Anda di halaman 1dari 11

BAB III

RANCANGAN KONSTRUKSI ATAP BAJA

( RUMUS - RUMUS )

A4 A5

A3 A6

375,2
V4

A2 D3 A7
V3 D4
V5

D2 D5
V2 V6
A8
D1 D6
A1
V1 V7
°

B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8
162,5
1300

Gambar 2. Rangka Kuda-kuda

Ketentuan-ketentuan :

Type kontruksi atap = B

Bahan penutup atap = Asbes

Bentang kap (L) = 13 m

Kemiringan atap = 30º

Jarak kuda-kuda = 3,95 m

Beban angin kiri = 45 kg/m2

Beban angin kanan = 55 kg/m2

Beban plafond = 18 kg/m2

Beban berguna = 100 kg

Alat sambungan = Las

Tegangan baja yang diijinkan = 1400 kg/cm2

Perletakan = Kiri - Sendi; Kanan – Rol

8
9

3.2 Menghitung Panjang Batang


3.2.1 Menghitung panjang batang bawah

L
B=
JUNLadaLAN

Keterangan :

B = Batang bawah

L = Bentang kuda – kuda (m)

3.2.2 Tinggi Kuda – kuda

H = tan α . 1/2 L

Keterangan :

H = Tinggi kuda – kuda


L = Bentang kuda – kuda ( m )

3.2.3 Panjang Batang Kaki Kuda - Kuda

SaNeing x
Cos α = =
Miringr
10

3.2.4 Menghitung Panjang Batang Diagonal

a 2 + b 2 = c2

3.3 Menghitung Dimensi Gording


1. Mutu baja 34 : a¯ = 1400 kg/CN
2. Muatan mati : Berat sendiri gording (kg/m)
Berat sendiri penutup atap (kg/m2)
3. Muatan hidup : Berat orang dengan berat P = 100 kg
4. Muatan Angin (kg/m)

Ketentuan :

1. Jarak kuda – kuda

2. Kemiringan atap

3. Berat sendiri penutup atap (genting)

4. Jarak Gording

5. Memakan Trackstang

Tahapan Perencanaan
1. Mengasumsikan berat sendiri gording

2. Menghitung beban mati

3. Menghitung beban berguna

4. Menghitung beban angin

5. Menghitung beban air hujan

3.3.1 Menaksir Dimensi Balok Gording


Pada tahap ini dicoba baja tipe canal ( [ ), dilihat pada
11

table profil konstruksi baja. Data yang digunakan untuk


perhitungan dimensi gording berdasarkan Tabel Profil
Konstruksi Baja, yaitu :

1. Berat (q2) ( kg/m)

2. Berat wx ( C m 3)

3. Berat wy ( C m 3)

4. Berat l (Cm)

5. Berat I x ( C m 4)

6. Berat I y ( C m 4 )

3.3.2 Menghitung Beban Mati


q1 = bpa (berat penutup atap) × a (jarak gording)

Keterangan :

kg
Bpa = Berat Penutup Atap ( / m2)

a = Jarak Gording ( m )

kg/
q1 = Beban mati ( m)

q2 = berat sendiri gording

Keterangan :

kg/
q2 = Berat sendiri gording ( m)

qtotal= q1 + q2
12

Keterangan :
kg/
q1 = Beban mati ( m)

kg/
q2 = Berat sendiri gording ( m)

1. Gording ditempatkan tegak lurus bidang penutup atap dan


beban mati q bekerja vertical. q diuraikan pada sumbu x dan y

qx1 = qtotal . sinα qy1 = qtotal . cosα

Keterangan :
qx1 = Beban mati diuraikan pada sumbu

kg/
x( m) qy1 = Beban mati diurai

kg/ kg/
y( m) qtotal = Berat total ( m)

α = Sudut pada segitiga


2. Momen yang terjadi akibat beban penutup atap dan gording
setelah di reduksi
Mx1 = 80% (1/8 . qx1 . (L/2)2

My1 = 80% (1/8 . qy1 . (L)2

Keterangan :
Mx1 = Momen akibat beban penutup atap diuraikan
pada sumbu x ( kg.m )
My1 = Momen akibat beban penutup atap
diuraikan pada sumbu y ( kg.m )
80% = Faktor reduksi
qx1 = Beban mati diuraikan pada sumbu
13

kg/
x ( m) qy1 = Beban mati diuraikan

kg/
pada sumbu y ( m) L = Jarak antar
kuda – kuda ( m )
3.3.3 Menghitung Beban Hidup ( p )
Beban hidup sama dengan berat orang sebesar 100 kg. Beban
hidup diuraikan pada sumbu x dan sumbu y.

Px = P. Sin α Py = P. Cos α

Keterangan :
Px = Beban hidup diuraikan pada sumbu
x ( kg ) Py = Beban hidup diuraikan pada
sumbu y ( kg )
P = Beban orang sebesar 100 kg
α = Sudut pada segitiga
1. Akibat momen

Mx2 = 80% (1/4 . px . (L/2))

My2 = 80% (1/4 . py . (L))

Keterangan :

Mx2 = Momen akibat beban hidup diuraikan


pada
sumbu x ( kg.m )

My2 = Momen akibat beban hidup diuraikan


pada

sumbu y ( kg.m )
14

80% = Faktor reduksi


Px = Beban hidup diuraikan pada sumbu

kg/
x( m) py = Beban hidup diuraikan pada

kg/
sumbu y ( m) L = Jarak antar kuda –
kuda ( m )
3.3.4 Menghitung Beban Angin (w)
kg/
Ketentuan : 1. Beban angin kiri ( m2)

kg/
2. Beban angin kanan ( m2)

3. Koefisien angin tekan (wt) C = (0,02 . α 0,4 )


4. Koefisien angin hisap (wh) C’ = 0,3

1. Beban angin kiri

Tekan (w) = c × BAki × a

Hisae (w′) = c′ × BAki × a

Keterangan :

kg/
w = Beban angin kiri tekan ( m)

kg/
w′ = Beban angin kiri hisap ( m)

c = Koefisien angin tekan


15

c′ = Koefisien angin hisap

kg/
BAki = Beban angin kiri ( m2)

a = Panjang Atas terbesar ( m )

2. Beban angin kanan

Tekan (w) = c × BAka × a

Hisae (w′) = c′ × BAka × a

Keterangan :

kg/
w = Beban angin kana tekan ( m)

kg/
w′ = Beban angin kanan hisap ( m)

c = Koefisien angin tekan

c′ = Koefisien angin hisap

kg/
BAka = Beban angin kanan ( m2)

a = Panjang Atas terbesar ( m )

3. Momen akibat angin

1
Mx =wx (L/ ). 80%
2
8
16

My = 1/8 . wy . L2 80%

Keterangan :

Mx = Momen akibat beban angin diuraikan


pada
su sumbu x ( (kg.m )

My2 = Momen akibat beban angin diuraikan


pada

sumbu y ( kg.m )

80% = Faktor reduksi


wx = Beban angin diuraikan pada

kg/
sumbu x ( m ) wy = Beban angin

kg/
diuraikan pada sumbu y ( m) L = Jarak
antar kuda – kuda ( m )
3.3.5 Beban Air Hujan
Q air hujan = ph (0,8 . α )

Keterangan :

ph = Berat air hujan ( kg )


α = Sudut pada segitiga
0,8 = koefisien

q air hujan= Qah × A


17

Keterangan :

Qah = Berat air hujan ( kg )


A = Panjang segitiga atas terbesar ( m )

1. Beban air hujan diuraikan pada sumbu x dan sumbu y

qx2 = qah . sinα qy2 = qah . cosα

Keterangan :

qx2 = Beban air hujan diuraikan pada sumbu x

qy2 = Beban air hujan diuraikan pada sumbu y

qah = Beban air hujan ( kg. m)


α = Sudut pada segitiga

2. Momen akibat air hujan

Mx =qx12. (L/ )2 80%


8 2

My = 1/8 qy2 . (L2). 80%

Keterangan :
Mx = Momen akibat beban air hujan diuraikan pada

sumbu x ( kg.m )

My = Momen akibat beban air hujan diuraikan pada

sumbu y ( kg.m )

80% = Faktor reduksi


= Beban air hujan diuraikan pada sumbu x
qx2
18

= Beban air hujan diuraikan pada sumbu y


qy2

L = Jarak antar kuda – kuda ( m )

Anda mungkin juga menyukai