Bab 8
PERATURAN ZONASI
Klasifikasi zona adalah jenis dan hirarki zona yang disusun berdasarkan kajian teoritis,
kajian perbandingan, maupun kajian empirik untuk digunakan pada kawasan perkotaan
yang disusun Peraturan Zonasinya. Klasifikasi zonasi merupakan perampatan (generalisasi)
dari kegiatan atau penggunaan lahan yang mempunyai karakter dan/atau dampak yang
sejenis atau yang relatif sama.
Penentuan klasifikasi zona di Kecamatan Banda Raya dilakukan dengan melalui beberapa
pertimbangan berdasarkan aspek spasial dan non-spasial. Dasar pertimbangan yang
digunakan dalam penentuan klasifikasi zona untuk Kecamatan Banda Raya adalah sebagai
berikut.
Kemampuan fisik lahan untuk menampung dan mendukung perkembangan aktivitas
yang ada, terutama yang terkait dengan ketersediaan sumber daya alam (air bersih,
kemampuan lingkungan secara alami menetralisir polusi, dan sebagainya)
Karakteristik fisik dari tiap-tiap kegiatan
Kedekatan fungsional dari aktivitas yang ada dan yang akan dikembangkan
Kegiatan yang telah berkembang di Kota Banda Aceh, khususnya di Kecamatan
Banda Raya;
Kemudahan pengaturan pengendalian namun masih memberikan ruang fleksibilitas
bagi penduduk, pelaku ekonomi dan dunia usaha.
Kawasan Lindung
I PS Zona Perlindungan Setempat
1 PS-1 Sempadan Sungai
2 PS-2 Sempadan Pantai
II RTH Zona Ruang Terbuka Hijau
3 RTH-1 Hutan Kota
4 RTH-2 Taman Kota
5 RTH-3 Jalur Hijau/Pulau Jalan/Median Jalan
6 RTH-4 Pemakaman
7 RTH-5 Sabuk Hijau
Kawasan Budidaya
IV R Zona Perumahan
8 R-1 Rumah kepadatan tinggi
9 R-2 Rumah kepadatan sedang
V K Zona Perdagangan dan Jasa
10 K-1 Perdagangan dan Jasa Tunggal
11 K-3 Perdagangan dan Jasa Deret
VI KT Zona Perkantoran
12 KT Perkantoran
VII SPU Zona Sarana Pelayanan Umum
13 SPU-1 Pendidikan
14 SPU-2 Transportasi
15 SPU-3 Kesehatan
16 SPU-4 Olahraga
17 SPU-6 Peribadatan
VIII RTNH Zona Ruang Terbuka Non Hijau
18 RTNH Ruang Terbuka Non Hijau
Daftar kegiatan adalah suatu daftar yang berisi rincian kegiatan yang ada, mungkin ada,
atau prospektif dikembangkan pada suatu zona yang ditetapkan. Secara rinci kegiatan-
kegiatan pada setiap zona dan sub zona dapat dilihat uraian berikut
I. PERUMAHAN II. PERDAGANGAN DAN JASA
1 Rumah Tunggal 21 Penjualan Tanaman
2 Rumah Kopel 22 Penjualan Kendaraan bermotor & perlengkapannya
3 Rumah Deret 23 Foto Copy / Alat Tulis Kantor
4 Town House 24 Jasa Bangunan
5 Rumah Susun Rendah (< 4 lt ) 25 Jasa Lembaga Keuangan/Bank
6 Rumah Susun Sedang ( 4 - 8 lt) 26 Jasa Komunikasi
7 Rumah Susun Tinggi (> 8 lt) 27 Jasa Pemakaman
8 Asrama 28 Jasa Riset dan pengembangan IPTEK
9 Rumah Kost 29 Jasa Perawatan/perbaikan/renovasi barang
10 Panti Jompo 30 Jasa Bengkel
11 Panti Asuhan 31 SPBU
12 Guest House 32 SPPBE
13 Paviliun 33 Jasa penyediaan ruang pertemuan
14 Rumah Dinas 34 Jasa Boga / Catering
18 Rumah Adat 35 Jasa Travel dan pengiriman barang
19 Apartemen 36 Jasa pemasaran properti
II. PERDAGANGAN DAN JASA 37 Jasa perkantoran/bisnis lainnya
1 Ruko 38 Jasa Biro Perjalanan Wisata
2 Rukan 39 Jasa Periklanan
3 Warung 40 Taman hiburan
4 Toko 41 Taman Perkemahan
5 Pasar Tradisional 42 Bisnis lapangan dan olah raga
6 Pasar Lingkungan 43 Studio keterampilan
7 Penyaluran Grosir/Perkulakan 44 Panti Pijat Kesehatan/Tradisional
8 Pusat Perbelanjaan 45 Teather
9 Minimarket 46 Bioskop
10 Hipermarket 47 Restoran / Kafé
11 Supermarket 48 Penginapan Hotel
12 Mal 49 Penginapan Losmen
13 Plaza 50 Cottage
14 Penjualan Bahan Bangunan dan Perkakas 51 Salon - Pangkas Rambut
15 Penjualan Makanan dan Minuman 52 Laundry
16 Penjualan Peralatan rumah tangga 53 Penitipan Hewan
17 Penjualan hewan peliharaan 54 Penitipan Anak
18 Penjualan Alat dan Bahan Farmasi 55 Pergudangan
19 Penjualan Pakaian dan assesories
20 Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian
Ketentuan kegiatan dan pemanfaatan ruang untuk setiap zona menunjukkan boleh tidaknya
sebuah sistem kegiatan dikembangkan dalam sebuah klasifikasi penggunaan lahan. Jika
terdapat sebuah penggunaan yang belum tercantum dalam kategori maupun sub-kategori
pemanfaatan ruang, maka ijin untuk penggunaan tersebut ditentukan menggunakan
ketentuan yang berlaku. Jika penggunaan tersebut diperbolehkan, maka penggunaan baru
tersebut dapat ditambahkan pada Kategori dan/atau Sub-Kategori melalui ketentuan yang
berlaku.
Kegiatan pemanfaatan ruang dijinkan, karena sifatnya sesuai dengan peruntukan lahan yang
I direncanakan. Hal ini berarti tidak akan ada peninjauan atau pembahasan atau tindakan lain
dari pemerintah kabupaten/kota terhadap pemanfaatan ruang tersebut.
Kegiatan pemanfaatan diizinkan namun dengan persyaratan tertentu khususnya terkait dengan
B persyaratan untuk mengurangi gangguan lingkungan.Misalnya persyaratan berupa dokumen
AMDAL, RKL, dan RPL.
Kegiatan pemanfaatan ruang tidak diizinkan karena sifatnya tidak sesuai dengan peruntukan
X lahan yang direncakan dan dapat menimbulkan dampak yang cukup besar bagi lingkungan di
sekitarnnya.
Sumber: Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.20 Tahun 2011, Tentang RDTR dan Peraturan
Zonasi
Sebagai penjelasan lebih lanjut, pada halaman berikut dapat dilihat matrik Ketentuan
Kegiatan dan Penggunaan lahan untuk Kecamatan Banda Raya. Penjelasan rinci dari materi
pengaturan yang termuat dalam tabel tersebut, akan dibahas dalam Zoning Teks untuk
setiap Sub Zona yang akan dijelaskan pada bagian berikut dari bab ini.
Perdagangan
RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum
NO ZONA/KEGIATAN PS dan Jasa RTNH
RTH 1 RTH 2 RTH 3 RTH 4 RTH 5 R1 R2 K1 K3 KT SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 SPU-6
I. PERUMAHAN
1 Rumah Tunggal X X X X X X I I I I X X X X X X X
2 Rumah Kopel X X X X X X I I T I X X X X X X X
3 Rumah Deret X X X X X X I I T I X X X X X X X
4 Town House X X X X X X T I B B X X X X X X X
5 Rumah Susun Rendah (< 4 lt ) X X X X X X B B B B X X X X X X X
6 Rumah Susun Sedang ( 4 - 8 lt) X X X X X X B B B B X X X X X X X
7 Rumah Susun Tinggi (> 8 lt) X X X X X X B B B B X X X X X X X
8 Asrama X X X X X X T T T T X T X T T X X
9 Rumah Kost X X X X X X I I I I X X X X X X X
10 Panti Jompo X X X X X X I I I I B X X X X X X
11 Panti Asuhan X X X X X X I I T T B X X X X X X
12 Guest House X X X X X X T T T T I T X X T X X
13 Paviliun X X X X X X I I T T I T X X T X X
14 Rumah Dinas X X X X X X I I T T I I T I I I X
18 Rumah Adat X X X X X X I I T T X X X X X X X
19 Apartemen X X X X X X B B B B B X X X X X X
II. PERDAGANGAN DAN JASA
1 Ruko X X X X X X T T I I B X I X T X X
2 Rukan X X X X X X T T I I B X I X T X X
3 Warung X X X X X X I I I I I I I I I I X
4 Toko X X X X X X T T I I X T I T T X X
5 Pasar Tradisional X X X X X X B B I B X X X X X X X
6 Pasar Lingkungan X X X X X X B B I B X X X X X X X
7 Penyaluran Grosir/Perkulakan X X X X X X T T I I X X T X X X X
8 Pusat Perbelanjaan X X X X X X X X I I X X X X X X X
9 Minimarket X X X X X X T T I I T B I T I T X
10 Hipermarket X X X X X X X X I I X X X X X X X
11 Supermarket X X X X X X B B I I X X X X X X X
12 Mal X X X X X X X X B B X X X X X X X
13 Plaza X X X X X X X X B B X X X X X X X
14 Penjualan Bahan Bangunan dan Perkakas X X X X X X T T I I T X T X X X X
15 Penjualan Makanan dan Minuman X X X X X X T T I I T T I I I I X
16 Penjualan Peralatan rumah tangga X X X X X X T T I I T X T X X X X
17 Penjualan hewan peliharaan X X X X X X T T I I X X T X X X X
18 Penjualan Alat dan Bahan Farmasi X X X X X X T T I I X X T I X X X
19 Penjualan Pakaian dan assesories X X X X X X T T I I T X T X T X X
20 Penjualan Peralatan dan Pasokan pertanian X X X X X X X T I I X X T X X X X
21 Penjualan Tanaman X X X X X X T T I I X X T X X X X
Penjualan Kendaraan bermotor &
22 X X X X X X X X I I X X T X X X X
perlengkapannya
23 Foto Copy / Alat Tulis Kantor X X X X X X I I I I I I I I I I X
24 Jasa Bangunan X X X X X X T T I I I X X X X X X
25 Jasa Lembaga Keuangan/Bank X X X X X X T T I I I T I T T X X
26 Jasa Komunikasi X X X X X X T T I I I T I T T X X
27 Jasa Pemakaman X X X X X X T T I I I X X T X X X
28 Jasa Riset dan pengembangan IPTEK X X X X X X T T I I I T X X X X X
29 Jasa Perawatan/perbaikan/renovasi barang X X X X X X T T I I I X T X X X X
30 Jasa Bengkel X X X X X X T T B B X X T X X X X
31 SPBU X X X X X X X X B B X X B X X X X
32 SPPBE X X X X X X X X B B X X B X X X X
Perdagangan
RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum
NO ZONA/KEGIATAN PS dan Jasa RTNH
RTH 1 RTH 2 RTH 3 RTH 4 RTH 5 R1 R2 K1 K3 KT SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 SPU-6
33 Jasa penyediaan ruang pertemuan X X X X X X T T I I I X T X T X X
34 Jasa Boga / Catering X X X X X X T T I I I X T X T X X
35 Jasa Travel dan pengiriman barang X X X X X X T T I I I X I X T X X
36 Jasa pemasaran properti X X X X X X T T I I I X T X X X X
37 Jasa perkantoran/bisnis lainnya X X X X X X T T I I I X T X X X X
38 Jasa Biro Perjalanan Wisata X X X X X X T T I I I X I X T X X
39 Jasa Periklanan X X X X X X T T I I I X T X T X X
40 Taman hiburan X X X X X X T T B B B X X X X X B
41 Taman Perkemahan B T X X X T X X X X X X X X X X X
42 Bisnis lapangan dan olah raga X X X X X X X X B B T X X X X X X
43 Studio keterampilan X X X X X X T T I I I T X X T X X
44 Panti Pijat Kesehatan/Tradisional X X X X X X B B T T T X X T X X X
45 Teather X X X X X X X X X X X X X X X X X
46 Bioskop X X X X X X X X X X X X X X X X X
47 Restoran / Kafé X X X X X X B B I I T B I X I T X
48 Penginapan Hotel X X X X X X X X B B B X B X X X X
49 Penginapan Losmen X X X X X X X B T T T X T X T T X
50 Cottage X X X X X X T T X X X X X X X X X
51 Salon - Pangkas Rambut X X X X X X T T I I T X T T T X X
52 Laundry X X X X X X T T I I T X T T T X X
53 Penitipan Hewan X X X X X X T T T T X X X X X X X
54 Penitipan Anak X X X X X X T T I I I I T T X X X
55 Pergudangan X X X X X X X X I I B X I X X X X
III. PEMERINTAHAN
1 Kantor Pemerintah Pusat X X X X X X T T T T I B B B B B X
2 Kantor Pemerintah Propinsi X X X X X X T T T T I B B B B B X
3 Kantor Pemerintah Kota X X X X X X T T T T I B B B B B X
4 Kantor Kecamatan X X X X X X T T I I I T T T T T X
5 Kantor Keuchik X X X X X X I I I I I T T T T I X
6 Polda X X X X X X X X X X I X X X X X X
7 Poltabes X X X X X X X X X X I X X X X X X
8 Polsek X X X X X X T T T T I X X X X X X
9 Kantor Swasta X X X X X X T T I I I X B B B X X
IV. INDUSTRI
IV.1 Industri Kimia Dasar
1 Industri Kertas dan bahan dari kertas X X X X X X X X X X X X X X X X X
2 Ind.tekstil dan pakaian X X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Ind. sepatu dan bahan kulit X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Ind.kimia & bhn dari kimia X X X X X X X X X X X X X X X X X
IV.2 Industri Mesin dan Logam Dasar
1 Ind.produk mineral non logam X X X X X X X X X X X X X X X X X
2 Ind.produk logam dasar X X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Ind.produk logam olahan X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Ind.mesin dan perlengkapannya X X X X X X X X X X X X X X X X X
5 Ind.mesin dan peralatan kantor X X X X X X X X X X X X X X X X X
6 Ind.peralatan rumah tangga X X X X X X X X X X X X X X X X X
7 Ind.telekomunikasi X X X X X X X X X X X X X X X X X
8 Ind.peralatan kedokteran & kesehatan X X X X X X X X X X X X X X X X X
9 Ind. Karesori kendaraan X X X X X X X X X X X X X X X X X
10 Ind.alat-alat kendaraan bermotor X X X X X X X X X X X X X X X X X
IV.3 Industri Kecil
1 Industri makanan dan minuman X X X X X X B B B B X X X X X X X
2 Industri kerajinan X X X X X X B B B B X X X X X X X
IV.4 Aneka Industri
1 Kayu X X X X X X X X X X X X X X X X X
Perdagangan
RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum
NO ZONA/KEGIATAN PS dan Jasa RTNH
RTH 1 RTH 2 RTH 3 RTH 4 RTH 5 R1 R2 K1 K3 KT SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 SPU-6
2 Pakaian jadi X X X X X X X X X X X X X X X X X
3 Pengemasan barang jadi X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Karet dan plastik X X X X X X X X X X X X X X X X X
5 Tembakau X X X X X X X X X X X X X X X X X
6 Minyak dan batu bara X X X X X X X X X X X X X X X X X
7 Aneka Industri bahan bangunan X X X X X X X X X X X X X X X X X
V. SARANA PELAYANAN UMUM
1 TK / Sederajat X X X X X X I I T T I I I I I I X
2 SD / Sederajat X X X X X X T T T T B I T T T T X
3 SMP / Sederajat X X X X X X T T T T B I B T T B X
4 SLTA / Sederajat X X X X X X T T T T B I B B T B X
5 Perguruan Tinggi/Akademi X X X X X X X X T T B I X B B B X
6 Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan X X X X X X T T T T T I T T T T X
7 Kursus/Bimbingan Belajar X X X X X X T T I I T I T T T T X
8 Museum X X X X X X T T T T I I B B B B X
9 Rumah sakit Tipe A X X X X X X X X X X B X X I X X X
10 Rumah sakit Tipe B X X X X X X X X X X B X X I X X X
11 Rumah sakit Tipe C X X X X X X X B B B B X X I X X X
12 Rumah sakit Tipe D X X X X X X X B B B B X X I X X X
13 Rumah Sakit Khusus X X X X X X X B B B B X X I X X X
14 Laboratorium Kesehatan X X X X X X X B T T B X X I X X X
15 Puskesmas X X X X X X T T B B B X X I X X X
16 Puskesmas Pembantu X X X X X X T T B B B X X I X X X
17 Posyandu X X X X X X I I T T T I I I I I X
18 Balai Pengobatan X X X X X X T T T T T X T I T T X
19 Pos Kesehatan X X X X X X T T I I T I I I I I I
20 Dokter Umum X X X X X X T T T T T B T I T T X
21 Dokter Spesialis X X X X X X T T T T T B T I T T X
22 Bidan Poliklinik X X X X X X T T T T T B T I T T X
23 Klinik X X X X X X T T T T T B T I T T X
24 Lapangan Olah Raga X X X X X X I I B B I I I I I I X
25 Gelanggang Olah Raga X X X X X X X X B B B B X X I X X
26 Gedung Olah Raga X X X X X X X X B B B B X X I X X
27 Stadion X X X X X X X X X X X X X X I X X
28 Mesjid X X X X X X I I I I I I I I I I X
29 Gereja X X X X X X X X X X X X X X X X X
30 Pura X X X X X X X X X X X X X X X X X
31 Vihara X X X X X X X X X X X X X X X X X
32 Klenteng X X X X X X X X X X X X X X X X X
33 Mushalla X X X X X X I I I I I I I I I I X
34 Pasantren X X X X X X T T B B B I T T T I X
35 Gedung Pertemuan Lingkungan X X X X X X I I T T I B T T T B X
36 Gedung Pertemuan Kota X X X X X X T T B B T X X X X X X
37 Gedung Serba Guna X X X X X X T T B B T B B B B B X
38 Balai pertemuan dan Pameran X X X X X X T T B B T B B B B B X
39 Pusat informasi lingkungan X X X X X X I I I I T T T T T T I
40 Lembaga Sosial/ormas X X X X X X I I I I T X X X X B X
41 Terminal Type A X X X X X X X X X X X X I X X X X
42 Terminal Type B X X X X X X X X X X X X I X X X X
43 Terminal Type C X X X X X X X X X X B X I X X X X
44 Pelabuhan/Dermaga X X X X X X X X X X X X I X X X X
45 Lapangan /bangunan Parkir Khusus X X X X X X X X I I I I I I I I I
Perdagangan
RTH PERUMAHAN Perkantoran Sarana Pelayanan Umum
NO ZONA/KEGIATAN PS dan Jasa RTNH
RTH 1 RTH 2 RTH 3 RTH 4 RTH 5 R1 R2 K1 K3 KT SPU-1 SPU-2 SPU-3 SPU-4 SPU-6
VI. RUANG TERBUKA HIJAU (RTH)
1 Hutan Kota I I I X X X X X X X X X X X X X X
2 Jalur Hijau dan Pulau Jalan X I I I I I I I I I I I I I I I I
3 Taman Kota I I I I I I I I I I I I I I I I I
4 Tempat Pemakaman Umum (TPU) T X X X I I B B X X X X X X X X X
5 Sempadan/Penyangga I I I I I I I I I I I I I I I I I
6 Perkarangan X X X X X X I I I I I I I I I I I
7 Taman Lingkungan I I I I I I I I I I I I I I I I I
VII. RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
1 Lapangan X X X X X X I I I I I I I I I I I
2 Pos Jaga I I I X I I I I I I I I I I I I I
3 Halte X X T T X I I I I I I I I I I I I
4 Lapangan golf X X X X X B X X X X X X X X I X I
5 Toilet umum T T I X I I I I I I I I I I I I I
6 Tempat Parkir X B I X I I I I I I I I I I I I I
7 Taman Bermain dan Rekreasi X B B X X B B T T T T T X X I X I
8 Taman Pintar X X B X X B B T T T T T X X I X I
VIII. PERUNTUKAN LAINNYA
1 Tambak X X X X X I X X X X X X X X X X X
2 Kolam X X X X X I B B X X X B B B B B B
3 Tempat Pelelangan Ikan X X X X X X X X X X X X X X X X X
4 Pengambilan Air Tanah X X X X X X B B B B B B B B B B B
5 Wisata Alam B B T B X T B B X X X X X X X X X
6 Wisata Buatan X X X X X X B B B B X X X X X X X
7 Wisata Budaya B B T B X T T T T T X B X X X B X
IX. PERUNTUKAN KHUSUS
1 Tempat Pembuangan Sementara (TPS) B X X X X B B B B B X X B B X X X
2 Daur Ulang Sampah B X X X X B X X X X X X B X X X X
3 Pengolahan Sampah/limbah B X X X X B X X X X X X B X X X X
4 Penimbunan Barang Bekas X X X X X B X X X X X X X X X X X
5 BTS X B X X X B X X B B B X B X B X B
6 Rumah Pompa X B B X X B B B B B B B B B B B B
7 Pembangkit Listrik X X X X X X X X X X X X X X X X X
8 Kawasan Militer X X X X X X X X X X X X X X X X X
g. Telah mendapat rekomendasi teknis dari instansi terkait, keuchik dan camat
setempat.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH 1 harus memperoleh
rekomendasi lingkungan dari instansi terkait
Bangunan pada Sub Zona RTH 1 harus menerapkan konsep green building;
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH 2 harus memperoleh
rekomendasi lingkungan dari instansi terkait
Bangunan pada Sub Zona RTH 1 harus menerapkan konsep green building;
1.1 Pemanfaatan lahan diijinkan (I) : Jalur Hijau dan Pulau Jalan, Taman Kota,
Sempadan/Penyangga, Taman Lingkungan.
Ruang terbuka non hijau berupa halte, dengan pemakaian material yang dapat
menyerap air (permeable).
D. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua
puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan
area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH 3 harus memperoleh
rekomendasi lingkungan dari instansi terkait
Bangunan pada Sub Zona RTH 1 harus menerapkan konsep green building
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Setiap bangunan yang didirikan dalam Sub Zona RTH 5 harus memperoleh
rekomendasi lingkungan dari instansi terkait
Bangunan pada Sub Zona RTH 1 harus menerapkan konsep green building
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan bangunan gedung hijau;
B. Untuk bangunanmaksimum 3 (tiga) lantai harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
E. Selain GSB yang ditetapkan dalam ketentuan Tata Bangunan, ketentuan GSB
pada jalan tertentu ditetapkan sebagai berikut :
Arteri Sekunder GSB 4 (empat) sampai 8 (delapan) meter: Jalan Sultan
Alaidin Johan Syah;
Arteri Sekunder GSB 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) meter : Jalan Sultan
Malikul Saleh
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan maksimum 3 (tiga) lantai harus menerapkan konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
7. Taman Bermain dan Rekreasi, Taman Pintar, dan Wisata Buatan diizinkan
terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil
tetangga;
c. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
d. KDB maksimum 40%;
e. KLB maksimum 0,8;
f. KDH minimum 50%;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m
h. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi
kelancaran arus lalu lintas
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 50% dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman
pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon pelindung yang harus
disediakan minimal 4 (empat) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Dilengkapi sistem pemadaman kebakaran media air (spinkler, hidran),
media kimia baik yang dijalankan secara manual berupa APAR
maupun otomatis
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem
terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
13. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type
D, Rumah Sakit Khusus, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi keuchik dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan, kecuali untuk
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 1,5;
j. KDH minimum 30%
k. Jarak bebas antar bangunan 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan)
meter;Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak
mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat
juga terintegrasi dengan sistem keamanan lingkungan
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 30% dari luas persil dengan jumlah pohon pelindung
yang harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah
dengan tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau
rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah
dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi
perlindungan bahaya kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem
pengolahannya) dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi
dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat
kebutuhan
14. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga, Gedung Pertemuan Kota,
Gedung Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi keuchik dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan
setiap kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter
sampai mencapai jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas
persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Tinggi permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil
bangunan di sekitarnya;
2. Tinggi maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan;
3. Tinggi bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan dengan
karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan tersebut.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar
massa/blok bangunan satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah)
meter sesuai dengan besaran GSB yang ditetapkan terhadap bangunan
tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan
atau rencana RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi
kawasan dengan mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan
arsitektur bangunan gedung di sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan
bangunannya harus bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan
atau dinding yang telah ada di sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui
pengolahan elemen-eleman fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.
12. Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Rumah Sakit Type C, Rumah Sakit Type D,
Rumah Sakit Khusus, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi keuchik dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga;
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Melaksanakan penyusunan dokumen Kajian Lingkungan minimal berupa
UKL-UPL, kecuali untuk Puskesmas dan Puskesmas Pembantu;
g. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
h. KDB maksimum 50%;
i. KLB maksimum 1,5;
j. KDH minimum 30%
k. Jarak bebas antar bangunan 6 m
l. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan)
meter;Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Menyediakan perpakiran on site didalam yang sirkulasinya tidak
mengganggu kelancaran arus lalu lintas,
Menyediakan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga
terintegrasi dengan sistem keamanan lingkungan
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 30% dari luas persil dengan jumlah pohon pelindung yang
harus disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan
tanaman semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah
dengan komposter
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi
perlindungan bahaya kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah (termasuk sistem
pengolahannya) dilakukan dalam sistem terpisah dan terintegrasi
dengan sistem jaringan perkotaan
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Melaksanakan pengelolaan limbah sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
- Memiliki ketersediaan energi listrik sesuai dengan tingkat
kebutuhan
13. Gelanggang Olah Raga, Gedung Olah Raga, Gedung Pertemuan Kota, Gedung
Serba Guna, Balai Pertemuan dan Pameran, diizinkan bersyarat:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitarnya;
b. Mendapat rekomendasi keuchik dan camat setempat; ‘
c. Mendapat persetujuan tetangga
d. Melakukan kajian analisa dampak lalu lintas,
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang.
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
E. Selain GSB yang ditetapkan dalam ketentuan Tata Bangunan, ketentuan GSB
pada jalan tertentu ditetapkan sebagai berikut :
1. Jalan Arteri Sekunder meliputi :
GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter : Jalan Teungku Chik Di Tiro;
GSB 4 (empat) sampai 6 (enam) Jalan Teungku Umar;
GSB 4 (empat) sampai 8 (delapan) meter: Jalan Sultan Alaidin Johan
Syah;
GSB 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) meter : Jalan Sultan Malikul Saleh
2. Jalan Kolektor meliputi :
GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter : Jalan Ahmad Dahlan; Jalan Ahmad
Yani, Jalan Chik Pante Kulu, Jalan Diponegoro, Jalan Mohammad Jam,
Jalan Sisingamangaraja, Jalan T. Panglima Polim, Jalan WR Supratman,
Jalan Tentara Pelajar;
i. Luas Panti Pijat kesehatan dalam blok adalah maksimal 10% dari luas zona
perdagangan dan jasa kopel (K2) di dalam blok
j. Pembatasan jam operasi, maksimal 12 jam operasi per hari dan tidak
diperkenankan beroperasi diatas jam 20.00.
k. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi
kelancaran arus lalu lintas
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 10% dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman
pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon pelindung yang harus
disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan tanaman
semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan
bahaya kebakaran
- Meyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem
terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan.
4. Balai/Pusat Pendidikan dan Pelatihan,Kursus/Bimbingan Belajar, Posyandu,
Balai Pengobatan, Pos Keamanan, Dokter Umum, Dokter Spesialis, Bidan
Poliklinik, Klinikdiizinkan terbatas:
a. Tidak mengganggu lingkungan sekitar
b. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil
tetangga;
c. KDB maksimum 50%;
d. KLB maksimum 1,0
e. KDH maksimum 30%
f. Tinggi bangunan maksimum 2 (dua) lantai;
g. Jarak bebas antar bangunan 4 m:
h. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi
kelancaran arus lalu lintas
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 20% dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman
pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon pelindung yang harus
disediakan minimal 1 (satu) pohon pelindung ditambah dengan tanaman
semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan
bahaya kebakaran
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan bangunanan gedung hijau;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasmaksimum
20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
E. Selain GSB yang ditetapkan dalam ketentuan Tata Bangunan, ketentuan GSB
pada jalan tertentu ditetapkan sebagai berikut :
1. Jalan Arteri Sekunder meliputi :
GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter : Jalan Teungku Chik Di Tiro;
GSB 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) meter : Jalan Sultan Malikul Saleh
2. Jalan Arteri Sekunder meliputi :
GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter :Jalan Sisingamangaraja;
GSB 4 (empat) sampai 10 (sepuluh) meter : Jalan T. Iskandar
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang.
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
c. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. KDH minimum 40%;
g. Tinggi bangunan 3 lantai.
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga
terintegrasi dengan sistem keamanan lingkungan
Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi
kelancaran arus lalu lintas
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 30% dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman
pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon pelindung yang harus
disediakan minimal 2 (satu) pohon pelindung ditambah dengan tanaman
semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan
bahaya kebakaran
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem
terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Sistem persampahan pola 3R berupa penyediaan bak sampah
dengan komposter
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan
area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
d. Memiliki akses yang baik serta terjangkau oleh sarana transportasi umum;
e. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai;
g. KDB maksimum 50%;
h. KLB maksimum 1,5
i. KDH maksimum 40%
j. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
k. Menyediakan area parkir sesuai standar kebutuhan ruang parkir.
i. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga
terintegrasi dengan sistem keamanan lingkungan
Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi
kelancaran arus lalu lintas
RTH pekarangan untuk seluruh kawasan terbangun setidaknya
menyiapkan 30% dari luas persil dengan penambahan pot-pot tanaman
pada bangunan yang sejenis, jumlah pohon pelindung yang harus
disediakan minimal 2 (dua) pohon pelindung ditambah dengan tanaman
semak dan perdu, serta penutup tanah dan atau rumput
Utilitas dan prasarana perkotaan :
- Penyediaan jaringan drainase dan air limbah dilakukan dalam sistem
terpisah dan terintegrasi dengan sistem jaringan perkotaan
- Menyediakan sumur resapan dan atau biopori di dalam persil.
- Penyediaan hidran halaman dan APAR sebagai proteksi perlindungan
bahaya kebakaran
- Memiliki ketersediaan sistem persampahan dengan sistem 3R dan
memperhatikan faktor-faktor kemudahan pengangkutan, kesehatan,
kebersihan, dan keindahan lingkungan
2. Perguruan Tinggi dan Museum diizinkan bersyarat :
a. Mendapat persetujuan tetangga apabila bangunan berhimpit dengan persil
tetangga;
b. Mendapat rekomendasi keuchik dan camat setempat;
c. Mendapat izin gangguan atau izin HO (Hinder Ordinantie);
d. KDB maksimum 50%;
e. KLB maksimum 1,5;
f. Tinggi bangunan maksimum 3 (tiga) lantai,
g. KDH minimum 40%;
h. Jarak bebas antar bangunan : 4 m
i. Prasarana dan sarana minimum
Jalur pejalan kaki : menyatu dengan badan jalan,
Lebar RUMIJA atau Rencana RUMIJA minimum 8 (delapan) meter
Penyediaan pos keamanan di pekarangan, yang sistemnya dapat juga
terintegrasi dengan sistem keamanan lingkungan
Menyediakan perpakiran on site yang tidak mengganggu sirkulasi
kelancaran arus lalu lintas
3. GSB belakang
GSB belakang untuk bangunan berlantai 1 (satu) minimum 2 (dua) meter dan
setiap kenaikan satu lantai bangunan gedung ditambah 0,5 (setengah) meter
sampai mencapai jarak bebas terjauh minimum 4 (empat) meter dari batas
persil.
B. Ketinggian Bangunan
1. Ketinggian permukaan lantai (peil) bangunan harus disesuaikan dengan peil
bangunan di sekitarnya.
2. Ketinggian bangunan dapat melebihi dari 3 (tiga) lantai yang disesuaikan
dengan karakteristik dan dominasi ketinggian bangunan pada kawasan
tersebut;
3. Ketinggian Maksimum harus sesuai dengan KLB yang ditetapkan.
C. Jarak Bebas antar Bangunan Gedung
1. Jarak bangunan dengan bangunan sekitarnya minimum 4 (empat) meter;
2. Untuk bangunan bertingkat setiap kenaikan 1 (satu) lantai jarak antar
massa/blok bangunan satu dengan yang lainnya ditambah 0,5 (setengah)
meter sesuai dengan besaran GSB yang ditetapkan terhadap bangunan
tersebut.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan
atau Rencana RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi
kawasan dengan mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan
arsitektur bangunan gedung di sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan
bangunannya harus bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan
atau dinding yang telah ada di sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui
pengolahan elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersyarat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
D. Tampilan Bangunan
1. Pertapakan bangunan harus sejajar atau tegak lurus dengan RUMIJA dan
atau Rencana RUMIJA;
2. Tampilan bangunan harus memiliki nilai estetika sesuai dengan fungsi
kawasan dengan mempertimbangkan keserasian terhadap tampilan
arsitektur bangunan gedung di sekitarnya;
3. Bangunan yang didirikan sampai pada batas samping persil, tampilan
bangunannya harus bersambungan secara serasi dengan tampak bangunan
atau dinding yang telah ada di sebelahnya;
4. Tampilan bangunan harus mempertegas identitas suatu kawasan melalui
pengolahan elemen-elemen fisik bangunan;
5. Pengendalian dan penilaian tampilan bangunan diatur pada proses perizinan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
A. Bangunan gedung perdagangan, perkantoran, rumah sakit dengan luas seluruh
lantai bangunan minimum 2.000 m2 (dua ribu meter persegi) harus memenuhi
persyaratan “green building”;
B. Untuk bangunan rumah tinggal berlantai 3 (tiga) atau lebih harus menerapkan
konsep “green roof”;
C. Ketentuan mengenai “green building” dan “green roof” diatur lebih lanjut melalui
ketentuan dari instansi yang berwenang;
D. Luasan dari keseluruhan persil untuk kegiatan yang diizinkan terbatasdan
bersysrat maksimum 20% dari luas keseluruhan persil padasetiap sub blok.
E. Selain GSB yang ditetapkan dalam ketentuan Tata Bangunan, ketentuan GSB
pada jalan tertentu ditetapkan sebagai berikut :
1. Jalan Arteri Sekunder meliputi :
GSB 4 (empat) sampai 6 (enam) Jalan Teungku Umar;
GSB 4 (empat) sampai 8 (delapan) meter: Jalan Sultan Alaidin Johan
Syah;
GSB 6 (enam) sampai 10 (sepuluh) meter : Jalan Sultan Malikul Saleh
2. Jalan Kolektor meliputi :
GSB 2 (dua) sampai 6 (enam) meter : Jalan Ahmad Dahlan; Jalan
Ahmad Yani,;
GSB 4 (empat) sampai 10 (sepuluh) meter : Jalan T. Iskandar
Ruang terbuka hijau berupa jalur hijau dan pulau jalan, taman kota, jalur hijau
sungai (sempadan sungai), taman lingkungan dan zone penyangga;
D. Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Ruang terbuka non hijau berupa pos jaga, halte, toilet umum, tempat parkir
dengan pemakaian material yang dapat menyerap air (permeable).
E. Prasarana Lingkungan
1. Pada area yang dimanfaatkan untuk aktivitas publik, setiap jarak 20 (dua
puluh) meter wajib menyediakan tempat sampah di bagian depan dan
dibedakan untuk tiap jenis sampah (organik dan an organik);
2. Hidran umum ditempatkan pada area jalur hijau jalan atau memanfaatkan
area GSB;
3. Menyediakan elemen tata informasi dan rambu pengarah di jalur hijau jalan.
V. KETENTUAN TAMBAHAN
Bangunan pada Sub Zona Ruang Terbuka Non Hijau harus menerapkan konsep green
building;
A. Pembangunan yang sesuai dengan peraturan zonasi ini akan diberikan insentif
berupa kemudahan perizinan pembangunan dan keringanan pajak. Pengaturan
pelaksanaan insentif diatur melalui Peraturan Walikota;
B. Pembangunan yang tidak sesuai dengan peraturan zonasi ini namun sudah
memiliki izin yang diperoleh sebelum disahkannya peraturan zonasi ini dan belum
dilaksanakan pembangunannya, maka harus disesuaikan terlebih dahulu dengan
peraturan ini;
C. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai dan kegiatan yang diizinkan
terbatas/bersyarat sebelum peraturan ini ditetapkan, maka diperbolehkan selama
memiliki izin yang sah dan akan dibatasi perkembangannya;
D. Untuk kegiatan yang tidak diizinkan akan dikenakan disinsentif berupa
peningkatan pajak dan tidak diterbitkan lagi perizinan operasi, serta dicabutnya
izin setelah 5 (lima) tahun dengan memberikan ganti rugi kepada pihak yang
bersangkutan;
E. Penggunaan lahan saat ini yang tidak sesuai sebelum peraturan ini ditetapkan
dan tidak memiliki izin yang sah harus segera disesuaikan dalam waktu paling
lama 5 (lima) tahun;
A. Perubahan kecil yaitu kurang dari 10% (sepuluh persen) dari fungsi Sub Zona
Rumah Kepadatan Tinggi (R-1)diizinkan melalui Keputusan Walikota setelah
mendapat rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD).
B. Perubahan penggunaan lahan yang bersifat sementara dapat dilakukan dengan
mempertimbangkan dinamika perkembangan kota sepanjang tidak melampaui nilai
peruntukan tanah awal dengan masa berlaku maksimum 5 (lima) tahun dan luas
lahan kurang dari 5.000 m2 (lima ribu meter persegi), serta melalui Keputusan
Walikota setelah mendapat rekomendasi Badan Koordinasi Penataan Ruang
Daerah (BKPRD).
2. Pada zona tersebut tidak boleh diubah menjaadi zona lainnya dan akan
berlaku ketentuan Sub Zona Cagar Budaya.
Aturan mengenai bangunan cagar budaya di Sub Zona Rumah Kepadatan Tinggi
(R-1), dengan aturan:
1. Umum
a. Kawasan/bangunan cagar budaya harus dilegalisasi melalui Peraturan
Daerah dan atau Peraturan Walikota;
b. Pengelolaan kawasan cagar budaya melibatkan pihak pemilik dan
pengelola objek cagar budaya, Pemerintah Kota serta lembaga swadaya
masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang cagar budaya.
2. Tim Penilai
Dalam rangka pengelolaan kawasan cagar budaya, pemerintah Kota Banda
Aceh membentuk tim penilai untuk memberikan masukan kepada Pemerintah
Kota Banda Aceh berkaitan dengan pengelolaan kawasan cagar budaya
dengan tugas:
a. Memberikan pertimbangan, saran dan usul kepada Walikota dalam
peningkatan penyelenggaraan pengelolaan serta pemugaran dan
pemulihan kawasan dan atau bangunan cagar budaya;
b. Melaksanakan penelitian, pengkajian, pemantauan, evaluasi dan
pengendalian umum kebijakan dan program upaya peningkatan
penyelenggaraan pelestarian, perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan,
pemugaran dan pemulihan kawasan dan atau bangunan cagar budaya;
c. Menyusun standar penilaian sebagai parameter pemberian
klasifikasi/penggolongan pada Bangunan Cagar Budaya; dan
d. Melakukan inventarisasi bangunan yang diduga Bangunan cagar Budaya;
e. Memberikan rekomendasi penataan dan pengelolaan;
f. Pembentukan tim penilai cagar budaya didasarkan pada Keputusan
Wailkota.
3. Upaya Pelestarian:
a. Bangunan dilarang dibongkar secara sengaja, dan apabila kondisi fisik
bangunan buruk, roboh, terbakar atau tidak layak tegak harus dibangun
kembali sama seperti semula sesuai dengan aslinya;
b. Perubahan bangunan harus dilakukan tanpa mengubah karakter
bangunan serta dengan mempertahankan detail dan ornamen bangunan
yang penting;
c. Dalam upaya rehabilitasi dan revitalisasi dimungkinkan adanya
perubahan fungsi dan tata ruang dalam asalkan tidak mengubah karakter
struktur utama bangunan;
d. Di dalam persil atau lahan bangunan cagar budaya dimungkinkan adanya
bangunan tambahan yang menjadi suatu kesatuan dengan bangunan
utama;
e. Perubahan/pemugaran harus mendapat rekomendasi tim penilai dan
persetujuan Walikota;
f. Untuk kawasan cagar budaya ini berlaku pengalihan hak membangun
(Transfer Development Right/TDR). Pengaturan pelaksanaan TDR
melalui keputusan Walikota.
Contents
Bab 8 ............................................................................................................................. 8-1
8.3.17 SUB ZONA RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH) ................................................ 147
Tabel 8-1 Klasifikasi Kegiatan Pemanfaatan Ruang di Kecamatan Banda Raya .... 8-6