Penyusunan Studi Kelayakan dan Rencana Teknik Rinci Unit Pengurukan Residu Pengolahan
Sampah Kawasan Ibu Kota Negara (IKN)
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang-Undang Republik Indonesia
• Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
• Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
• Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
• Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi; dan
• Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga;
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan; dan
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem K3.
• Peraturan Pemerintah RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang Sistem Standardisasi dan Penilaian
Kesesuaian Nasional;
• Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun
2017 Tentang Jasa Konstruksi;
Hal - 2
penanganan khusus agar tidak memberikan dampak buruk kepada lingkungan.
Sebagai upaya untuk mewujudkan pengelolaan residu proses termal yang aman bagi masyarakat
dan lingkungan, maka Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, melalui Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Timur akan membangun Unit Pengurukan Residu
untuk menampung hasil residu pengolahan sampah dengan metode termal dari aktivitas di
Kawasan Ibu Kota Negara (IKN). Dalam rangka mendukung program tersebut dan menyukseskan
terselenggaranya pekerjaan konstruksi yang tepat sasaran, waktu, biaya dan tepat mutu, maka
perlu dilakukan penyusunan Studi Kelayakan dan Rencana Teknik Rinci Unit Pengurukan Residu
Kawasan IKN.
Tujuan kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Rencana Teknik Rinci Unit Pengurukan Residu
Kawasan IKN adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan pengelolaan residu hasil proses termal yang tidak menimbulkan dampak
buruk bagi masyarakat dan lingkungan serta dapat berkontribusi bagi circular economy.
2. Mewujudkan Unit Pengurukan Residu yang memenuhi standar teknis pelayanan,
keamanan konstruksi, ketahanan bencana, ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
3. Mewujudkan pengelolaan lingkungan IKN yang bersih, sehat, dan nyaman dari dampak
buruk akibat tidak terkelolanya residu proses termal.
Sasaran kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Rencana Teknis Rinci Unit Pengurukan
Residu Kawasan IKN adalah sebagai berikut:
1. Tersedianya Studi Kelayakan Unit Pengurukan Residu yang mengedepankan aspek teknis
pelayanan, ketahanan bencana, serta ramah lingkungan.
2. Tersedianya Rencana Teknik Rinci Unit Pengurukan Residu yang mengedepankan aspek
keamanaan konstruksi dan ketahanan bencana.
3. Tersedianya prosedur operasional standar mengenai prosedur operasional standar
mengenai Standar Operasi dan Pemeliharaan (SOP) Unit Pengurukan Residu sebagai acuan
kegiatan operasi dan pemeliharaan untuk memenuhi tujuan dibangunnya infrastruktur.
4. Tersedianya dokumen lelang pembangunan Unit Pengurukan Residu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
C. LINGKUP KEGIATAN
Lingkup dari kegiatan Penyusunan Studi Kelayakan dan Rencana Teknik Rinci Unit Pengurukan
Residu Kawasan IKN adalah :
Hal - 3
1. Penyusunan Studi Kelayakan:
a. Mengkaji kondisi eksisting Kawasan IKN untuk mengetahui rencana pembangunan dan
pengembangan kawasan yang berkaitan dengan pengelolaan residu.
b. Melakukan pengumpulan data primer dan sekunder
● Data sekunder sekurang-kurangnya terdiri dari:
- Peraturan perundang-undangan terkait pengelolaan persampahan terutama
yang berkaitan dengan pengelolaan residu.
- Rencana Induk dan Strategi Pengembangan Ibu Kota Negara, Rencana Induk
Terintegrasi Infrastruktur Dasar Permukiman (RIT-IDP) IKN dan dokumen
perencanaan dan pengembangan wilayah lainnya.
- Data geometeorologi sekurang-kurangnya memuat tentang iklim, kecepatan dan
arah angin, dan curah hujan.
- Data geologi dan geohidrologi sekurang-kurangnya memuat tentang data sesar
dan patahan, ketinggian muka air tanah dangkal dan air tanah dalam, jenis tanah
dan batuan.
- Data terkait pengelolaan sampah di Kawasan IKN yang bersumber dari dokumen
perencanaan yang diakui dan sekurang-kurangnya memuat tentang konsep
pengelolaan sampah di Kawasan IKN termasuk di dalamnya penggunaan
teknologi termal, komposisi sampah, target pengelolaan sampah, dll.
- Harga satuan upah dan bahan bangunan di lokasi pembangunan.
● Data Primer, sekurang-kurangnya terdiri dari:
- Hasil pengukuran lahan di setiap alternatif lokasi
- Hasil uji sondir/Dynamic Cone Penetrometer Test (DCPT) di setiap alternatif lokasi
- Hasil penyelidikan tanah di setiap alternatif lokasi (termasuk boring dan
geolistrik)
- Data topografi Kawasan IKN, di setiap alternatif lokasi.
c. Mengkaji alternatif lokasi Unit Pengurukan Residu dan menentukan lokasi prioritas Unit
Pengurukan Residu. Kajian alternatif lokasi sekurang-kurangnya mempertimbangkan
akses ke lokasi, jarak dari fasilitas pengolahan sampah, kemudahan konstruksi,
ketahanan bencana, tinggi muka air tanah, kondisi tanah, area konservasi, jarak dari
pemukiman dan fasilitas vital publik lainnya.
d. Menganalisa potensi volume timbulan dan karakteristik abu hasil pembakaran yang akan
ditangani;
e. Menganalisa pola penanganan (pengolahan) abu hasil pembakaran, termasuk
pengolahan awal (pre-treatment), metode penimbunan, dan potensi pemanfaatan ulang
termasuk di dalamnya potensi pemanfaat/off-taker;
f. Menyusun analisa resiko untuk tahap pra-konstruksi, konstruksi, dan operasional;
g. Menyusun studi kelayakan berdasarkan Peraturan Menteri PU Nomor 3/PRT/M/2013
tentang Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan
Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga dan peraturan terkait lainnya.
h. Menganalisis tahapan pembangunan dan pengembangan Unit Pengurukan Residu sesuai
Hal - 4
dengan kondisi dan perkembangan permukiman IKN sampai periode 2045.
2. Penyusunan dokumen Rencana Teknik Rinci:
a. Mendesain zonasi (site plan) lokasi urukan sesuai dengan kondisi lahan yang tersedia.
b. Mendesain fasilitas umum (jalan akses, jalan operasi, saluran drainase, kantor, pagar, dan
lain-lain).
c. Mendesain fasilitas perlindungan lingkungan (tanggul, lapisan dasar kedap air, jaringan
pengumpul dan pengolah lindi, ventilasi gas, barrier, tanah penutup, sumur uji, dan lain-
lain).
d. Mendesain fasilitas penunjang (air bersih, listrik, bengkel, jembatan timbang, hanggar alat
berat, dan lain-lain).
e. Mendesain konsep pengumpulan data otomatis berbasis website/server terkait
pengolahan yang dilaksanakan di lokasi unit pengurukan residu termasuk pengolahan
lindi dan kualitas udara.
f. Menyusun nota desain perhitungan proses pengolahan residu, struktur bangunan
(bangunan utama, fasilitas umum, fasilitas perlindungan lingkungan, fasilitas penunjang
dan fasilitas lainnya), geoteknik dan perhitungan lainnya yang diperlukan.
g. Membuat dan menyiapkan gambar kondisi lapangan berdasarkan pengukuran dan hasil
pemeriksaan topografi.
h. Membuat gambar detail desain infrastruktur baik untuk bangunan utama, fasilitas umum,
fasilitas perlindungan lingkungan, fasilitas penunjang dan fasilitas lainnya.
i. Menyusun RAB dan dokumen tender disertai perhitungan paket-paket pekerjaan.
j. Menyusun prosedur operasional standar mengenai Standar Operasi dan Pemeliharaan
(SOP) Unit Pengurukan Residu termasuk di dalamnya RAB kegiatan Operasi dan
Pemeliharaan (OP).
k. Menyusun laporan rancangan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMKK) (termasuk
penanganan Covid-19 selama konstruksi).
l. Melakukan perhitungan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
m. Melakukan penyusunan rencana implementasi proyek termasuk rencana konstruksi,
metode pelaksanaan, jadwal dan kurva-S, utilisasi peralatan dan tenaga kerja, rencana
material konstruksi termasuk lokasi sumber material serta parameter lain terkait
implementasi proyek.
n. Menyusun laporan pekerjaan berupa Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan
Akhir, serta melakukan presentasi dari setiap tahapan pekerjaan.
E. PEMBIAYAAN
Pelaksanaan kegiatan ini diperlukan biaya kurang lebih Rp 3.800.000.000,- (tiga milyar delapan
ratus juta rupiah) termasuk PPN dibiayai Dana APBN Tahun Anggaran 2022 melalui DIPA Balai
Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi Kalimantan Timur.
Hal - 5
F. LOKASI KEGIATAN
Kegiatan ini memiliki lingkup wilayah studi meliputi administrasi Ibu Kota Negara, yang masuk
dalam wilayah administrasi Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan TImur.
G. PERSONIL
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Penyedia Jasa Konsultansi harus menyediakan tenaga-
tenaga ahli dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan kewajibannya sesuai dengan
lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini dan disetujui oleh Pemberi Tugas.
Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara kontraktual oleh konsultan manajemen konstruksi
dengan spesifikasi tenaga ahli yang diperlukan adalah sebagai berikut :
TA
Teknik Sipil Ahli Muda Geoteknik 6 Tahun 1 2
Geoteknik 1 S1
TA Geoteknik
Teknik Sipil Ahli Muda Geoteknik 6 Tahun 1 2
2 S1
TA Geoteknik
Teknik Sipil Ahli Muda Geoteknik 6 Tahun 1 2
3 S1
TA
Teknik Sipil Ahli Muda Geoteknik 6 Tahun 1 4
Geodesi S1
Hal - 6
TA K3
Teknik Ahi Muda K3 5 Tahun 1 2
Konstruksi S1
Konstruksi
Cost
Estimator 2 S1
Teknik Sipil - 7 Tahun 1 3
Operator
CAD/GIS 1
D3/S1 Teknik Sipil - 3 tahun 1 4
Operator
CAD/GIS 2
D3/S1 Teknik Sipil - 3 tahun 1 4
Operator
CAD/GIS 3
D3/S1 Teknik Sipil - 3 tahun 1 4
Operator
CAD/GIS 4
D3/S1 Teknik Sipil - 3 tahun 1 4
Operator
CAD/GIS 5
D3/S1 Teknik Sipil - 3 tahun 1 4
Operator
CAD/GIS 6
D3/S1 Teknik Sipil - 3 tahun 1 4
H. LAPORAN
Laporan Pendahuluan
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender sejak tanggal mulai
kerja yang tercantum pada SPMK, sebanyak 3 (tiga) buku.
Laporan Pendahuluan (Inception Report) berisi antara lain :
• Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan.
• Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
• Rencana Mobilisasi Tenaga Ahli dan Tenaga Pendukung (termasuk
struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, komposisi dan jumlah tenaga ahli yang
dipakai).
• Hasil Pengumpulan data sementara (studi literatur dan data lapangan).
• Hasil koordinasi dengan instansi terkait dan data pendukung lainnya.
Laporan Antara
Laporan Antara meliputi:
a) Laporan hasil survei dan pengumpulan data serta analisa data;
b) Hasil studi pustaka;
c) Hasil identifikasi data area pelayanan;
d) Hasil rapat koordinasi dan sosialisasi;
e) Peta Wilayah;
f) Penilaian alternatif lokasi unit pengurukan residu;
g) Hasil pengukuran dan penggambaran topografi;
h) Hasil investigasi geologi.
Laporan Antara disusun sesuai hasil pembahasan kemajuan pekerjaan dan catatan rapat bulanan
dan diserahkan paling lambat 2 (dua) hari setelah Rapat Pembahasan sebanyak 3 (tiga) buku di
Hal - 9
bulan ke 2 pelaksanaan.
Konsep Laporan Akhir:
Konsep laporan akhir diserahkan 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah diterbitkan SPMK
dan diterima setelah dilakukan pembahasan dengan Tim Teknis sebanyak 3 (tiga) eksemplar.
Laporan Akhir
Sebelum akhir tugas, konsultan akan membuat laporan akhir yang berisikan uraian pekerjaan,
desain, pelaksanaan dan segala catatan penting tentang kegiatan mulai dari perencanaan FS,
DED, dan SOP serta diserahkan selambat-lambatnya 110 hari kalender sejak tanggal mulai kerja
yang tercantum pada SPMK, sebanyak 3 (tiga) buku. Menyerahkan Soft File seluruh
laporan/produk termasuk gambar yang sudah disetujui/ditandatangani dalam bentuk pdf,
disalin ke dalam External Hardrive dengan kapasitas minimal 1 terabyte.
Dokumen
Konsultan diharapkan dapat menyampaikan produk akhir berupa:
• Dokumen Studi Kelayakan (diselesaikan paling lambat 2 bulan setelah SPMK).
• Dokumen Rencana Teknik Rinci, meliputi namun tidak terbatas pada Nota Desain,
engineering estimate (EE), Gambar Teknik lengkap, dan Bill of Quantity (BOQ).
• Dokumen prosedur operasional standar mengenai Standar Operasi dan Pemeliharaan (SOP).
• Dokumen Program Mutu dan Rancangan Konseptual SMKK sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
• Dokumen Tender.
Dokumen diserahkan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pembahasan laporan akhir masing-
masing sebanyak 2 (dua) dokumen.
Dokumentasi
Selama pelaksanaan kegiatan diperlukan dokumentasi terutama pada peristiwa penting yang
terjadi. Dokumentasi yang dibuat antara lain:
• Dokumentasi dalam bentuk album foto dari seluruh kegiatan mulai dari awal hingga akhir
yang menggambarkan peristiwa penting yang terjadi, disusun secara rapi dan berurutan
tahap demi tahap dengan kualitas foto minimal 12 mega pixel, dibuat sebanyak 3 (tiga)
album;
• Maket dalam bentuk tiga dimensi untuk menampilkan gambaran visual mengenai bangunan
Tempat Penampungan Residu IKN secara keseluruhan;
• Life documentation (video) mengenai alur proses pengolahan residu di Unit Pengurukan
Residu IKN serta fasilitas yang terdapat di dalamnya dengan durasi putar minimal 30 menit
dan versi pendek 5 menit dalam bentuk SSD dengan kualitas HD (High Definition);
Hal - 10
4) Kebutuhan lainnya guna memperlancar dan menyukseskan pelaksanaan pekerjaan ini.
J. LAIN - LAIN
1) Sewaktu-waktu Penyedia Jasa dapat diminta oleh Pengguna Jasa mengadakan diskusi atau
memberi penjelasan mengenai tahap atau hasil kerjanya termasuk pembahasan dengan
Pusat (Direktorat Sanitasi).
2) Penyedia Jasa harus menunjuk seorang wakilnya yang sewaktu-waktu dapat dihubungi dalam
rangka pelaksanaan pekerjaan tersebut dan mempunyai kuasa untuk bertindak dan
mengambil keputusan atas nama Penyedia Jasa.
3) Penyedia Jasa harus selalu mendiskusikan usulan-usulan pekerjaan dengan Direksi Pekerjaan.
4) Penyedia Jasa harus menyediakan semua peralatan yang diperlukan sesuai proposal teknis
yang diajukan dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.
5) Penyedia Jasa harus bertanggung jawab terhadap desain yang disusun, baik dalam proses
konstruksi maupun operasi dan pemeliharaan.
PPK Perencanaan
Balai Prasarana Permukiman Wilayah
Kalimantan Timur
Hal - 11