Anda di halaman 1dari 3

1.

Ada 3 model sinergitas pengelolaan air baku – air bersih – air minum, yaitu :

a. Skema pertama
b.
Direktorat Jenderal SDA
Potential Based
- membangun intake yang berasal dari sumur air tanah, free intake, bending, bendungan,
embung.
- Kemudian membangun pipa transmisi
- Kemudian membangun reservoir air baku

Direktorat Cipta Karya


- Membangun IPA (Instalasi Pengolahan Air)
- Kemudian membangun reservoir air bersih
- Kemudian membangun Pipa Jaringan Distribusi Utama
Market Based
PDAM atau Pemerintah Daerah
- Membangun Pipa Jaringan Distribusi (JD)
- Kemudian membangun Sambungan Rumah (SR)

Tahap perencanaan

c. Skema kedua

Direktorat Jenderal SDA Potential Based


- membangun intake yang berasal dari sumur air tanah, free intake, bending, bendungan,
embung.
- Kemudian membangun pipa transmisi

Direktorat Cipta Karya


- Membangun IPA (Instalasi Pengolahan Air)
- Kemudian membangun reservoir air bersih
- Kemudian membangun Pipa Jaringan Distribusi Utama Market Based
PDAM atau Pemerintah Daerah
- Membangun Pipa Jaringan Distribusi (JD)
- Kemudian membangun Sambungan Rumah (SR)
d. Skema ketiga A
Direktorat Jenderal SDA Potential Based
- membangun intake yang berasal dari sumur air tanah, free intake, bending, bendungan,
embung.
- Kemudian membangun pipa transmisi
- Kemudian membangun reservoir air baku

PDAM atau Pemerintah Daerah


Market Based
- Membangun IPA (Instalasi Pengolahan Air)
- Kemudian membangun reservoir air bersih
- Kemudian membangun Pipa Jaringan Distribusi Utama
- Membangun Pipa Jaringan Distribusi (JD)
- Kemudian membangun Sambungan Rumah (SR)

e. Skema ketiga B
Direktorat Jenderal SDA Potential Based
- membangun intake yang berasal dari sumur air tanah, free intake, bending, bendungan,
embung.
- Kemudian membangun pipa transmisi

PDAM atau Pemerintah Daerah Market Based


- Kemudian membangun reservoir air bersih
- Kemudian membangun Pipa Jaringan Distribusi Utama
- Membangun Pipa Jaringan Distribusi (JD)
- Kemudian membangun Sambungan Rumah (SR)

Tahap perencanaan disenergikan terhadapa ketiga belah pihak dan pelaksanaan


pembangunan segera dilaksanakan setelah adanya pembebasan lahan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah

2. Model sinergitas yang digunakan adalah skema 3b karena baku mutu air sudah memenuhi baku
mutu air bersih. Apabila lahan untuk pembangunan sudah tersedia, PPK air baku membangun
free intake, sumur air tanah, bendung, bendungan atau embung kemudian mengalirkan air
bersih melalui pipa transmisi ke reservoir air bersih yang sudah dibangun CK. Apabila lahan
untuk IPA atau Reservoar sudah ada pihak pemerintah daerah maupun cipta karya bisa
membangun terlebih dahulu dan perencanaan yang telah disepakati oleh ketiga belah pihak.

3. Model sinergitas yang digunakan adalah skema 1, 2, 3a karena baku mutu air belum memenuhi
baku mutu air besih sehingga diperlukan pembangunan IPA yang dilakukan oleh PIhak Cipta
Karya atau Pemerintah Daerah. Apabila lahan untuk pembangunan sudah tersedia, PPK air baku
membangun free intake, sumur air tanah, bendung, bendungan atau embung kemudian
mengalirkan air baku melalui pipa transmisi ke IPA dan setelah diolah cipta karya atau
pemerintah daerah mengalirkan lagi ke reservoir air bersih yang sudah dibangun CK.

Anda mungkin juga menyukai