Anda di halaman 1dari 4

Soal

1. Coba uraikan tahapan pelaksanaan pengukuran situas untuk bangunan utama di sungai dan
bangunan utama berupa embung;

2. Untuk pengukuran jaringan transmisi berupa pipa air baku, coba uraikan apa saja yang
diperlukan untuk pengukuran trace dan Cross Section nya;

3. Pengukuran Sipat datar harus dilakukan pergi – pulang, tolong jelaskan.

Jawaban

1. Flowchart pengukuran situasi untuk bangunan utama di sungai dan bangunan utama
berupa embung

Bangunan utama di sungai

- Situasi lokasi bangunan utama diukur untuk pembuatan peta skala 1 : 500 dengan
kontur 1m
- Pengukuran dilakukan 500 m kearah hulu dan 500 m kerah hilir dari rencana as
bangunan utama serta 500 m ke arah kiri dan 500 m ke arah kanan diukur dari sisi
tebing sungai.
- Jarak antar titik rincikan 10 – 20 m.
- Interval kontur 1.0 – 2.0 m
- Lebar pengukuran rincikan cross section 100 m ke arah kiri dan 100 m ke arah kanan
diukur dari tebing luar sungai atau dari rencana as tanggul banjir jika diperlukan
- Pengukuran cross section di dalam sungai dilakukan dengan bathimetry dengan
mengikat kepada patok-patok profil disebelah kiri dan sebelah kanan tebing sungai.
- Situasi dasar sungai harus dapat digambar dengan interval kontur 1 – 2 meter,
sedangkan tebing sungai digambar dengan kontur interval 2 – 5 meter.

Bangunan utama berupa embung

- Pengukuran situasi dilakukan untuk peta 1 : 2.000 atau 1 : 1000 atau 1 : 500
tergantung luas genangan yang diperkirakan;
- Elevasi yang diukur harus mencapai elevasi perkiraan genangan dan batas sempadan
yang diperlukan
- Khusus untuk as tubung embung dilakukan pengukuran situasi khusus dengan skala 1 :
500 serta profil melintangnya.

2. Flowchart Pengukuran Trase saluran atau pipa skala 1 : 2.000

Pengukuran trase
- Pengukuran trace diperlukan untuk keperluan perencanaan jaringan transmisi berupa
saluran atau pipa; menentukan alignment saluran atau pipa serta penentuan letak
bangunan-bangunan kontrol, perkiraan pembebasan tanah, hitungan galian dan
timbunan.
- Pengukuran trace saluran seperti halnya pengukuran situasi, harus dapat memberi
gambaran yang jelas kontur dan kondisi lapangan yang sebenarnya
- Pengukuran trace dilengkapi dengan pengukuran profil memanjang dan profil
melintang untuk setiap jarak profil 25 sd 50 meter; dengan lebar struuk ke kiri dan ke
kanan masing masing: 7.5 m ; 10m – 20m; dan 25m – 50 m (sesuai keperluan)

Pengukuran cross section

- Untuk merencanakan dimensi saluran dan hitungan galian / timbunan diperlukan


gambar profil memanjang dan profil melintang saluran
- Pengukuran biasanya menggunakan alat ukur sipat datar dengan jarak profil setiap 25
m sampai 50 m.
- Penggambaran biasanya dibuat dalam skala 1 : 2000 dan 1 : 100
- Pengukuran harus berdasarkan rencana alignment saluran yang tertuang dalam Peta
skala 1 : 5.000;
- Lokasi dan koordinat (X,Y) rencana bangunan kontrol sudah ditentukan pada Peta
sehingga pematokan dilaksanakan berdasarkan koordinat tersebut
- Arah saluran serta panjang tiap ruas saluran dihitung berdasarkan rencana alignment
saluran yang tergambar di atas Peta Petak
- Pengukuran profil melintang dimaksudkan untuk mengetahui bentuk profil tanah
disetiap patok @ 50 meter atau @ 25 meter sesuai kebutuhan, untuk menggambar
profil rencana saluran yang menggambarkan As dan elevasi rencana saluran, lebar
saluran tinggi dan lebar tanggul dan atau jalan inspeksi
- Dengan ditetapkannya profil rencana saluran maka akan dapat dihitung rencana galian
dan rencana timbunan untuk menghitung volume pekerjaan.
- Alat yang digunakan adalah alat waterpass
- Alat diatas tripod berdiri diatas patok
- Rambu diletakkan pada salah satu titik yang diketahui elevasinya kemudian titik-titik
cross dibidik dengan membaca benang tengah, benang atas dan benang bawah.
- Titik titik cross dibidik untuk selang jarak 5 sampai 10 meter melintang pada as trace
rencana saluran.
- Elevasi titik titik Cross dihitung dengan bacaan benang tengah pada rambu belakang
sebagai referensi dikurangi dengan bacaan benang tengah pada rambu target.

Tahapan

- Metode pengukuran yang digunakan dengan Polygon. (penggunaan RTK dapat


diperkenankan sepanjang untuk menentukan posisi horizontal)
- BM berpasangan dengan CP ditanam pada setiap jarak 2 – 2,5 km
- Dilakukan pengukuran rincikan sepanjang trase apabila terdapat bangunan dan
tataguna lahan serta kondisi tanah tertentu yang dilalui yang kemudian harus
tergambar dalam situasi trase
- Elevasi harus diukur dengan Waterpass pergi dan pulang (tidak diperkenankan dengan
double stand)
- Pengukuran Profil dilakukan pada setiap jarak 50 m dan pada tikungan dengan lebar
struk sesuai keperluan ( 25 – 50 ) m ke arah kiri dan kanan alignment saluran
- Profil sebaiknya dilakukan dengan alat waterpass
3. Contoh sket

Karena untuk melakukan pengecekan apakah ada kesalahan pengukuran di lapangan. Beda
titik A dan B sewaktu pergi harus sama dengan beda tinggi B dan A sewaktu pulang.
Kalaupun ada perbedaan yang diizinkan adalah

Anda mungkin juga menyukai