Anda di halaman 1dari 30

Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh

1
Tamiang

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kawasan perkotaan pada umumnya terjadi dan timbul secara alamiah, dimana
embrionya bermula dalam bentuk gugus bangunan tanpa suatu pola yang serasi, selaras
dan seimbang antara satu dengan lainnya.

Potensi serta kecenderungan pertumbuhan fisik secara cepat sering terjadi di daerah
perkotaan/urban, maka prioritas penanganan/ penataan terutama dilakukan pada
kawasan yang padat, daerah pusat perdagangan, permukiman campuran, atau pada
kawasan yang kondisi geografisnya memerlukan perhatian khusus atas pertimbangan
kenyamanan serta keserasiannya terhadap lokasi setempat (misal daerah tepian air/
waterfront, jalan nasional, perbukitan dan sebagainya).

Paradigma pembangunan berdasarkan aspek spasial yang diatur dalam Undang-undang


No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka harus dilakukan pengendalian
pemanfaatan ruang kota khususnya ketentuan-ketentuan bagi pembangunan bangunan
beserta lingkungannya seperti ketinggian bangunan, jarak antar bangunan, garis
sempadan bangunan dan sebagainya. Sejalan dengan itu Undang-undang nomor 28
tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah nomor 36 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang nomor 28 tahun 2002 tentang
bangunan gedung serta Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 6 Tahun 2007
tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan, mengatur mengenai
penyusunan Rencana tata Bangunan dan Lingkungan dirujuk sebagai panduan
pengaturan dan pengendalian bangunan dan lingkungan di kawasan perencanaan,
dalam rangka penerapan pembangunan fisik bangunan dan lingkungan serta sarana dan
prasarana dalam pemenuhan persyaratan tata bangunan, keselamatan bangunan dan
kualitas hidup, guna mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan, dan meningkatkan
vitalitas ekonomi serta kehidupan masyarakat.

Penyusunan perencanaan teknis ruang kawasan dengan kedalaman materi Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan diperlukan sebagai perangkat pengendali pertumbuhan serta
memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan pada suatu kawasan.
Perencanaan teknis ruang kawasan disusun untuk dapat mengendalikan pemanfaatan
ruang yang pada dasarnya merupakan salah satu kewenangan dan tugas pemerintah

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
2
Tamiang

yang dimaksudkan untuk mengatur potensi, perkembangannya secara harmonis dan


saling mendukung satu dengan yang lain dalam suatu Tata Ruang yang komprehensif.

Sejalan dengan hal tersebut, keberadaan Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass yang
merupakan salah satu jalan strategis yang dibangun untuk mengurai kepadatan lalu lintas
di Kota Kualasimpang, perlu direncanakan sedini mungkin sebagai alat pengendali
pembangunan di kawasan tersebut.

1.2. Maksud dan Tujuan


Maksud kegiatan adalah menyusun pedoman penataan bangunan dan lingkungan pada
kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass sesuai konsep pengembangan
peruntukan lahan berdasarkan analisis potensi dan tingkat kebutuhan pengembangan.
Tujuan kegiatan adalah memberikan arahan rencana pengembangan dan
pembangunan.

1.3. Sasaran
Berpedoman pada arahan penataan lingkungan dan bangunan ruang kawasan koridor
jalan Arteri Primer Tamiang By Pass, diharapkan :

 Terwujudnya kawasan koridor Tamiang By Pass yang tertata, teratur, terintegrasi


dan komprehensif sehingga rencana pengembangan kawasan kota elemen kontrol
yang lebih bermakna;
 Terintegrasinya fungsi permukiman, prasarana transportasi dan aktivitas yang
dapat menjembatani berbagai kegiatan komersial, fasilitas umum dan fasilitas
sosial pada kawasan yang direncanakan.
 Terkendalinya perubahan fungsi lahan dan perubahan peruntukan akibat
pembangunan prasarana jalan tamiang by pass.
 Tersedianya lingkungan dan bangunan yang manusiawi melalui konsep penataan
yang disusun berdasarkan prosedur baku perencanaan kota, urban design,
landscaping, serta perancangan arsitektural desain teknis yang sesuai dengan
peraturan dan perundangan yang ada.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
3
Tamiang

1.4. Nama dan Organisasi Pejabat Pembuat Komitmen


Pejabat Pembuat Komitmen : Ir. Anil Hikmu
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Aceh Tamiang
Bidang : Penelitian dan Tata Ruang
Pejabat Pengadaan : Suherli, ST
PPTK : Bukhari, SE

1.5. Dasar Hukum


1. Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
2. Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan;
3. Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
4. Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
5. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
6. Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan
Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum;
7. Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan
Ruang;
8. Peraturan Menteri Pekerjaan umum No 6/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05/PRT/M/2008, tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 19 tahun 2011
tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan;
11. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 28 tahun 2011 tentang Izin Mendirikan
bangunan;
12. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 14 tahun 2013 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-2032;
13. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang No. 2 tahun 2017 tentang Bangunan Gedun;
14. Qanun Kabupaten Aceh Tamiang Nomor 3 Tahun 2018 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2019;
15. Peraturan Bupati Aceh Tamiang nomor 35 Tahun 2018 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapat dan Belanja Kabupaten Aceh Tamiang Tahun Anggaran 2019.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
4
Tamiang

1.6. Lingkup Kegiatan


1. Persiapan, meliputi :
 Persiapan Dasar
Studi literatur dan pengkajian materi yang tercantum dalam rencana dalam
skala yang lebih luas serta penelaahan peraturan perundang undangan,
kebijakan pembangunan pada skala kota maupun regional.
 Persiapan survey
Penyiapan peta dasar, kerangka studi bagi pelaksanaan survei, daftar data
pendukung, serta persiapan administrasi.

2. Penyusunan Laporan Pendahuluan


Laporan awal yang akan membahas tentang latar belakang, maksud, tujuan,
lingkup dan batasan pembahasan; kebijaksanaan pembangunan Kabupaten
Aceh Tamiang, teori dan konsep yang mendukung penyusunan rencana
pengembangan jalan arteri Tamiang by Pass, cakupan/ruang lingkup, langkah
kerja, dan alokasi waktu kegiatan; struktur organisasi serta jadwal pelaksanaan
pekerjaan.

3. Tahap Survey dan Observasi Lapangan


Tinjauan lapangan dan kompilasi data serta inventarisasi dan kompilasi data-
data primer dan sekunder, meliputi:
 Survei data instansional
Pengumpulan dan kompilasi data dari instansi terkait, berupa gambar, peta,
dan angka yang menjelaskan data-data regional dalam wilayah studi.
 Survei lapangan
Penyesuaian dan identifikasi data yang diperoleh dari instansi dengan
kondisi actual lapangan yang ada.

4. Analisis
Pengolahan data dan informasi yang diperoleh berdasarkan prinsip-prinsip
pendekatan dan metode analisis perencanaan yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah meliputi :
 Analisa Guna Lahan
Analisa mengenai keterkaitan peruntukan lahan secara mikro dalam
wilayah studi dengan peruntukan lahan pada skala yang lebih besar.
 Analisa Petak Lahan

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
5
Tamiang

Penyusunan layout blok perencanaan yang terdiri dari gabungan beberapa


persil atau kapling tanah dan sistem kavling atau persil tanah.
 Analisa Nilai Intensitas
Daya dukung lahan yang dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitas, potensi,
sumber daya, serta perkembangan teknologi serta analisa komponen
bangunan yang meliputi ketinggian dan jarak bangunan, kepadatan
bangunan, kooefisien dasar, KDB, KLB, GSB, kemunduran bangunan, GMB,
GSmB, GSbB, elevasi, amplop bangunan dan petak lahan.
 Analisa Jaringan
Analisa hubungan keterkaitan fungsi dan sarana-sarana pergerakan pada
wilayah studi serta besaran masing-masing sarana tersebut yang meliputi
jalan, parkir, pedestrian way, intermoda, penyeberangan, dan
pemberhentian.
 Analisa penyediaan ruang terbuka
Menganalisa program kebutuhan hutan kota yang meliputi taman, ruang
terbuka hijau dengan memperhatikan aspek-aspek fungsional, sosial, dan
ekologi.
 Analisa bangunan dan lingkungan
Analisa mengenai aspek-aspek yang berkaitan dengan bangunan dan
lingkungan pada wilayah perencanaan berkaitan dengan peraturan
perundang undangan bangunan gedung.

5. Pembuatan Konsep Rancangan


Perumusan rancangan rencana kawasan, meliputi :
 Konsep umum atau strategi penataan bangunan dan lingkungan wilayah
perencanaan
 Konsep rencana pemanfaatan ruang lingkungan kawasan mencakup:
penataan guna lahan, penataan letak dan pemanfaatan bangunan &
lingkungan, penataan jaringan utilitas lingkungan, penataan jaringan
sirkulasi, penataan RTH dan penghijauan dan rancangan detail
pemanfaatan lingkungan.
 Rancangan rencana yang meliputi :
Rancangan rencana pemanfaatan tapak ruang : Rancangan rencana petak
lahan kawasan Tamiang By Pass, Rancangan rencana tata letak bangunan
dan pemanfaatan bangunan, Rancangan rencana tata letak jaringan
pergerakan hingga pedestrian dan jalan setapak, perpakiran, halte dan
penyeberangan, Rancangan rencana tata letak jaringan utilitas dan
Rancangan rencana ruang hijau dan penghijauan

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
6
Tamiang

 Arahan pelaksanaan pembangunan meliputi, Ketentuan letak dan


penampang (Pra Rencana Teknik) bangunan gedung dan bangunan bukan
gedung, Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) jaringan
pergerakan, Ketentuan letak dan penampang (Pra Rencana Teknik) jaringan
utilitas dan Ketentuan (Pra Rencana Teknik) sempadan bangunan, KDB, KLB,
ketinggian bangunan dan ketentuan bangunan lainnya.

1.7. Keluaran
Produk yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah hardfile dan softfile yang berisikan data
tekstual dan gambar tiga dimensi Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan
Arteri Primer Tamiang By Pass. Secara garis besar substansi keluaran kegiatan
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass ini
adalah :
1. Rencana penataan kawasan
Pada tahap ini dilakukan kegiatan yang meliputi:
 Rencana penataan guna lahan termasuk didalamnya rencana perpetakan
lahan
 Rencana tata letak dan pemanfaatan bangunan dan lingkungan, yang
meliputi ketinggian dan kedalaman bangunan, garis sempadan bangunan,
KDB dan KLB
 Rencana tata letak jaringan pergerakan yang terdiri dari rencana sirkulasi,
jalan, pedestrian, parkir,dan jembatan penyeberangan.
 Rencana tata letak utilitas yang meliputi jaringan-jaringan utilitas seperti
jaringan listrik, telepon, air bersih, dan drainase
 Rencana ruang hijau dan penghijauan yang meliputi pertamanan, pola
ruang luar, dan amenity/kelengkapan jalan
 Rencana detail
2. Pedoman penataan kawasan
Pada tahap ini kegiatan pokok yang dilakukan adalah penyusunan usulan
pedoman penataan kawasan yang mencakup dua pokok panduan yaitu :
 Panduan rancangan wujud kawasan : Rancangan pedestrian, Rancangan
parkir, Rancangan jembatan penyeberangan dan halte, Rancangan utilitas
lingkungan, Rancangan wujud bangunan dan Rancangan ruang terbuka
(lingkungan luar)
 Panduan penyusunan peraturan tentang bangunan pada kawasan
perencanaan, yang meliputi : Pengaturan keselamatan bangunan,

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
7
Tamiang

Pengaturan teknis mengenai bangunan dan lingkungan yang meliputi


persyaratan komponen bangunan (bukaan jendela, pintu, halaman, dsb),
ketinggian bangunan, garis sempadan bangunan, fasade bangunan, KDB
dan KLB.

1.8. Personel dan Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa Konsultasi

Tabel 1.1 Daftar Personil


Jumlah
Posisi Kualifikasi
Orang
Tim Leader S-1 Ahli Perencanaan Wilayah dan Kota 1 org
Tenaga Ahli S-1 Ahli Perancangan Kota / Arsitektur 1 org
Tenaga Ahli S-1 Infrastruktur/Sipil 1 org

Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa Konsultasi :


1. Konsultasi dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen/Tim Teknis Bidang;
2. Membahas permasalahan dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan
kegiatan;
3. Rapat berkala dengan Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran/Pejabat
Pembuat Komitmen/Pelaksana Kegiatan/ Tim Teknis Bidang;
4. Rapat apabila dianggap perlu dan mendesak ;
5. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait lokasi perencanaan yang
dimaksud;
6. Menyususun Laporan dan Desain Peta

1.9. Sistematika Penyusunan Laporan


Laporan Pendahuluan ini disusun untuk memberikan informasi awal terkait dasar dan
pemahaman Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Jalan Arterir Primer Tamiang By Pass
kajian kebijakan pembangunan terkait kawasan perencanaan, gambaran profil awal
kawasan perencanaan, dan metodologi pelaksanaan dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan terdiri dari Bagian pendahuluan terdiri dari latar belakang
penyusunan laporan, maksud, tujuan dan sasaran, landasan hukum, ruang lingkup
kegiatan dan pekerjaan, dan sistematika pelaporan yang akan disusun.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
8
Tamiang

BAB II TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

Pada bagian ini mengkaji beberapa kebijakan pembangunan dan tata ruang Kabupaten
Aceh Tamiang yang terkait dengan Kawasan perencanaan dan teori serta konsep yang
mendukung penyusunan rencana pengembangan jalan arteri Tamiang by Pass.

BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN

Pada bagian ini berisi gambaran secara awal mengenai kondisi kawasan perencanaan
hasil identifikasi awal, yaitu berdasarkan data-data sekunder.

BAB IV METODELOGI KEGIATAN

Pada bagian ini diuraikan mengenai pendekatan yang digunakan dalam penyelesaian
kegiatan berikut dengan metode analisis yang akan digunakan dalam tiap lingkup
kegiatannya

BAB V RENCANA KERJA

Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai uraian secara rinci dari rencana kerja yang
telah disusun dimana akan menjadi panduan dalam proses penyelesaian kegiatan
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Jalan Arterir Primer Tamiang By Pass.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dirinci kesimpulan dari keseluruhan Laporan Pendahuluan dan
dijelaskan mengenai rencana tindak lanjut pelaksanaan pekerjaan yang akan dilakukan
untuk penyelesaian kegiatan pada tahap selanjutnya.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
9
Tamiang

TINJAUAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN


ACEH TAMIANG

2.1. Tinjauan RPJM Kabupaten Aceh Tamiang 2017-2022


Kajian Kebijakan ini menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis) untuk
mengidentifiasi dan menyimpulkan kebijakan, strategi, dan program pembangunan
Kabupaten Aceh Tamiang yang terdapat dalam dokumen pembangunan. Overview
kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pata Tabel 2.1.

Table 2.1 Overview Kebijakan Pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang


Nama Peraturan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten
Aceh Tamiang Tahun 2017-2022
Visi "Aceh Tamiang Mandiri dan Berdaya Saing menuju
masyarakat Islami yang Sejahtera”
Misi 1. Meningkatkan Kualitas Pengamalan Syariat Islam dengan
Upaya-Upaya Keteladanan dan Pengembangan Budaya
Islami;
2. Memantapkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik,
Melayani, Berkualitas dan Berbasis Information
Communication Technology (ICT);
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dengan
Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan dan Optimalisasi
Pemanfaatan Potensi Ungggulan Daerah;
4. Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat;
5. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Prasarana
Sarana Layanan Dasar serta Pembangunan Lingkungan
Berkelanjutan dan Mitigasi Bencana;
6. Pemberdayaan dan Perlindungan Terhadap Perempuan
dan Anak serta Kelompok yang Termarjinalkan.

Isu Strategis 1. Kurangnya Pemahaman dan Pengamalan Syariah Islam


2. Reformasi birokrasi
3. Pertumbuhan Ekonomi berbasis Potensi Unggulan Daerah

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
10
Tamiang

4. Kualitas Sumberdaya Manusia


5. Kemiskinan
6. Tingginya Angka Pengangguran
7. Kurangnya Tenaga Dokter
8. Penyediaan Infrastruktur
9. Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
10. Tindakan Mitigasi Bencana
11. Pencapaian Standar Pelayanan Minimum
12. Pengarusutamaan Gender
13. Darurat Narkoba

Prioritas Pembangunan 1. Pelaksanaan Dinul Islam, dan Pelestarian Nilai-nilai


Budaya
2. Percepatan Reformasi Birokrasi dan Peningkatan Tata
Kelola Pemerintahan
3. Pembangunan Ekonomi Kerakyatan dan Kedaulatan
Pangan
4. Penanggulangan Kemiskinan
5. Peningkatan Kualitas Pendidikan, Kesehatan dan
Ketenagakerjaan, Pemuda dan Olah Raga
6. Penguatan Konektifitas Antar Wilayah serta Peningkatan
Sarana dan Prasarana Dasar
7. Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup dan Pengurangan
Resiko Bencana
8. Peningkatan Perlindungan Sosial

Permasalahan 1. Infrastruktur jalan di Kabupaten Aceh Tamiang belum


Pencapaian Sarana terbangun seluruhnya. Sampai saat ini persentase jaringan
dan Prasarana jalan di Kabupaten Aceh Tamiang dalam kondisi baik baru
Infrastruktur mencapai 24,69%.
2. Infrastruktur jembatan di Kabupaten Aceh Tamiang belum
terbangun seluruhnya. Jembatan yang berfungsi baik
untuk menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lain
di Kabupaten Aceh Tamiang baru mencapai 53,17%.
3. Pelaksanaan pembangunan drainase bidang Cipta Karya
dalam upaya penanggulangan banjir dan air limbah
terkait sanitasi di lingkungan permukiman belum optimal.
Masih terdapat 43,8% daerah permukiman yang

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
11
Tamiang

mengalami genangan air (banjir), sehingga menyebabkan


pencemaran lingkungan berupa bau yang tidak sedap,
tempat bersarangnya serangga seperti lalat, nyamuk dan
yang lainnya.
4. Penyediaan sarana dan prasarana air bersih belum
mencakup seluruh wilayah permukiman.
5. Penyediaan rumah layak huni di wilayah Permukiman
perkotaan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
belum optimal.
6. Jaringan irigasi teknis di Kabupaten Aceh Tamiang belum
sepenuhnya tersedia. Sawah beririgasi di Kabupaten Aceh
Tamiang saat ini hanya mencapai sekitar 57%, sedangkan
target SPM mencapai 70%.

Mitigasi Bencana Permasalahan yang dihadapi dalam proses mitigasi bencana


di Kabupaten Aceh Tamiang adalah
1. Identifikasi potensi wilayah bencana di Kabupaten Aceh
Tamiang belum optimal.
2. Jumlah sarana dan prasarana penanggulangan bencana
masih terbatas.
3. Jumlah kampung dan relawan tangguh bencana yang
diberikan pelatihan tanggap bencana masih terbatas.

2.2. Tinjaun RTRW Kabupaten Aceh Tamiang 2012-2032


Kajian Kebijakan ini menggunakan pendekatan analisis isi (content analysis) untuk
mengidentifiasi dan menyimpulkan kebijakan, strategi, dan program pembangunan
Kabupaten Aceh Tamiang yang terdapat dalam dokumen pembangunan. Overview
kebijakan pembangunan Kabupaten Aceh Tamiang dapat dilihat pata Tabel 2.2.

Nama Peraturan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tamiang


Tahun 2012-2032
Kawasan Strategis Kota 1. Kawasan Perkotaan Kota Kualasimpang meliputi:
Pertokoan kolonial Kota Kualasimpang dan Revitalisasi
Kawasan Stasiun Kereta Api
2. Kawasan Agropolitan di Kecamatan Manyak Payed,
Kecamatan Banda Mulia dan Kecamatan Bendahara;
3. Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass;

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
12
Tamiang

4. Kawasan Minapolitan yang terdapat di Kecamatan


Seruway, Kecamatan Bendahara, Kecamatan Banda Mulia
dan Kecamatan Manyak Payed;
5. Kawasan Agrowisata Cempegih di kecamatan Bandar
Pusaka; dan
6. Kawasan Industri Agropolitan di Kecamatan Kejuruan
Muda dan Minapolitan di Kecamatan Seruway.
7. Kawasan RTH Lapangan Atas eks SMPN 1 Kualasimpang;
dan
8. Kawasan Hutan Kota Sempadan Sungai Tamiang
9. Istana Benua Raja terletak di Kampung Benua Raja
Kecamatan Rantau; (Rencana Pemindahan Kecamatan –
Kecamatan Kota Kualasimpang);
10. Istana Seruway terletak di Kampung Peukan Seruway
Kecamatan Seruway;
11. Istana Karang terletak di Kampung Tanjung Karang
Kecamatan Karang Baru;
12. Komplek Tua Pe Kong (Viharadharma Buddha) terletak di
Kampung Pekan Seruway Kecamatan Seruway; dan
13. Rumah resident kualasimpang di lapangan atas Kota
Kualasimpang Kecamatan Kota Kualasimpang

Ketentuan umum 1. Diperbolehkan untuk prasarana pergerakan yang


peraturan zonasi di menghubungkan antar pusat kegiatan
kawasan sekitar 2. Pembatasan intensitas bangunan di sepanjang jalan
prasarana jalan bebas bebas hambatan;
3. Pelarangan alih fungsi lahan yang berfungsi lindung di
sepanjang jalan bebas hambatan;
4. Pembatasan terhadap bangunan dengan penetapan garis
sempadan bangunan minimal setengah dari lebar jalan
ditambah satu meter (1/2 lebar jalan + 1 m);
5. Penetapan batas lahan ruang pengawasan jalan serta
jalan akses yang tidak mengganggu fungsi jalan bebas
hambatan;
6. Pembatasan ketinggian bangunan maksimum 4 lantai;
dan
7. Pembatasan alih fungsi lahan budidaya disepanjang jalan
bebas hambatan.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
13
Tamiang

Ketentuan umum 1. Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan


peraturan zonasi di rencana paling rendah 60 km per jam dengan lebar
kawasan sekitar badan jalan arteri primer tidak kurang dari 8 m;
prasarana jalan sistem 2. Ruang pengawasan jalan arteri primer dengan lebar 8 m
arteri primer merupakan ruang tertentu di luar ruang milik jalan yang
penggunaannya ada di bawah pengawasan
penyelenggara jalan;
3. Setiap orang dilarang menggunakan ruang pengawasan
jalan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan;
4. Diperbolehkan untuk prasarana pergerakan yang
menghubungkan antar pusat-pusat kegiatan;
5. Diperbolehkan pemanfaatan lahan di sepanjang koridor
jalan arteri primer untuk kegiatan skala Kabupaten dan
kecamatan;
6. Diperbolehkan pemanfaatan bagi pergerakan lokal
dengan tidak mengurangi fungsi pergerakan antar pusat-
pusat kegiatan dalam wilayah tersebut;
7. Pelarangan alih fungsi lahan berfungsi lindung di
sepanjang jalan arteri primer;
8. Pembatasan terhadap bangunan dengan penetapan garis
sempadan bangunan yang terletak ditepi jalan arteri
Primer;
9. Pembatasan alih fungsi lahan berfungsi budidaya di
sepanjang jalan arteri primer; dan
10. Ketentuan garis sempadan bangunan sebesar ½ Rumija +
1 m.

Ketentuan umum 1. Penetapan garis sempadan bangunan sesuai dengan


peraturan zonasi fungsi jalan atau ketentuan yang berlaku;
kawasan permukiman 2. Pengharusan penyediaan kelengkapan, keselamatan
bangunan dan lingkungan;
3. Pengharusan penetapan jenis dan penerapan syarat-
syarat penggunaan bangunan;
4. Pengharusan penyediaan drainase yang memadai,
pembuatan sumur resapan yang memadai, pembuatan
tandon- tandon air hujan;
5. Pengharusan penyediaan fasilitas parkir bagi bangunan
untuk kegiatan usaha;

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
14
Tamiang

6. Sepadatan penghunian satu unit hunian untuk satu rumah


tangga dalam kawasan permukiman setinggi-tingginya
sama dengan standar kepadatan layak huni, tidak
termasuk bangunan hunian yang terletak di dalam
kawasan permukiman tradisional;
7. Peruntukan kawasan permukiman diperbolehkan untuk
dialihfungsikan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan;
8. Diperbolehkan dibangun prasarana wilayah sesuai
dengan ketentuan peraturan yang berlaku;
9. Boleh adanya kegiatan industri skala rumah tangga dan
fasilitas sosial ekonomi lainnya dengan skala pelayanan
lingkungan; dan
10. Dalam kawasan permukiman tidak diperbolehkan
dikembangkan kegiatan yang menganggu fungsi
permukiman dan kelangsungan kehidupan sosial
masyarakat.

Ketentuan umum 1. Penetapan lebar sempadan sesuai ketentuan yang


peraturan zonasi berlaku;
Kawasan Sempadan 2. Pengoptimalan pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau;
Sungai 3. Pelarangan pemanfaatan dan kegiatan pada kawasan;
4. Perkenankan kegiatan fisik buatan untuk perlindungan
kawasan;
5. Pelarangan membuang limbah secara langsung;
6. Lahan milik negara dan merupakan lahan bebas
diperuntukkan bagi perluasan kawasan lindung; dan
7. Diperbolehkan pengembangan kegiatan budidaya
perikanan air tawar.

2.3. Studi Literatur Terkait Perencanaan Jalan


2.1.1 Pengertian Jalan
Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang
berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah
dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan
kabel.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
15
Tamiang

Jalan bebas hambatan (Inggris: Freeway atau Highway) adalah jalan raya yang dibelah
oleh median jalan atau pemisah jalan dan merupakan jalan dengan akses terbatas.
Umumnya jalan bebas hambatan dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain.

Sistem jaringan jalan merupakan satu kesatuan jaringan jalan yang terdiri dari sistem
jaringan jalan primer dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan
hierarki.

2.1.2 Pengertian Komponen-komponen Jalan

1. Badan Jalan adalah bagian jalan yang meliputi seluruh jalur lalu lintas, median,
dan bahu jalan.
2. Bahu Jalan adalah bagian daerah manfaat jalan yang berdampingan dengan jalur
lalu lintas untuk menampung kendaraan yang berhenti, keperluan darurat, dan
untuk pendukung samping bagi lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis
permukaan.
3. Batas Median Jalan adalah bagian median selain jalur tepian, yang biasanya
ditinggikan dengan batu tepi jalan.
4. Daerah Manfaat Jalan (Damaja) daerah yang meliputi seluruh badan jalan,
saluran tepi jalan dan ambang pengaman.
5. Daerah Milik Jalan (Damija) adalah daerah yang meliputi seluruh daerah manfaat
jalan dan daerah yang diperuntukkan bagi pelebaran jalan dan penambahan jalur
lalu lintas di kemudian hari serta kebutuhan ruangan untuk pengaman jalan.

Gambar 2.1 Bagian-bagian Jalan

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
16
Tamiang

Damija untuk jalan bebas hambatan adalah 30 (tiga puluh) meter terdiri dari
median 3 (tiga) meter, lebar lajur 3,5 (tiga koma lima) meter, bahu jalan 2 (dua)
meter, saluran tepi jalan 2 (dua) meter, ambang pengaman 2,5 (dua koma lima)
meter, dan marginal strip 0,5 (nol koma lima) meter.

6. Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja) lajur lahan yang berada di bawah


pengawasan penguasa jalan, ditujukan untuk penjagaan terhadap terhalangnya
pandangan bebas pengemudi kendaraan bermotor dan untuk pengamanan
konstruksi jalan dalam hal ruang milik jalan tidak mencukupi.
7. Jalur adalah suatu bagian pada lajur lalu lintas yang ditempuh oleh kendaraan
bermotor (beroda 4 atau lebih) dalam satu jurusan.
8. Jalur Lalu lintas adalah bagian ruang manfaat jalan yang direncanakan khusus
untuk lintasan kendaraan bermotor (beroda 4 atau lebih).
9. Laju adalah bagian jalur yang memanjang dengan atau tanpa marka jalan, yang
memiliki lebar cukup untuk satu kendaraan bermotor sedang berjalan, selain
sepeda motor.
10. Rambu Lalu Lintas adalah salah satu alat perlengkapan jalan dalam bentuk tertentu
yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan/atau perpaduan di antaranya,
yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk
bagi pemakai jalan.

2.1.3 Klasifikasi Jalan Menurut Fungsi


1. Jalan Arteri Primer
Jalan arteri primer menghubungkan secara berdaya guna antarpusat kegiatan
nasional atau antara pusat kegiatan nasional dengan pusat kegiatan wilayah.
Sistem jaringan jalan primer disusun berdasarkan rencana tata ruang dan
pelayanan distribusi barang dan jasa untuk pengembangan semua wilayah di
tingkat nasional, dengan menghubungkan semua simpul jasa distribusi yang
berwujud pusat-pusat kegiatan sebagai berikut:
 Menghubungkan secara menerus pusat kegiatan nasional, pusat kegiatan
wilayah, pusat kegiatan lokal sampai ke pusat kegiatan lingkungan; dan
 Menghubungkan antarpusat kegiatan nasional, sebagai contoh Jalur Pantura
yang menghubungkan antara Sumatera dengan Jawa di Merak, Jakarta,
Semarang, Surabaya sampai dengan Banyuwangi merupakan arteri primer.

Karakteristik jalan arteri primer adalah sebagai berikut :


 Jalan arteri primer didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah 60
(enam puluh) kilometer per jam (km/h).
 Lebar Daerah Manfaat Jalan minimal 11 (sebelas) meter.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
17
Tamiang

 Jumlah jalan masuk dibatasi secara efisien; jarak antar jalan masuk/akses
langsung minimal 500 meter, jarak antar akses lahan langsung berupa kapling
luas lahan harus di atas 1000 m2, dengan pemanfaatan untuk perumahan.
 Persimpangan pada jalan arteri primer diatur dengan pengaturan tertentu yang
sesuai dengan volume lalu lintas dan karakteristiknya.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas,
marka jalan, lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan, dan lain-lain.
 Jalur khusus seharusnya disediakan, yang dapat digunakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya.
 Jalan arteri primer mempunyai 4 lajur lalu lintas atau lebih dan seharusnya
dilengkapi dengan median (sesuai dengan ketentuan geometrik).
 Apabila persyaratan jarak akses jalan dan atau akses lahan tidak dapat
dipenuhi, maka pada jalan arteri primer harus disediakan jalur lambat
(frontage road) dan juga jalur khusus untuk kendaraan tidak bermotor (sepeda,
becak, dll).

2. Jalan Arteri Sekunder


Jalan arteri sekunder adalah jalan yang melayani angkutan utama dengan ciri-ciri
perjalanan jarak jauh kecepatan rata-rata tinggi, dan jumlah jalan masuk dibatasi
seefisien,dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk masyarakat dalam kota.
Didaerah perkotaan juga disebut sebagai jalan protokol.
Ciri Jalan Arteri Sekunder :
 Jalan arteri sekunder menghubungkan : kawasan primer dengan kawasan
sekunder kesatu, antar kawasan sekunder kesatu, kawasan sekunder kesatu
dengan kawasan sekunder kedua, dan jalan arteri/kolektor primer dengan
kawasan sekunder kesatu.
 Jalan arteri sekunder dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling
rendah 30 (tiga puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan tidak kurang dari 8 (delapan) meter.
 Lalu lintas cepat pada jalan arteri sekunder tidak boleh terganggu oleh lalu
lintas lambat.
 Akses langsung dibatasi tidak boleh lebih pendek dari 250 meter.
 Kendaraan angkutan barang ringan dan bus untuk pelayanan kota dapat
diizinkan melalui jalan ini.
 Persimpangan pads jalan arteri sekunder diatur dengan pengaturan tertentu
yang sesuai dengan volume lalu lintasnya.
 Jalan arteri sekunder mempunyai kapasitas same atau lebih besar dari volume
lalu lintas rata-rata.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
18
Tamiang

 Lokasi berhenti dan parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya
tidak dizinkan pada jam sibuk.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu, marka,
lampu pengatur lalu lintas, lampu jalan dan lain-lain.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling besar dari sistem
sekunder yang lain.
 Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya.
 Jarak selang dengan kelas jalan yang sejenis lebih besar dari jarak selang
dengan kelas jalan yang lebih rendah.

3. Jalan Kolektor Primer


Jalan kolektor primer adalah jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal
dan atau kawasan-kawasan berskala kecil dan atau pelabuhan pengumpan
regional dan pelabuhan pengumpan lokal.
Ciri jalan Kolektor Primer :
 Jalan kolektor primer dalam kota merupakan terusan jalan kolektor primer luar
kota.
 Jalan kolektor primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan arteri
primer.
 Jalan kolektor primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah
40 (empat puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan kolektor primer tidak kurang dari 7 (tujuh) meter.
 Jumlah jalan masuk ke jalan kolektor primer dibatasi secara efisien. Jarak antar
jalan masuk/akses langsung tidak boleh lebih pendek dari 400 meter.
 Kendaraan angkutan barang berat dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini.
 Persimpangan pada jalan kolektor primer diatur dengan pengaturan tertentu
yang sesuai dengan volume lalu lintasnya.
 Jalan kolektor primer mempunyai kapasitas yang sama atau lebih besar dari
volume lalu lintas rata-rata.
 Lokasi parkir pada badan jalan sangat dibatasi dan seharusnya tidak diizinkan
pada jam sibuk.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup seperti rambu lalu lintas,
marka jalan, lampu lalu lintas dan lampu penerangan jalan.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya lebih rendah dari jalan
arteri primer.
 Dianjurkan tersedianya Jalur Khusus yang dapat digunakan untuk sepeda dan
kendaraan lambat lainnya.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
19
Tamiang

4. Jalan Kolektor Sekunder


Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang melayani angkutan pengumpulan atau
pembagian dengan ciri-ciri perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang,
dan jumlah jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi untuk
masyarakat di dalam kota.
Ciri Jalan Kolektor Sekunder :
 Jalan kolektor sekunder menghubungkan: antar kawasan sekunder kedua,
kawasan sekunder kedua dengan kawasan sekunder ketiga.
 Jalan kolektor sekunder dirancang berdasarken keoepatan rencana paling
rendah 20 (dua puluh) km per jam.
 Lebar badan jalan kolektor sekunder tidak kurang dari 7 (tujuh) meter.
 Kendaraan angkutan barang berat tidak diizinkan melalui fungsi jalan ini di
daerah pemukiman.
 Lokasi parkir pada badan jalan-dibatasi.
 Harus mempunyai perlengkapan jalan yang cukup.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pads umumnya lebih rendah dari sistem
primer dan arteri sekunder.

5. Jalan Lokal Primer


Jalan lokal primer adalah jalan yang menghubungkan secara berdaya guna pusat
kegiatan nasional dengan pusat kegiatan lingkungan, pusat kegiatan wilayah
dengan pusat kegiatan lingkungan, antarpusat kegiatan lokal, atau pusat kegiatan
lokal dengan pusat kegiatan lingkungan, serta antarpusat kegiatan lingkungan.
Ciri Jalan Lokal Primer :
 Jalan lokal primer dalam kota merupakan terusan jalan lokal primer luar kota.
 Jalan lokal primer melalui atau menuju kawasan primer atau jalan primer
lainnya.
 Jalan lokal primer dirancang berdasarkan kecepatan rencana paling rendah
20 (dua puluh) km per jam.
 Kendaraan angkutan barang dan bus dapat diizinkan melalui jalan ini.
 Lebar badan jalan lokal primer tidak kurang dari 6 (enam) meter.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling rendah pada sistem
primer.

6. Jalan Lokal Sekunder


Jalan lokal sekunder adalah menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
perumahan, kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder
ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
Ciri Jalan Lokal Sekunder :
 Jalan lokal sekunder menghubungkan: antar kawasan sekunder ketiga atau
dibawahnya, kawasan sekunder dengan perumahan.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
20
Tamiang

 Jalan lokal sekunder didesain berdasarkan kecepatan rencana paling rendah


10 (sepuluh) km per jam.
 Lebar badan jalan lokal sekunder tidak kurang dari 5 (lima) meter.
 Kendaraan angkutan barang berat dan bus tidak diizinkan melalui fungsi
jaIan ini di daerah pemukiman.
 Besarnya lalu lintas harian rata-rata pada umumnya paling rendah
dibandingkan dengan fungsi jalan yang lain.

2.1.4 Jaringan Jalan


Jaringan jalan merupakan satu kesatuan sistem terdiri dari sistem jaringan jalan primer
dan sistem jaringan jalan sekunder yang terjalin dalam hubungan hirarki.

Beberapa system jaringan jalan :

1. Sistem Jaringan Jalan Primer


 Sistem jaringan jalan primer disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata
ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional, yang
menghubungkan simpul-simpul jasa distribusi.
 Jaringan jalan primer menghubungkan secara menerus kota jenjang kesatu,
kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga, dan kota jenjang dibawahnya sampai
ke persil dalam satu satuan wilayah pengembangan. Jaringan jalan primer
menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar satuan
wilayah pengembangan. Jaringan jalan primer tidak terputus walaupun
memasuki kota. Jaringan jalan primer harus menghubungkan kawasan primer.
Suatu ruas jalan primer dapat berakhir pada suatu kawasan primer. Kawasan
yang mempunyai fungsi primer antara lain: industri skala regional, terminal
barang/pergudangan, pelabuhan, bandar udara, pasar induk, pusat
perdagangan skala regional/ grosir.

2. Sistem Jaringan Jalan Sekunder


Sistem jaringan jalan sekunder disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang
kota yang menghubungkan kawasan-kawasan yang mempunyai fungsi primer,
fungsi sekunder ke satu, fungsi sekunder kedua, fungsi sekunder ketiga dan
seterusnya sampai ke perumahan.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
21
Tamiang

GAMBARAN UMUM KAWASAN


PERENCANAAN

3.1. Letak Geografis dan Wilayah Administratif


Lokasi Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass
melintasi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Karang Baru dan Kecamatan Sekerak,
sepanjang 17 Km. Namun kawasan permukiman yang dilintasi oleh perencanaan ini
terletak pada Kecamatan Sekerak, tepatnya pada Kampung Sekerak Kiri dan Sekerak
Kanan.

Gambar 3.1 Peta Administrasi Kabupaten Aceh Tamiang


Secara geografis Kecamatan Sekerak terletak pada 04°15'31,00" - 04°23'39,00"
LU97°46'32,00" - 98°06'19,00" BT dengan ibukota kecamatan Sekerak Kanan. Luas

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
22
Tamiang

wilayah Kecamatan Sekerak adalah 257,95 Km2 dengan letak ketinggian berada di 200
- 500 M Diatas Permukaan Laut. Batas-batas administrasi Kecamatan Sekerak adalah :

 Sebelah Utara : Kecamatan Manyak Payed dan Kecamatan Karang Baru


 Sebelah Timur : Kecamatan Karang Baru
 Sebelah Selatan : Kecamatan Bandar Pusaka
 Sebelah Barat : Kabupaten Aceh

3.2. Kondisi Demografi


Tabel 3.1 Kondisi Demografi Kecamatan Sekerak, 2017
Sumber : Kecamatan Sekerak Dalam Angka 2018
Jumlah Rumah Jumlah Penduduk
No Nama Kampung Jumlah
Tangga Laki-Laki Perempuan
1 Baling Karang 49 107 116 223
2 Suka Makmur 59 150 127 277
3 Sulum 146 319 315 634
4 Juar 55 130 102 232
5 Pematang Durian 70 148 138 286
6 Sekumur 197 440 400 840
Tanjung
7 174 361 329 690
Gelumpang
8 Lubuk Sidup 107 183 214 397
9 Sekerak Kanan 158 344 344 688
10 Bandar Mahligai 190 406 406 860
11 Sekerak Kiri 79 176 178 354
12 Pantai Perlak 81 152 161 313
13 Pantai Tinjau 155 347 333 680
14 Kebun Batang Ara 92 172 178 350
JUMLAH 1612 3435 3389 6824

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
23
Tamiang

3.3. Penggunaan Lahan


Tabel 3.2 Penggunaan Lahan di Kecamatan Sekerak
Jenis Penggunaan Lahan (Ha)
Nama
No Lahan Lahan Perkebunan Perkebunan Tempat Padang Kolam/ Lahan
Kampung Hutan Rawa lainnya Jumlah
Sawah Ladang Besar Rakyat Tinggal rumput Tambak Kosong
Baling
1 107,00 50,00 68,00 10,00 2483,00 - - - - 7,00 2725,00
Karang
Suka
2 635,00 350,00 15,00 2224,00 - - - - 1,00 3225,00
Makmur
3 Sulum 1000,00 1168,00 75,00 - - - - - 2,00 2245,00
4 Juar 700,00 5,00 1130,00 - - 499,00 200,00 1,00 2535,00
Pematang
5 25,00 335,00 245,00 5,00 500,00 50,00 - 500,00 90,00 195,00 1945,00
Durian
6 Sekumur 5,00 1835,00 1102,00 6,00 - - - - 2,00 2950,00
Tanjung
7 1165,00 410,00 1500,00 5,00 10,00 - 165,00 5.00 15,00 3275,00
Gelumpang
Lubuk
8 555,00 800,00 5,00 - - 355,00 - 35,00 1750,00
Sidup
Sekerak
9 35,00 342,00 752,00 75,00 - - 140,00 3,00 3,00 1350,00
Kanan
Bandar
10 25,00 5,00 15,00 14,00 - - - - 1,00 60,00
Mahligai
11 Sekerak Kiri 65,00 66,00 993,00 4,00 4,00 - 121,00 - 2,00 1255,00
Pantai
12 60,00 50,00 26,00 69,00 - 55,00 20,00 45,00 325,00
Perlak
Pantai
13 10,00 70,00 15,00 - - - 5,00 5,00 105,00
Tinjau
Kebun
14 20,00 2000,00 5,00 - - 20,00 - 5,00 105,00
Batang Ara
150,00 3305,00 5295,00 7813,00 265,00 6335,00 133,00 - 1855,00 323,00 319,00 25795,00

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
24
Tamiang

Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa penggunaan lahan di Kecamatan


Sekerak didominasi oleh perkebunan rakyat, hutan dan perkebunan besar. Sedangkan di
Kampung Sekerak Kiri dan Sekerak Kanan penggunaan lahan juga didominasi oleh
perkebunan rakyat.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
25
Tamiang

METODELOGI KEGIATAN

Penyusunan Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By
Pass dilakukan melalui tahapan:

1. Persiapan;
2. Pengumpulan data dan informasi
3. Pengolahan data dan analisis data
4. Perumusan konsepsi rencana

4.1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan meliputi:

1. Pemahamaman terhadap kerangka acuan kerja;


2. Kajian awal data sekunder; Kajian data sekunder meliputi review terhadap
kebijakan pengembangan Kabupaten Tamiang yang terkait dengan
pengembangan. Kajian kebijakan yang akan dikaji meliputi:
 Kebijakan pengembangan wilayah, antara lain terdapat dalam RPJM
Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan perwujudan dari visi dan misi Kota;
 Rencana tata ruang, berupa RTRW Kabupaten Aceh Tamiang yang akan
dijadikan acuan sebagai pedoman adalah rencana struktur dan pola ruang,
rencana pengembangan sistem transportasi, rencana pengembangan sarana
dan prasarana, dan rencana pengembangan kawasan tertentu/strategis.
3. Persiapan teknis pelaksanaan.

Tahap persiapan paling sedikit menghasilkan:

1. Gambaran umum wilayah perencanaan;


2. Hasil kajian awal berupa delineasi kawasan, kebijakan terkait dengan wilayah
perencanaan, isu strategis, potensi dan permasalahan, serta gagasan awal
pengembangan kawasan;
3. Metodologi pendekatan pelaksanaan pekerjaan;

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
26
Tamiang

4. Rencana kerja pelaksanaan Perencanaan yang akan dilaksanakan.

4.2. Tahap Pengumpulan Data


Dalam memahami karakteristik kawasan dan penyusunan rencana pola ruang dan
rencana jaringan prasarana, dilakukan pengumpulan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan data primer setingkat kampung dilakukan melalui: Identifikasi kondisi fisik
dan sosial ekonomi di kawasan perencanaan secara langsung melalui kunjungan ke
semua bagian dari kawasan perencanaan.

Data yang dihimpun melalui pengumpulan data sekunder, yaitu:


1. Data terkait dengan nilai strategis dan isu strategis kawasan perencanaan;
2. Data kebijakan penataan ruang dan kebijakan sektor lainnya;
3. Data kondisi fisik lingkungan;
4. Data penggunaan lahan;
5. Data kependudukan, dan
6. Data lainnya sesuai dengan karakteristik kawasan perencanaan.

Data dalam bentuk statistik dan peta, serta informasi yang dikumpulkan harus berupa
data tahunan (time series) minimal 5 (lima) tahun terakhir, dengan kedalaman
kecamatan. Data berdasarkan kurun waktu tersebut diharapkan dapat memberikan
gambaran perubahan apa saja yang terjadi pada bagian dari wilayah kabupaten/kota.

4.3. Tahap Pengolahan Data dan Analisis


Pengolahan dan analisis data meliputi perangkat dan teknik analisis yang terkait dengan
nilai strategis kawasan yang dimilikinya. Analisis yang dilakukan meliputi:
1. Analisis aksesibilitas dan sistem transportasi;
2. Analisis kebutuhan pengembangan prasarana dan sarana kawasan;
3. Analisis penataan kawasan dan bangunan

Keluaran dari pengolahan data meliputi:


1. Potensi dan masalah pengembangan di wilayah perencanaan;
2. Peluang dan tantangan pengembangan;
3. Perkiraan kebutuhan pengembangan di wilayah perencanaan;
4. Intensitas pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung
(termasuk prasarana/infrastruktur dan utilitas); dan
5. Teridentifikasinya indikasi arahan pengembangan kawasan dan lingkungan.

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
27
Tamiang

4.4. Tahap Perumusan Konsep Rencana


Perumusan konsep Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer
Tamiang By Pass dilakukan dengan:
1. Mengacu pada RTRW Kota Banda Aceh;
2. Mengacu pada pedoman dan petunjuk pelaksanaan bidang penataan ruang;
dan
3. Memperhatikan RPJM Kota Banda Aceh

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
28
Tamiang

RENCANA KERJA

5.1. Pentahapan Rencana Kerja


Mengacu pada uraian yang dituangkan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) maka untuk
mencapai kualitas pekerjaan yang telah ditargetkan dari pekerjaan ini diperlukan adanya
pentahapan kegiatan yang berkesinambungan dan saling terkait.

5.2. Jadwal Pelaksanaan Kerja


Dari rencana kerja yang telah disusun, tahapan-tahapan tiap kegiatan dirangkum dan
diproyeksikan terhadap waktu hingga menjadi jadwal pelaksanaan pekerjaan. Sesuai
KAK, waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan pekerjaan ini adalah selama 90
(sembilan puluh) hari. Secara lebih jelas mengenai jadwal pelaksanaan pekerjaan, dapat
dilihat pada Tabel 5.1
Tabel 5.1 Jadwal Pelaksanaan
Bulan
No Uraian Pekerjaan
I II III
A PERSIAPAN
1 Pemahaman lingkup dan substansi
pekerjaan
2 Penyusunan metode dan rencana kerja
3 Mobilisasi dan pembagian tugas tenaga ahli
4 Penyusunan peta wilayah rencana kerja
kegiatan
5 Penyusunan Laporan Pendahuluan
B SURVEI DAN OBSERVASI
1 Pengumpulan data primer dan sekunder
2 Review dokumen terkait Rencana Tata
Ruang dan Peraturan Perundang Undangan
3 Identifikasi isu potensi dan permasalahan
4 Pengolahan data dan informasi spasial dan
non spasial
C ANALISIS DATA DAN INFORMASI
1 Analisis data dan informasi spasial terkait
potensi dan permasalahan
2 Analisis data dan informasi non spasial
terkait potensi dan permasalahan
D PERUMUSAN RANCANGAN RENCANA
1 Penyusunan rencana teknis dan desain
kawasan

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
29
Tamiang

2 Penyusunan KRP dan investasi kawasan


3 Penyusunan Draft Laporan Akhir
4 Presentase Draft Laporan Akhir
E PENYUSUNAN LAPORAN DAN PETA
1 Penyusunan dan Cetak Laporan
2 Penyusunan dan Cetak Album Peta

LAPORAN PENDAHULIAN
Perencanaan Teknis Ruang Kawasan Koridor Jalan Arteri Primer Tamiang By Pass Kabupaten Aceh
30
Tamiang

KESIMPULAN

Kesimpulan
Di dalam Laporan Pendahuluan ini, telah dijelaskan secara rinci latar belakang
penyusunan laporan, maksud, tujuan dan sasaran, tinjauan kebijakan, ruang lingkup
kegiatan dan pekerjaan, gambaran umum wilayah perencanaan, metodologi
pelaksanaan, dan rencana kerja.
Secara umum, terdapat 4 (empat) tahapan utama yang akan dilalui, yaitu:
1. Tahap persiapan
2. Tahap pengumpulan data
3. Tahap kompilasi dan analisis data
4. Tahap perumusan rencana
Secara rinci, rencana kerja telah disusun di dalam Laporan Pendahuluan, dimana akan
menjadi panduan dalam proses penyelesaian kegiatan penyusunan RTBL kawasan
wisata Ulee Lheue
Hingga Laporan Pendahuluan ini diselesaikan, tahapan pekerjaan telah mencapai
kemajuan 21%.

LAPORAN PENDAHULIAN

Anda mungkin juga menyukai