Anda di halaman 1dari 15

KONSULTASI PUBLIK

BUKU PUTIH DAN STRATEGI SANITASI


KABUPATEN (SSK) ACEH BESAR

OLEH
POKJA AMPL/SANITASI
ACEH BESAR

KOTA JANTHO, 22 DESEMBER 20


 Hakekat :
Gambaran karakteristik & kondisi
sanitasi, serta prioritas/arah
pengembangan kab/kota &
masyarakat saat ini

 Kegunaan :
Baseline data tentang kondisi
sanitasi kab/kota saat ini bagi
penyusunan Strategi Sanitasi
Kab/Kota (SSK) dan monev sanitasi
Apa itu EHRA?

EHRA (Environmental Health Risk


Assessment) adalah sebuah survey
partisipatif di tingkat kota untuk
memahami kondisi fasilitas sanitasi
dan higinitas dan perilaku-perilaku
yang terkait yang dapat
dimanfaatkan untuk pengembangan
program sanitasi termasuk advokasi
di tingkat kota/ kabupaten sampai
ke kelurahan
Tujuan Studi/Survey EHRA

1. Mendapatkan gambaran kondisi fasilitas


sanitasi dan perilaku yang beresiko
terhadap kesehatan lingkungan
2. Memberikan advokasi kepada
masyarakat akan pentingnya layanan
sanitasi
3. Menyediakan dasar informasi yang valid
dalam penilaian Risiko Kesehatan
Lingkungan
Mengapa EHRA?
1. Pembangunan sanitasi membutuhkan
pemahaman kondisi wilayah yang akurat
2. Data terkait dengan sanitasi:
 pada umumnya terbatas dan tidak bisa
dipecah sampai tingkat kelurahan/desa
 tidak terpusat - berada di berbagai kantor/
SKPD yang berbeda
3. Hasil studi EHRA: data yang
representatif untuk penentuan area
bersisiko di tingkat kelurahan/desa
Kedudukan Buku Putih Sanitasi
Masukan untuk Buku Putih Sanitasi
 Data Sekunder: (1) Data populasi dan proyeksi, (2) Kepadatan
penduduk, (3) Kemiskinan dan jumlah keluarga miskin, (4) Kesehatan
masyarakat, (5) Cakupan layanan sanitasi, (6) Sarana dan prasarana
sanitasi, (7) Pembangunan Kota dan Tren/Kecenderungannya (8) Data
kelembangaan, ( 9) Data keuangan, (10) Data tentang RTRW, dan (11)
Dll.

 Data Primer: (1) Survey Resiko Kesehatan Lingkungan


(Environmental Health Risk Assessment/EHRA), (2) Pemetaan Media
dan (3) Survey Penyedia Layanan Sanitasi (Sanitation Supply
Assessment)
 Catatan: Bila Kota/Kab siap untuk melakukan “fast track” program dilokasi area berisiko maka disarankan melakukan survey
Pemberdayaan Masyarakat aspek Jender dan Kemiskinan dengan metode “Simplified PHAST”.
Outline Buku Putih Sanitasi

Bab 1:
Pendahuluan
Bab 2:
Gambaran Umum Kota

Bab 3:
Profil Sanitasi Kabupaten

Bab 4:
Program Pengembangan Sanitasi Yang Sedang Berjalan

Bab 5:
Indikasi Permasalahan dan Opsi Pengembangan Sanitasi

Bab 6:
Kesimpulan dan Rekomendasi
Tujuan Penyusunan SSK ini :

A. Tujuan Umum
SSK ini disusun untuk rencana pembangunan sanitasi jangka menengah (5
tahun).
B. Tujuan Khusus
1) SSK ini dapat memberikan gambaran tentang kebijakan
pembangunan Sanitasi Kabupaten Aceh Besar selama periode 5 tahun
2) Dipergunakan sebagai dasar penyusunan strategi dan langkah-
langkah pelaksanaan kebijakan, serta penyusunan program jangka menengah
dan tahunan sektor sanitasi.
3) Dipergunakan sebagai dasar dan pedoman bagi semua pemangku
kepentingan (instansi, masyarakat dan pihak swasta) yang akan melibatkan diri
untuk mendukung dan berpartisipasi dalam pembangunan sanitasi Kabupaten
Aceh Besar.
survey Environmental Health Risk Assesment (EHRA)

No Nama Kecamatan Desa

Lamsabang
1. Kuta baro
Rabeu
Lam preh
2. Ingin jaya
Lamteungoh
Baet meusago
Baet Lampuot
3. Suka Makmur Bait mesjid
Cot leot
Pante rawa
Cot Mancang
4. Blang Bintang
Empe bata
Penetapan Area Beresiko Berdasarkan Data Sekunder
(Kepadatan Penduduk, Fungsi Bwk, Persepsi SKPD) dan Data Primer (Studi EHRA)

Data
Total Skor
Data Sekunder Primer Total
Data
Kecamatan /Desa Skor Klasifikasi Ket
Sekunder
Skor Skor Skor (4+5)
(1+2+3)
Kepadatan Skor Persepsi Ehra
Penduduk Fungsi Bwk Skpd
Kuta Baro
Lamsabang 1 4 3 8 3 11 2.75
Beresiko Sedang
Rabeu 1 4 3 8 3 11 2.75
Beresiko Sedang
Ingin Jaya
Lam preh 1 4 3 8 3 11 2.75
Beresiko Sedang
Lamteungoh 1 4 3 8 3 11 2.75
Beresiko Sedang
Sukamakmur
Baet meusago 1 4 4 9 4 13 3.25
Beresiko Tinggi
Baet Lampuot 1 4 4 9 4 13 3.25
Beresiko Tinggi
Bait mesjid 1 4 4 9 4 13 3.25
Beresiko Tinggi
Cot leot 1 4 4 9 4 13 3.25
Beresiko Tinggi
Pante rawa 1 4 4 9 4 13 3.25
Beresiko Tinggi
Blang Bintang
Cot Mancang 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Empe bata 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Lhoong 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Lhoknga 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Leupung 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Indrapuri 1 4 4 9 4 13 3.25 Beresiko Tinggi
Kuta Cot Glie 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Seulimeum 1 4 4 9 4 13 3.25 Beresiko Tinggi
Jantho 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko

Lembah Seulawah 1 2 2 5 2 7 1.75 Beresiko Rendah


Mesjid Raya 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Darussalam 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko

Baitussalam 1 2 2 5 2 7 1.75 Beresiko Rendah

Montasik 1 2 2 5 2 7 1.75 Beresiko Rendah


Krueng Barona 1 4 4 9 4 13 3.25
Jaya Beresiko Sedang

Kuta Malaka 1 2 2 5 2 7 1.75 Beresiko Rendah

Simpang Tiga 1 2 2 5 2 7 1.75 Beresiko Rendah


Darul Imarah 1 4 4 9 4 13 3.25 Beresiko Tinggi

Darul Kamal 1 2 2 5 2 7 1.75 Beresiko Rendah

Peukan Bada 1 2 3 6 3 9 2.25 Beresiko Sedang


Pulo Aceh 1 2 1 4 1 5 1.25 Tidak Beresiko
Keterangan:
BWK 6 (KAWASAN PEMUKIMAN BARU, RUANG TERBUKA HIJAU)
BWK 4 (KAWASAN JASA, PERGUDANGAN, PERMUKIMAN, PERDAGANGAN, INDUSTRI MENENGAH KECIL)
BWK 5 (KAWASAN PERGUDANGAN, JALAN LINGKAR, PERMUKIMAN, JASA DAN PERDAGANGAN)
BWK 3 (KAWASAN PERKANTORAN DAN PERDAGANGAN, PEMANFAATAN RUANG YANG DOMINANNYA
ADALAH PEMUKIMAN, JASA DAN PERDAGANGAN, PENDIDIKAN TINGGI DAN PERKANTORAN
BWK 2 : KAWASAN PELABUHAN, PEMANFAATAN RUANG YANG DOMINAN ADALAH PELABUHAN,
PERMUKIMAN DAN PERDAGANGAN/ INDUSTRI
BWK 1 : COMERSIAL BISNIS DISTRIK DAN PEMERINTAHAN, PUSAT KOTA

Sumber Data : Hasil Analisis dan Diskusi Pokja Sanitasi Kabupaten


Aceh Besar, Tahun 2011.
Keterangan : Nilai Skor berdasarkan kesepakatan Pokja

Area Beresiko Tinggi : 3,00 – 3,72


Area Beresiko Sedang : 2,06 – 2,99
Area Beresiko Rendah : 1,26 - 2,05
Area Tidak Beresiko : 0,00 – 1,25
Sekian & Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai