bantu engkau”.
Akhirnya aku naik juga, tatkala aku sampai pada
pertengahan gunung, aku mendengar suara yang
sangat mengerikan, aku bertanya: “Suara apa
ini?” keduanya berkata: “Itu teriakan penduduk
neraka”. Kemudian aku dibawa lagi, dan aku me
lihat sekelompok orang yang kaki-kaki mereka
digantung, tulang rahang mereka dipecah, darah
mengalir dari tulang rahang mereka.19 Aku ber
tanya: “Siapakah mereka itu?” Keduanya menja
wab: “Mereka adalah orang-orang yang berbuka
puasa sebelum waktunya”.20
Imam adz-Dzahabi v berkata: “Dosa besar
yang ke sepuluh adalah berbuka puasa pada
14
bulan Ramadhan tanpa ada udzur dan alasan”.21
2. Shalat malam
Shalat malam adalah ciri khas orang-orang
shalih. Shalat yang tidak pernah ditinggalkan
oleh Nabi kita yang mulia kecuali karena udzur,
terlebih lagi pada bulan Ramadhan. Mengerjakan
shalat tarawih pada bulan Ramadhan pahalanya
sangat besar. Rasulullah n bersabda:
َّ َ َ َُ ه ْ ً ْ َ َ ََم ْن ق
ام َر َم َضان إِي َمانا َواحتِ َسابًا غ ِف َر ُل َما تقد َم
َْ
ِم ْن ذن ِب ِه
“Barangsiapa yang mengerjakan shalat malam
di bulan Ramadhan karena keimanan dan meng
15
harap pahala Allah, maka akan diampuni dosanya
yang telah lalu.”22
Salah satu potret semangat beliau dalam sha
lat tarawih pada bulan Ramadhan sebagaimana
penuturan Aisyah s ketika beliau ditanya; Ba
gaimana shalatnya Rasulullah n di bulan Rama
dhan? Aisyah menjawab: “Beliau mengerjakan
shalat malamnya tidak melebihi sebelas rakaat
baik di bulan Ramadhan atau selainnya. Beliau
shalat empat rakaat, maka jangan engkau tanya
kan bagusnya dan lamanya berdiri. Kemudian
beliau shalat empat rakaat lagi, maka jangan
engkau tanyakan bagusnya dan lamanya berdiri,
kemudian beliau shalat tiga rakaat.” Kemudian
Aisyah bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah eng
kau tidur sebelum shalat witir?” Beliau men
jawab; “Wahai Aisyah, kedua mataku tidur akan
tetapi hatiku tidak tidur”.23
16
3. I’tikaf
Rasulullah n biasa mengerjakan I’tikaf pada
bulan yang mulia ini. Untuk mendekatkan diri
kepada Allah w dan memalingkan hati dari kesi
bukan dunia.
17
malam-malam terakhir Ramadhan. Aisyah s
berkata: “Rasulullah n bersungguh-sungguh
padasepuluh hari terakhir tidak seperti pada
selainnya”.26
18
mengatakan; Hikmah tersembunyinya kepastian
waktu Lailatul Qadr itu agar manusia bersungguh
-sungguh untuk mencarinya. Seandainya kepas
tian malamnya diberitahu, maka manusia hanya
akan bersungguh-sungguh di malam itu saja
(sedangkan malam lainnya tidak)”.28
19
“Barangsiapa yang shalat pada malam Lailatul
Qadr dengan penuh keimanan dan harapan pa
hala, niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu.”30
20
Serial
Ramadhan
1
Keadaan Nabi n
Bersama Para Istrinya
21
ummat tidak menghalangi langkah beliau dalam
mengajari para istrinya. Diantara bukti yang
menunjukkan hal ini adalah hadits Aisyah s ke
tika bertanya;
َْ ْ َ ْ َ َ ََ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ي َ َُ َ
ت لْلة القد ِر َما أد ُعو هلل أرأيت إِن وافقِ يا رسول ا
ُ ْ َ ْ ْ ُّ َُ َ َ ُ َ ُ َّ َّ َ َ ُ ٌّ ح
ب ال َعف َو فاعف ت
ِ تقو ِلني اللهم إِنك عفو: قال,
َ
عن
Wahai Rasulullah, bila aku mendapati Lailatul
Qodr, apakah yang saya ucapkan?. Nabi n ber
sabda; “Ucapkanlah: Ya Allah, Engkau Maha Pe
ngampun dan mencintai orang yang meminta
ampun, maka ampunilah aku”.31
Demikian juga hadits Aisyah s ketika ditanya
oleh seorang wanita: “Mengapa wanita haidh
diperintah untuk mengqadha puasa dan tidak
mengqadha shalat?” Aisyah s menjawab: “Kami
mengalami haidh pada zaman Rasulullah, maka
kami diperintah untuk mengqadha puasa dan
22
tidak diperintah untuk mengqadha shalat”.32
23
harusdijaga. Nabi kita pada bulan Ramadhan ti
dak dingin dan seolah-olah tidak perhatian ter
hadap istrinya. Namun beliau tetap menjaga hal
itu semua, diantaranya beliau tetap mencium
dan menunjukkan perhatian kepada istrinya.
Hal yang sederhana ini, walaupun kelihatannya
ringan namun punya pengaruh kuat dalam jiwa
istri.
Aisyah s menuturkan:
ُ َ ُ َُ ُ ُ َ َ َا
. يقبِّل ىِف َر َم َضان َوه َو َصائِ ٌمn هلل
ِ كن رسول ا
“Adalah Rasulullah n mencium para istrinya dan
beliau sedang puasa Ramadhan.”34
24
Serial
Ramadhan
1
Keadaan Nabi n
Bersama Ummatnya
1. Mengajarkan perkara tentang puasa
Mengajarkan, membimbing dan mengarahkan
adalah tugas para Nabi dan Rasul kepada umat
nya. Rasulullah n bersabda;
َ َ َ ً ِّ َ َ ُ َ َ ً ِّ َ ُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َّ
ك ْن َب َعثن
ِ ِإن اهلل لم يبعث ىِن معنتا وال متعنتا ول
ساً ُِّم َعلِّ ًما ُميَ ر
“Sesungguhnya Allah tidak mengutusku untuk
25
bersikap keras dan tidak juga mencari kesalahan
orang, akan tetapi Allah mengutusku sebagi guru
dan memberi kemudahan.”35
Dalam bulan Ramadhan, beliau n selalu me
ngarahkan ummatnya dalam permasalahan yang
mereka butuhkan seputar puasa dan Ramadhan.
Diantara contohnya adalah;
26
2. Membantu fakir dan miskin
Bulan Ramadhan adalah bulan kasih sayang
dan kedermawanan. Marilah kita contoh pribadi
Nabi kita Muhammad n dalam hal ini, beliau
adalah orang yang paling dermawan dan lebih
dermawan lagi apabila di bulan Ramadhan, se
hingga digambarkan bahwa beliau lebih der
mawan daripada api yang kencang. Ibnu Abbas
d berkata:
ُ ْ َ َ َا ََْ َ ُ ُ َ َ َا
َوكن أج َود َما، اس
ِ َّ
انل د أجوn هلل
ِ كن رسول ا
َ ُ ُ
يَكون ىِف َر َم َضان
“Adalah Rasulullah n manusia yang paling der
mawan. Beliau sangat dermawan jika bulan
Ramadhan.”37
Allahu A’lam
27