Anda di halaman 1dari 4

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MANADO (UNIMA)

Mata Kuliah/ Praktikum Mekanika Tanah


Jobsheet
SKS 3 SKS
Semester Pertemuan  
Program D3/S1 Jumlah Mhs  
TOPIK : PEMERIKSAAN CBR LABORATORIUM
 Menentukan nilai CBR tanah

1. Tujuan
a. Mahasiswa dapat melakukan prosedur pemeriksaan CBR tanah.
b. Mahasiswa dapat menentukan nilai CBR tanah.

2. Peralatan
a. Mesin penekan dengan kapasitas ± 4,45 ton yang mempunyai kepala atau dasar yang dapat
bergerak teratur dengan kecepatan 1,27 mm/menit ( 0,05 inch/menit).
b. Cincin beban dengan arloji pengukurnya.
c. Silinder pemadatan CBR dengan diameter 6" dan tinggi 7" dilengkapi dengan silinder sambungan
tinggi 2", dan pelat alas tebal 3/8" yang lubang-lubang.
d. Pelat ganjal ( spacer disk ), diameter 5 15/16", tebal 2,42"
e. Penumbuk standar atau penumbuk berat ( modified ).
f. Pengukur pengembangan tanah, terdiri atas pelat berlobang-lobang dengan batang pengatur, tripot
dan arloji pengukur pengembangan.
g. Pelat-pelat berlobang ditengah yang utuh atau belah, berat masing-masing 5 lb. ( 2,27 kg ).
h. Piston penetrasi penampang bulat diameter 3", panjang sekurang-kurangnya 4".
i. Macam-macam alat seperti talam, timbangan., oven, bak perendam, kertas filter dan. sebagainya.

3. Benda Uji
 Tanah
4. Keselamatan Kerja
a. Bekerja dengan sungguh-sungguh, teliti dan hati-hati
b. Perhatikan panduan praktikum
c. Gunakan peralatan sesui dengan petunjuk penggunaannya
d. Perhatikan kekompakan, kerjasama antar anggota kelompok
5. PROSEDUR PELAKSANAAN

A. Persiapan benda uji.


1. Untuk pemeriksaan terhadap contoh yang akan dipadatkan maka contoh tanah dipersiapkan seperti
pada persiapan pemeriksaan pemadatan, dengan cara B atau cara D (sesuai dengan yang
diinginkan).
Benda uji yang perlu disiapkan ( siap dipadatkan ) sekurang-kurangnya 4,6 kg untuk tanah berbutir halus
atau 5,5 kg untuk tanah berbutir kasar.
2. Benda uji ini akan diperiksa pada keadaan kepadatan maksimal., sehingga contoh tanah dipersiapkan
dengan dicampur air secara merata secukupnya, sehingga lembab yang diperoleh adalah kadar air
optimum, yang harus telah diketahui berdasarkan cara pemadatan standard atau pemadatan berat
atau modified (tergantung pada cara dan malksud yang diinginkan).
3. Catat dan cantumkan pada laporan cara pemadatan yang di laksanakan.

B. Pemadatan tanah.
1. Sebelum dilaksanakan pemadatan, periksa, dan catat kadar air tanah.
2. Pasang dan klem pelat alas pada silinder pemadatan dan juga pasang silinder sambungan.
3. Taruhlah pelat ganjal ( spacer disk ) dalam silinder diatas pelat ganjal.
4. Padatkan tanah lembab yang sudah dipersiapkan didalam silinder pemadatan CBR, dengan
cara sesuai dengan pemeriksaan pemadatan dengan cara pemadatan standard ataupun
pemadatan berat/modified dan dengan cara B atau D, sehingga akan diperoleh kepadatan
maksimal dan dengan kadar air optimum.
5. Lepaskan silinder sambungan, potong dan ratakan tanah padat rata dengan permukaan silinder
pemadatan. Bila perlu tambal lobang-lobang yang terjadi/permukaan yang kasar sehingga,
didapat permukaan yang halus.
6. Lepaskan pelat alas dan ambil pelat ganjal.Timbang dan catat berat silinder dengan tanah di
dalamnya untuk menghitung/menentukan berat volume tanah.

C. Meredam.

1. Letakkan selembar kertas filter diatas pelat alas (pelat alas berlobang ).
Baliklah silinder berisi tanah, letakkan diatas pelat alas dan diklem ( tanah yang
permukaannya rata dengan muka silinder diletakkan diatas kertas filter).
(Apabila direncanakan akan dilaksanakan mencari nilai CBR tanpa direndam lebih dulu,
setelah ini langsung di kerjakan no. 4.b. ). -
2. Letakkan selembar kertas filter diatas contoh tanah padat dalam silinder, kemudian taruhlah pelat
berlobang lobang dengan batang pengatur diatas kertas filter. Kemudian tambahlah diatasnya
dengan pelat-pelat beban,
jumlah pelat beban diperhitungkan sesuai dengan beban (lapis perkerasan jalan ) diatas tanah
yang nantinya akan terjadi, tetapi sekurang-kurangnya 2 buah ( 10 lb )
3. Silinder bersama tanah dan pelat-pelat beban direndam dalam bak air, sehingga air dapat
meresap bebas dari bawah maupun dari atas.
4. Pasanglah tripot dan perlengkapan untuk p.embacaan pengembangan dan catatlah pembacaan
awal pada arloji ukur.
5. Biarkan tanah dalam keadaan terendam untuk mengembang selama 96 jam ( 4 hari ). Selama
itu muka air harus di buat tetap.
Catatlah pengembangan/perubahan pembacaan arloji ukur pada saat-saat : 0,1,2,4,
8,12,24,36,48,72,-dan 96 jam. Waktu perendaman ini dapat dipersingkat untuk tanah berbutir
halus atau untuk tanah berbutir kasar yang telah mengisap air,apabila tampak tidak lagi
menunjukkan pengembangan.

6. Setelah 96 jam, ambilah tripot pemegang arloji ukur dan keluarkan silinder dari air. Biarkan dan
tiriskan selama 15 menit biar air diluar tanah mengalir. Bila perlu miringkan silinder agar air diatas
tanah dapat keluar. Tetapi jaga dan hati-hati agar permukaan tanah tidak terganggu.
7. Ambil pelat-pelat beban, pelat-pelat berlobang-lobang dan kertas filter, kemudian timbang dan catat
berat tanah bersama silinder.

D. Pelaksanaan Penetrasi.
1. Letakkan kembali pertama-tama pelat beban yang utuh agar tanah tidak melorot,kemudian
pasang silinder pada mesin penetrasi, aturlah piston penetrasi menempel tanah, kemudian
tambah/pasang pelat-pelat beban ( belah ) lainnya seluruhnya yang tadi.dipasang pada saat
perendaman.
2. Dalam hal pemeriksaan CBR pada benda uji tanpa perendaman, maka setelah pekerjaan 2.c.,
langsung taruhlah beban beban diatas tanah dalam silinder, dengan jumlah beban yang sesuai
dengan tekanan ( berat lapisan perkerasan ) yang akan bekerja pada tanah nantinya, tetapi
sekurang-kurangnya 2 buah pelat beban ( jumlah beratnya 2 x 5 lb = 10 lb ). Kemudian pasang
silinder pada mesin penetrasi dan atur piston penetrasi menempel muka tanah.
3. Aturlah mesin penetrasi agar piston penetrasi sedikit menekan tanah, sehingga pada arloji terbaca
tekanan sebesar 4,5 kg. untuk menjamin kedudukan piston pada permukaan tanah.
Kemudian aturlah arloji beban dan arloji penetrasi pada pembacaan nol.
4. Kerjakan pembebanan mesin, sehingga piston mempunyai kecepatan penetrasi 1,27 mm/menit
(0,05 inch/menit ). baca dan catat besarnya penetrasi dan beban penetrasi pada saat
penetrasi sebesar 0,64 mm; 1,27 mm; 1,91 mm; 2,54 mm ; 3,18mm ; 3,81 mm; 4,45 mm;
5,00 mm; 7,62 mm; 10,16 mm; dan 12,70 mm ( atau berturut-turut 0,025"; 0,05”; 0,75” ; 0,10”;
0,125"; 0,15"; 0,175"; 0,2”; 0,3"; 0,4”;dan 0,5” ).
Catatlah beban penetrasi maksimum, apbila ternyata hal ini terjadi sebelum penetrasi
12,7mm.
5. Keluarkan benda uji dari silinder, kemudian periksalah kadar air dari contoh yang diambil pada
lapisan setebal 2,5 cm bagian atas benda uji.
Banyak contoh tanah yang diambil untuk pemeriksaan kadar air tersebut, sekurang-kurangaya 100
gram bila contoh tanah berbutir halus atau sekurang-kurangnya 500 gram bila contoh tanah
dasar.

Anda mungkin juga menyukai