Anda di halaman 1dari 18

METABOLISME KARBOHIDRAT, LEMAK,

PROTEIN DAN HUBUNGAN ANTAR


KETIGANYA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Biologi Dasar

Pengampu Dodik Luthfianto, S.Pd

Disusun Oleh:

Nama : Umaroh Dyah Ningsih

NIM : 2014020338

Kelas : 1

STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PRODI DIII KEBIDANAN

2014/2015

1
Kata Pengantar

Assalamualikum Wr. Wb.

Puji syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tulisan
ilmiah dalam bentuk makalah ini tanpa suatu halangan yang amat berarti hingga akhirnya
penulis dapat menyalesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan
bantuan dan dukungannya dalam pembuatan makalah ini. Tak lupa penulis ucapan terima
kasih kepada Dosen mata kuliah Biologi Dasar yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Demikian yang dapat penulis sampaikan, apabila ada kata di dalam makalah ini yang
kurang berkenan penulis mohon maaf sebesar - besanya. Sekali lagi penulis ucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung penulis dalam pembuatan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Wassalamualikum Wr. Wb.

2
Metabolisme Karbohidrat

A. Pengertian Karbohidrat
Karbohidrat adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O dan memiliki
rumus umum Cn(H2O)n CnH2nOn .Karbohidrat di perlukan untuk menyediakan tenaga
dan membuat tubuh tetap semangat . sekitar 65% dari makanan yang di konsumsi harus
berbentuk karbohidrat kompleks seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.

Contohnya, glukosa memiliki rumus molekul C6H12O6 yang dapat ditulis sebagai
C6(H2O)6.

struktur glukosa

Karbohidrat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:

1. Monosakarida: fruktosa, glukosa, dan galaktosa.


2. Disakarida: maltosa, sukrosa, dan laktosa.
3. Polisakarida: tepung (amilum), selulosa, dan glikogen.

B. Fungsi Karbohidrat
a. Sumber kalori (1 gram = 4,1 kalori)
b. Membentuk senyawa-senyawa
organik seperti lemak dan protein.
c. Menjaga keseimbangan asam basa
dalam tubuh.
C. Sumber Karbohidrat
contoh sumber karbohidrat: Beras, gandum, jagung, kentang,umbi-umbian, gula, dll.

D. Metabolisme Karbohidrat
Di dalam sistem pencernaan, karbohidrat mengalami degradasi dengan bantuan enzim,
seperti:
a. Enzim amilase: Berfungsi menguraikan molekul amilum (pati) menjadi maltosa.
b. Enzim maltase: Berfungsi menguraikan molekul maltosa menjadi glukosa.
c. Enzim sukrase: Berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.
d. Enzim laktase: Berfungsi menguraikan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
e.Enzim selulose: Berfungsi menguraikan selulosa menjadi selobiosa.

3
f.Enzim pektinase: Berfungsi menguraikan pektin menjadi asam pektin.
g.Enzim dektrase: Berfungsi menguraikan amilum menjadi dektrin.

Proses metabolisme karbohidrat, yaitu:


Bila jumlah glukosa yang dikonsumsi melebihi keperluan tubuh, sebagian glukosa ditimbun
di hati dan otot sebagai glikogen. Hal ini disebabkan kapasitas pembentukan glikogen
terbatas dan pola penimbunan glikogen telah mencapai batasnya. Kelebihan glukosa
akan diubah menjadi lemak dan ditimbun di dalam jaringan dan lemak.

Metabolisme karbohidrat:

a. Glikolisis
Glikolisis adalah suatu proses yang menghasilkan perubahan satu molekul glukosa menjadi
dua molekul piruvat. Proses ini dapat berlangsung didalam sel yang paling sederhana tanpa
memerlukan oksigen, lintas glikolisis memperlihatkan lima fungsi utama di dalam sel yakni :
1. Glukosa diubah menjadi piruvat, yang dapat dioksidasi dalam siklus asam sitrat.

2. Banyak senyawa selain glukosa dapat memasuki lintas glikolisis pada tahap antara
(intermediat).
3. Dalam beberapa sel lintas tersebut diubah untuk sintesis glukosa.
4. Lintas tersebut mengandung zat antara yang terlibat dalam reaksi metabolik lainnya.
5. Untuk tiap-tiap molekul glukosa yang dikonsumsi, secara netto dihasilkan dua
molekul ATP melalui fosforilasi tingkat substrat.

Secara keseluruhan, persamaan yang setara untuk proses glikolisis adalah :

C6H12O6 + 2 ADP + 2 NAD+ + 2 Pi à

2 C3H4O3 + 2 ATP + 2 NADH + 2H+ + 2 H2O

Rumus yang tampak di atas tidak memperlihatkan kerumitan lintas glikolitik yang melibatkan
sepuluh langkah reaksi enzimatik sitoplasmik yaitu :

Langkah 1, Heksokinase mengkatalisis fosforilasi α-D-glukosa menjadi α-D-glukosa-6-fosfat


secara ireversibel, disini diperlukan ATP dan Mg2+.

Langkah 2, Glukosa-6-fosfat isomerase mengkatalisis isomerasi dari α-D-glukosa-6-fosfat


menjadi α-D-fruktosa-6-fosfat secara reversibel yang berlangsung dengan bebas.

4
Langkah 3, Fosfofruktokinase memfosforilasi α-D-fruktosa-6-fosfat menjadi α-D-fruktosa-
1,6-bisfosfat secara ireversibel, memerlukan ATP dan Mg2+. Fosfofruktokinase diatur secara
alosterik dengan sejumlah efektor dimana semuanya terlibat dalam transduksi energi.

Langkah 4, Fruktosa-1,6-bisfosfat aldolase memecah α-D-fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi D-


gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroksiaseton fosfat.

Langkah 5, Triosafosfat isomerase mengubah dihidroksiaseton fosfat menjadi D-


gliseraldehida-3-fosfat.

Langkah 6, Gliseraldehida-3-fosfat dehidrogenase mengkatalisis oksidasi D-gliseraldehida-


3-fosfat, disertai dengan fosforilasi zat antara asam karboksilat, untuk menghasilkan D-1,3-
bisfosfogliserat. NAD+ direduksi menjadi NADH + H+. Ini merupakan satu-satunya reaksi
redoks yang terjadi dalam glikolisis.

Langkah 7, Fosfogliserat kinase mengubah D-1,3-bisfosfogliserat menjadi D-3-


fosfogliserat, langkah ini menghasilkan ATP.

Langkah 8, Fosfogliseromutase mengkatalisis isomerasi antara D-3-fosfogliserat


dan D-2-fosfogliserat.

Langkah 9, Enolase mendehidrasi D-2-fosfogliserat menghasilkan fosfoenolpiruvat. Reaksi


ini memerlukan Mg2+.

Langkah 10, Piruvat kinase mengubah secara ireversibel fosfoenolpiruvat menjadi piruvat
(produk akhir glikolisis).

1.Perubahan Piruvat

Perubahan piruvat yang dihasilkan melalui glikolisis bergantung pada ketersediaan oksigen,
keadaan energi dari suatu sel, dan mekanisme yang tersedia bagi sel untuk mengoksdasi
NADH menjadi NAD+.

C3H4O3 + 2 1/2 O2 à 3 CO2 + 2 H2O

Agar glikolisis dapat terus berlangsung, maka NAD+ yang diperlukan untk reaksi
oksidatifdlam langkah 6 harus dihasilkan lagi dari NADH. Tanpa oksigen, reaksi dapat
berlangsung dengan mereduksi piruvat mejadi laktat, yang dikatalisis oleh laktat
dehidrogenase dengan reaksi :

Dalam sel mamalia, glukosa adalah sumber energi yang paling melimpah, glukosa
dimetabolisme di dalam semua sel sebagai bahan bakar glikolitik dan disimpan dalam hati

5
dan otot sebagai polimer glikogen dengan syarat yang diperlukan adalah (1) ketersediaan
rangka karbon spesifik yang berasal dari asam amino tertentu, (2) energi dalam entuk ATP
dan (3) enzim y

6
Metabolisme Lemak/Lipid

A. Pengertian Lemak (Lipid)

Lemak merupakan sumber utama energi tubuh . tetapi sebaiknya hanya 15% dari makanan
yang berasal dari lemak . Lemak tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen
(O). Terdiri atas asam lemak dan gliserin atau gliserol.

struktur umum molekul lemak (lipid)

B. Fungsi Lemak:

Fungsi lemak umumnya yaitu sebagai sumber energi, bahan baku hormon
(estrogen,progesteron dan testosteron), membantu transport vitamin yang larut lemak
(A,D,E,K), sebagai bahan insulasi terhadap perubahan suhu, serta pelindung organ-organ
tubuh bagian dalam. Penghasil energi - 1 gram lemak mengandung 9 kalori (2,5 x energi pada
karbohidrat dan protein).Pembangun/pembentuk struktur tubuh - Lemak biasanya disimpan
dalam jaringan adiposa (di bawah kulit/subcutaneous tissues 50%, alat tubuh dalam rongga
perut 45% dan 5% dalam otot), yang berfungsi sebagai pelindung organ tubuh dan mengatur
suhu tubuh Kurangnya lemak dalam makanan juga akan menyebabkan kulit menjadi kering
dan bersisik. Dalam saluran pencernaan, lemak dan minyak akan lebih lama berada di dalam
lambung dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, demikian juga proses penyerapan
lemak yang lebih lambat dibandingkan unsur lainnya. Oleh karena itu, makanan yang
mengandung lemak mampu memberikan rasa kenyang yang lebih lama dibandingkan
makanan yang kurang atau tidak mengandung lemak.
Salah satu fungsi lemak memang untuk mensuplai sejumlah energi, dimana satu gram lemak
mengandung 9 kalori, sedangkan 1 gram karbohidrat hanya mengandung 4 kalori. Fungsi lain
dari lemak adalah untuk membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak. Selain itu,
lemak juga merupakan sumber asam-asam lemak esensial yang tidak dapat dihasilkan tubuh
dan harus disuplai dari makanan. Fungsi lemak sebagai bahan baku hormon juga sangat
berpengaruh terhadap proses fisiologis di dalam tubuh, contohnya yaitu pembuatan hormon
seks.
Lemak tubuh dalam jaringan lemak (jaringan adipose) mempunyai fungsi sebagai insulator
untuk membantu tubuh mempertahankan temperaturnya, sedangkan pada wanita dapat

7
memberikan kontur khas feminim seperti jaringan lemak di bagian bokong dan dada. Selain
itu, lemak tubuh dalam jaringan lemak juga berperan sebagai bantalan yang melindungi
organ-organ seperti bola mata, ginjal, dan organ lainnya.
Sedangkan fungsi lemak dalam makanan yaitu dapat memberikan rasa gurih, memberikan
kualitas renyah (terutama pada makanan yang digoreng), serta memberikan sifat empuk pada
kue. Lemak yang terdapat dalam bahan makanan sekitar 90%nya merupakan lemak dalam
bentuk trigliserida, sedangkan sisanya 10% adalah dalam bentuk kolesterol dan fosfolipid.
Lemak yang berasal dari produk hewani umumnya mengandung sejumlah besar asam lemak
jenuh. Sebaliknya produk makanan nabati, kecuali minyak kelapa, mengandung sejumlah
besar asam lemak tidak jenuh berantai panjang. Perlu diketahui, semakin banyak lemak jenuh
yang kita konsumsi, maka akan semakin tinggi pula kadar kolesterol dalam darah kita.

C. Sifat-sifat lemak

 Mengapung pada permukaan air


 Tidak larut dalam air
 Mencair pada suhu tertentu
 Melarutkan vitamin A, D, E, dan K

D. Macam-macam Lemak

a. Lemak sederhana, misalnya lemak dan minyak.


b. Lemak campuran, yaitu campuran antara senyawa lemak dengan zat-zat lain, misalnya
fosfolipid dan protein.
Berdasarkan tingkat kejenuhannya, asam lemak dapat dibagi menjadi:

a. Asam lemak jenuh


Lemak jenuh sebaiknya di konsumsi dalam jumlah sedikit.
Contoh: makanan yang berasal dari hewan.

b. Asam lemak tak jenuh


Lemak tak jenuh merupakan lemak yang baik bagi kesehatan karena kolesterol dalam tubuh
digunakan oleh hati sebagai bahan utama untuk mensintesis asam empedu, dan garam
empedu lainnya. Tetapi kadar kolesterol dalam darah yang melebihi normal

8
dapat menyebabkan penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah sehingga mempertinggi
risiko penyakit jantung koroner.
E. Sumber Lemak
Sumber lemak dibagi menjadi:
a. Lemak Hewani (Keju, daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur)
b. Lemak Nabati (Kelapa, kacang-kacangan, kemiri, dan buah alpukat)

F. Metabolisme Lemak
Sintesa lemak disebut lipogenesis, terjadi di sitoplasma, dibantu enzim
lipase.
Secara umum sintesa lemak dibagi dalam 3 bagian, yaitu:
a. Pembentukan gliserol
Dari senyawa antara glikolisis, yaitu dihidroksi aseton fosfat yang diubah menjadi senyawa
fosfogliseraldehida.
b. Pembentukan asam lemak
Dari penambahan berulang senyawa berkarbon dua (C2), yaitu malonil CoA dari Asetil CoA
dalam siklus Krebs.
c. Penggabungan gliserol dengan asam lemak
HDL, LDL, dan VLDL
Dua lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak mengikat dirinya
pada protein tertentu sehingga bisa mengikuti aliran darah, gabungan antara lemak dan
protein ini disebut lipoprotein. urutan lipoprotein dari ukuran terbesar ke terkecil, adalah :

1.) Kilomikron
2.) VLD
3.) IDL
4.) LDL
5.) HDL

Setiap jenis lipoprotein memiliki fungsi yang berbeda dan dipecah serta dibuang dengan cara
yang sedikit berbeda. Misalnya, kilomikron berasal dari usus dan membawa lemak jenis
tertentu yang telah dicerna dari usus ke dalam aliran darah.Serangkaian enzim kemudian
mengambil lemak dari kilomikron yang digunakan sebagai energi atau untuk disimpan di
dalam sel-sel lemak. Pada akhirnya,Kolesterol kilomikron yang tersisa (yang lemaknya telah

9
diambil) dibuang dari aliran darah oleh hati.

Tubuh mengatur kadar lipoprotein melalui beberapa cara :


1. Mengurangi pembentukan lipoprotein dan mengurangi jumlah lipoprotein yang masuk ke
dalam darah.
2. Meningkatkan atau menurunkan kecepatan pembuangan lipoprotein dari dalam darah.

a. HDL
HDL(high density lipoprotein) / lipoprotein densitas tinggi adalah salah satu dari
lima kelompok utama lipoprotein yang memungkinkan lipid seperti kolesterol dan
trigliserida akan diangkut dalam basis aliran air darah. Pada individu yang sehat,
sekitar tiga puluh persen dari kolesterol darah dibawa oleh HDL.
HDL (High-Density Lipoprotein) adalah yang terkecil dari partikel lipoprotein.
Mereka adalah yang terpadat karena mengandung proporsi protein tertinggi. Mereka
mampu mengambil kolesterol, dilakukan secara internal, dari sel oleh interaksi
dengan kaset transporter ATP-binding A1 (ABCA1). Suatu enzim disebut plasma
lesitin-kolesterol acyltransferase (LCAT) mengubah kolesterol bebas menjadi ester
kolesterol (bentuk kolesterol yang lebih hidrofobik), yang kemudian diasingkan ke
inti partikel lipoprotein, akhirnya membuat bola HDL yang baru disintesis. Mereka
bertambah besar ketika mereka beredar melalui aliran darah dan memasukkan lebih
banyak kolesterol dan molekul fosfolipid dari sel-sel dan lipoprotein lain, misalnya
dengan interaksi dengan transporter ABCG1 dan protein transportasi fosfolipid
(PLTP).
HDL mengangkut kolesterol sebagian besar ke hati atau organ steroidogenik seperti
adrenal, ovarium, dan testis dengan jalur langsung dan tidak langsung. HDL akan
dihapus oleh reseptor HDL seperti reseptor scavenger BI (SR-BI), yang memediasi
pengambilan selektif kolesterol dari HDL. Pada manusia, mungkin jalur yang paling
relevan adalah satu tidak langsung, yang dimediasi oleh transfer protein ester
kolesterol (CETP). Trigliserida tidak stabil pada HDL, tetapi rusak oleh enzim lipase
hepatik sehingga HDL akhirnya kecil partikel yang tersisa, yang restart penyerapan
kolesterol dari sel.
Kolesterol dikirim ke hati diekskresikan ke dalam empedu dan, karenanya, usus baik
secara langsung maupun tidak langsung setelah konversi menjadi asam empedu.

10
Pengiriman kolesterol HDL untuk adrenal, ovarium, dan testis penting untuk sintesis
hormon steroid.
Beberapa langkah dalam metabolisme HDL dapat berkontribusi pengangkutan
kolesterol dari makrofag lipid-sarat aterosklerotik arteri, disebut sel busa, ke hati
untuk sekresi ke empedu. jalur ini telah disebut kolesterol reverse transportasi dan
dianggap sebagai fungsi pelindung klasik HDL terhadap aterosklerosis.
Namun, HDL membawa banyak lemak dan jenis protein, beberapa yang memiliki
konsentrasi yang sangat rendah tetapi secara biologis sangat aktif. Sebagai contoh,
HDL dan protein dan lemak konstituen membantu menghambat oksidasi, inflamasi,
aktivasi koagulasi, endotelium, dan agregasi trombosit. Semua sifat ini dapat
berkontribusi untuk kemampuan HDL untuk melindungi dari atherosclerosis, dan
belum diketahui apa yang paling penting.

b. LDL
Lipoprotein densitas rendah (low-density lipoprotein, beta-2 lipoprotein, LDL) adalah
golongan lipoprotein (lemak dan protein) yang bervariasi dalam ukuran (diameter 18-25 nm)
dan isi, serta berfungsi mengangkut kolesterol, trigliserida, dan lemak lain (lipid) dalam darah
ke berbagai bagian tubuh. Secara lebih spesifik, fungsi utama dari LDL adalah untuk
mengangkut kolesterol dari hati ke jaringan dengan menggabungkannya ke dalam membran
sel. LDL seringkali disebut sebagai kolesterol jahat karena kadar LDL yang tinggi
berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler, salah satunya adalah terjadinya penyumbatan
arteri (pembuluh nadi) bila kadar LDL terlalu tinggi. LDL terbentuk akibat endapan senyawa
NEFA yang tidak terserap oleh FATP
Kolesterol yang dibawa oleh LDL menyebabkan meningkatnya resiko.; kolesterol yang
dibawa oleh HDL (disebut juga kolesterol baik) menyebabkan menurunnya resiko dan
menguntungkan. Idealnya, kadarkolesterol LDL tidak boleh lebih dari 130 mg/dL dan kadar
kolesterol HDL tidak boleh kurang dari 40 mg/dL. Kadar HDL harus meliputi lebih dari 25 %
darikadar kolesterol total. Sebagai faktor resiko dari penyakit jantung atau stroke,kadar
kolesterol total tidak terlalu penting dibandingkan dengan perbandingan kolesterol total
dengan kolesterol HDL atau perbandingan kolesterol LDL dengan kolesterol HDL.
kolesterol LDL, meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Dalam keadaan normal, pria
memiliki kadar yang lebih tinggi, tetapi setelah menopause kadarnya pada wanita mulai
meningkat. Faktor lain yang menyebabkan tingginya kadar lemak tertentu (misalnya VLDL
dan LDL) adalah :

11
· Riwayat keluarga dengan hiperlipidemia
· Obesitas
· Diet kaya lemak
· Kurang melakukan olah raga
· Penggunaan alkohol
· Merokok sigaret
· Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
· Kelenjar tiroid yang kurang aktif.

c. VLDL
Lipoprotein densitas sangat rendah (VLDL) adalah salah satu jenis lipoprotein. lipoprotein ini
diproduksi di dalam hati. VLDL, adalah bentuk kolesterol yang membantu untuk
mendistribusikan trigliserida melalui aliran darah. Sebagian dari jenis kolesterol juga
mengkonversi menjadi LDL atau kolesterol densitas rendah protein, yang pada akhirnya
dapat menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan sejumlah HDL.
VLDL mengangkut trigliserida endogen, fosfolipid, kolesterol, dan ester kolesterol. Ini
berfungsi sebagai mekanisme transportasi internal tubuh untuk lipid.
VLDL beredar di dalam darah dan mengambil apolipoprotein C-II (apoC-II) dan E
apolipoprotein (apoE) disumbangkan dari high density lipoprotein (HDL). Pada titik ini,
VLDL yang baru lahir menjadi VLDL matang. Setelah di sirkulasi, VLDL akan datang dan
kontak dengan lipoprotein lipase (LPL) di tempat kapiler dalam tubuh (lemak, jantung, dan
otot rangka). LPL akan menghapus trigliserid dari VLDL untuk penyimpanan atau produksi
energi.

12
Metabolisme Protein

A. Pengertian protein
Protein merupakan senyawa polimer organik yang berasal dari monomer asam amino
yang mempunyai ikatan peptida. Istilah protein berasal dari bahasa Yunani “protos” yang
memiliki arti “yang paling utama”.

Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel yang rusak. Lebih kurang
20% dari makanan kita harus dalam bentuk protein.

Protein tersusun atas unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (N), kadang-kadang unsur
phosphor (P), dan sulfur (S).struktur asam amino

B. Pembentuk Protein
Protein dibentuk dari asam amino, yaitu:
a. Asam amino esensial yaitu asam amino yang tidak dapat dibentuk
oleh tubuh.
Ada 8 asam amino esensial , yaitu: isoleusin, leusin, lisin, metionin, valin, triptofan, treonin,
dan fenilalanin.

b. Asam amino nonesensial, yaitu asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh.
Contoh: alanin, asparagin, glisin, glutamin, dan

C.Fungsi Protein
Dalam tubuh kita protein mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

a. Bahan enzim untuk mengatalisis reaksi-reaksi biokimia, misalnya tripsin.


b. Protein cadangan, disimpan dalam beberapa bahan sebagai cadangan makanan,
misalnya dalam lapisan aleuron ( biji jagung ), ovalbumin (putih telur).
c. Protein transport, mentransfer zat-zat atau unsur-unsur tertentu, misalnya hemoglobin
untuk mengikat O2.
d. Protein kontraktil, untuk kontraksi jaringan tertentu, misalnya miosin untuk kontraksi
otot .
e. Protein pelindung, melindungi tubuh terhadap zat-zat asing, misalnya antibodi yang
mengadakan perlawanan terhadap masuknya molekul asing (antigen) ke dalam tubuh.

13
f. Toksin, merupakan racun yang berasal dari hewan, tumbuhan, misalnya bisa ular.
g. Hormon, merupakan protein yang berfungsi sebagai pengatur prosesproses dalam
tubuh, misalnya hormon insulin, pada hewan hormon
auksin dan gibberellin pada tumbuhan.
h. Protein struktural, merupakan protein yang menyusun struktur sel,
jaringan dan tubuh organisme hidup, misalnya glikoprotein untuk dinding sel, keratin untuk
rambut dan bulu.
i. Membangun sel-sel yang rusak.
j. Sumber energi.
k. Pengatur asam basa darah.
l. Keseimbangan cairan tubuh.
m. Pembentuk antibodi.

D. Sumber Protein
Berdasarkan sumbernya, protein ada 2 macam, yaitu:
a. Protein hewani
Yaitu protein yang berasal dari hewan, contohnya: daging, ikan, telur, susu, dan keju.
b. Protein nabati
Yaitu protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, contohnya: kacang kacangan.
Kekurangan protein dapat menyebabkan busung lapar (hongeroedem) dan kwashiorkor.

E. Metabolisme Protein
Metabolisme protein dikatalisis oleh beberapa enzim, yaitu:
a. Pepsin, merombak protein menjadi asam amino.
b. Renin, mengubah kaseinogen menjadi kasein (susu) yang diaktifkan oleh susu.
c. Kemotripsin, menguraikan protein menjadi peptida dan asam-asam amino.
d. Tripsin, mengubah protein menjadi peptida dan asam amino.
e. Erepsin, mengubah pepton menjadi asam amino.
f. Peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino.

Protein diserap oleh dinding usus dalam bentuk asam amino, melalui pembuluh darah vena
porta menuju ke hati. Pada proses metabolisme asam amino, proses dekarboksilasi
yang memisahkan gugusan karboksil dengan
asam amino menjadi ikatan baru, yang merupakan zat antara yang masih mengandung unsur

14
nitrogen.
Selanjutnya, terjadi proses transaminasi yang menghasilkan pemindahan
gugusan asam amino (NH2) dari asam amino ke ikatan lain, menjadi asam
amino yang berbeda dengan asam amino yang pertama.

15
HUBUNGAN METABOLISME KARBOHIDRAT,PROTEIN DAN LEMAK

 Katabolisme lemak Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi


gliserol dan asam lemak. Gliserol yang merupakan senyawa dengan 3 atom C dapat dirubah
menjadi gliseral dehid 3-fosfat. Selanjutnya gliseral dehid 3-fosfat mengikuti jalur glikolisis
sehingga terbentuk piruvat. Sedangkan asam lemak dapat dipecah menjadi molekul-molekul
dengan 2 atom C. Molekul dengan 2 atom C ini kemudian diubah menjadi asetil koenzim A
. Sehingga jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari karbohidrat barulah asam
lemak dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan
asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan
protein, asetil KoA dari jalur inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga
dihasilkan energy.
 Katabolisme karbohidrat Katabolisme Karbohidrat adalah pemecahan molekul
karbohidrat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Katabolisme karbihodrat meliputi proses
pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa (monosakarida)
dalam proses respirasi untuk mengghasilkan energi dalam bentuk ATP (Adenosine
Tripospat). ATP inilah yang digunakan oleh seluruh makhluk hidup untuk melakukan
aktivitas kehidupan.ATP ini berasal dari beberapa proses diantaranya glikolisis,siklus
krebs,sistem transpor elektron.
 a. Pada proses iniPenggunaan ATP menjadikan glukosa berikatan dengan tosfat
anorganik menjadi glukosa-6-fosfat. Dengan katalisator enzim heksokinase. b. Glukosa-6-
fosfat mengalami perubahan strukiur menjadi fruktosa-6fosfat. yang dikatalisis oleh
fosfoglukose isomerase. c. Penggunaan ATP kembali menambah fosfat anorganik menjadi
fruktosa-1,6difosfat dengan katalisator fosfofruktokinase. Fruktosa-1,6-difosfat dipecah
menjadi 2 molekul fosfogliseraldehid ( PGAL ). dengan katalisator enzim isomerase. d.
Setiap PGAL memberi 2 elektron dan 1 atom hidrogen kepada NAD untuk membentuk
NADH. e. Masing-masing PGAL kembali berikatan dengan fosfat anorganik membentuk
1,3difosfogliserat dengan bantuan gliseraldehida 3-fosfat dehidrogenase. f. Fosfat anorganik
pada 1,3-difosfogliserat ditransfer ke ADP untuk membentuk ATP, dan 1,3-difosfogliserat
menjadi 3-fosfogliserat. Sebagai katalisator adalah fosfogliserokinase. g. Kemudian 3-
fosfogliserat memindahkan gugus fosfat ke karbonkedua membentuk 2-fosfogliserat,dengan
katalisator fosfogliseromutase, lalu diikuti pelepasan H2 menyebabkan 2-fosfogliserat
berubah menjadi 3-fosfoenol piruvat ( PEP ). dengan katalisator enolase. h. Setiap PEP

16
mentranster fosfat anorganiknya kepada ADP untukmenghasilkan ATP, sehingga PEP
berubah menjadi asam piruvat.
 h. Asam piruvat hasil glikolisis kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif
sehinngga mengubah asam piruvat menjadi asetil koa i. Asetil dilepaskan dari Asetil-CoA
lalu bergabung dengan oksaloasetat sehingga terbentuk sitrat dengan penambahan air.
Proses pembentukan sitrat ini dikatalisasi oleh enzim citrate synthase. j. Sitrat kemudian
diubah menjadi isositrat dengan bantuan enzim acotinase. k. Kemudian isositrat akan
diubah menjadi alfa-ketoglutarat dengan melepaskan satu molekul CO2 dan satu atom H.
Atom H yang dilepaskan akan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH. Proses
tersebut dikatalisasi oleh enzim isocitrate dehydrogenase. l. α-ketoglutarat kemudian diubah
menjadi suksinil-CoA dengan melepaskan satu molekul CO2 dan satu atom H serta
menempelkan satu molekul CoA. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk
NADH. Enzim yang berperan adalah alpha-ketoglutarate dehydrogenase. m. Suksinil-CoA
lalu diubah menjadi suksinat oleh enzim Succinyl-CoA synthetase. Pada proses ini molekul
CoA akan dilepaskan, selain itu terdapat satu atom P yang ikut dalam reaksi dan kemudian
akan ditangkap oleh ADP untuk membentuk ATP. n. Langkah selanjutnya adalah
perubahan suksinat menjadi Fumarat oleh enzim succinate dehydrogenase. Dua atom H
akan dilepaskan dan ditangkap oleh FAD+ untuk membentuk FADH2. o. Fumarat lalu
diubah menjadi malat oleh fumarase dengan penambahan air. p. Malat kemudian akan
diubah kembali menjadi oksaloasetat oleh enzim
 q. Elektron dari H+ dari NADH dan FADH2 dibawa dari substrat ke substrat lain
secara berantai.Setiap kali dipindahkan energi yang terlepas digunakan untuk mengikatkan
fosfat anorganik ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP
 Katabolisme protein Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah
asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan
protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina. Gugus amin ini
kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh. Terdapat 2 tahap pelepasan gugus
amin dari asam amino, yaitu: • 1. Transaminasi : Enzim aminotransferase memindahkan
amin kepada α ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan
aspartat • 2. Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion
ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya
masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya
dibuang melalui ginjal berupa urin.

17
 Proses yang terjadi di dalam siklus urea terdiri atas beberapa tahap yaitu: 1. Dengan
peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2 menghasilkan
karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP 2. Dengan peran enzim ornitin
transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan
gugus fosfat dilepaskan. 3. Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi
dengan L-aspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari
ATP 4. Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi
fumarat dan L-arginin 5. Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap
Larginin akan menghasilkan L-ornitin dan urea.
 Keterkaitan metabolisme protein,karbohidrat, dan protein Jadi keterkaitan
Karbohidrat, protein dan Lemak /Lipid yaitu mereka akan di metabolisme yang hasil
akhirnya menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus krebs.
Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2.

18

Anda mungkin juga menyukai